The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, January 27, 2020

The Last Woman you [ love]



" Perempuan yang dikeningnya kau tanam mawar dan kamboja itu melepasmu
Padahal telah kau tanam rasa di tanah  perempuan ningrat itu, namun mawar tiada berbunga, kuncupnya mekar di kening perempuan desa"


Lukisan sketsa dua wajah itu belum selesai
Sepasang wajah  tersenyum ditembok
di tembok rumah lantai 2

Wajah Dinar begitu manis dengan senyumnya
dia meletakkan tangannya di pundak. Danu juga terseyum sumringah

lukisan yang indah, jelang empat tahun usia pernikahan mereka, meski tidak mudah. Peremuan yang singkat men

Monday, January 20, 2020

Kisah Makan Malam Penyair : Semalam di Kelantan



Saya senang sekali setiap menghadiri undangan acara parea penyair serumpun seperti negeri jiran, Malaysia

Saat menghadiri undangan penyaitr nusanatara di Kelantan, saya hadir bersama beberapa teman dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dianataranaya ada Ade Novi, Romy Sastra, Suyadi San

Kami juga diberikan kesempatan membaca puisi di Panggung saat di Bachok, Kelantan, saat itu yang jadi MC adalah bang Wacana Minda







Saya juga mendengarkan ceramah sastra dari berbagai pembicara ternama seperti bu Zainun Ismail serta sempat bertanya tertang kontribusi puisi dalam mempererat persahbatan serumpun




Sunday, January 19, 2020

Setangkai Mawar Putih : Dr. Joserizal Jurnalis


                                
                                      Gambar 1 : dr. Joserizal doc indopolitica.com

Apa yang memanggil sang jiwa itu
Tiada pernah diam 
Terus berjuang hingga akhir hayat
Pusaran waktu adalah hitungan kebaikan

Jejak kakimu menembus perbatasan
Siap dan siaga di medan juang
Menembus batas

Sang patriot itu
Tiada gentar mengikuti kata hati
Pemberani, gigih, mental baja

Bantuan  kemanusiaan engkau kerahkan
Bantuan  kemanusiaan engkau kerahkan
dalam tenaga, tindakan dan pemikiran
Cintamu terunggah pada semesta
Menyusuri   tanah-tanah dan negeri yang tertanam amarah

Para Ibu dan anak-anak yang tak berdosa terluka
Korban  negara perebut kekuasaan
Dalam amuk perang yang meraja lela

Dengan tanganmu kau rawat jasad penuh luka
Ledakan bom baru meledak di kala shubuh 
Tiada gentar jiwamu menolong mereka
Tanpa melihat ras dan agama

Kau tinggalkan negerimu, anak dan istri
Menyerahkan jiwa dalam pasrah pada Allah
Kau berkata pada satu ketika di masjid sunda kelapa
Kematian bisa terjadi dimana saja

Dr.Joserizal Jurnalis
Engkau bukanlah dokter biasa
Jejakmu adalah kisah heroisme
Perjalanan kemanusian meski penuh penghalang
Namun di tengah negeri berkonflik
Telah tertulis seribu cerita tentangmu di Gaza, Irak, Afghanistan, Maluku, dan Mindanao
Engkau bukan hanya merawat luka

Menebarkan virus semangat juangmu
Setangkai mawar putih  berembun dari kami
Dipetik pagi ini
Wanginya adalah keabadian
Putihnya adalah keikhlasan hati
Durinya adalah ketahanan jiwa
dihantarkan dengan doa terbaik 
Semoga Allah memberikan tempat terbaik
Terimakasih atas warisan kebaikanmu
Dalam sepetak tanah di Gaza, Palestina
Engkau tunaikan niat membangun rumah sakit Indonesia

Membantu masyarakat yang tak berdaya
Engkau, satu putera terbaik bangsa Indonesia untuk dunia
Kau tumpahkan waktu, ilmu dan cita-citamu
Membawa nama harum bangsa 

Membantu masyarakat yang tak berdaya
Engkau, satu putera terbaik bangsa Indonesia untuk dunia
Kau tumpahkan waktu, ilmu dan cita-citamu
Membawa nama harum bangsa 
dalam kemanusian dan jejak  perdamain dunia
Mer- C adalah laboratorium kemanusianmu
Berbuat apapun yang engkau bisa selama hayatmu
Tak menunda hingga sempurna
Bahkan di daerah konflik Indonesia
Engkau turun tangan membantu bersama relawan
Selamat jalan sang dokter sejati

Pejuang kemanusian sejati
Che Guavara Indonesia telah pergi dini hari di bulan Januari
Menitipkan pesan pada surat perjuangan bagai prasasti
Dihantarkan ribuan doa dari penjuru bumi
Jakarta, 20 Januari 2020

                                 Gambar 2  : Rumah sakit Indonesia di Gaza Palestina doc mer-c.com

                         Gambar 3  : Rumah sakit Indonesia di Gaza Palestina doc mer-c.com


Thursday, January 16, 2020

photo paling keren bersma komunitas ibu penenun di Kupang


Edrida Pulungan Meraih Anugerah Melayu Award sebagai perempuan berprestasid an berkarya


" Jejak puisi berjalan di jalan sunyi, lalu riuh ia
terbang di tempat-tempat yang tidak pernah engkau bayangkan"


Pada akhir Desember 2019 tepatnya tanggal 30 Desember 2019, saya menerima email yang berisi surat tentang undangan menghadiri acara Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM). Surat tersebut bernomor 290/ANUGERAH-PK-PM/XII/2019 berisi


Kepada yth :

Ibu Edrida Pulungan. M.HI, M.Si

Dengan hormat

Berkenan dengan dilaksanakannya Melayu Award 2019 yang akan dilaksanakan pada'

" Kami mengundang Ibu untuk hadir dan menerima melayu award 2019 dengan pertimbangan bahwa Ibu masuk perempuan berprestasi khususnya penulisan puisi bertema melayu, perdamaian dan kemanusiaan. Karena itu kami kaji Ibu berhak dapat penghargaan itu dan besar harapan kami, ibu dapat hadir dalam acara tersebut, besar harapan kami atas kehadiran ibu dalam acara tersebut, semoga peradaban melayu akan terus eksis dan mencerahkan ibu pertiwi




Gambar 1 :  Surat Undangan menghadiri " Anugerah Melayu Award" 2019 di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia doc. Edrida Pulungan




Gambar 2 : saya membacakan puisi " Serumpun " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia doc. Edrida Pulungan


Serumpun

Terhimpunlah dua negeri
dalam kilometer perjalanan ombak
Diantara puak puak
Serumpunlah ia

Melayu nan santun dalam budi bahasa
Seperti langit dan bumi yang bersahaja
Telah engkau rasa gerimis hujan diantaranya
Seperti langit dan bumi yang bersengketa
Dengan gemuruh guntur diantaranya

Pada ode debur ombak laut China Selatan
Antara selat Malaka terunggah pesona

Shubuh menjadi riuh dalam surau kecil di pematang sawah
Mata air membasuh debu peluh selaksa prasangka
Dua jiwa yang bersaudara
Merah putih dibalut biru nan damai

Dalam aroma  kejayaan kerajaan serumpun nusantara
Hingga tegak negeri berdigdaya

Serumpun yang berpunca pada hulu
Buluh buluh rindu dalam persahabatan nan panjang
Meletup-letup hangat seperti gurihnya gulai di lidah
Terkadang seolah beku dan mendingin
Karena diam temaram malam

Serumpun dalam rasa yang terayun-ayun
Merindu seperti sepasang kekasih berbalas pantun

Setakzim doa dihantarkan dengan maklumat
Dipintakan dizahir untuk dilihat lebih dekat
Menghenyak jiwa yang terasa terikat
Erat
Hangat

Kitakah saudara serumpun yang terdekat
Kuhantarkan dekapan pelukan hangat

Kuala Lumpur, 2016


Seperti yak percaya, namun kahirnya saya menghadiri acara tersebut. Namun beberapa aktifitas yang saya tak bisa lupakan di dunia penulisan puisi melayu adalah saat di undang oleh kampus Universitas Islam Riau untuk berbagi terkait penulisan puisi bersama Pak Ghufron yang saat itu juga berbagi tentang peneliatiannya seputar bahasa



       Gambar 3 : Saya menerima anugerah " melayu Award" dari Direktur PKPM  " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2019 doc. Edrida Pulungan


  
Gambar 4 : Saya menerima anugerah " melayu Award" dari Direktur PKPM  " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2019 doc. Edrida Pulungan


Beberapa puisi saya yang dimuat di media massa antara lain terbit di Riau Post tangal 9 Juli 2017. Tentu saya senang sekali  puisi saya yang sederhana terbit di Riau Post


 Gambar 5 : Puisi Edrida Pulungan terbit di Harian Riau Post tanggal 9 Juli 2017 dalam kolom Hari Puisi doc. Edrida Pulungan

Saya juga diundang membacakan puisi berjudul " Serumpun" yang  saya bacakan saat adanya acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia yang diadakan oleh Indonesia dan Malaysia




Gambar 6 :  Saya juga diundang sebagai pembicara pada Seminar Bahasa dan Sastra tanggal 12 April 2019 dengan tema " Bahasa sebagai elemen penting Kebhinnekaan bangsa"," Membingkai yang terserak, menggugat yang semu"yang diadakan oleh Universitas Prima 




Gambar 7 : Saya juga diundang membacakan puisi berjudul " Serumpun" yang  saya bacakan saat adanya acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia yang diadakan oleh Indonesia dan Malaysia 



Gambar 8 : Berfoto bersama Dolli Kurnia Tanjung dan Perwakilan Malaysia acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia sekaligus launching buku Wasatiyah