The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, June 28, 2018

Undangan Dari Kedutaan Jepang dalam Demonstrasi & Pengenalan Kimono oleh Kyoto Kimono Gakuin Kyoto Honko

Akhir bulan juni saya menerima undangan pada hari SABTU, 30 Juni 2018 untuk pengenalan Kimono dan Kyoto pada Pukul 14:00 – 17:00 WIB yang akan diadakan di  Hall, The Japan Foundation Jakarta di gedung Summitmas 1 lantai 2, Jl. Jend Sudirman kav.61-62 Jakarta 12190


PENGENALAN KIMONO

The Japan Foundation, Jakarta akan kembali menyelenggarakan acara pengenalan kebudayaan Jepang. Yang kali ini diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia adalah kimono (着物, yakni pakaian khas Jepang yang berasal dari kata (ki) yang berarti mengenakan/memakai dan (mono) yang berarti barang/sesuatu.


Demonstrasi ini terdiri dari sesi perkenalan berbagai jenis Kimono, khususnya Furisode (kimono berlengan panjang), Montsuki Hakama (kimono laki-laki), dan Hanayome (kimono pengantin perempuan). Para pengunjung akan menyaksikan peragaan pemakaian kimono langsung oleh para Sensei Kimono dari Jepang. The Japan Foundation juga telah membuka kesempatan bagi para pemerhati kebudayaan Jepang yang ingin mencoba mengenakan kimono. Saat ini telah terpilih 11 orang dari ratusan orang pendaftar yang berminat.

Para profil pengajarnya antara lain Yuko Nakano yang lahir di Jepang  dan tumbuh bersama orang tua penggemar tenun Jepang wasai dan seni menyulam tali kumihimo, Nakano-sensei mendalami Kimono sejak kecil. Selain sebagai dosen di Kyoto Kimono Gakuin, Nakano-sensei mengajar juga di kota Fukui dan menangani program Kimono Fashion. serta Miyuki Ishii pengajar yang Belajar Kimono sejak usia 20, Ishii-sensei juga merupakan perancang Kimono yang bercita-cita mempopulerkan Kimono kepada masyarakat di berbagai usia. Selain di Kyoto, Ishii-sensei mengajar juga di cabang Nishinomiya.



JADWAL DAN LOKASI ACARA
SABTU, 30 Juni 2018
Pukul 14:00 – 17:00 WIB
Di HALL, The Japan Foundation Jakarta
Summitmas 1 lantai 2, Jl. Jend Sudirman kav.61-62 Jakarta 12190
 

Monday, June 25, 2018

Yuk Nulis Puisi Satra Reboan


Senangnya bisa berkumpul dengan para rekan sastrawan di wapres, sambil berpuisi, ngobrol dan bercerita. ada event buat puisi, pasti semua ngumpul bareng-bareng.

Sastra Reboan merupakan acara rutin Penguyuban Sastra Rabu Malam (PaSaR Malam) yang digelar setiap bulan sejak tahun 2008. Sastra Reboan yang didirikan oleh Yo Sugianto dan kawan-kawan, hingga tahun 2018, telah 10 tahun berjalan dan turut serta meramaikan kesusastraan Indonesia. Dalam perjalanannya yang ‘jatuh bangun’, tidak terhitung berapa ratus sastrawan dan seniman telah tampil, dan berapa jumlah buku telah didiskusikan di panggung Sastra Reboan.
Sebagai bukti kreatif perjalanannya, Sastra Reboan telah melahirkan dua buku, yaini: Kerlip Puisi, Gebyar Cerpen, Detak Nadi Saatra Reboan (2011), dan Cinta Gugat (2012). Kedua buku tersebut, menghimpun karya sastra para sastrawan dari berbagai penjuru di Indonesia.
Dengan demikian, untuk terus merawat tradisi literasi Sastra Reboan, mengabadikan momentum 1 dekade, dan merayakan ulang tahun yang ke-10, Sastra Reboan akan kembali menerbitkan Buku Sastra Reboan (Jilid III). Oleh karena itu, Sastra Reboan mengundang para sastrawan, atau siapa saja yang mencintai kesusastraan Indonesia untuk bergabung dalam Penerbitan Buku Sastra Reboan (Jilid III) dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
  1. Karya berupa puisi (tema waktu), dan esai testimoni (tentang sastra reboan).
  2. Karya diketik di MS Word, A4, 1 spasi, Georgia.
  3. Karya dikirim melalui surel kepada: sreboan@gmail.com dengan subjek: Nama Pengirim – Jenis Tulisan – Asal. Contoh: Dudung – Puisi – NTB.
  4. Nama file MS Word karya yang dikirim harus sama dengan subjek surel;
  5. Pengiriman karya dibuka mulai 1 Juni 2018 sampai 30 Oktober 2018.
  6. Peserta maksimal mengirim 3 puisi terbaiknya atau 1 esai tentang sastra reboan. Boleh juga ikut mengirim keduanya; puisi dan esai.
  7. Naskah yang lolos seleksi akan dihimpun dalam buku Sastra Reboan #3.
Buku ini akan diluncurkan pada puncak perayaan Sastra Reboan bulan Desember 2018.
Demikian maklumat ini. Terima kasih atas perhatiannya.
Salam Karya

