The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, December 31, 2015

Kupinjam Waktu


Gambar 1 : Jembatan istana siak doc. Pribadi

Kupinjam Waktu

Aku meminjam waktu pada langit kata matahari 
Aku pun meminjam waktu padamu matahari kata sang pelangi
Aku pun meminjam waktu padamu pelangi kata awan biru
dan aku meminjam waktu padamu  sangMmaha
Kataku di shubuh yang bening
Maka berilah aku waktu
Seberapun Engkau Mau

Detik telah kuhabiskan
Menit menyertaiku dalam diam
dan berjam-jam aku meminjam waktu
hingga menahun usiaku 
Kubangun istana kecilku
Istana berbatu di puncak bukit
yang dekat dengan langit

Aku tak ragu akan setiap muara asaku
karena engkau adalah aroma rasaku
yang menyeretku pada hari terbaikku
Kala istana kecilku kumiliki
oleh pangeran yang akan kujadikan raja
dan juga peri-peri  mungil  yang baik hati
menari menyambut pagi
dan pelukan raja dan ratu 
yang menyayanginya

Engkau adalah waktu yang kupinjam
dengan segenap rindu yang membubung tinggi di angan
Waktu sudah kuhabiskan
Kini aku berpasrah
berbicara pada Tuhan memohon jawaban
Masih adakah waktu yang kau bisa pinjamkan padaku Tuhan

Senayan, 31 Desember 2015


 Catatan Akhir Tahun

Inilah tahun ke 33 di bulan desember
bulan terakhir di tahun ini
bulan yang  terus mengejarku untuk bertahan 
dan menepi membujuk aku diam
aku melihat setiap lembaran rasa tak sanggup menjadi asa
aku adalah kepingan harapan-harapan yang tertunda
Namun jangan kira aku tak sanggup bahagia
Aku bahagia
Aku Merdeka
Karena aku merasa

Tiada yang kutakutkan
Meski setiap impianku berantakan
tapi masih bisa kurapikan perlahan
Karena akulah sang Pejalan
yang rindu pulang

Kata sahabatku sang perantau
yang bertahun-tahun di negeri seberang
baginya waktu adalah ilusi
Memberimu sepaket rasa sedih dan bahagia
Waktu yang datang dan pergi sama kuatnya
Jika memberimu arti dan makna

Seperti kisah-kisah perjalanan hidup kita
Maka jangan sedih jika engkau sedang pergi 
dan jangan gembira jika engkau sedang pulang
karena setiap pergi engkau akan pulang
dan setiap pulang engkau akan pergi

Jangan sedih ketika akan pergi
dan jangan gembira ketika akan pulang
karena keduanya layak dirayakan

Cuma pergi yang selalu memberiku arti untuk kembali
kembali pada banyaknya jejak yang aku tinggalkan
banyaknya impian yang tertunda
kadang teasa pedih dan kecewa ketika semua upaya
berlalu begitu saja
seperti angin yang menghempas dedaunan
namun dedaunan tak pernah menyalahkan angin

Diantara pergi dan kembali
ada jeda
jeda yang membuatku merasa ada
bathinku berbicara
nafasku terdengar
ternyata ada kehidupan dalam perjalananku
yang harus tetap kupelihara

Catatan akhir tahun ini
kututup dengan takzim
penuh kesyukuran dan doa
Tiada penyesalan
yang ada ada hanya harapan
serta impian yang harus aku bangun perlahan

Selamat tinggal tahun yang telah berlalu
elamat datang tahun baru
tahun penuh harapan dengan jiwa yang besar
membangun cerita dan
Kisah cinta  dan cita
yang penuh dengan kemenangan

Istana Indrapura Riau, November 2015


Wednesday, December 30, 2015

Sinofsis Film Mojin The Lost Legend



               Gambar 1 : Poster Film Mojin : The Lost Legend bercerita tentang persahabatan, kekuatan cinta dan sejarah masa lalu 

Film dengan latar belakan negeri Tiongkok dan berlokasi di Chinatown, Manhattan, New York dan sebahagian daerah dataran Mongolia sangat menarik untuk ditonton, Film ini   ini saya tonton pada hari Selasa 29 desember 2015 di cinema XX di Plaza semanngi, Film berdurasi satu setengah jam ini cocok di tonton oleh keluarga. Adegannya menarik, natural dan kocak, meskipun sedikit terselip adegan romantis di dalamnya. Hu Bayi dan Wang Kaixuan harus berhadapan dengan masa lalu, saat Ding Sitian, wanita yang mereka cintai selama 20 tahun, kembali dari kematian. Kisah film ini flash back kemasa lalu.

Pada adegan pertama ditunjukkan Wang Kaixuan, mantan pemburu harta karun yang kini hidup normal menjadi pedagang barang antik kaki lima di New York City,hidup bersama Hu  Bayi dan seorang perempuan yang tergila-gila pada Hu Bayi dan memacarinya

 Hingga akhirnya tawaran datang oleh seorang klien misterius untuk mencari harta di makam-makam kuno di China. Hu Bayi dan Shirley Yang, teman lamanya yang juga mantan pemburu harta karun, menyusul ke China untuk melindungi Wang Kaixuan yang sembrono. Misi ini menguji persahabatan mereka, lalu Hu Bayi dan Wang Kaixuan harus berhadapan dengan masa lalu, Ding Sitian.

Bunga yang mereka cari adalah bunga yang tumbuh abadi antara kematian dan kehidupan, makna dari film ini masa lalu adalah ilusi, dan masa depanlah yang harus di hadapi dan lebih berarti. Bahkan ketika seorang punya harta yang banyak dia akan menderita dengan ambisi dan nafsunya sendiri, sedangkan persahabatan yang abadi utuh selamanya


Aktor: Qi Shu, Angelababy, Kun Chen
Durasi : 125 Minutes
RATING : ****
GENRE : Drama Romance, Heroic
Bahasa: MANDARIN 

