The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, January 25, 2016

Persembahan Puisi Untuk Tentera Marinir Kita


Ibu Mengulum Bunga Kamboja Dimulutnya



Mantra itu kudengar lagi dari senandung Mama Tania saat menenun kain bermotif kamboja dengan warna kuning dan putih. Dia bersenandung, sambil sesekali dengan terampil tangannya mengikat benang pakan dan kakinya menghentak alat tenun dengan gesit. Mama tania, perempuan berusia 59 tahun yang sudah ditinggal oleh suaminya yang wafat sepuluh tahun silam

" Inat Genu met dala mawarni
met dala rata waen
mawarani wawa rahang"




Mama Tania mengulum bunga kamboja dimulutnya,ada sinar seperti berlian memancar dari lidahnya
dan bintang kejora di keningnya.Banya ibu dan anak harus setia dalam kehidupan

Mama Tania membesarkan Florensa anaknya yang mirip dengan watak suaminya, senang belajar dan berpergian dan berpetualang melihat daerah-daerah baru. Disebuah pedesaan bernama Latuhari di tanah Nusa tenggara Timur suaminya selalu setia setiap petang membawa kuda mereka merumput di padang sabana yang indah, sungguh indah sekali menyaksikan pemandangan lelaki yang menikahinya tiga puluh tahun lalu memakai tenun hasil dari jemarinya sendiri, tenun yang dipakai suaminya adalah tenun yang dipakai sehari-hari dan jadi kain kesayangan suaminya. kenangan itu menari-nari di kepala maam tania. Kadang dia terpikir andai suaminya juga menyaksikan Florence , puteri kecil mereka yang semata wayang tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik, dan panjang akal dan kakinya seperti suaminya. Namun semua hanya menitip rasa haru hatinya. Dia meneruskan tenunan dan sesekali memandang photo Florence dengan latar belakang menara Eiffel yang terkenal di Paris

Mama Tania sendiri tak tahu, dimana negeri Eropa itu. Yang dia tahu anaknya diundang di acara pameran kain etnik karena berhasil membuat penelitian tentang keindahan tenun dengan bahan alami warna indigo yang sangat terkenal di dunia. bahkan anaknya juga mendemokan bagaimana menenun sehelai kain menjadi beragam motif yang terhampar indah, membuat decak kagum para bule-bule itu

Sesekali mata Mama Tania berkedip, ada butiran bening disudut matanya, rindu apda puterinya yang sudah berkelana jauh, namun apa dikata zaman dirinya dan zaman anaknya berbeda.

Florence memang mencintai ibu dan tanah kelahirannya, namun gundah di hati seorsng ibu yang menyaksikan anaknya belum juga mau dijodohkan dengan pilihan




menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri karena
baginya kesuksesan anak adalah nobel bagi dirinya


Keep Hoping, Jum'at Blessing

Kadang saat membaca Alqur'an saya menenmukan ayat-ayat yang membuat hati tergetar, apalagi
jika sedang diuji akan sesuatu, saya akan tuliskan beberapa surat dalam Al Qur'an
untuk megingatkan diri saya agar terus semangat meniti jalan kehidupan



An Nisaa : 113

Dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar


Ad Dhuha :5

Dan sungguh oleh Tuhanmu pasti memberikan karuniaNya kepadamu hingga 
engkau menjadi puas 


At Thur :48

Dan bersabarlah menunggu ketetapan dari TuhanMu dan sungguh engkau dalam penagwasan


[Fiksi] Meminang Waktu


                                                                Sketsa oleh Edmalia



Aku masih ingat hari itu hari yang paling bersejarah untukku. Bulan april yang bergemuruh sekaligus hening di hatiku. Bergemuruh karena hari wisudaku mendekati tanggal 25 di hari lahirku, dan hening karena aku akan wisuda di dua universitas negeri yang berbeda di bulan yang sakral tanpa kehadiran Bapak sang motivatorku. Rasanya ada yang hilang. Namun hidup harus terus berjalan.


Jam 13.00 wib . aku bolak-nalik jurusan untuk minta bebrapa surat pengesahan dari kampus dan formulir pendaftaran wisuda. di kampus Fakultas Ekonomi itu kampus yang membuatku belajar tentang ilmu manajemen dan dosen-dosen pakar ekonomi mikro dan mikro tidak membuatku punya sense ilmu bisnis namun mebuatku " terampil" membagi waktu mengumpulkan tugas, menjumpai dosen dan mengatur jadwal diskusi kelompok. Hanya itu. namun butuh keterempilan :) tapi sunguh bolak-balik kampus dua sampai tiga kali bukanlah hal yang gampang butuh stamina dan kesadaran, inilah dinamika kuliah rangkap di dua universitas 


Jam 15.00 wib. Aku menuju Fakultas Bahasa dan Seni. aku melangkah dan berlaru kecil agak cepat menuju lantai 2 menjumpai dosen waliku, bu Masitowarni beliau sabar dan baik, akhirnya aku dapat tanda tangan pengesahan skripsi dari beliau dan tinggal dijilid, aku terharu dan mengucap terimakasih. Denting suara piano mengalun indah dan angin berhembus sepoi, kampus yang penuh romansa karena anak seni musik sedang latihan musik, senang rasanya merasakan warna-warni kehidupan kampus. Dan tibalah namaku disebut di prosesi widu tanggal 13 april wisuda di FBS Unimed dan 24 April wisuda di USU dan keseokannya tanggal 25 april hari lahirku, aku menangis dan terharu menyaksikan ahabat-sahabat setia Bapak yang kuundang dalam acara syukuranku. Andai aku bisa meminang waktu, maka ingin sekali Tuhan meminjamkan Bapak untuk hadir sebentar dan mendampingiku di bumi, Namun aku yakin beliau sudah tersenyum dan bahagia disana, menyaksikan anaknya menunaikan amanah yang tak akan pernah usai namun menjadi perjalanan sejarah karena puteri kecilnya sudah jadi sarjana. Namun apakah waktu rela dipinang untuk merayakan rasa kebahagian yang tertahan?


Kado kecil, tulisan sederhana untuk  Pesta Fiksi #25Januari – Waktu Yang Mencengkeram

Pengalaman Tour Kapal Perang Australia, HMAS Darwin pada Senja di Januari



Undangan istimewa itu berasal dari Keduataan Australia. Sebuah undangan untuk menghadiri tour istimewa Kapal Perang Darwin Australia bernama HMAS (His Majesty Australia ship) yang kebetulan akan bersandar di pelabukan Tanjung Priuk. Saya mendapatkan undangan diantara 60 orang australia alumni Network , tentu saya terharu dan senang sekali. Saya membayangkan Kapal perang yang super canggih dan keramahan Kapten dan para office navy yang sudah berkeliling dunia dan memiliki pengalaman selama bertugas akhirnya setelah konfirmasi saya memilih jam 3 sore untuk navy tour, ternyata sudah full, sehingga saya akhirnya dijadwalkan di jam 4. 