Kurator:
Zabidi Zay Lawanglangit, Dedy Try Riyadi, Sofyan RH. Zaid.
Editor: Setiyo Bardono, Weni Suryandari, Budhi Setyawan.
Informasi:

Ilenk Rembulan (+62813 8041 5661),
Dyah Kencono (+62857 8040 8379)
“selamat memburu bayang-bayang, jangan lupa arah cahaya” (tirakat I)

Penerbitan Buku Sastra Reboan #3 

(DL: 30 Oktober 2018)


Maklumat
Penerbitan Buku Sastra Reboan #3

Poetry From Jakarta Sunset to the Sunrise of Singapore


From Jakarta Sunset to the Sunrise of Singapore

The last twilight
The sky full of purple color
Will you paint our story too
But it was the last December
 I find your sadness eyes
We will separated in couple hours
But will we got happiness and peace in heart
After we quarrel because of idealism to starting new life

For the several times
I was here waiting for you
  In Soekarno Hatta Airport
The busy airport in corner of Batavia

Jakarta was my soul
 My hearts was softly muttering
 In the calm morning
 I was arrived in Changi Airport

Fly towards the opposite side of the country
 I pick up your childhood dreams were I would like to see
My flight was delayed in the blessing of moth
I still learn your history

In the corner of a third-floor café
I meet a man
I stared you with straight eyes
You smiled understated
We looked at each other right into the booth sense

Months have passed since that brief meeting
You caught up with me in a small hilly town of flowers
Enjoying walk in the warm morning
Watched the sun rise from the summit
We go hand in hand at the end of the ninth month
It seems like you hear the unspoken
As quietly said to me
Fly with me

Fly with me
 Of course  I will go with me
I go to a part of the world will be there for you
I murmured with a smile
Really

Although we had missed the plane because of the unfriendly weather
Of course we will go to the garden bay
I will see many flowers like purple and white Sakura was blowing
I will continue to hold your hand
Pick your dream my dear
Because your dream will be our dream





In the serendipity morning
 My plane has arrived
I lost something that never been mine

The last sunset in Singapore
I see the sky up
So I can hold my tears

Time was flush
Everyone find history
But I will never loose the memory

I know
Find the peace in your eyes
Where I always feel at home

 Soekarno Hatta Midnight, October 2017



Sunday, June 24, 2018

Trend Fashion Run Away Muslim 2019 motif batik dan tenun diminati

Ramadan Runway 2019:
Platform Utama Penggerak Industri Fashion Muslim Indonesia


Tren fashion muslim 2019 akan didominasi desain yang lebih simple, ringan dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Material seperti organdy, chiffon, most crepe, cotton silk akan mudah ditemui dalam karya para desainer tahun depan. Total transaksi dalam event ini mencapai Rp6,35 Miliar dan berhasil meningkatkan trafik pengunjung mal hingga 51% dari rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa. 

