The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, April 25, 2013

Kecantikan Sejati, Pesona Wanita Indonesia Bersama Caring Colours


Kecantikan Sejati, Pesona Wanita Indonesia Bersama Caring Colours

   "Cantik",  kata yang menarik, merupakan  jenis kata sifat yang diidamkan wanita baik dalam bentuk pujiam ataupun penampilan. Setiap wanita pada dasarnya adalah makhluk yang cantik dengan berbagai perspektif yang berbeda, 
  
        Sesungguhnya cantik memiliki banyak definisi. Kulit putih dianggap cantik di Indonesia dengan larisnya krim pemutih, namun kulit hitam juga cantik di Afrika karena  sisi eksotisnya, tubuh yang kurus cendrung di sukai dan dianggap cantik di Asia, Namun tubuh gemuk dinilai cantik dan subur di negara Timur tengah, definisi cantik berbeda dan unik bukan?  sekarang mari kita memilih tipe cantik seperti apa yang kita inginkan? apakah anda ingin menjadi cantik artificial, cantik natural atau cantik sejati?
         Cantik Artificial adalah kecantikan semu , cantik dengan mengubah diri dengan definisi cantik, misal tidak puas dengan bagian tubuhnya sehingga harus operasi plastik agar tampil sempurna, atau cantik natural yaitu cantik yang merupakan anugrah dari Tuhan yang perlu dijaga dan disyukuri. atau cantik sejati yakni cantik yang diraih dengan upaya yang kita miliki dengan mensyukuri pemberian tuhan dan memperbaiki penampilan dalam dan luar diri kita sehingga kecantikan menjadi sesuatu yang tumbuh dengan kesadaran diri kita menjadi pribadi yang anggun dan mencintai dirinya agar bisa menjadi anugrah bagi orang lain dengan kehadiran kita sebagai sosok wanita sejati yang menjadi sumber bahagia untuk dirinya dan orang -orang lain disekitarnya.

       Setiap wanita tentu ingin tampil menarik dan cantik begitu juga dengan saya.  rasanya bahagia jika bisa cantik, fresh dan cemerlang sehingga semangat menjalani aktifitas sehari-hari. Bagi saya yang memiliki banyak aktifitas  di kantor dan rangkaian social networking membutuhkan  waktu yang terbatas untuk pulang kerumah untuk mandi memberishkan badan, namun beauty caring fit menjadi sahabat baik dalam segala suasana,
       Saya cukup mengoleskan lipstik warna pink, dengan eye shadow dan maskara mempertajam mata dan blush on (pink)agar tampilan wajah lebih cerah dan bersinar  dengan memakai  two way cak, dengan
rangkaian produk  caring colour kita tak perlu khawatir dengan efek samping seperti beberapa kosmetik yang beredar di pasaran, karena aman bagi wanita karena terbuat dari kandungan Happy Complex yang berasal dari bahan aktif alami Brazillian Pepper yang membantu merawat kelembaban kulit dari pengaruh buruk lingkunga. Kulit wajah sayapun terlihat lebih cantik berseri dan sehat bercahaya karena menimbulkan rasa bahagia ketika penampilan wajah nampak sempurna.
        Cantik bukan hanya berasal dari tampilan luar, namun juga berasal dari dalam bagaimana kita tumbuh menjadi  sosok wanita yang percaya diri, jujur, positif thingking dalam menghadapi kehidupan, sehingga kita bisa hidup dalm kedamaian dan harmoni sehingga membuat rona wajah kita segar, sehat dan beraura.
         Untuk itu kecantikan adalah sesuatu perpaduan tampilan dalam dan luar sehingga cemerlang menjadi sosok wanita Indonesia yang siap berkontribusi dengan segala potensi yang dimilikinya untuk menjadi cemerlang, menjadi dirinya sendiri, bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa serta mampu  menjadi bahagia menjadi dirinya sendiri dalam menggapai cinta dan cita-citanya.
 Jadi wanita indonesia mari menjadikan diri menjadi pribadi dengan kecantikan sejati yang menghadirkan pesona alami bersam Caring Colour.


Tuesday, April 23, 2013

Asean Economic Integration


Asean Economic Integration
“Review Tourism Sector”



Welcome to your dream destination.There are some thing in life
That can only exist in a dream or so we think.For how many times we had  visions of paradise
Gone to far away palces to search of it.Any to realize that even before
We begin to take it all in, We’ve lost it..


           The lines of promotions word welcome us in the Asean tourism’s website. This website includes of ASEAN’s countries tourism’s destination. The logo ASEAN as perpect paradise also sparkling as symbol of integration of ASEAN economic which bring synergic market into Asean communities traveler.
          We Believe it or not ASEAN is promising market . we can imagine  the data show us at  2006, the ASEAN region has a population of about 560 million, a total area of 4.5 million square kilometers, a combined gross domestic product of almost US$ 1,100 billion, and a total trade of about US$ 1,400 billion. ASEAN's average economic growth rate was as high as 5.5 percent for the period 1980 to 1990, much higher than the world export growth of 10.8 percent.
            In Promoting ASEAN as a single tourism destination product with world class attractions, standards and facilities, investment policy,  cultural preservation as a part of  sustainable ASEAN cooperation in achieving economic integration  that finally give benefit to all countries. In other side the Tourism Ministers  also has organized the formal meetings in January 2010, to pave the way for developing coordinated and concrete strategies for tourism development and cooperation in ASEAN. The formation of the ASEAN Crises Team for Tourism (ACTT) has been also launched by the ASEAN National Tourism Organizations (NTOs).
             The impact of this cooperation as a single market not only for Asean’s people and community but also targeting into East Asian countries which is listed as the biggest  visitor such China, Japan, Korea. These countries as important source market for ASEAN Member States, with more than 15 million arrivals or 23.3 per cent of total international tourist arrivals in ASEAN in 2010.
            The ASEAN tourism performance in 2010 showed strong progress, But if we flash back the process of integration of tourism ASEAN actually get long journey  to implemented, Because it has been plan before at twelve years ago at 1998 that mentioned all the action plan that follow by all asean countries in making the strategy in inviting the tourist to visit.
           We realize the competition among Asean countries always there , Actually did Indonesia is strong enough in getting the tourism market?  based on the  preliminary data from the Coordinating Ministry Indonesia still left far behind its smaller neighbors in terms of tourist numbers. Malaysia welcomed 15.38 million foreign tourists during the first eight months of 2009 alone, while Singapore saw 4.51 million tourist arrivals in the first half the year. Meanwhile Indonesia got of 6.45 million foreign nationals visited the country in 2009, an actually it was increase of 0.8 percent from 2008, according to preliminary data from the Coordinating Ministry for the Economy. However, total spending dropped 15 percent to $995.9 million, while the average length of stay fell  also to 7.69 days from 8.58 days.
              In Comparing  the tourist arrival among Indonesia, Malaysia and Singapore above, actually there is a big gap through them. The progress of Asean tourism integration market actually should benefited to all countries with balance distribution  income but it is not in reality. So regarding into one of agreement in action tourism Plan 1998  as” Facilitation measures” the steps that could be considered have to do with institutional “ infrastructure” developments which would facilitate steps towards the integration of the Asean economies in less dramatic but crucial ways. These meaning in creating the institutional developments in The Asean in creating the information about tourism such people, bureaucratic and elitist  that down to earth as visioning  economic community 2015. The integration of economic suppose get into people to people contact and familiarity of Asean tourism. For example Indonesia as torism object keep complain to their neighbor country about such culture claim as “ Batik, Pendet dance and traditional song "rasa sayange" as our original asset of our own culture. Meanwhile Malaysia is keep move on with their strategic market  with “ the truly Asia” as their promoting market tools. All the dispute will bring into dispute settlement system for win – win solution. So Indonesia could be move on with Visit Indonesia Year and Vote Komodo for promoting as new seven wonder.
           In getting the progress of integrated of tourist as plan  to boost tourism in ASEAN Action ASEAN  Tourism as a strategic plan 2011 – 2015 currently being developed will provide a framework for the   the region to address the opportunities and challenges facing ASEAN tourism in the coming years. It will be developed according to a series of guiding principles including sustainable development, extensive stakeholder involvement and cooperation with ASEAN's dialogue partners.
Related to the Plan itself which  identify key principles of ASEAN tourism integration towards the establishment of ASEAN Community in 2015 as the Roadmap for Integration of the Tourism Sector which will expire this year.  it hopes it will be support the development of a new ASEAN tourism marketing strategy with the tagline of “Southeast Asia: Feel the Warmth”, which will be a co-brand with the existing ASEAN marketing campaign. Meanwhile new tourism marketing strategy will utilized a dynamic and interactive website (www.SoutheastAsia.org) as the main marketing platform highlighting multi-destination travel within ASEAN Member States. It will also showcase small and medium-sized enterprises’ tourism services to a wider audience.
            In other case,  ASEAN countries have been eagerly promoting tourism though their main economic growth has been a consequence of an export-oriented economy but the tourism industry has also been deemed a major contributing factor. The rapid growth of tourism led to a growth of household incomes and government revenues directly and indirectly by means of multiplier effects, improving balance of payments and provoking tourism-promoted government policies. As a result, the development of tourism has usually been considered a positive contribution to economic growth.
           But Asean  still have the challenge is the implementation of the Roadmap plan into the implementation Tourism, like any other force for economic integration, Generally, we still found the  gap of tourism infrastructure that also affects the demand for certain goods and services (Syriopoulos, 1995), including transportation facilities, such as roads and airports (Eugenio-Martín & Morales, 2004), much of which is specific to tourism as opposed to a more general use. Apart from this, tourism expenditure by foreign tourists can enhance domestic tourism construction as well as bring about an accumulation of physical capital, and the needs for skilled labor in the tourism sectors will cause human capital investment to increase. Thus, the tourism sector may contribute significantly to economic growth for each ASEAN countries.
             According to Severeno the big challenge and big question is come into ,What better way is there to build an ASEAN community that is open to all than to strengthen the tourism industry? After all, tourism is all about contact among people; in ASEAN's case, contact among the peoples of ASEAN themselves and between them and people from around the world.
            I think the answer is very simple it goes to sense belonging of ASEAN community of people to people contact first as the first line that it will extended into around the world, because the growth of tourism in ASEAN Country will increase as asean community exist and believe about “ we feeling” that we are a part of ASEAN identity that has same vision and mission in getting the economic integrity touch tourism sector that need to develop as we realize that it was big industry for incredible tourism object with in. We know about our own “ tourism beauty” but we see outward such Europe, US, Africa as the most country to visit.
           Severeno also mentioned  how the effect of extensively and rapidly the benefits of tourism spread not only within the industry itself but also to many other sectors of the economy such light industry, construction, transportation, communications, all kinds of services. Tourism is particularly good in creating many jobs both within itself and in other sectors on which it has an impact. If we are careful, the tourism industry can be a blessing for the environment, as, more and more, the long-term profitability of  the industry depends on the conservation of the environment.
          It means the challenge and strength of ASEAN is counted and tried to finding the way of how economic integration in tourism sector  achieve the growth of economic and give prosperity and welfare to all Asean countries and get the sustainability on it. Because the progress and the success of economic integration is not only for amount of number of national income for each countries of ASEAN but also the same commitment in visioning ASEAN Economic Community is a true pillars in bringing all national interest  toward “ great economy” of ASEAN's countries


Wednesday, April 10, 2013

Penerapan Sistem Pendidikan Link dan Match Solusi Antisipasi Pengagguran Terdidik



Pendidikan bagaikan seberkas cahaya, setelah kegelapan, membawa insan memahami dan mengalami makna tumbuh dan berkembang , hingga ia menemukan potensi dirisejati dan keberadaan dirinya bagi kehidupan.


Pendidikan telah menjadi tumpuan setiap orang untuk mendapatkan kualitas hidup dan masa depan yang lebih baik, Maka tak heran jika orangtua mengharapkananak-anak mereka memperoleh pendidikan yang lebih baik serta mengicar universitas dan lembaga pendidikan favorit meskipun melalui seleksi super ketat dan biaya yang mahal



Karena Pendidikan sejatinya adalah proses atau upaya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, karenanya dituntut secara terus menerus mampu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.Salah satu sistem pendidikan yang amat berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui organisasi/ lembaga pendidikan



Tetapi apakah sistem pendidikan di Indonesia telah mampu menjawab tantangan zaman?Mengapa banyak lulusan perguruan tinggi /lembaga pendidikan kita yang masih menganggur sampai sekarang? Dinamika globalisasi telah menghantarkan beragam fenomena seperti daya saing, kreativitas serta tuntunan inovasi setiap lembaga pendidikan agar mampu menjadi lokomotif peradabanm hingga akhirnya mengarah pada pencerahan dan kualitas hidup manusia



Hal senada diungkapkan oleh Tung & Glinow (1991) memberi ilustrasi dalam The Academy of management Review tentang fenomena globalisasi sebagai berikut : “ The words has begun to resumble a global village. The peoples of different nation are interconnected  more closely that they have ever been. Technology has been a leading force bringing about this enhanced integration around the globe. The information and communication technology have increased our knowledge of the people of other nations they have made it possible to interact with influence each other more than before in the history of human kind” Hal ini memang benar adanya, dunia kita sekarang bagaikan kampung global , dimana manusia dari berbagai bangsa dapat berhubuingan sau sama lain secara lebih dekat dari sebelumnya , saat yang bersamaan teknologi informasi merupakan kekuatan penentu bagi peningkatan integrasi seluruh belahan bumi, serta meningkatnya integrasi saling berpengaruh satu sama lain secara lebih insentif dari pada sebelumnya. Kita dapat berkomunikasi dengan setiap orang di belahan bumi yang lain, Demikian  pula dalam waktu yang singkat kita dapat mengikuti perkembangan politik, ekonomi, olahraga atau peristiwa lain yang terjadi di berbagai negara melalui  televisi dan internet. Disisi lain tenaga kerja asing dalam jumlah besar dari berbagai negara akan menjadi pemandangan yang biasa, sehingga perlu diantisifasi untuk memproteksi tenaga kerja dalam negeri, melaui penerapan link and match.

Konsep Link and Match


Link and match atau kesesuaian dan keterpaduan merupakan gagasan riil antara keterkaitan lemabaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh dunia kerja / sektor industri. Menurut pakar pendidkan, Prof. Karl willenbrock,  pengembangan Link and Match lebih lanjut dapat dikembangkan dengan keterkaitan perusahaan yang dijadikan Bapak angkat bagi perguruan tinggi negeri. Sebenarnya gagasan ini karena adanya indikator banyaknya lulusan lembaga pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.Tingkat pengangguran semakin tinggi, bahkan persentase penggguran terdidik/intelektual yang sudah memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi/diploma memiliki tingkat pengangguran yang semakin tinggi.



Sehingga harus ada upaya tindakan lanjut Iink and macth di perguruan tinggi agar lulusannya bisa terserap oleh lapangan kerja di berbagai sektor sesuai dengan latar belakang  pendidkan lulusannya. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) sejak awal krisis tahun 1997 jumlah pengangguran berkisar 4. 280.000 hingga tahun 2006 berkisar 11, 1 juta. Sedangkan tahun 2009  diprediksikan tingkat pengangguran terdidik  semakin melimpah ruah berkisar 11, 5 juta.Dari, data tersebut pelu diubah sistem Pendidikan di Indonesia dari “output oriented menjadi job oriented”. Konsep link and Match dapat dijadikan terapi secara untuk menghidupkan kembali lembaga pendidikan, politeknik dan universitas. Berdasrkan kenyataan diatas ternyata proses pendidikan  tidak bisa dilihat dalam waktu singkat , namun meliputi kurun waktu yang panjang  sejalan dengan tahap pendidikan  yang dilaluinya, sehingga education is long life”Pendikan tidak pernah mati dan dibutuhkan seumur hidup. Lebih lanjut penerapan link and match  bukan hanya pada konsep melainka juga pada praktek lapangan, karena penerapannya mengingatkan kita untuk menagih janji-janji lembaga pendidikan untuk terus peduli terhadap lulusannya, sesuai dengan komitmen awal dan terangkum dalam konstitusi kita, mencerdaskan kehidupan bangsa, dana dalam pembukaan undang-undang dasar agar lembaga pendidikan tetap berpegang teguh dan peduli pada visi misi pendidikan.



Disamping penerapan link and match perlu juga didukung melalui peningkatan kompetensi meliputi; pengetahuan kerjaketerampilan kerja, pengetahuan proses produksi lingkungan kerja meliputi etos kerja disiplin kerja , efisiensi, efektifitas , hasil kerja serta kualitas  dan produktifitas angkatan kerja. Cepat atau lambat sistem pendidikan kita memang harus berbenah , jika tidak ingin tertinggal bangsa lain, berdasarkan laporan  Report bank tahun 2005, tingkayt daya saing Indonesia memasuki  peringkat ke 60 dari 90 negara , hal ini dinilai dari berbagai faktor/ indikator, meliputi :


1.      Kualitas ekonomi ( economic performance) meliputi ekonomi dalam negeri, perdagangan internasional, investasi luar negeri, tenaga kerja serta harga
2.      Infrastruktur dasar meliputi teknologi, iptek, kesehatan, lingkungan serta pendidikan
3.      Efisiensi bisnis meliputi produktivitas, pasar kerja, proses manajeman, serta nilai dan sikap
4.      Efisiensi pemerintahan meliputi keuangan negara, kebijakan pajak, izin usaha dan sosial


Hal tersebut diatas akan menguatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas, karena kulaitas SDM kita saat ini secara khusus mungkin  apat dikatakan SDM kita cukup bersaing, artinya tidak kalah jauh dengan bangsa lain, akan tetapi untuk sevcara keseluruhan kualitas SDM kita memang masih rendah, ini tercermin rendahnya produktifitas kerja baik tingkatannya, maupun pertumbuhannya (Batubara,1992). Peringkat posisi Indonesia menduduki posisi ke 59 pada tahun 2005, sedangkan negara jiran, posisi ke 27, Malaysia menduduki urutan ke 28. hal ini sungguh ironis sekali Namun bangsa ini memang harus tetap optimis kedepan, lebih bijak dan tidak saling menyalahkan pihak lain. Kita harrus semakin betapa panjang proses pendidikan yang harus dilalui , mungkin pada saat sekarang kita masih membahas konsep link and match pada tataran wacana dan belum sampai sebagai pedoman, layaknya penerapnnya pada negara maju yang memiliki presisi tinggi serta masyarakat yang terorganisisr dan teratur. Dibandingkan dengan negara kita yang msih masih berkembang. Namun kita masih bisa membenahi pendidikan kita ke arah yang lebih baik. Semoga. ***


Monday, April 8, 2013

Batik, Dibalik Cinta, Cipta dan Cerita Warisan Budaya Negeri

Batik, Dibalik  Cinta, Cipta dan Cerita Warisan Budaya Negeri

 Batik adalah salah satu dari warisan leluhur Indonesia. Kini  batik  jadi pusat perhatian negeri dan juga perhatian dunia, sehingga masyarakat Indonesia semakin sadar bahwa banyak karya, cipta dan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan oleh generasi ke generasi.

Jenis batik kini beragam menyebar diseluruh Indonesia. Pada saat pameran–pameran industri kreatif ada banyak corak batik yang ditampilkan dari lampung, jogja, cirebon, solo, tasik malaya, cirebon, dan sebagainya.

Lalu apa yang menarik dari Batik? bukan karena batik sudah mulai dilirik negeri China dan memproduksinya massal, sehingga kita merasa itu bagian milik kita yang tak boleh dicontoh negara manapun, bukan karena kesungguhan pemerintah mempatenkan batik pada badan dunia Unesco, bukan karena anjuran pemerintah memakai batik setiap hari Jum’at diberbagai instansi Pemerintah, perusahaan dan lembaga pendidikan di Indonesia demi menjaga kecintaan dan rasa memiliki terhadap batik

Tapi memahami batik adalah seperti memahami sebuah karya cinta dan cipta yang maha luas dari leluhur, betapa untuk menghasilkan selembar kain batik, karena dalam proses pembuatannya mengulur proses kesabaran dan kreativitas pembuatnya, kalau dilihat selembar kain batik tulis itu dihasilkan dari mulai proses perendaman kain, pengeringan hingga pembatiknya menebar kreativitas serta karya cipta dalam lembaran kain dengan canting yang membutuhkan kesabaran dan ketulisan ekstra sehingga selembar kain batik tulis tercipta sempurna sebagai mahakarya yang tak bisa dinilai dengan nomina.       Karena batik itu melebihi selembar kain yang sudah bercorak, batik itu memiliki nilai sejarah dan cinta yang akan terus bercerita pada anak cucu kita tentang karya anak bangsa yang perlu dilestarikan dan bisa mengenal, memahami corak coraknya ayang mewarnai khazanah nilai – nilai cipta budaya di nusantara

Dalam satu buku Batikku, Pengabdian Cinta Tak Berkata yang ditulis Ibu Ani Yudhoyono yang diberikan kepada tamu sebagai souvenir pada Upacara Peringatan Kemerdekaan di Istana Negara, Selasa 17 Agustus 2010. Buku ini mengulas kecintaan Ibu Negara terhadap warisan budaya bangsa yang senantiasa menjadi sumber inspirasi wanita Indonesia, hal menarik juga saat kain koleksi batik beliau dihadiahkan untuk menantunya Annisa Pohan sebagai bagian dari koleksi kecintaaannya terhadap batik,bahkan ada ragam cerita dibalik batik dari para sahabat dimana saat hari pernikahan dan wisuda masternya di Inggris pihak calon suaminya menghadihkan khusus batik tulis yang bertuliskan namanya, yang dengan haru dan banggga dia pakai saat hari bahagia dan bersejarah itu.

Memahami  batik sebagai suatu mahakarya adalah hal yang luar   biasa, batik adalah satu bagian dari sejarah yang tak bertepi dan memaknainya adalah menggali jati diri bangsa itu sendiri, sejatinya mencintai batik adalah mencintai nilai keabadian dibalik cinta,cipta dan cerita tentang ketulusan karya dari generasi ke generasi.
     

Friday, April 5, 2013

Semangat Membangun Komunitas ASEAN sebagai Jembatan Emas Perubahan

When all is said and done, the real citadel of strength of any community is in the hearts and mind of any desires of those who dwell there ( Everet Dirksen)

Komunitas bukan hanya organisasi perkumpulan biasa atas dasar persamaan dalam permukaannya saja , namun komunitas merupakan wujud dari kesatuan pikiran, hati dan keinginan yang menjadi benteng kekuatan yang nyata menuju perubahan yang lebih baik. Karena komunitas menjadi poros kekuatan yang berdaulat dan utuh saat semua integritas menyatu dalam kebersamaan. 


Salah satu komunitas yang paling menarik untuk dibahas adalah  komunitas regional yang sangat unik secara historis dan menjadi primadona adalah  komunitas ASEAN yang mencoba merenovasi oraganisasinya sehingga settle dan  memberikan solusi saat krisis terjadi sewaktu-waktu, seperti krisis moneter yangmelanda negara-negara ASEAN pada tahun 1997, perekonomian negara-negara anggotanya banyak yang jatuh dan terpuruk. Kini mata dunia melihat ASEAN sebagai jembatan emas dari Asia yang diharapkan menjadi mercusuar yang mensejahterakan anggotanya dan menjalin kerjasama dengan mitra dialognya.


Adalah ASEAN sebagai organisasi kerjasama regional yang didirikan oleh para pemimpin lima negara Asia Tenggara dan digagas sejak 8 agustus 1967 yang diwakili (Adam Malik), Malaysia  (Tun Abdul Razak) ,Filipina  (Narciso Ramos), Singapura (S. Rajaratnam), Thailand (Thanat Khoman) dalam deklarasi Bangkok sebagai kesepakatan bersama yang pada saat itu lebih mengedepankan kerjasama ekonomi dan budaya agar mampu memberikan arah dalam memenuhi kebutuhan stabilitas kawasan dan menyikapi ideologi tingkat global dan regional di tahun 1990, hingga kemudian peran ASEAN bertambah dari negara- negara seperti Vietnam, Cambodia, Laos. Myanmar yang secara ideologis berseberangan dan menjadi bagian integral dari negara ASEAN

Sebagai organisasi regional ASEAN harus bisa menghadapi tantangan zaman dan arus globalisasi dalam persaingan. Sehingga melahirkan inovasi-inovasi untuk memperkuat ASEAN secara internal dan eksternal. Maka konsep komunitas lahir sebagai pijakan memperkuat kerjasama dan identitas ASEAN. Sedangkan komunitas itu sendiri terlahir dari perpaduan antara sharing, participation, fellowship dan relationship.  Karena Komunitas  sejatinya memberikan ruang tumbuh bagi setiap anggotanya untuk saling berbagi, berpartisipasi, terlibat dan terhubung satu sama lain dalam visi bersama. 


Proses tumbuhnya komunitas yang kuat  tercipta dari hubungan dan kepentingan jangka panjang serta peran masing-masing anggota dalam menerapkan rasa kewajiban dan tanggung jawab demi memenuhi kebutuhan keamanan, kesejahteraan dan kedaulatan masing-masing anggotanya yang berada dalam payung yang sama yakni ASEAN.


Komunitas menurut J.R Gusfield dalam bukunya, The Community: A critical response, 2007 menyatakan komunitas terbagi dalam dua  yakni dimensi komunitas teritorial dan relasional. Komunitas teritorial  lebih mendefinisikan komunitas yang tersegmentasi  karena kedekatan wilayah misal kota, desa, negara sedangkan komunitas relasional terkait sifat dan kualitas hubungan dalam berinteraksi dan berkomunikasi misal komunitas aktifis yang memiliki intensitas kualitas hubungan yang sangat tinggi dan tersebar di seantero dunia.


Dari penjelasan komunitas diatas bisa dilihat ASEAN Community merupakan bentuk ideal dari keduanya yang terikat kedekatan wilayah di Asia Tenggara dan hubungan (relasi) kerjasama dalam sektor ekonomi, budaya  serta keamanan. Namun yang paling penting untuk dipahami adalah bagaimana " rasa komunitas" ( sense of community ) dan (We Feeling) yang ada dalam ASEAN bukan hanya milik Pemerintah dan elit  antar negara dalam  konteks kerangka kerjasama formal namun lebih menyentuh  semua elemen masyarakat dan membumi (people to people contact) sehingga semua merasakan bagian dari semangat ASEAN serta cita-cita kesejahteraan bersama yang ada di dalamnya yang melebur dan menyebar menjadi keentingan bersama. Disamping itu ASEAN dipandang sebagai open society dan community building yang berkaitan satu dengan lainnya.


Sebagai contoh adanya kegitan-kegiatan kreatif yang melibatkan pemuda dari berbagai negara ASEAN untuk bertemu, berbagi dan berdiskusi tentang entrepreneurship dalam mengembangkan ekonomi lokal yang ada di negaranya masing-masing dalam bentuk Pertukaran Pemuda dan Dialog, sehinga membuka wawasan, ilmu dan pemahaman pemuda ASEAN memandang diri, bangsanya dan komunitas ASEAN sebagai kesatuan yang sejalan dalam semangat menuju visi kebersamaan melalui tindakan nyata. Karena berdasarkan contoh penelitian yang saya buat dalam pengembangan ekonomi ASEAN di beberapa provinsi di Indonesia masih banyak pemuda yang tak tahu ASEAN dan negara- negaranya, sehingga dibutuhkan sosialisasi anak muda menjadi bagian dari semangat komunitas ASEAN karena kelak paradigma ASEAN akan tumbuh ditangan generasi muda ( generasi Y) yang lebih mobile, active dan technology savvy. 


Sedangkan negara-negara ASEAN seperti Indonesia menyelenggarakan ASEAN Youth Business Forum, ASEAN's Blooger community, ASEAN olympiade, Sehingga masyarakat semkian siap dengan persaingan sesama negara ASEAN dan luar negeri disamping menyiapkan keunggalan negaranya sendiri. Sejauh ini Pemerintah juga sudah berupaya menerjemahkan semangat komunitas ASEAN dalam program Duta Muda ASEAN, sebagai kegitan kreatif ditengah masyarakat yang digagas Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam memunculkan generasi terbaik bangsa dan menjadi duta ASEAN mewakili Indonesia.


Dilihat dari beberapa target sebagai contoh Komunitas Ekonomi ASEAN  diharapkan sudah diirealisasikan pada tahun 2015 dan tidak berapa lama lagi diharapkan mampu menyongsong visi ASEAN 2020 agar negara-negara ASEAN yang tergabung didalamya memiliki strategi kedepan sehingga memiliki ekonomi yang tangguh dan tahan dimasa krisis. Untuk itu pilar- pilar menuju komunitas ASEAN 2020 mulai dipancangkan tonggaknya dan dibangun dalam pilar ASEAN Economic Community, ASEAN Socio Cultural Community serta ASEAN Security Community sehingga tatanan ASEAN masuk kedalam semua sendi-sendi kehidupan berbangsa dan kebersamaan antar komunitas yang mencapai impian yang lebih baik dimasa depan.


Komunitas ASEAN seperti gerbong dengan tujuan yang sama namun tidak semua anggotanya siap untuk berangkat ke kota (tujuan) yang sama karena didasarkan perbedaan kesiapan. Untuk itulah semangat ASEAN perlu dibangun dan tidak harus mirip dengan Uni Eropa yang sudah mapan dan settle karena setiap organisasi memilki patron dan filosofis yang berbeda. Uni eropa butuh perjalanan panjang dan proses regionalisasi hinga masih eksis ditengah krisis eropa melanda, dan Uni Eropa tidak akan  memiliki fondasi dan patron yang sama dengan ASEAN karena ASEAN punya identitasnya sendiri untuk mampu memberikan menjawab tantangan zaman keepan,


Untuk itu menyongsong hari depan yang lebih baik, komunitas ASEAN harus siap seiring sejalan dan  mampu menyeberangkan setiap gerbong-gerbong kepentingan negara anggotanya ketempat tujuan yang diinginkan. Semoga. ASEAN , we are one for today and for the future