Perjalanan yang menyenangkan terbayang dalam memori saya. karena kebetulan nama kapalnya HMAS Darwin, saya pernah berada di Darwin selama 3 tahun sebagai duta pemuda Indonesia Australia, banyak kenangan teringat pernah berada dinegeri yang terkenal dengan pantainya dan world heritagenya bernama Uluru juga tempat saya bekerja dulu di satu sekolah SMU, Darwin High School, yakni mengajar bahasa Indonsia untuk anak SMU dan juga turut sebagai tim yang menulis buku tahunan Darwin High School mewakili International support Teacher dari Indonesia. 


Oh ya akhirnya saya sampai juga di pelabuhan Tanjung priuk, dan saya melihat peta lokasi dan gerbang masuk menuju tempat Kapal bersandar. rupanya di Gate dan untunglah ada shuttle bus dan akhirnya saya diantar menuju lokasi berjarak kira-kira 300 meter. Disana sudah terlihat tentara Australia di ruang gerbang untuk registrasi masuk dan memeriksa identitas kami untuk masuk menuju kapal. Kami disambut oleh Kapten dan navy officer perempuan bernama , dia bertugas mengendarai helikopter bernama buttlecat. Terlihat sosok perempuan tegas, berani dan ramah, senang sekali mendengar cerita perjalanannnya yang sudah bertugas keberbagai belahan dunia dan katanya HMAS akan segera berlayar lagi menuju negeri Taj Mahal yakni India, senangnya. Namun yang menarik lagi adalah kami diajak masuk melihat-lihat ke ruang dalam navy, kami diinformasikan untuk tidak mengambil gambar dengan kamera kecuali tempat tempat tertentu yang diperbolehkan. senang sekali. perjalanan di mulai..ayo ikut saya

Wednesday, January 20, 2016

Tulisan tentang Perempuan Single


tulisan ini saya temukan di facebook dan katanya tulisan Ridwan Kamil dan di posting oleh
asbie ben arfha. selamat membaca dan setelah itu bisa baca tulisan yang say aposting tanggal 20
januari 2106 di blog Kompasiana dan jadi headline paling puncak, easanya senang karena dibaca banyak perempuan dan mendapat respon sebagai artikel inspiratif sedangkan di facebook dibaca
oleh para laki-laki :) hmmm, selamat membaca dan berdiskusi




NASEHAT BUAT PARA CEWEK JOMBLO

Cari suami itu jangan muluk-muluk, biar seru menikmati pernikahan..
ngerasin ngontrak.. ngerasin roller coaster kehidupan sambil nangis, ketawa, nangis lagi, ketawa lagi.. sambil saling berpelukan menguatkan.. kiki emotikon *indah tauuukkk itu!

Kalo ujug-ujug.. kalian mo cari suami yg muda, ganteng, sholeh, mapan, pinter..

Kalian butuh beberapa strategi dan kemungkinan..

Setidaknya ada 2 Fakta yg perlu kalian tau..

Pertama,
Kalian butuh energi dan mental yg cukup kuat untuk memasuki persaingan maha ketat.. karena pria SINGLE jenis ini, pastilah amat sangat langka, dan peminatnya bisa saja berjumlah ribuan.

Saingan kalian adalah wanita yg bisa jadi jauh lebih cantik, lebih muda, dan lebih oke grin emotikon

Kedua,
besar kemungkinan, pria jenis ini banyak.. tapi sudah jadi SUAMI ORANG.. Karena Pria-pria jenis ini, dibelakangnya sudah ada istri-istri hebat yg merawat dan membuat suaminya tampil mempesona.

Kalo kalian ga punya nyali untuk jadi perebut suami orang, atau belum siap ilmu dan iman untuk jadi perempuan lain di tengah keluarga bahagia orang lain..

ada 2 TIPS JITU buat kalian..

Pertama,
Berlapang hatilah menerima kedatangan pria single, sholeh, baik, meski sederhana asal tetap berpenghasilan (ga mesti berpenghasilan tetap), dan BERJUANGLAH bersamanya membangun keluarga bahagia, SAMARA.

Kedua,
BUANG SEMUA KASET DVD Drama KOREA puluhan episode yang selalu menayangkan Pria Kaya, ganteng, putih, imut yang jatuh cinta dengan wanita biasa-biasa dan miskin..!
.
Ridwan kamil
(Walikota Bandung)
.
.
by hasbie ben arfha

Tuesday, January 19, 2016

Ketika Menunggu Menjadi Inspirasi tak terbatas # Waiting is Inspiring for single women 30 Up,



Ketika Menunggu Menjadi Inspirasi tak terbatas
# Waiting is Inspiring for single women 30 Up,


 Ilustrasi artikel : Jalan menuju istana siak, Pekanbaru. doc. edrida Pulungan


Lumrahnya, di seluruh daerah di Indonesia, menjadi perempuan di usia siatas 30 tahun dan masih saja sendiri dan belum menikah, akan menjadi omongan orang.  Bahkan orangtua cenderung mendesak atau terkadang intervensi dalam perjodohan, ada yang sukses dan ada juga yang gagal meninggalkan luka. Kondisi  yang berbeda dengan perempuan yang tinggal di kota besar, masyarakat modern lebih paham kondisi perempuan tersebut dan lebih demokratis.

Meskipun dalam ajaran agama menikah harus disegerakan karena ada nilai ibadah dan kebaikan. Namun tidak semua perempuan beruntung mendapatkan calon pendamping hidup yang menjadi imam dan kaptennya dalam berlayar tepat waktu, karena menikah juga bukan lomba lari dan perlu kehati-hatian meniti, Mengingat berdasarkan data kementerian agama tahun 2015 tingkat perceraian pada keluarga muda dibawah lima tahun sangat rentan. Menikah adalah membangun peradaban menuju kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat kelak.