Pada tanggal 24 JUNI 2018 diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia DKI Jakarta, Ramadan Runway 2019 telah diselenggarakan dari closing ceremony yang dihadiri oleh para pencinta fashion muslim dan para pelaku industri fashion di Kota Kasablanka Mal. Acara yang digelar sejak 5 Juni 2018 ini diikuti oleh lebih dari 70 brand fashion terpilih dan menjadi referensi utama tren busana muslim Indonesia di tahun depan. Talkshow, fashion show, exhibition dan kompetisi Modest Fashion Project 2018 untuk desainer muda mewarnai perhelatan yang telah berlangsung untuk keenam kalinya di setiap bulan Ramadan

  Gambar 1 : Penampilan seluruh model pada fashion show closing ceremony run away ramadhan tanggal 24 juni 2018

“Ramadan Runway 2019 memberikan warna penting dalam industri fashion Indonesia. Selama 20 hari penyelenggaraan acara ini, kita bisa menyaksikan koleksi-koleksi yang menggambarkan kreativitas dan semangat para desainer untuk memberikan yang terbaik kepada para pecinta fashion muslim. Sambutannya pun luar biasa, termasuk saat gelaran Midnight Sale. Dan sebagai referensi utama tren fashion muslim tahun depan, Ramadan Runway 2019 merupakan bagian penting dalam perjalanan Indonesia menuju kiblat fashion muslim dunia di tahun 2020 mendatang,” ujar Rudy Chandra, Ketua APPMI DKI Jakarta.

Selama penyelenggaraan acara ini, tercatat jumlah total transaksi mencapai Rp6,35 Miliar dan berhasil meningkatkan trafik pengunjung mal hingga 51% daripada rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa. Omset tertinggi diraih oleh brand Batique (foto koleksi tersedia pada link di atas) dengan total penjualan Rp520 Juta. Ini menunjukkan antisiasme yang sangat tinggi dari pencinta mode tanah air.  Batique sebagai salah satu stand yang beruntung karena menuai omzet berkisar 520 juta rupiah


Gambar 2 : Tampilan Butique pada fashion show closing ceremony run away ramadhan tanggal 24 juni 2018



“Ramadan Runway 2019 memberikan warna penting dalam industri fashion Indonesia. Selama 20 hari penyelenggaraan acara ini, kita bisa menyaksikan koleksi-koleksi yang menggambarkan kreativitas dan semangat para desainer untuk memberikan yang terbaik kepada para pecinta fashion muslim. Sambutannya pun luar biasa, termasuk saat gelaran Midnight Sale. Dan sebagai referensi utama tren fashion muslim tahun depan, Ramadan Runway 2019 merupakan bagian penting dalam perjalanan Indonesia menuju kiblat fashion muslim dunia di tahun 2020 mendatang,” ujar Rudy Chandra, Ketua APPMI DKI Jakarta.

Selama penyelenggaraan acara ini, tercatat jumlah total transaksi mencapai Rp6,35 Miliar dan berhasil meningkatkan trafik pengunjung mal hingga 51% daripada rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa. Omset tertinggi diraih oleh brand Batique (foto koleksi tersedia pada link di atas) dengan total penjualan Rp520 Juta. Ini menunjukkan antisiasme yang sangat tinggi dari pencinta mode tanah air.  

Tren Fashion Muslim 2019
Rudy menambahkan, berkaca dari beragam koleksi yang ditampilkan pada Ramadan Runway 2019, pada tahun depan kita akan menikmati tren busana muslim dengan desain yang lebih simple, ringan dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Material seperti organdy, chiffon, most crepe, cotton silk akan mudah ditemui dalam karya para desainer. Warna-warna yang memberi kesan sejuk akan mendominasi, begitu pula warna-warna basic, seperti hitam, putih, off-white, navy blue dan abu-abu.