Istana penenun dan sang kembar


Nun di sebuah  bukit di kota Kupang, Sepasang suami istri itu begitu bahagia, mereka akhirnya akan mendapatkan sepasang anak kembar, setelah menanti selama sepuluh tahun, sang istri tak henti-hentinya menenun kain kecil sebagai selimut buat anaknya yang lahir kelak dan sang bapak tak henti membuat tempat ayunan buat anaknya kelak, keluarga mereka suka cita. lalu suara bayi mereka terdengar kencang dan keras, seolah berkata pada dunia" halooo aku tiba di bumi". lalu sang ibu memeluk kedua anaknya dan terharu, sang dukun beranak meninggalkan sepasang bayi kembar dalam pelukan ibunya


waktu terus berputar kedua anak tumbuh dewasa. Mereka tinggal di rumah tenun dimana aneka benang, mesin tenun, kapas, memenuhi setiap sudut rumah.
sang ibu berkata " nak kelak kamu harus bisa berkeliling nusantra dan dunia dengan sehelai benang, dengan selembar tenun, jika kamu tahu makna setiap warna dan motif tenun, jadi belajarlah menenun"


sang puteri yang bernama horengga, dan puteranya bernama hori mengiyakan ibunya, mereka kerap melihat ibu dan bapaknya mengikat benang pakan dan menenun sambil bernyanyi. Hingga suatu hari ada sayembara istana, kain terpanjang dan terindah akan mendapatkan hadiah dari raja dan akan menetep diistana selam 100 hari dan diajak berkeliling nusanatara


keluarga penenun tersebut mendengar berita dan bahu membahu untuk menenun,hingga akhirnya tenun mereka sepanjang 10 depa, sang istri menenenun hingga 3 depa panjangnya, dilanjutkan suaminya empat depa dan dilanjutkan anaknya yang kemabar lima depa, hingga ayam berkokok dan mereka menghentikan tangan mereka untuk menenun
sang Bapak berkata, mari berdoa, kelak tenun kita ini dipilih raja
bersambung


BNI jadi sahabat dekat, Yuk Tanya Kenapa?


Gambar 1 : ATM BNI tetap setia, dari zaman kuliah hingga bekerja, jadi nasabah selama 15 tahun, doc pribadi

Penghujung tahun 2015, banyak perjalanan yang sudah saya lewati. Masa-masa saat kuliah rangkap di dua universitas negeri yang berbeda, masa yang tak akan saya lupakan. Masa dimana saya harus mampu mengelola keuangan saya karena pada saat semester 4 ayah saya wafat, sementara saya belum merampungkan S1 saya. Alhamdulillah dengan nilai akademis yang baik dan aktivitas organisasi membuat saya mendapatkan beasiswa PPA (Penddikan Prestasi Akademik) dan semua dananya di masukkan kedalam rekening BNI. Rekening tersebut adalah incaran saya setiap awal bulan, pertengahan hingga akhir bulan, karena ibu membantu mentransfer uang kuliah saya melalui rekening tersebut,dan juga saya harus mentransfer uang dari rekening BNI tersebut ke rekening BNI adik-adik saya, karena tiga adik saya semuanya menggunakan rekening BNI dan semuanya lulus di universitas negeri yang sama dengan saya di Medan.

Bahkan saya juga mentransfer kebutuhan adik saya yang sedang menempuh kuliah di fakultas kedokteran untuk membeli bukunya kamus kedokteran, Sobota yang saat itu saya ingat harganya 1, 3 juta itupun buku terbatas dengan kondisi cetakan yang kurang bagus, karena aslinya lebih mahal lagi, saya ingat saat itu saya beli di pasar Senen, saya pun mengambil uang dari BNI untuk membeli buku tersebut, saat itu saya ingat adik saya senang sekali dan meminta dibelikan lagi buku yang beda namun buku kedokteran juga, karena tabungan saya mulai menipis, saya mengatakan agar adik saya mentransfer seberapapun uang yang dia punya dan nanti saya bantu kekurangannya, Alhamdulillah ada saja rezeki kebetulan dia memenangkan penelitian di kampus dan mendapat sejumlah uang yakni 2 juta rupiah dan uangnya langsung disetor ke bank BNI an semua begitu mudah karena kami sesama pengguna nasabah BNI, akhirnya kami bisa membeli bukunya. Itulah salah satu pengalaman bertransaksi dengan menggunakan tabungan BNI

Selain itu ibu saya yang sudah lama berniat naik haji juga menggunakan BNI ONH plus untuk menabung uangnya, semua itu karena ibu terbiasa menabung dan mentrasfer uang kuliah kami dengan BNI, jadi ibu merasa percaya dengan mengunakan fasilitas bank BNI, hingga tahun 2005 dengan izin Allah ibu berangkat ke tanah suci dengan ongkos haji saat itu sekitar 22 juta, Alhamdulillah dengan disiplin menabung ke BNI ibu berangkat ke tanah suci, saya juga berdoa kelak bisa naik haji dengan disiplin menabung di BNI



Gambar 2 :  Ibu Menunaikan haji ke tanah suci tahun 2005 berphoto dengan unta, doc pribadi
Kenyamannan BNI yang lain , karena memiliki banyak cabang dan keberadaan kantor Bank BNI yang berada disekitar kampus, membuat saya bisa datang dan bertanya soal tabungan tersebut, karena saya pernah mengalami kehilangan uang sebesar 5 juta pada tahun 2005 yang bagi saya sangat berarti, uang tersebut hilang dari rekening padahal saya tidak melakukan transaksi,  saya menghubungi pihak costumer service dan bertanya, saya sadar bahwa informasi harus didapatkan dengan jelas itulah manfaat AskBNI hingga saya akhirnya mencoba mendatangi kantor BNI terdekat dikampus dan pihak BNI tersebut menyarankan saya mendatangi kantor BNI  pusat agar informasinya lebih jelas.

Akhirnya saya tiba dengan sambutan hangat dan senyum para costumer service menyambut saya, sayapun menyampaikan permasalahannya. Pihak costumer service berkata mereka akan mengadakan re check selama 3 hari untuk memastikan uang saya yang hilang tersebut, dan sayapun pulang dan berharap akan mendapat informasi 3 hari kemudian.

Akhirnya hari ketiga, saya mendapat telpon dari BNI pusat yang mengatakan bahwa sejumlah uang tersebut telah ditransaksikan pada tanggal xx, padahal saya merasakan tidak ada bertransaksi mengunakan atm, namun saya merasa curiga mungkin di kost tempat saya tinggal ada yang iseng memakai atm saya, namun hingga sekarang saya tak tahu pasti, Pihak BNI menyarankan saya mereset pin atm BNI saya, karena rentan digunakan orang lain. Karena ATM yang saya gunakan multi fungsi untuk masuk uang beasiswa, uang kuliah dan uang honor saya mengajar privat bahasa inggris di beberapa lembaga kursus saat itu, maka saya ikuti syaran costumer service tersebut. Hingga akhirnya dana saya tersimpan dengan baik, dan pada 13 april 2006 saya wisuda S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan 24 April saya wisuda di Universitas Negeri Medan, dilanjutkan dengan ulang tahun saya 25 April, sayapun dengan keluarga mengadakan syukuran dengan mengundang teman-teman kuliah dan sahabat almarhum Bapak yang saya tahu nomer kontaknya dari agenda buku kerja bapak. BNI merupakan bagian penting dalam proses perjalanan saya menuntaskan kuliah, dan waktu terus berputar dan saya sudah melanjutkan s2 dan bekerja di salah satu lembaga negara saya masih menggunakan rekening BNI untuk pembayaran gaji dan honor tim kerja, BNI masih saja menjadi saksi hidup saya, sejak tahun 2000 hingga tahun 2015, artinya lima belas tahun lamanya BNI menemani perjalanan saya sebagai tabungan pengelolaan finansial saya.


Gambar 3 :  Wisuda Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara,  Medan Tanggal13 April 2015, doc pribadi


Gambar 4 :  Wisuda Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan                                               Tanggal 24 April 2015, doc pribadi

Sebagai bank mitra yang sudah bersama saya selam 15 tahun saya berharap pelayanan BNI makin maju kedepannya dan tetap mendengarkan keluhan nasabah untuk kemajuan yang lebih baik, mengingat persaingan pelayanan bank menuju ASEAN Economic Community semakin kompetitif diamna Bank asing akan banyak membuka kantor cabangnya di Indonesia yang menyerap dana masyarakat, namun dengan pelayanan  prima BNI maka nasabah akan selalu setia, karena excellent service is the best way to create costomer loyalty. Semoga Berjaya BNI sebagai bank kebanggaan negeri dan saksi putera-puteri pertiwi menunaikan bakti dan janji berkontribusi untuk Indonesia dan negeri tercinta.

Monday, December 28, 2015

Impian memiliki sebuah rumah idaman di tahun 2015

  Perjalanan menemukan rumah idaman dengan lingkungan yang baik, nyaman dan harga terjangkau bukan       hal yang mudah. Pengalaman pertama beli rumah di Medan dengan cash tunai bertahap meninggalkan           kecewa yang dalam di tahun 2009, padahal terlanjur suka daerahnya masih sejuk, dekat dengan kolam         pemancingan "Bana" dan disepanjang jalan adalah tanaman jagung yang mulai menguning, hawa yang sejuk,
  namun rumah pertama saya terbengkalai. Developernya lari entah kemana

  Pengalaman kedua lihat rumah, ada ketemu daerah kalisuren sudah saya kasih DP sekitar 1 juta, namun         akhirnya lenyap.karena tak pernah lihat kondisi rumah tersebut, hanya model karena promo dan pameran 
  rumah yang saya ikuti di JCC tahun 2012, gagal lagi untuk punya rumah

 Pengalaman ketiga, ada rumah daerah tangerang di tawarkan oleh paman sendiri sudah di DP sebesar 4 juta
dan katanya saya belum bisa masuk dulu karena anaknya harus ujian, lalu saya juga masih sibuk merampungkan kuliah tak bisa pindahin barang, dan akhirnya kecewa lagi, pemilik rumah itu mantan anggota dewan bernama suwardi yang tidak mengembalikan uang saya, ketika saya bilang mau beli dia bilang sudah jual, dan uang saya diambil

saya berdoa dan membatin dalam hati, " Ya Allah semoga dalam waktu dekat,saya dapatkan rumah saya dengan mudah dan semua langkah saya jadi amal". saya bawa kemabali barang saya yang sudah kebanyakan paket dus buku-buku dan sebagian sudah berayap.sedih rasanya. Namun akhirnya saya tetap berusaha mencari-cari info rumah dengan sisa tabungan yang mulai menipis. saya ingin bangun taman bacaan di rumah saya kelak ( reading corner). Saya pernah buka di Medan dan saya titip koleksi buku saya di TK binaan PKS namun saat saya hijrah ke jakarta untuk melanjutkan S2, TK itu pun mulai bubar, untuk sementara buku-buku saya dititipkan di rumah adik di Medan, entah bagaimana nasibnya tapi kebanyakan buku top up book :) yang saya bawa dari Australi dengan sisa uang yang saya miliki dan donasi dari konjen India. 

Akhrnya saya tidak menyerah, saya cari lagi di Jakarta, namun rata-rata suratnya AJB dan tidak lengkap. Hingga akhirnya menemukan satu rumah mungil di depok, hasil pencarian adik junior saya. Sebenarnya melelahkan dengan pengalaman yang tidak begitu menggembirakan dan jadi pelajaran, Penjual rumah itu seorang nenek yang membutuhkan dana untuk berobat karena kakinya sakit, harganya lumayan mahal di kantong, namun karena niat membantu saya mencari pinjaman, dan nenek itu selalu minta panjar untuk beli rumah lagi dan panjarnya diminta dua kali, saya mulai berpirasat tak baik, hingga akhirnya saya maju terus dan didampingi sahabat SD saya yang tahu seluk beluk jual rumah secara hukum, dan proses ke notaris juga lumayan panjang, karena notaris dari pihak penjual, dan dia sempat mau membatalkan dengan notaris tersebut. Hingga akhirnya semua berantakan. Tapi saya maju terus dan akhirnya rumah tersebut dalam proses balik nama ke SHM, alhamdulillah berhasil dan tinggal mengurus pajaknya atas nama saya pribadi.

Di rumah mungil dengan luas 104 meter itu, oleh pemilik pertama Pak Kholid dibangun pada tahun 1995, jadi lumayanlah usia rumah itu sudah 20 tahun, namun saya suka ornamen melengkung di lorong rumah menuju dapur, dan  teranya lumayan luas. ada sedikit tanah di depan untuk menanam bunga dan tanaman, juga ada sedikit tanah kosong di belakang untuk menjemur dan menanam bawang dan sayuran dalam pot. Di lantai dua ada satu kamar, bisa untuk ruang tamu dan ruang sholat. Cuma masalahnya tidak ada toilet, jikapun dipasang harus buat satu lagi, senang sekali mensyukuri hal 0hal sederhana


Minggu pertama : Memperbaiki 



Monday, December 21, 2015

Hitung Koin Kesyukuranmu # Count your blessing



Tahun 2015 sebentar lagi berakhir

Sungguh, rasanya baru kemarin

Saya yakin selalu ada cerita tentang hari yang berlalu, entah mengapa ingin sekali menghitung semua kebahagiaan kecil, sedang dan besar dalam hidup, setidaknya menyadari bahwa waktu selalu hadir menemani kita untuk 
menanam benih-benih kebahagiaan sekecil apapun itu :)


Saya terinspirasi dengan dongeng yang baru saya tulis sendiri, dongeng ini bercerita tentang seorang ibu dengan puteri kecilnya, sang ibu memberi puterinya kendi kecil yang berlobang besar, dan si ibu berkata

" nak , jika engkau merasa senang, bahagia, ceria dan merasa bersyukur, maka masukkan satu koin kedalam kendi ini ya nak, Jika isinya sudah penuh maka kita bisa hitung bersama" kata ibnya sambil mengusap rambutnya

Sang puteri kecilnya mengguk serta membawa kendi kedalam kamarnya dan meletakkannya di bawah tempat tidurnya.

lalu keesokan harinya, puterinya sarapan pagi, dan ibunya mmemasak nasi goreng dengan telur mata sapi yang di hias seperti wajah boneka teddy bear, dia merasa senang dan kemudian tersenyum sambil melihat ibunya


lalu berlari ke kamar dan memasukkan koin. plang. Esok sang ibu kemudia merajut sweaternya, karena musim penghujan di bulan desember, sang anak memakai sweater ( Jas hangat ) itu dan kemudian dia menjatuhkan lagi koin logam dan Plang, masuk lagi, begituseterusnya


sang anak terus saja memasukkan koin, hingga penuh dan kemudian ibunya turut senang sekali

lalu mereka berpelukan di akhir tahun, Ibu tersebut memang ibu yang bijaksana. Begitulah caranya mengajari anknya bersyukur, karena sepeninggal suaminya, dia merasa sedih harus membasarkan anaknya seorang diri tanpa suami yang menyayangi dan mendukungnya, hingga akhirnya dia tersadar, masih ada waktu yang tersisa untuk mereka bahagia dan tumbuh bersama


saya jadi terpikir menuliskan dan menghitung kesuyukuran saya

bismillah 

plang

Saya senang sekali di tahun ini, bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membangun rumah mungil, rumah inspirasi yang penuh dengan buku-buku yang saya tulis dan juga buku para sahabat yang ditandatangani langsung, ada juga buku para tokoh nasional dan tokoh internasional

dan beberapa hadiah kecil, seperti hadiah ulang tahun, beberapa surat bertulis tangan yang masih saya simpan rapi dan beberapa souvenir dari berbagai negara dalam lawatan saya

plang, kebahagian kecil namun menambah koin yang harus saya jatuhkan ke kendi besar berwarna oranye yang sudah saya siapkan

Terimakasih ya Robb





Mengubah rasa kehilangan menjadi rasa keihklasan, # Self Motivation Series









21 Desember 2015

Saya diundang pihak panitia acara seminar radikalisasi di sosial media sebagai moderator acara yang bertempat dibogor. Karena sudah dihubungi pihak panitia sekitar seminggu lalu, maka sayapun mempersiapkan diri

Kebetulan yang hadir  adalah sosok seperti Pak Gus Sholahuddin Wahid, Bima Arya (Walikota Bogor) dan Dahnil ( Aktivis Muhammadiyah)

Dlam acara tersebut seperti biasa, saya mendokumentasikan beberapa acara yang akan saya jadikan bahan tulisan, namun malamnya saya menunju counter HP langganan untuk memindahkan beberapa file photo untuk mengamnakan sejumlah file dan juga memesan kartu baru untuk paket data karena kartu yang pertama jaringgannya sangat lambat

Karena penjaga conter sudah langganan dan cukup terampil saya percaya saja, paginya saya buka HP saya ternyata tak ada satupun photo yang termuat di file saya, sekitar 2000 an lebih piece photo lainnya juga hilang.


sedih
kecewa
marah

Saya istigfar, mencoba menguhubungi pihak counter dan tukang servicenya mencoba erdalis saat mindahin photo hp dalam keadaan mati, jadi mungkin tidak terkirim, rasanya mau marah, namun mau hlang apa, rasanya mau marah tapi saya lagsung merenung dan tersadar, pasti ada hikmah dibalik semua ini :)

Mungkin semua ini agar saya lebih tenang dan damai dengan semua keadaan, dan lebih merapikan pikiran agar lebih tertata

bismillah

masih ada jalan dalam setiap kesulitan

karena tiada yang abadi di dunia ini
toh ketka kitapun pergi dari dunia
tiada yang bisa kita bawa selalin amal kebaikan

Jadi memori tetap ada dalam ingatan, meski fileya terlah terhapus dan hilang
masih banyak momen yang bisa di ciptakan dimasa depan

karena waktu selalu berjodoh dengan doa yang kita dipanjatkan

amin

bismillah





Tuesday, December 15, 2015

New Home



Home, sweet home
that is my dream in life


then I starting with small house in

Istana Siak, Pesona Wisata Sejarah di Bumi Lancang Kuning

Perjalanan dari kota pekanbaru menuju istana siak di tempuh sekitar 2,5 jam. Saya berangkat bersama  teman-teman pukul 9 pagi. Sepanjang  di kiri kanan jalan, pemandangan yang terlihat adalah tanaman kelapa sawit serta bus pengangut sawit yang kelihatan satu-persatu hilir mudik. Betapa kayanya Indonesia dengan alamya yang subur

lalu kami berjalan, disepanjang jalan ada bangunan kuning pembatas kiri kanan jalan ada tulisan arab melayu,sebagai gerbang jalan utam menuju istana siak. Lalu kamipun terus berjalan hingga sampailah kami didepan istana siak yang berdiri megah, kamipun membayar tiket Rp 3000. Bapak yang menjaga tiket tersenyum dengan ramah menyambut kami serta mempersilahkan masuk. Dipintu depan menuju istana kami menuliskan nama di daftar tamu, tak lupa kami juga diperkenankan memakai kain songket yang indah dan berwarna-warmi. Perjalanan menyusuri istanapun kami mulai;

Sekilas sejarah Istana Assareyah

Istana Siak di kenal dengan nama Asserayah Hasyimiyah. Kerajaan Siak sebelumnya dibangun pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rakhmat Syah yang merupakan putera Raja Johor ( sultan Mahmud syah). Namun Istana  Siak dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Djalil Syaifuddinm, dan baru selesai pada tahun 1893 dengan gabungan tiga arsitektur yakni Melayu, Eropa dan Arab.Istan Asseriyah kemabli di restorasi dan diresmikan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Agustus 2007.

Istana ini berwarna kuning sebagai warna ciri khas melayu. Dinding istana terbuat dari keramik khusus yang didatangkan dari Prancis.Bangunan istana masih kelihatan kokoh dan terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terdiri dari ruang tunggu tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki dan ruang tamu perempuan. Satu ruang disebelah kanan masuk adalah ruang sidang kerajaan yang juga digunakan sebagai ruang pesta kerajaan. Sedangkan di lantai dua terdapat sembilan ruangan sultan tempat beristirahat sultan dan para tamu kerajaan.
Diatas langit -langit istana yang ada didalam ruangan terdapat anjing yang menggigit burung, artinya seperti penjajah yang menjajah saja namun tidak bisa menguasai  keseluruhan dari kerajaan siak.Sedangkan diatas puncak bangunan luar istana terdapat 6 patung burung elang sebagai lambang keberanian istana.

Beberapa koleksi benda antik yang berada diruagan lantai satu anatara lain kursi kristal tahun 1896, Patung perunggu ratu Wilhelmina sabagai hadiah dari kerajaan Belanda, Komet sebagai alat musik Gramophon yang terbuat dari baja terdiri dari musik instrumen klasik jerman Abad VIII ciptaan komponis terkenal Bethoveen, Mozart dan Strauss dibawa oleh sultan Siak XI tahun 1896 dalam lawatannya ke Eropa, serta perkakas berupa piring, sendok , gelas, peninggalan raja Siak. Ada juga 8 meriam yang tersebar di berbagai halaman istana.





Percaya atau tidak, saya juga mencoba berkaca di kaca permaisuri I, konon kata sang pemandu kami. bagi perempuan yang berkaca akan awet muda dan cantik berseri. apalagi setelah membasuh wajah dari sumur di sekitar istana yang menurut pemandu istana siak tidak pernah kering airnya. Cerita begini kadang percaya gak percaya jadi legenda, namun bagi saya itu hiburan yang menyenangkan selama perjalanan ke daerah-daerah di Indonesia

            Gambar 1 : Kaca Permaisuri Pertama yang ditaburi kristal putih dari Eropa  
doc.pribadi



           Gambar 2 :Berphoto di depan Raja, panglima raja serta penasihat dan empat menterinya  doc.pribadi

Monday, December 14, 2015

Inspirasi di Halaman Depan Taman Istana Presiden ( Bagian 2)





Taman istana negara memang sungguh indah dan bersih, hamparan rumput hijau yang terawat baik bagaikan permadani  yang terhampar di halaman istana. Di tengah taman ada patung yang memegang panah dengan posisi arah kanan dan ada 2 pohon mirip beringin yang dibonsai dengan bentuk setengah melengkung. Pemandangan yang indah membuat setiap istana ingin berpose didepannya dan negabadikannya termasuk diriku.



                                      
             Gambar 1:  Penulis Berphoto di depan halaman istana dengan patung 
 memanah dan air mancur doc.pribadi



Gambar 2:  Penulis Berphoto di depan  istana bercat putih dengan pilar pilar tinggi
dan didepannya ada patung yang memanah doc. pribadi


Gambar 3:  Penulis Berphoto di depan  sang saka merah putih dengan pilar pilar tinggi
dan didepannya ada patung yang memanah, cocok sekali dengan cerpen saya dalam Buku " Cinta Merah Jambu" judulnya, sang saka Merah Putih sampaikan cintaku padanya
doc. ony


Gambar 4:  Penulis Berphoto di depan dua pohon beringin yang indah dengan sang saka merah putih ditengahnya doc. ony


Undangan Presiden dan Euforia Harapan Para Blogger






Gambar 1 : Para Kompasianer beramah tamah dengan Presiden, dari Kiri Om Jay,   Tamara,  Presiden Jokowi,Mas Harris, Edrida (Penulis) dan Pak Amri (Doc.Biro Pres Istana)

 Senayan, 08.30 wib

Hari jum'at pagi di bulan desember Sekitar jam 08.30 wib, saya masih menyiapkan berbagai laporan tugas akhir tahun disela-sela persiapan proposal thesis di kampus, ponsel saya tiba-tiba berdering memecah keheningan, saya langsung lihat nomor yang tertera di layar dengan kode 021 saya kira dari nomer telepon bidang sebelah yang menagih laporan yang harus diserahkan siang nanti, ternyata suara seorang administrasi kompasiana yang menyapa saya dengan salam hangat.

" selamat pagi mbak, apakah ini dengan mbak Edrida Pulungan?"
" ya, saya sendiri, dengan siapa mas?"
" ini dengan saya ardi mbak,dari Kompasiana, kami mau undang mbak Edrida untuk jamuan makan siang bersama Presiden di istana esok" kata Mas ardi

Saya agak terkejut sekaligus senang namun masih tak percaya. terakhir kali saya ke Istana di Bulan Pebruari untuk mendampingi para anggota DPD RI untuk konsultasi dengan Presiden terkait beberapa usulan dan draft undang-undang hasil Produk DPD dimana saat itu kapasitas saya dalam tim humas lembaga negara. saya masih ingat saya memakai baju tenun warna oranye ke istana. Namun kali ini tentu berbeda dan istimewa karena saya dinundang sebagai blogger dan penulis di kompasiana sebagai jurnalis warga yang sudah saya jalani hampir lebih dua tahun dengan cara tak sengaja, kebetulan saya diundang oleh pihak Research and Development Harian Surat Khabar Kompas untuk memberikan opini terkait tampilan koran terbesar di Indonesia tersebut, hingga saya mendaftar langsung di kantor tersebut melalui bantuan rekan administrasi kompas, karena saya sudah lama mendengar tentang kompasiana, namun belum bergabung.

wah cerita jadi panjang, singkat kata adalah saya konfirmasi untuk hadir, Mas ardi menambahkan lagi "Mbak jangan lupa pakai baju batik dan jam 9 sudah hadir dan kumpul di Gandaria City"