Lalu bagaimana kondisi perempuan single menyikapi  dirinya ketika terjadi pada kondisi  seperti paragraph awal yang saya sebut diatas. Jika perempuan yang dimaksut memiliki jiwa besar dan bisa menjawab secara diplomatis, kritis dan cerdas tentang pertanyaaan ” Kapan Menikah”? Maka hal tersebut tidak akan menjadi masalah dan membuat tersinggung dengan pertanyaan yang super menyinggung perasaan wanita kareana ada aroma negatif di balik pertanyaan itu seperti tidak laku, milih-milih dan tidak ingat umur dan sebagainya

Namun sisi menarik dari kondisi tersebut, bagi perempuan yang belum menikah diusia kepala tiga bisa dijadikan ” Tipping Point” meminjam judul bukunya  yang cukup best seller dari Buku pertama Malcolm Gladwell yakni keadaan saat ajaib ketika sesuatu yang dianggap sebagai persoalan diubah menjadi kondisi posif dan penuh peluang meskipun buku ini lebih berkonsep bisnis, manajemen dan tren dalam implementasinya, namun dengan imajinasi dan sikap positif kondisi single memiliki sisi tipping point juga

Kenapa bisa demikian?

Beberapa perempuan yang belum menikah bisa melihat sisi positif dirinya dan membangun kepribadiannya dengan baik, karena penantiannya akan menghadirkan inspirasi. Bagaimana tidak selama perempuan tersebut masih sendiri dia bisa membekali dirinya dengan menimba ilmu untuk masa depan keluarganya kelakm dimana dia akan jadi ibu dan guru bagi anak-anaknya. Dia juga bisa jadi teman diskusi dan penasihat merangkap konsultan tak berbayar untuk suaminya. Bahkan perempuan tersebut juga bisa menggali pengalaman dan mencoba berbagai bisnis seperti wirausaha karena kelak jika dia sudah berkeluarga dia bisa membantu perekonomian kelaurganya jika dibutuhkan, karena resiso seorang wanita yang berkeluarga adalah cerai hidup ( suami menikah lagi) atau cerai mati (suami wafat) jadi dia bisa bertahan untuk masa depannya. Bukan hanya itu perempuan yang belum berkeluarga juga bisa berbakti pada orangtuanya dengan memberangkatkan haji atau umroh dari penghasilannya sendiri atau menemani dan merawat orangtuanya yang masih hidup atau sedang sakit


Apalagi? Masih banyak seorang perempuan yang belum menikah juga punya waktu untuk melakukan aktivitas sosial membantu masyarakat di bidang pendidikan, budaya, politik, sosial dan lain-lain. Saya akan tuliskan beberapa profil perempuan single yang bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat serta negara dalam artikel saya berikutnya.



Dan diatas semua contoh tersebut diatas, perempuan tersebut akan tertempa menjadi pribadi yang dewasa, cerdas dan bijaksana jika dia bisa mengendalikan dirinya dalam kesendiriannya. Energinya yang lama dalam penantian akan bisa dikonversi menjadi energi kesetiaan ketika dia menikah kelak, karena dia sudah melewati banyak kondisi dan pengalaman hingga akhirnya pada waktu yang tepat dia menemukan pasangan hidupnya dengan izinNya.

Jadi sejatinya setiap perempuan adalah mata air kehidupan, apapun kondisinya dia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi manfaat dan menjadi agen kebaikan, kebermanfaatan, kemaslahatan dan kesejahteraan untuk sekitarnya, karena ketika hujatan, sindiran. fitnah, cibiran dan bully menerpa maka kembali berpikir positif. Usia manusia terlalu singkat  untuk  berdiam diri dan bimgung akan keberadaanya, Tampung semua kecewa, sakit hati dan keminderan yang sempat terlintas, jadilah perempuan yang bermanfaaat dan berjiwa besar. Bukankah perempuan yang berjiwa besar di tenun olehNya untuk berdampingan dengan lelaki yang berimpian besar kelak. Menunggu adalah inspirasi tak terbatas. Tersenyumlah untuk dirimu, untuk dunia dan untukNya yang telah mempersiapkan rencana terindahNya untukmu. So waiting is inspiring is it?




* Edrida Azhari Pulungan, seorang pembelajar sejati, kuliah di 4 universitas negeri hingga dia mengoleksi jaket almamater warna-warni, kuning, hijau, oaranye dan biru,  dengan menyelesaikan sarjana rangkap di bulan kelahirannya dan magister rangkap yang kedua di ibukota jakarta ,  Penulis 22 Buku diantaranya ”Diatas langit Eropa melamarmu”, memenangkan Poetry Slam Gothe Institute, Jerman serta Buku ”Sang Aaka Merah Putih sampaikan cintaku padanya” memenangkan lomba cerpen nasional penerbit Puspa Populer dan bllogger yang beruntung diundang Presiden Jokowi ke Istana negara pada 12  Desember 2015, dan pernah bekerja sebagai tim trainer di Darwin Nother Territory Training, Australia di bidang Communication Skills, Australia dan sekarang aktif di dunia public speaking dan creative writing dan community development sehari-hari bekerja sebagai humas di parlemen. Blognya di edpulungan.blogspot.com dan edridapulungan1@gmail.com

Kursi Panjang

 Ilustrasi  cover depan novel Kursi Panjang doc roemahbambu.blogspot.com

" Kadang cinta tidak harus hadir sempurna, namun kesetiaan akan janji
yang akan menyempurnakan cinta menjadi sejati"

( Haidar hal 33, Kursi Panjang)


Seperti biasa malam ini . Gadis belia bernama Andari Zahraini  masih saja sibuk dengan PR yang diberikan oleh Bu guru. Andai saja Bapak tidak pulang lebih awal dari pengajian bulanan, tentu Dari memilih menonton sinetron kegemarannya. Bapak terlalu disiplin dan selalu dua kata yang keluar dari mulutnya setiap Diara santai menonton TV. " Diara, ayo belajar, belajar"

Seolah hidup ini hanya untuk belajar, padahal teman sebayanya asyik ngumpul-ngumpul di luar dan makan bakso di warung mas Gunawan. Biasanya juga beberapa teman lelakinya ikut gabung.Masa remaja yang indah. Sehabis pengajian, mukena di hantarkan kerumah dulu dan kabur. Tapi bapak seperti satpam saja menjaga Dari anak perempuanya yang paling sulung.

" Diara kamu anak pertama, jadi contoh untuk adik-adikmu, kalau kamu malas belajar, adikmu juga kelak mengikuti, kalau kamu berprestasi adikmu juga mencontoh kamu, jangan ikutin teman-temanmu mereka terlalu bebas bergaul, jangan di contoh" nasihat bapak semakin panjang melebihi ustadz Gumarang sang guru mengaji mereka

Kalau sudah begitu Diara merasa bersalah dan malu dan segera mengambil tasnya dan belajar di meja tengah.