Ia juga memprediksikan bahwa sejumlah desainer yang berpartisipasi dalam Ramadan Runway 2019 harus mendapat perhatian penting dari para fashionistas di tahun depan. “Saya melihat ada sejumlah desainer yang memiliki kreativitas sangat kuat dan harus diantisipasi oleh fashionista muslim pada tahun depan, seperti Ariy Arka, Dana Duryatna dan Nita Seno Adjie,” ujarnya.
Abee by Ariy Arka sering menampilkan sentuhan bordir dan karyanya selalu dinantikan oleh para pecinta fashion. Dana Duryatna memiliki konsumen setia yang selalu memilih desain busana-busana longgar dengan bahan-bahan print dari linen dan katun. Dan Nita Seno Adjie yang sering tampil di panggung fashion mancanegara sangat piawai memadukan desain modern dengan motif-motif tradisional.

Kombinasi modern dan tradisional ini juga banyak terlihat pada karya para desainer di Ramadan Runway 2019. Umumnya mereka tidak berusaha menonjolkan salah satu, modern atau tradisional. Harmoni dalam usaha menampilkan new look, mengikuti arus tren mode dan memberi sentuhan tradisi tanpa kehilangan ciri khas dari brand adalah tantangan tersendiri bagi para desainer. Inilah yang membuat karya setiap desainer unik dan selalu mendapat tempat di hati para pecinta fashion Indonesia yang multikultural.


Tren Fashion Muslim 2019

Rudy menambahkan, berkaca dari beragam koleksi yang ditampilkan pada Ramadan Runway 2019, pada tahun depan kita akan menikmati tren busana muslim dengan desain yang lebih simple, ringan dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Material seperti organdy, chiffon, most crepe, cotton silk akan mudah ditemui dalam karya para desainer. Warna-warna yang memberi kesan sejuk akan mendominasi, begitu pula warna-warna basic, seperti hitam, putih, off-white, navy blue dan abu-abu.


Gambar 3 : Penampilan pada fashion show Fashion  Amanda Thania dengan fashion motif gorga closing ceremony run away ramadhan tanggal 24 juni 2018



Ia juga memprediksikan bahwa sejumlah desainer yang berpartisipasi dalam Ramadan Runway 2019 harus mendapat perhatian penting dari para fashionistas di tahun depan. “Saya melihat ada sejumlah desainer yang memiliki kreativitas sangat kuat dan harus diantisipasi oleh fashionista muslim pada tahun depan, seperti Ariy Arka, Dana Duryatna dan Nita Seno Adjie,” ujarnya.

Abee by Ariy Arka sering menampilkan sentuhan bordir dan karyanya selalu dinantikan oleh para pecinta fashion. Dana Duryatna memiliki konsumen setia yang selalu memilih desain busana-busana longgar dengan bahan-bahan print dari linen dan katun. Dan Nita Seno Adjie yang sering tampil di panggung fashion mancanegara sangat piawai memadukan desain modern dengan motif-motif tradisional.

Kombinasi modern dan tradisional ini juga banyak terlihat pada karya para desainer di Ramadan Runway 2019. Umumnya mereka tidak berusaha menonjolkan salah satu, modern atau tradisional. Harmoni dalam usaha menampilkan new look, mengikuti arus tren mode dan memberi sentuhan tradisi tanpa kehilangan ciri khas dari brand adalah tantangan tersendiri bagi para desainer. Inilah yang membuat karya setiap desainer unik dan selalu mendapat tempat di hati para pecinta fashion Indonesia yang multikultural.

Ramadan Runway adalah platform yang tepat bagi para pelaku industri fashion untuk mengembangkan bisnisnya dan memberi dampak penting terhadap kemajuan industri fashion muslim Indonesia. Sampai jumpa di Ramadan Runway 2020.

Acara ini diselenggarakan oleh APPMI sebagai wadah bagi desainer dan pengusaha mode Indonesia. Asosiasi ini berdiri pada 22 Juli 1993 di Hotel Borobudur, Jakarta atas prakarsa Poppy Dharsono. Berdirinya asosiasi ini juga didukung beberapa tokoh mode senior, seperti Peter Sie, Iwan Tirta, Pia Alisjahbana, Harry Darsono. APPMI memiliki visi dan misi membina, mengangkat dan mengembangkan citra fesyen Indonesia karena banyak desainer dan perancang senior tergabung didalamnya menjadi perancang berbakat yang tersebar di beberapa wilayah seperti, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Bali, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat.