Dear Edrida Pulungan,
Thank you for sending
us your poetry. It was part of over 300 poems we received from the poetry
writers from different places all over Indonesia. We are very happy about this
huge interest and are looking forward to an interesting and successful Poetry
Slam. As you can imagine, it was not easy to select the participants for our
Poetry Slam out if this vast number of poems and poets.
That more we warmly
welcome you to perform your poem “Diatas Langit Eropa,”. It has been one of the following favorites, We were happy if
you have time and like to come and there will be 6 poetry slammers
during our Poetry Slam on February, 18th 2014 at Selasar Sunaryo
Art Space Bandung. Congratulations!
Email
diatas membuat jantung saya berdegup kencang seolah melompat-lompat di dalam.
Bagaimana tidak karena saya sempat
mengabaikan puisi yang saya kirimkan dari kumpulan puisi romansa “ Karena
engkau Istimewa” bersemedi agak lama karena sempat diabaikan oleh beberapa
penerbit yanbg menganggap puisi tidak begitu komersil untuk diterbitkan. Namun
saya tanpa sengaja membaca semuah pengumuman lomba poetry slam di web Gothe Institute
dan dengan sedikit percaya diri saya kirimkan puisi yang sudah di tolak
mentah-mentah itu baik dengan bahasa yang halus dan jauh dari halus. Tapi saya
percaya setiap puisi atau karya punya perjalanannya masing-masing. Begitupun
proses kreatif saya menulis masih level anak TK belajar baca. Tapi jemari saya
terus menari dalam pasukan kata yang tak lelah menemani saya. Dan perjalanan
puisi itu mengantarkan saya pada panggung “ 10 Tahun Puisi jerman “ yang
diadakan di Selasar Art, Bandung yang di hadiri juru-juri yang namanya sudah taka
sing lagi, antara lain seperti Putu Oka Sakanta, Agus R Sarjono, Soni Farid
Maulana, dan Bertolt Dam Hauser yang
memberikan penilaian kepada 6 peserta yang membacakan puisinya dalam Event Poetry Slammer antara lain Oka Rusmini ( Bali), Mira
Putu (Bali), Edrida Pulungan (Jakarta), Ayid Suyitno (Jakarta), Aziz Manna (
Surabaya) dan Aa Sukmana (Bandung).
Dalam
even 10 tahun Seri Puisi Jerman, akan dilaunching juga buku seri puisi Jerman “Kedalaman, Terarah
Padamu/Tiefen, dir zugekehrt”, yang berisi puisi-puisi Rainer Maria Rilke
(1875-1926) 40 sajak-sajak Rilke dalam bahasa Indonesia. Rilke termasuk salah
seorang penyair terbesar untuk sajak-sajak berbahasa Jerman, yang karyanya
termasuk dalam literatur dunia. Sejak 2003 sudah terbit 7 jilid “Seri Puisi
Jerman” dalam Bahasa Indonesia yang terdiri dari sajak-sajak Rainer Maria Rilke,
Bertolt Brecht, Paul Celan, Johann Wolfgang von Goethe, Hans Magnus
Enzensberger, Friedrich Nietzsche dan Georg Trakl.“Kedalaman, Terarah Padamu /
Tiefen, dir zugekehrt”, tanggal 19 Februari – 4 Maret 2014 di beberapa kota di
Jawa, Madura dan Bali.
Poetry
Slam memang pertunjukan puisi yang menarik karena menggugah seorang penyair
untuk membaca puisinya dengan seni teatrikal
diserta dengan penjiwaaan dalam
setiap kata-perkata. Para peserta begitu
antusias termasuk diriku yang merasa tersanjung diundang ke event ini. Dan
setelah selesai acara Pak Putu dating menyalamiku dan mengatakan “ biografimu
hebat” karena kami juga mengirimkan puisi disertai puisi. Dan yang lebih
mengharukan saya juga mendapatkan buku karikatur bergambar dari seorang
penonton bernama Putut Pramudiko. Dan kebahagiaan saya lengkap karena dihadiri
sahabat saya yang dahulu pernah bersua
dalam Konfrensi Kepemudaan Asia Africa
dan menjadi candidate doctor psikologi Universitas Padjajaran, Musa dari Uganda
membuat senang.
Dan
inilah perjalanan pusi saya yang pertama di kota Paris Van Java. Semoga semoga
menjadi awal menuju perjalaannya diatas langit Eropa, Amin.
0 comments:
Post a Comment