Bapak pun biasanya nonton TV dan hobinya menonton " Dunia dalam Berita"

***

" jadi mau diantar apa tidak" kata Bapak memegang kunci Vespa kesayangannya
" Aduh Pak, bapak duluan aja, saya sama teman teman aja"
" Ayolah sekalian Bapak ke kantor"

Sudah jadi anak kelas 1 SMU dan baru saja berkerudung sejak kelas 3 SMP, Diara gugup dengan penampilannya hari ini. belum lagi Nazmi yang sering menggodanya karena di agagal seleksi paskibra kemarin sore karena ukuran tubuhnya. Tapi semangatnya masih menyala-nya untuk masuk tim pengibar bendera

**
Haidar masih sibuk main bulu tangkis sore itu, semua temannya berkumpul di warung sebelah. dari hanya melihat dari jauh. lelaki itu mirip perempuan kulitnya putih bersih, hanya memerah kalau terkena matahari

Thursday, January 14, 2016

Everyday is our Birthday, Inspiration from Terror Attack in jakarta



I got invitation for getting lunch with FPCI for attending " Diplomacy Bakso" then I realize it will be at 12.00
pm. I see my watch it's about 11.00 pm, then I see my whats up and got news about accident in Sarinah
oh My God, Allah is still save me, then I continue my duty and got thankful for today.Today was my birthday, Alhamdulillah.

Then I checked my email, I got some information that the event was cancelled then I see the time as 12.45. pm.I was thinking for a while there is no one can guarantee everything was happen for us in the future. January 14 th, I got some lesson, Thank you Allah for still giving me breath for running and seed the dream :)


My sister also feel the same things, as she worked in Kuningan and near to embassy, we have just busy with ourself getting to talked to each other and advice for take care for us.

the new day..
everyday was our birthday :)

Wednesday, January 13, 2016

Menulis itu membuat bahagia






Menulis adalah aktifitas yang menarik dan unik, karena dengan menulis kita bisa menuangkan
gagasan, ide, imajinasi, pengalaman yang ingin kita sampaikan

Dan pertanyaannya adalah apakah menulis membahagiakan
Bagi saya tentu membahagiakan. Banyak hal yang di dapatkan dari menulis. Jika aktivitas tersebut menghasilkan tulisan yang bermanfaat dan informatif, pasti banyak pembaca yang membaca tulisan
kita tersebut. Seperti yang say alami tulisan saya tentang keluarga muslim inspiratif

Rasa Jakarta

 


Jakarta
Engkau ingatkan aku akan jejak pertamaku
Lima tahun lalu aku datang padamu
Dengan niatku yang sederhana
Merajut ilmu dan meraih makna
Aku melangkah sendiri 
dengan ribuan doa dan seribu jejak kaki

Jakarta..
Aku ingat saat itu
Engkau begitu gemerlap

Bersolek tanpa tidur
Malam bagaikan pagi dan siang
Selalu terang benderang
lampu -lampu kota begitu menyilaukanku
Jakarta engkaupun begitu lincah
Meski kutau engkau sudah menua
Namun engkau semakin memikat saja

Jakarta, lagi lagi engkau merayuku
Ketika ku ingin pergi dan berlalu 
Tinggallah sebentar lagi katamu
Engkau berjanji akan menjadi saksi hidupku

Engkau menawariku impian semusim
dan sepotong kue coklat dan secangkir kopi hangat
yang harus kunikmatinya di pagi yang gaduh dan riuh
ditengah pikiranku yang terus berperang untuk bertahan
Jakarta apakah kita sejiwa

Pernah Aku jauh darimu
Menjaga jarak untuk mendengar bahasa hatiku
Namun akhirnya kudatang lagi padamu
Ada misteri yang belum kutahu jawabnya

Lalu aku datang padamu 
Aku Berlari-lari mengejar kereta pagi
yang sering meninggalkanku
 Untunglah kamu sabar menungguku

Jakarta, kutahu kamu tak pernah kejam
Seperti kata mereka 
namun akulah yang lemah tidak memahamimu
dengan semua catatan  kebodohan dan ketakutanku
Ku takut engkau menyuruhku pergi
saat semua citaku belum menjadi prasasti
seperti yang aku lihat kemarin di galeri

Jakarta
Menemukanmu adalah sebuah perjalanan semu
Terkadang aku merasa tak mengenalmu
Nanun terkadang aku merasa paling tahu tentang kamu

Namun semua  kisah dan lelahku seolah abadi
dalam kenangan-kenangan yang terpencar
dan tersebar dan harus kubawa bersabar

Engkau tahu Jakarta
Semua jejak ku bagai kolase hitam putih
Engkau katakan carilah warna lain
seperti warna-warni pelangi senja di bundaran HI
yang selalu kau tunjukkan untukkku

Jakarta rasamu begitu berbeda 
Kadang engkau mengirimkan hening dalam ramaimu
Saat maghrib tiba dan semua berjuang di jalan menuju rumah
dan sayup gema azan terdengar lirih  memanggil-mangil aku
Dalam kesibukan yang tak bertepi
Ditengah gedung-gedung tinggi
yang selalu menatapku kerdil
Aku tahu Jakarta engkau hendak mengajariku tentang sesuatu
tentang kefanaan dan Tuhan yang selalu menjagaku

Jakarta engkau membuatku merasa sudah
berjalan terlalu jauh

Aku merindu pelukan ibu yang sudah mulai menua dan sendiri
Aku merindunya kala kami  bisa berkumpul dan makan bersama dengan 
Makanan yang sudah dia masak sejak pagi hari
dengan cinta yang tak ada habis-habisnya 
selepas sholat dhuha

Oh jakarta.. jakarta oh Jakarta
Rasamu seperti apa kini
Aku lupa menyapamu
Meski kini aku jadi penghunimu yang setia
Menghitung hari dengan koma
Hingga impianku membuatku selalu terjaga


Jakarta
Engkau memberiku semua rasa
Bahkan rasa pahit yang harus kutelan
Untuk membuatku kuat dan bertahan
dan menghapus bulir-bulir bening di sudut mata
Engkau memberiku rasa

yang akan selalu membuatku setia
Namun Jakarta
Aku ingin bertanya 
Bolehkah aku meninggalkanmu sebentar saja

Menjemput cita
dan cinta yang entah dimana
Karena kepadamu Jakarta
Kuingin bicara jujur saja
Dikotamu, tak kutemui dia yang istimewa
Maka izinkankan kakiku melangkah sebentar saja
Menjemput bahagia yang tertunda
dan engkau Jakarta akan menjadi saksinya


Jakarta. 11 Januari 2016,
Inspiration, invitation the former first lady Indonesia in January

Friday, January 8, 2016

Selaksa Kenangan di kota Urban Depok


Depok, Kota Urban dalam Selaksa Kenangan

Kotamu, kota kaum urban memejam mata
lalu menyambut mentari yang mengintip di fajar pagi
bergegas sebelum sinarnya terang
dan embun mengucapkan selamat tinggal pada dedaunan

Depok
Kota idaman
Kota kenangan
Kota hijrah
Kota  tempat sejara akan kutuliskan
Kota tempat aku tuliskan bait pertama puisi tentang cinta
Kota cinta yang akhirnya tertunda menjadi abadi paripurna

Depok
Esok aku akan melamarmu
Jadi kota saksi hidupku



Kata Mereka tentang kamu yang istimewa, lingkungan yang asri dengan air tanah layak minum, segaaar. kota pendidikan, dan engkau depok bukan hanya penyangga bogorm tangsel dan bekasi. namun masih banyak pohon-pohon yang menghijaukan mata dan menyejukkan alam

di Depok terlahir para intelektual, seniman, politisi , menteri hingga dubes
Depok terimakasih memilihku untuk tinggal di kotamu

Jum'at 8 januari 2016



Surat Cinta Ibu dan Seribu Puisi yang tak Pernah dibaca Bapak

22 November
ini pengalaman pertamaku masuk asrama perawat. Bapak akhirnya bisa menjual 5 karung beras ke kilang padi dan bisa untuk biaya pendaftaranku sekolah, Aku lulus sementara Tami, Laila dan maryam tidak lulus. Tami akan menikah karena sudah dilamar, Laila meneruskan usaha kue ibunya dan Maryam akan ikut kakaknya merantau ke jakarta. Namun setiap orang punya nasib beda-beda. Aku harus tetap semangat sekolah hingga aku lulus jadi perawat. Aku adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Entah mengapa cita-citaku jadi guru tidak kesampaian. Tapi untung aku lulus SPK, sekolah perawat. Dahnia Rahmania namaku tertulis di depan buku diariku dengan tulis tali yang indah

25 November

Begini rasanya menunggui pasien, jaga malam, Stamina harus kuat dan pasienku adalah seorang Bapak yang baru operrasi, dokter baru memeriksa tensinya tadi sore. Kalau sudah begini aku biasanya menulis di buku jurnal daftar pasien dan perkembangannya. lalu aku mulai menulis puisi di buku diariku warna merah jambu. Puisi adalah oase yang mendamaikan jiwaku,  ditengah kesibukan dan rutinitasku di rumah sakit. kadang banyak sekali keluarga pasien yang sedikit cerewet dan suka komplain,padahal sebagai alon perawat , saya  menjaga dan mengurus pasien dengan keikhlasan saya. Apalagi saya perempuan dari daerah yang diajarka untuk berbuat baik dan bersikap lemah lembut pada setiap orang. 

Malam kadang  mengirimkan bintang kejora
namun apakah sinarnya menembus jiwa yang kelam
Kadang aku rindu cahayanya memberiku terang
dan mendekapku dalam pelukan malam
Siapakah yang bisa memetik satu bintang untukku

RS kemala, 25 November

" Dahnia, buruan absen tanda tangan, kita bisa pulang kata dokter, sekalian kita ke asrama mandi, ada pemutaran flm di lapangan malam ini, lumayan ada hiburan, yuk segera" Ratna datang dari balik pintu dengan semangat
" iya ratna yang manis, aku beres beres dulu ya"
" hmm siap bu perawat yang puitis, selalu menulis puisi, untuk siapakah semua puisimu yang indah ini"



22 November 
Hari yang melelahkan, aku harus kembali lagi  kedaerah tandus itu. daerah transmigrasi yang baru di buka Pemerintah, sehingga perlu adanya pemutaran film sosialisasi Pemerintah Fim malam ini yang akan diputar adalah film " Rencana Keluarga Bahagia dengan KB" wah pasti yang datang kelapangan adalah para Bapak-bapak dan ibu-ibu yang haus hiburan, apalagi batu Ya" , kata Pak Zulham padaku tadi. Aku hanya bisa meniyakan padahal sebagai seorang bujangan aku ingin istirahat sejenak dan nonton film juga tapi bukan layar tancap, di bioskop dong, siapa tahu ketemu dengan perempuan manis yang bisa dijadikan istri, Baikalah aku harus mandi dulu, jika tidak, Faisal dan Jaka pasti ngomel-ngomel dengan aroma tubuhku yang super maskulin :) 

25 November
Baju baru digosok dn masih wangi, hmm , seumur umur aku paling malas nyetrika, kalau bukan karena baju harus rapi sebagai pegawai muda, sekian lama jadi santri yang rajjin waktu di pondok, kadang-kadang ingin menjadi manusia bebas, hehehe. coba jika aku punya calon istri pasti ada yang nyetrika bajuku,hehehe, indahnya dimiliki :)

" Buruan Pak Zahri, ini sudah jam 7, masyarakat sudah banyak berkumpul di alapangan< wah masa bos besar belum siap. jangan sampai parpum nya habis satu botol
" huss, sembarangan kalin, yuk berangkat, kamu yang nyetir mobil ya, roll film sudah siap kan"
"Siap Pak Zahri, boss kece abad 18" Ujar Faisal
" bisa aja kalian" 
" yuk cabut


Suasana yang ramai, ada yang jual rokok, aneka makanan seperti jagung dan kacang rebus, ada yang jual mainan mobil-mobilan anak-anak, ada juga yang jual minuman botol. masyarakat tumpah ruah , dan ada juga pasangan muda-mudi yang pacaran. Saat film di tayangkan semua senang dan terhibur, mecki terkadang film nya itupitu aja






Hanya satu kata yang akan kubawa
menemuimu" setia"
Tulisan singkat yang memikat hati
Aku terus membaca buku- buku tua peninggalan Ibu, terselip surat cinta dan empat bait puisi,.aku tersenyum
Jangan jangan aku memiliki seorang Ibu pujangga,lalu kenapa dia menikah dengan seorang santri sederhana seperti Bapak?
Bapakmu cerdas,bijaksana dan luas pergaulannya, tapi dia pula yg mengajarkan ibu memasak"





Inspirasi " Kesetiaan itu langka,hanya milik mereka yg mengerti memaknai cinta, rasa tidak diobral,tapi sesuatu yg sakral"

Thursday, January 7, 2016

Arus Liberalisasi Jasa dalam Menghadapi MEA 2015 # My writing was published



Tulisan saya tentang ASEAN dimuat di majalah Senator Edisi Desember 2015, senang rasanya bisa menulis seputar Hubungan Internasional dalam konteks  kerjasama regional ASEAN, sektor liberalisasi jasa jarang ditulis dan dibahas padahal sektor ini sangat ekstrim dalam persaingan skill antar sesama tenaga kerja

Tuesday, January 5, 2016

Puisi-Puisi Edrida Pulungan Edisi Januari 2016




Kepada Hati yang Tega Melempar Rindu ke Hatiku


Sepasang matamu yang  teduh itu 
tak akan pernah kulupa
menatapku lama
menukik tajam mengalir hingga aliran darahku
dan aku terbius tak merasakan apapun pada siapa
namun euforia padamu saja


engkau hadir tanpa terduga
seperti rinai senja di lingkarab awan biru
Datang semaumu tanpa permisi pada matahari
sungguh semena-mena


Matamu bicara
melukis aroma rasa dihatiku
Meski lisanmu terdiam
namun engkau hadir melukis kenangan
Hingga engkau berlalu begitu saja
Kutunggu rasamu terlafazkan syhadu
dalam seribu detik yang singkat
kita terpikat dalam hati yang terikat 
satu makna
dan itu cinta
Akh beginu rasanya

Kau tega melempar rindu pada hatiku
Meski semua pintu kututup rapat
Namun engkau ketuk pintu hatiku keras-keras
Seolah berkata" Buka Pintunya,Bukalan, Ini aku sudah datang"
Aku bahagia tak terperikan
Hatiku melompat-lompat di dalam

Namun  sayang engkau jauh dari pandangan
dan kini semua bukan lagi soal tatapan matamu itu
atau pintu hatiku yang telah kubuka untukmu 
Namun ini tentang rinduku yang telah memuncak 
seperti larva yang memanas ganas
akan meletus  jua di detik keseribu 
dalam tarikan nafas

Kini aku dan kamu ada diantara rasa yang tak pernah selesai
panjangnya kilometer asa dan jarak 
Bagaikan spasi yang menari-nari tanpa jeda
aku menghitung setiap pagi
bagaimana rindu ini sampai pada puncak rasa hakikinya

Tahukah engkau embun  telah menjadikan dirinya saksi
Kala aku membuka mataku 
Maka  yang  ingin kusaksikan adalah dirimu
serta tatapan matamu yang kurindukan itu
membelai hangat segenap rasaku

Mungkinkan kerinduan ini ada penawarnya
Atau terbiarkan beku hinnga mendingin hasratku
dan sepipun bisa membunuhku

akh... aku rela engkau melempar rindu ke hatiku
Karena  senyuman,ciuman dan serta pelukanmu 
yang  akan menggenapkanku



Jakarta, 4 januari 2016

Evaluasi 2015 menuju Resolusi 2016,

Time flies, but memory still there
bunch of joy and sorrow
just walk
just get single step
amd get freedom and happiness
in journey of your life

(Depok, after firework at 00.00 wib, 1st january 2016)


Tahun berganti, semua adalah bagian dari sejarah kelak, waktunya refleksi akan semua yang sudah kita di jalani dan evaluasi apa yang harus kita benahi. Baik spiritual, inteletual, finansial dan emosional


Spritual
Saat kemarin sempat khatam qur'an seklai saja, minim, Puasa ganti sudah dilaksanakan.Namun sholat meski dibenahi agar lebih khusuq, saya sempat ikut pelatihan sholat khusuk yang diadakan oleh seorang ustadz yang cukup berkarakter dengan khas melayu dan pakai teluk belanga, acaranya di Gramedia Matraman dengan nilai training berkisar 1, 5 juta, saya dapatkan kupon tersebut saat mengahdiri launching buku " Impian Indonesia", alhamdulillah ada yang membuat saya bahagia setelah mengikuti training, lega rasanya setelah menangis

2015, saya mulai jarang iktikaf dan ikut kajian di masjid, karena kuliah di malam hari, setelah jam kantor 17.00 wib, langsung meluncur menuju ke kampus UI Depok bersama teman-teman, jadi tiba di depok sekitar magrib. Musholla langsung ramai dan masing-masing sholat dengan terburu-buru mengejar perkuliahan. 

Saya masih ingat dan jadi dejavu saat saya kuliah di Medan, melanjutkan ekstension, suasanaya sama seperti itu, ramai dan riuh, Semoga kedepan, sholat saya lebih tepat waktu dan lebih dekat dengan Allah swt

Intelektual
saya akhirnya lulus test masuk S2 UI, alhamdulillah. Ini kali kedua ikut testnya. Setelah pengumuman, ada 22 rekan Setjen DPD yang kuliah di jurusan sosiologi Fisip UI. Awal-awal perkuliahan bercampur dengan rekan lain yang juga ambil kuliah malam, mereka berlatar belakang LSM, Jurnalis dan juga karyawan swasta. Saya tak pernah lupa saat minggu kedua jelang perkuliahan, saya ditelpon sama Mbak Rini mengajak makan siang bersama dan ngobrol ringan, sampai akhirnya saya tahu dia juga penulis buku, dan saya membaca bukunya saat dia menjadi relawan di salah satu benua Afrika. Menarik.

Lalu ada juga aya yang berdarah minang ternyata pernah kuliah S2 di Prancis dan skarang bekerja di Trans TV, juga Mas Ozy yang kerja di UNDP dan bang Yusdi Usman asal Aceh konsultan beberapa LSM, lengkaplah para mahasiswa Sosiologi. Angkatan saya ada Hety, kami paling sering duduk paling depan supir ( Mas Ody) jika berangkat ke kampus Depok, ada juga Lieska yang hobinya sama dengan saya, Yoga, namun tak pernah bisa yoga bareng karena kesibukan. Kemudian ada Bang Jefri bagian keuangan DPD, beliau baik, kadang mengantar saya dengan motornya hingga depan jembatan penyebrangan, dia selalu anjurkan saya beli rumah dengan nyicil, daripada ngekost terus. Beliau rekan kampus yang baik, dia menikah dengan orang medan , sukunya batak simalungun dan suka dengarin musik batak, selanjutnya mas Yuni yang pertama kali jumpa, karena kami masing masing diajak bergabung dnegan tim salah satu senator jakarta yang akan mencalon jadi ketua DPD. Saat itu tak pernah terlupa.  Untuk pencapaian akademis, pada semester I , IPK saya sekitar 3 koma, semester II agak menurun karena nilai statistik dapat C dan kini sudah jelang  menuju semeser III, semoga IPK saya kembali naik lagi menjadi #. dan saya berharap tiga mata kuliah lulus dan bisa langsung menyelesaikan thesis dengan penelitian di Kupang. saya tertarik meneliti soal tenun

Pengalaman Penelitian Kualititatif di Baduy Dalam dan Luar Kabupaten Lebak

Alhamdulillah, saya menjejakkan kaki juga di kampung Baduy dalam, padahal dulu saya hanya baca suku asli Baduy di beberapa ensiklopedi ternyata sudah bisa berinteraksi dengan mereka, Senang sekali. Dan disana saya berkenalan dengan keluarga Pak Asep dan Bidan Rosni yang pernah masuk "She Can", dan seorang bidan yang menginspirasi Indonesia dengan semangatnya menolong suku Baduy melahirkan.

Saya juga senang sekali saat berkunjung ke Baduy dalam, sempat membeli sepasang cangkir dari kayu yang verukiran sederhana dengan tulisan "Baduy" dan juga ada sendok kayu. Selebihnya saya membeli kaus baduy dan tenun Baduy, karena kami menginap di rumah orang Baduy Luar bertujuh dengan rekan lain.

Finansial

Sejak tahun 2010m saya hijrah ke Jakarta. Awalnya kost di daerah Kramat I, Kwitang saat ittu biaya kost saya berkisar lima ratus ribu rupiah dan dilanjutkan dengan kost didaerah yang sma naik menjadi enam ratus lima puluh ribu rupiah di kost seorang nenek dengan cucu bule, uang saya hilang disana, hingga saya pindah kost an lagi ke daerah bendungan Hilir danau limboto dan merasakan kost berkisar satu juta lima ratus ribu rupiah, dan kini kost di daerah limboto dengan parkiran depan rumah berkisar dua juta rupiah. sungguh uang saya dari gaji yang pas-pas an sebagai pegawai muda habis bayar uang kost, transportasi dan makan.


Namun yang berkesan, saya memiliki koleksi buku yang banyak, hingga berlemari banyaknya. Hingga saya tersadar bahwa saatnya saya mencari tempat tinggal di Jakarta, dna ternyata tidak mudah, harga properti melambung, namun teman saya dapat rumah di daerah hutan kayu berkisar 380 juta, karena dia tak mau tinggal daerah pinggiran, dia sudah dikaruniai anak satu. dan akhir November saya menemukan hunian kecil di Depok, ada sedikit tanah di halaman depan saya jadikan taman mini, dan akhirnya buku say terkumpul di rak sebanyak 22 dus, alhamdulillah. Harga rumah berkisar tiga ratus jutaan, dengan pengurusan biaya sertifikat SHM dan juga pajak pembeli dan penjual yang saya lunasi semua. Penuh perjuangan setelah kegagalan beruntun mulai dari bayar DP, dan kekecewaan lainnya. Tahun baru, saya menikmati rutinitas dengan membaca, menikmati teh di pagi hari dan menikmati hujan dan sayup-sayup azan menjelang magrib di akhir pergantian tahun


Karir

Sejak bekerja di parlemen, saya apply dengan s1 dan kemarin sudah naik golongan dan ada pencantuman gelar master Hubungan Internasional pada setiap SK penugasan saya. Alhamdulillah paper saya juga terpilih apda acara forum ASEAN yang diadakan di Universitas Negeri padang, senang sekali, meski saat keberangkatan kemarin super mendadak.

Namun pengalaman bertambah di ranah penelitian, sungguh membahagiakan, ilmu sosila ternyata menarik untuk di teliti, sekarang tantangannya adalah menulis penelitian dan mengirimkannya ke Jurnal Internasional,

Sebagai Humas di parlemen, saya juga sempat ke Istana negara dan berkunjung kedaerah di Garut di rumah salah satu anggota DPD RI yakni Aceng Fikri, banyak pengalaman yang saya dapatkan saat mendampingi anggota dewan. Seperti bagaimana merelis berita dan bagaimana berinteraksi dengan media local dan nasional

Sedangkan talenta saya dalam ranah public speaking juga sudah mulai berkembang, saya menjadi host beberapa seminar nasional diantaranya di Kota Bogor, dan ketemu lagi dengan mantan dosen saya, Pak Bima Arya dan Gus Sholah

Untuk bakat saya yang lain adalah penulisan puisi, rasanya senang sekali bisa menulis beberapa puisi, dan saya diundang sebagai pembicara ke Riau untuk berbicara soal penulisan puisi dan creative writing, sehingga saya menjejakkan kaki di bumi lancing Kuning, alhamdulillah

Saya juga diundang oleh Keduataan amerika untuk bersua dengan para penulis best seller amerika, senang sekali rasanya, banyak kisah mereka yang menginspirasi hidup saya. Menjadi seorang penulis memang harus terus belajar menelaah asa dan rasa dan menjadikannya tulisan yang baik dan dibaca orang banyak

Relationship

‘Dalam kebutuhan Maslow, Hubungan adalah kebutuhan, saya memeiliki sahabat _sahabat baik di kantorm salah satunya Icha yang ultahnya sama-sama 25 april dengan saya, dan kami tukaran kado, saat ada rapat Komite III, soal ekonomi kreatif, saya juga selalu di khabari,senang sekali

Soal pasangan hidup sedang ikhtiar, dan saya pernah dengar speaker Tedx mengatakan, untuk menuju pernikahan, kita harus mengenal diri kita sendiri dan menikahi diri kita seutuhnya hingga kita bertemu dengan orang yang tepat dengan kata lain” our missing piece” . dan filosofi Gemohing di NTT sebagai bagian kearifan local seperti ajang mencari jodoh adalah satu keharusan untuk membentuk keluarga dan masyarakat yang harmonis. Tapi feeling saya di waktu istimewa, semuanya akan terwujud juga dengan orang yang istimewa, amiin

Kesehatan
Ini yang cukup penting, saya ikut asuransi kesehatan dan bayar premi lima ratus ribu setiap bulan dan saya ambil uangnya untuk membeli rumah, dan kemudian preminya jadi 350 ribu setiap tahun, tapi saya tak pernah sakit dan sudah menabung sampai lima tahun, pelayanannya kurang, ada rencana untuk closing aja dan ikut BPJS Kesehatan dari Kantor.

namun 2016 wajib jaga kesehatan, stamina agar badan tetap fit dan minum jus, buah dan sayur serta dilengkapi smart detox, persiapan untuk hidup lebuh bugar dan berstamina. amin. rencana mau latihan yoga lagi di Tamna suropati, semoga bisa diusahakan waktunya

Travelling

Cita-cita saya keliling Indonesia dari dulu, kemarin saya ke Jogja acara asean woman empowerment, ke Padang ikut konfrensi ASEAN dan ke Pekanbaru acara  sastra. Karena jadwal kuliah dan kerja belum bisa jauh-jauh. Saya berharap 2015 mengunjungi lebih banyak tempat di daerah Indonesia Timur

Saya memang berangkat ke Hongkong untuk pencapaian saya di komunitas bisnis di bidang kesehatan dan berangkat ke Hongkong, saat di bandara beberapa sahabat membacakan puisi saya sepanjang Shenzen dan Hongkong, namun HP saya sempat pecah disan, semoga kedepan, saya bisa berkunjung ke Jepang, saya tertarik dengan budaya haiku yakni penulisan puisi singkat di Jepang.