saya pun mengiyakan, ada penasaran , siapa saja rekan yang akan hadir.
Jam 08.30 saya sudah di gandaria city yang saya lihat ada mbak Seneng Utami dan mas Rushan Novaldi, wah saya bingung kok cuma 2 orang. namun akhirnya kami ngobrol sebntar dan masuk ke  ruang outdor Kompasianival dibelakang gandaria. dan bergabung dengan rekan lainsatu persatu mendapat undangan, setelah nama saya dipanggil saya pun menerima undangan, kemudian mas Zulfikar Al Ala yang dipanggil untuk yang berikutnya, kami adalah mantan host Kompasianival dua kali berturut, turut, senang mengingat pengalaman berharga menjadi bagian kompasiana
Gedung Istana negara jam 11. 30
Kami sudah tiba, antri sebelum pemeriksaan, rekan segnek mengecek nama dan undangan kami, dan sampailah kami diruangan persegi dengan beberapa meja bundar yang sudah tertata rapi, dan entah berjodoh saya kembali semeja dengan tamara rekan saya yang pernah jadi narasumber bareng di Kompas TV dan bicara soal partai baru, ada mas Harris, Nico simamora, serta Om Jay yang akhirnya mewakili kompasianer guru berbicar tentang harapannya terhadap guru TIK dan keinginannya agar guru seluruh indonesia bisa menulis
sekitar 25 menit kami menunggu Presiden, lalu tiba-tiba Presiden datang dengan baju hem putih polos dan pengawalan paspampres. Satu persatu blogger disalamnya.
Lalu kami duduk.Presiden langsung menuju microfon dan berkata
" sudah jangan serius-serius amat, kita makan dulu"
Gerrr, semua blogger tersenyum dan tertawa bahagai, memang banyak blogger yang senagja gak makan biar bisa menyantap hidangan istana.:)
Beberapa blogger yang hadir diantaranya mas Junawan Henanto menyampaikan soal apresiasi terhadap kinerja presiden dan juga harapan masyarakat terhadap jokowi, disambung dengan Pak Thamrin Dahlan tentang dukungannya pasa presiden terpilih meski awalnya dia menulis buku " Prabowo Presidenku",  Kemudian Agung Soni dari Bali yang mengatakan tentang kondisi kerukunan ummat beragama di bali, Fera Nuraini tentang pengalamannya sebagai TKI di Hongkong dan rekan-rekan lainnya dengan segudang harapan yang sama.
Namun harapan saya sederhana, semoga Tim Presiden mampu membaca kebutuhan dasar masyarakat dalam sandang pangan dan papan sehingga masyarakat melirik kebutuhan pendididikan menjadi ranah  penting berikutnya karena kondisi masyarakat  yang sebagian masih miskin dan tak mampu membuat banyak anak Indonesia putus sekolah. 

Hal ini penting agar literasi di Indonesia tumbuh sehingga meningkatkan indeks pembangunan manusia, sama seperti surat yang saya kirimkan untuk Jokowi  di tahun 2014 dan berhasil menang namun sampai sekarang saya belum melihat bukunya, juri yang bergengsi seperti Komaruddin Hidayat Rosiana Silalahi membuat saya semangat.

Euforia harapan di akhir tahun, adalah awal dari langkah visioner kedepan untuk bertindak, seperti kata-kata sajak di bawah ini ;

The ending is the new beginning
Always starting your new dream
Believing your future will be sparkling
and your happiness coming
with smile that never ending

Salam hangat untuk keluarga kompasianer
Istana Negara, 12122015

Derasnya Sungai Mahakam Mengalir di hati Ibu

Derasnya Sungai Mahakam Mengalir di hati Ibu

Oleh : Edrida Pulungan*




Laras sangat bahagia dia terbilang perempuan muda dan sukses. Bekerja sebagai dokter muda di rumah sakit kabupaten,  telah menikah dan dikarunia seorang anak dan suami yang setia dan mengantar jemputnya mengobati pasien. Laras juga mendapatkan kesempatan izin belajar di Jakarta, sesuatu yang tak pernah dibayangkannya sebelumnya. Usia 26 tahun sukses dan sudah punya rumah komplek elit di daerah komplek Dharma Praja, Banjarmasin

Laras memang sudah tekun sejak masa remaja dan masa kuliahnya. Sikapnya yang ramah, lembut dan aktif membuat dia memiliki banyak sahabat, Hingga akhirnya berkenalan dengan Pras, sosok aktifis kampus yang terlihat bersahaja dan sering ikut komunitas pecinta alam. Mereka bertemu saat ada acara bakti sosial bencana alam di daerah inggi banjarmasin yang sering banjir

Pertemuan mereka semakin sering hingga akhirnya Laras dan Pras Menikah. Banyak sekali tamu yang hadir. Pesta berjalan lancar. Ibu pun mengundang katering dan menjual emasnya demi menutupi biaya pesta. Kebesaran jiwa ibu menikahkan puteri yang disayanginya dengan seorang lelaki yang baru dikenalnya suaranya melalui telpon. Lelaki itu terkesan ramah di telpon. Sering menyanyakan khabranya. Ibu Naning senang dan simpati dengan pemuda itu, hingga dia bertemu pertama kalinya, hatinya luluh. Pembawaan lelaki itu terlihat lembut namun murah senyum. Ada keraguan di hatinya. Mampukah lelaki itu membahagiakan anaknya. Namun karena puterinya Laras mengatakan sejumlah kebaikan dan kelebihan lelaki itu, ibu hanya meluluskan permohonan puterinya. Namun hati dan bathin seorang ibu selalu kuat. Namun dia berusah menepis perasaanya. Membayangkan anaknya akan bahagia.

Saat  menjelang pernikahan Bu Naning mencarikan uang untuk membiayai pesta. Tak mungkin dia meminta pada saudaranya, dia pasti dicibir dalam kelurga besar. Karena keluarganyapun tidak rukun semua, Terkadang ia ingat suaminya yang selalu mendukungnya dengan setia, akhirnya mereka berdua membesarkan anak-anak dengan segala karakternya. Namun Bu Naning tetap optimis dan semangat menjalani kehidupan.
**

Kelopak bening mengalir dimatanya saat menuliskan angka lima puluh juta rupiah untuk hutangnya.Dia menanggung sendiri, demi ingin melihat kebahagiaan puterinya. Maklum Bu Naning hanya seorang pegawai administrasi di kantor camat, memilki anak seorang dokter suatu prestasi baginya. Sehingga dia ingin membesarkan hati anaknya meskipun menikah dikala suaminya sudah tak ada. Namun dia yakin suaminya pasti bahagia disana.
Terkadang tetangganya heran sekaligus salut, begitu kuatnya dia membesarkan anak-anaknya seorang diri. Keempat anaknya semua mengenyam pendidikan tinggi dan jadi sarjana, namun yang lebih membanggakan adalah Bu Naning memiliki seorang anak dokter. Di zamannya hanya anak seorang pejabat dan tuan tanah yang bisa menyekolahkan anaknya menjadi dokter.

Pesta pernikahan berjalan dengan lancar. Para tamu undangan nampak senang, makanan tersaji lengkap dan enak-enak. Bahkan ada hiburan musik tradisional Banjarmasin mengalun syahdu. Pengantin bersanding dengan mesra. Ibu Naning terlihat terdiam disudut ruangan.

***
Bu Naning  sosok perempuan tegar baginya perempuan memang harus selalu kuat. Harus selalu ada kemewahan dalam kebersahajaan.  Namun kebahagiaan sejati ada dalam setiap kesyukuran dalam menghadapi semua cobaan. Itulah pelajaran bahagia yang selalu menjadi prinsip hidupnya.

Saat Bu Naning mendampingi suaminya sebagai Kepala Sekolah, Ia selalu saja dia setia meskipun suaminya pernah ditugaskan di daerah terpencil di daerah lebak, dia tetap setia mendampingi. Itulah Bu Naning, selalu tabah dalam kondisi, dia mengetahui betul tugasnya sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya. Bahkan di kantornyapun dia tak berambisis sikut-sikutan untuk meraih jabatan atau cari muka untuk atasan, Menurutnya menghabiskan waktu mendidik anak-anak di rumah lebih utama. Bu Naning sosok yang supel dan ramah, meski keluarga suaminya banyak yang cemburu padanya, karena suaminya memiliki karir yang baik dan khawatir Bu Naning menjadi kaya dan membujuk suaminya agar menjauhi keluarga besarnya, namun Bu Naning selalu tersenyum menghadapi perangai keluarga suaminya, sosok perempuan yang tegar di era modern

**
Selembar surat terjatuh dari Kamus Sobota, kamus lengkap kedokteran  tentang anatomi tubuh manusia

Buat Ibunda tercinta

Asslamu alaikum ibku tersayang.,

Bagaimana khabar dan keadaan Ibu. Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah Swt. Maafkan Ninda tak bisa selalu menelpon ibu lebih sering, padahal di masa pensiun Ibu, pasti ibu butuh teman bicara dan bercerita. Apalagi Bapak sudah tak ada sejak sepuluh tahun lalu. Engkau mendampingi dan membiayai kuliah saya, abang dan kakak hingga selesai seorang diri. Sunggu engkau wanita kuat. Aku selalu ingin sepertimu. Meski dibalik senyummu yang bersahaja dan suaramu yang terdengar hangat dan ceria ditelpon, namun aku tahu banyak sekali pikiranmu tercurah untuk kami yang selalurepotkanmu.

Ibu, andai aku bisa mengulang waktu, aku a ingin bijaksana sepertimu saat memilih Bapak jadi suami, aku salah memilih Ibu, Seorang lelaki yang seharusnya jadi pelindung dan menafkahiku lahir bathin sebagai istrinya tidak terwujud. Aku memang beruntung secara akademis memiliki profesi sebagai seorang  dokter muda di salah satu rumah sakit daerah harus menahan semua kegetiran ini. Disaat aku harusnya hanya menjadi seorang istri dan ibu bagi anakku  Tiara  yang berusia tiga tahun namun harus ikut membanting tulang membayar hutang suamiku karena keluarganya yang tidak mampu, semula ku hanya ingin mengurangi beban suamiku, namun aku terjebak jauh. Semua barang berharga sebagai mahar dan cincinnya dulu sudah aku jual demi menutupi hutang keluarganya. Mas pri bahkan sering mentransfer uang untuk keluarganya dari rekeningku tanpa sepengetahuanku. Belum lagi kondisinya yang bekerja sebagai freelance di bengkel temanya, maafkan aku yang menutupi profilnya agar ibu melihatnya sebagai menantu dulu. Jujur bu, bahkan mahar yang dia berikan untukku berasal dari uang yang kupinjam hingga sekarang hutang itu belum lunas.

Ibu..  aku baru sadar betapa polosnya diriku memaknai cinta, tanggung jawab dan pengorbanan. Semua menjadi bom waktu sekarang. Aku ingin keluar dari semua ini. aku tidak bisa fokus study dengan baik, karena spesialis menjadi dokter spesialis membutuhkan uang yang sangat banyak, sementara aku harus memikirkan seorang diri. Ibu doakanlah agar aku bisa bertahan. Ibu mengurus lima orang anak, namun kuat menjalani semua ini, sementara aku mengurus satu anak saja rasanya sudah erat sekali. Aku berharap masalahku selesai dan Mas Pras sadar akan tanggung  jawabnya, Ternyata menikah itu bukan hanya modal cinta serta janji yang terucap saat akad nikah namun juga tanggung jawab dan komitmen yang tinggi ya bu. Saya tersadar dan terhempas, namun curahan hatiku ini hanya dalam beberapa kalimat yang mungkin akan meresahkan hatimu dan membuatmu luka. Belum lagi Kakak dan abang yang ikut menanggung beratnya masalah finasial yang aku rasakan, semoga kami tetap rukun ya bu. Mereka sudah ikut membantu biaya kuliahku, sepeserpun tak ada bantuan dana dari mas pri atau keluarganya. Tapi aku berjanji kelak melunasi hutang-hutangku pada kakak dan abang jika sudah selesaiu studi.


Ibu aku menuliskan surat ini, saat jam istirahat makan siang , sebentar lagi dosen akan datang dan ujian akhir akan dimulai minggu depan, doakan aku lulus ya bu. Agar kelak bisa pulang dan berkumpul dengan ibu, Sungguh aku rindu masakan ibu juga peluakn ibu yang menguatkanku.

Aku tak tahu apakah suratku ini, akan sampai ketangan ibu atau hanya kusimpan saja, Aku takut bu, maafkan aku anakmu. Aku hanya ingin jadi Ibu dan istri yang baik.

Ibu aku menyayangimu.

Salam sayang dari Pamulang


Laras

Seorang wanita mengusap matanya membaca tulisan tangan tersebut. Buku Sobota masih tergeletak di meja Dia melipat kembali suart itu dan meletakkannya diatas meja. Semua buku-buku masih terbungkus rapi di beberapa kotak. Semua barang baru sampai hari ini di rumahnya. Puterinya menjual rumah untuk melunasi hutang-hutangnya dan mengirimkan sebagian barangnya ke rumah Ibu tersebut. Mereka memang sangat dekat, dan sering saling curhat. Namun wanita tersebut tidak tahu harus iba atau marah membaca suart itu, di satu sisi dia kasihan atas surat perempuan itu, disatu sisi dia kecewa akan kebohongan dan juga marah akan sikap laki-laki yang tertulis dalam surat tersebut. Namun dia harus lapang dada, tenag serta berdoa bahwa segala kemudahan akan tiba pada saatnya. Dia hanya mengirimkan doa dan nasihat. Meski wanita selalu tersudut dan terluka dalam setiap penderitaan, namun dia harus kuat menghadapi cobaan dan menguatkan dirinya.

Nak, teruslah yakin pertolongannya dekat, dan aku ibumu akan sellau mendoakan dan mengharapkan yang terbaik untukmu.

Banjarmasin

Ibundamu yang selalu menyayangimu
Naning

Tangannya perempuan tua itu yang sudah mulai keriput itu hanya menuliskan beberapa lembar kalimat. Dan itu cukup membuatnya diampenuh takzim. Tak percaya namun begitulah adanya

Sayup-sayup azan magrib terdengar syahdu dan riuh. Seperti riuhnya perasaan hati seorang Ibu bernama Naning yang kuat dan tegar. Ia menerima segala takdirnya dengan tawakkal dan mengalir, seperti mengalir dan derasnya sungai Mahakam yang membelah kota Banjarmasin. Begitu juga harapan Bu Naning yang terus memanjaatkan doa yang  terus mengalir deras di hatinya untuk kebahagiaan puterinya*


*  Tulisan ini adalah Kisah nyata seperti  pengalaman yang dituturkan oleh seorang dokter muda kepada penulis. Tulisan ini ditulis atas seizinnya.


Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Writing Project #DearMama yang diselenggarakan Nulisbuku.com dan Storial.co






* Penulis 21 Buku, Pembicara Publik, Pemenang Lomba Poetry Slam, Gothe Institute, Jerman dan Pendiri Reading Corner Lentera Pustaka Indonesia ”.

Sunday, December 13, 2015

Diundang ke Istana Negara karena Tulisan di Blog



Bagaimana nasib sebuah tulisan. Tulisan adalah perwakilan ide, gagasan, dan inspirasi yang hadir dalam pikiran kita. Maka teruslah menulis hal-hal bermanfaat dan positif untuk Indonesia

Dan saya cukup bahagia pagi ini, melihat photo yang ternyata berisi berita tentang undangan makan siang jokowi kepada saya dan rekan blogger yang masuk tribun news






http://m.tribunnews.com/nasional/2015/12/12/jokowi-kita-perlu-tulisan-yang-timbulkan-rasa-optimis

Berita tentang pertemuan tersebut dimuat oleh Tribun News dengan sumber photo Biro Pers Istana



Bertemu para penulis dari berbagai daerah di parlemen, senang rasanya

Thursday, December 10, 2015

My Journey as Researcher, Welcome to the Intellectual Island ( Part 1)

I love learning new things. I love school not only in the room but also in society, But let me tell you about my contemplation of this year about the meaning of knowledge and wisdom based on my perspective. I have finished my doble bachelor in faculty economic and education in different state university then I continue my master degree in international relation and running my second master degree in sociology, hmmm it was yummy food for expanding my social and humanities perspective. 

So what I have to do with all stuff :) I have established " English Debating Community" when I was 26 years old in my campuss where I worked as a young lecture as I have back from Australia, it was my first project as researcher in big question of research is it english debating can increasing communication skills include creative and critical thinking?

Yes, it does.

I trained, I couch, I paid with my own money to increase the community because at the time my campuss can share the budget. I was success to do it and bring my student into Indonesian Varsities English Debate (IVED) into ITB, University Udayana , UII yogyakarta, etc

Then five years over, my students has graduated and most of them feel the benefit of english debate and increasing their career :) sometimes I was missing them and want to hear their story :)

I'm not finished till there, I also run my research about  marketing in some of local corporation in North Sumatera Medan, then I wrote my opinion in Medan Business as local newspaper in Medan. I also ever interview  Dedy Corbuzier about his business and performance, later on I know that he was graduated from Amerika and finishing his MBA. I enjoy all research activity then I also ever hired by ADB ( Asia Development Bank) Philipina by quick interview to assisted  Prof. Jaffer Kamar about small and medium entreprise in Norh Sumatera, That was the first time I got recognized my ability in reseach and paid with dollar :) but I love rupiah much even it was need policy as well 

My second journey as columnist in Tabloid ASEAN

yes, I love all things and write what I know by reading about international relation. Then  I was happy when it was published. Thanks God.


 I also get invitation to presenting my research paper about social policy  and street children in Medan, North Sumatera and writed a book about that. then the effect is  Aisyah and his family get home :)
Thanks God :)




I met many people who loves reserach :)


Wednesday, December 9, 2015

Catatan Perjalanan Desa Kenekes :


Akhirnya perjalanan sekitar dua jam dari rumah bu Bidan, sampailah kami diperbatasan desa ciboleger. beberapa kata berbahasa sunda terlihat terpampang di dinding bambu didekat warung dan tempat parkiran bus dan mobil, menarik sekali membacanya, meski sampai sekarang saya belum tahu maknanya












Perjalanan yang sangat menyenangkan bersama sosok-sosok tokoh adat di baduy dalam dan Baduy luar



Kami juga mengunjungi rumah persalianan bersama Pak Imam Pradsodjo


Edrida Pulungan's Poetry





My Beautiful Sadness

Your coming still mystery
with many storm
giving me darkness
and thunder
and I paint my self with hopeless
many time my wings broken
I still believe that I can flying to the sky

you come again
broken my wings
But I always believe in you
even you are cruel
But you are my beautiful sadness
that comes after the rain

leaving me now
I will write our last story
in the sand 
in the seashore
and let the wave of the sea clear it 
from my eyes
and from my heart

Cikini, 2012

Only Shadow

Do you know the meaning of lonely
not because I'm alone without you
But because you are my shadow
in the darkness

yes, you are my shadow
only shadow
that never leave me
but I feel alone

Pejompongan, november 22th 2015


Mask

Open your mask
i saw your face black yesterday
now it  was change to be red
and change again ti be yellow
oh your face like a rainbow now

stop making new story
you are big mouth
lie many time
forgive many times
in the shake of God
you sell everyhing
for your hand

you are not listed in my mind as respectful one
your mask is to many
make me believe
that you are a man with 365 face


Believe

 I believe my own fortune
I believe my own happiness
I believe my own moment
I thankful with many reason

I believe in my self
stronger, better, higher than before
because I believe
I believe
I believe
God loves me with many reason

Pekanbaru, desember 4th, 2015


Crazy

You drive me crazy my dear
make me cannot sleep after your voice
But did I make you crazy too
When you see in my eyes with your smiling face
I feel I'm the most happier woman in the world

I was crazy
Than I build palace for you
sweet home that you always missed
that all our smile always there
with many kissing and hugging
and happiness is a reason
to make us always crazy on and on
but that is why the reason why the God made us for each other

Puri Depok, November 23 th, 2015


I dedicated all this poet for all my favorite mistake, write a poetry like breathing every time, it gives you new life, and soul. poetry for therapy is also very good treatment.Then you just only keep in your mind and heart,  and it  makes your day was so hard, so make  your life free from hurt and hopeless
coloring and seize your day

Contemplation in  Peknabaru, Siak River on December, 2015