Untuk perjalanan ke luar negeri, harusnya saya berangkat ke Frankfurt atau edinburg, namun sedihnya tidak bisa diupayakan , karena satu dan lain hal, padahal buku saya menang di Poetry Slam Goethe Institute, saya berharap tahun depan, 2016 bisa ke Eropa dan bisa menulis disana. Amin

Monday, January 4, 2016

My Poetry Inspiration #The Road Not Taken by Robert Frost

The Road Not Taken


By Robert Frost

Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Then took the other, as just as fair,
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;
Though as for that the passing there
Had worn them really about the same,

And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black.
Oh, I kept the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way,
I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
Two roads diverged in a wood, and I—
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.

source : http://www.poetryfoundation.org/poem/173536


Poet Robert Frost 1874–1963
This is my favorite American's poet as my isnpiration when I cancel my scholarship to US then I choose worked in parliament, it was such choice of lif who was changing shift  my life. This masterpiece of Robert Frost is always a source of inspiration.

Sunday, January 3, 2016

New Resolution and New Health

Men sano in ciorpore Sano

Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat

Ingin sekali punya tubuh yang sehat, segar dan penuh stamina, Ingin sekali latihan yoga selama 3 bulan, Mungkin ini adalah hadiah terbaik bagi saya. Selama ini sering begadang karena tugas kuliah di kampus ambil s2 dan persiapan thesisi Sehingga tubuh dna pikiran saya asli memeras otak  mengikuti ritme aktivitas intelektual dan komunitas sastra selama ini,
akhirnya saya merasa resolusi yang tepat dan saya butuhkan tahun ini adalah hidup sehat karena Kata sejumlah pakar olahraga yang membuat perasaan lebih relaks kareana dengan melakukan gerakan-gerakan Yogamaka kita akan mendapatkan keharmonisan antara otak, tubuh serta jiwa. Karena Yoga mampu memmberikan keseimbangan, ketenangan dan harmoni dalam hidup.  Bahkan Sumaiya Azeez, seorang koreografer dan pelatih, seperti dikutip dari Times of India mengatakany ang terpenting, Anda mau bergerak melebihi batasan diri, seseorang yang mau membuka diri dan mencintai diri sendiri, menemukan rasa kasih dan kecantikan yang tersembunyi di dalam diri," ujar Sumaiya Azeez, seorang koreografer dan pelatih, seperti dikutip dari Times of India.Menurutnya yoga cocok mencari ketenangan pikiran lewat gerakan-gerakan lambat tapi intens untuk membantu membakar kalori fan melangsingkan tubuh. Asyik dong, apalagi moment ” Me Time” sudah lama saya abaikan.
Saya menegnal yoga sewaktu saya pernah tinggal di Australia yakni di Alice Springs, kebetulan host mom saya senang Yoga dan dia mengajak saya untuk ikut Yoga setiap akhir pekan, Senang sekali jika saya mengingat moment-moment indah itu. Kadang saya juga membantunya memasak di dapur dan kami menikmati salad dan sayuran yang super sehat. Dan saat hari libur tiba, saya senang sekali bisa travel bersamanya ke Uluru, dan melihat beberapa ukiran aborigin didinding -dinding batu
Hidup yang seimbang, sehat dan bahagia memang menyenangkan

Tahun Baru, Buku dan Biografi Agus Salim

Langit malam yang pekat, suara terompet bersahutan dimana-mana. Saya menepi dari riuhnya suasana tahun baru dan berada sekitar 25 kilometer dari ibukota Jakarta, Namun ternyata di kota ini juga tak kalah riuhnya, sepanjang sisi jalan dipenuhi penjualan terompet.

Langit penuh dengan aneka warna kembang api yang mengetuk pekat dan heningnya malam
Namun bedanya sholawat nabi juga terdengar riuh di masjid-masjid yang tak jauh dari rumah.

Tak berapa lama hujan mengguyur, dan saya merapikan kembali semua buku yang masih terpacking dalam dus-dus dan juga koper yang belum dibuka, harta saya yang paling berharga adalah koleksi Al qur’an dari hadiah kedutaan Quwait dan buku-buku yang saya beli dan kumpulkan selama 5 tahun saya di Jakarta

Tahun baru ini memenag begitu sederhana, saya berada di rumah inspirasi, satu rumah mungil di Kota depok. Menikmati suara rinai hujan yang syahdu sambil menghabiskan membaca majalah Tempo yang baru saya buka dari plastiknya, majalah ini ada dalam goody bag acara HUT RI yang ke 67, tentang Diplomat Senior Agus Salim" sungguh senang membacanya. ternyata agus salim semasa hidupnya menguasai 7 bahasa, sering pindah rumah dan sangat romantis pada istrinya. Hingga Presiden Soekarno pun sering mengunjunginya. dan jabatan terkahirnya sebagai menteri luar negeri ke 3 yang lahir dengan nama Mashudul Haq Mashudul Haq  ("pembela kebenaran"); lahir di kota Gadang,  Sumatera Barat pada tanggal pada 8 oktober 1884 dan meninggal di jakarta pada tanggal 4 November 1954 pada umur 70 tahun.


Beliau juga pernah menempuh pendidikan di sekolah khusus anak-anak Eropa di Europeesche Lagere School (ELS) yang kemudian berlanjut di Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Beliau juga berperan sebagai salah satu anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945. Karena kepiawaian beliau dalam hubungan internasional, beliau dipercaya sebagai menteri muda luar negeri kabinet Sjahrir II dan III, serta menjabat sebagai menteri luar negeri pada kabinet Amir Sjarifuddin dan Hatta.

Pada tahun 1952, Haji Agus Salim menjabat sebagai Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Hal tersebut menjadi penutup karirnya di dunia kancah politik. Beliau beralih menghabiskan masa tuanya sebagai penulis buku. Buku yang telah terbit dari tangannya berjudul "Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid Harus Dipahamkan". Buku tersebut kemudian diperbaiki menjadi "Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal".
Buku yang telah beliau tulis juga merupakan buah karya dari pengalamannya sebagai jurnalis pada masa mudanya. Agus Salim muda merintis karir sebagai Redaktur II di Harian Neratja yang kemudian diangkat menjadi Ketua Redaktur. Tidak berhenti disana, beliau juga menjadi pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta, dan kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Di tengah-tengah karir beliau di dunia jurnalistik, beliau menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak.