The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, November 30, 2015

Puisi-Puisi Edrida Pulungan



Puisi-Puisi Edrida Pulungan*

Lafaz Cinta dalam Nada





Cinta engkau  nada dalam denting halus simponi  jiwa
Engkau hadir tiada terduga
Mengetuk pintu yang terkunci rapat
Namun terbuka perlahan dengan senyuman hangat

Cinta terlafazkanlah Ia
Dalam genggaman hangat jemari manisnya
Hingga indahnya nada  rasa berpadu harmoni
Terbayang kenangan di pelupuk mata
Kedua hati berlomba menuju bahagia
Seperti jantung yang seolah berhenti berdetak
Menanti jawabnya hingga legalah ia
Ketika tanya terjawab sudah

Lihatlah Ia
Kekasih hatimu yang selama  ini kau tunggu
Engkau masih ingat ceria senyumannya
Meski pernah ada luka tergores disana
Namun sembuhlah Ia
Dan kuat hatinya  memberi cintanya
Untuk kekasih terhebat
yang tahu membaca jiwanya
dalam lembaran-lembaran rasa

Ingatkah kerlingan matanya  tersipu malu menatapmu
Terkenang  olehmu ia dan hadirnya selalu abadi setelah senja
Kemarin butiran bening dan hangat  jatuh dari sudut matanya
Melepasmu dalam doa dan hasrat cinta yang selalu ada
Menunggu pelukan yang menghangatkan jiwanya

Lalu seperti apa cinta menampakkan pesonanya
Seperti apa cintu mewujudkan keanggunannya
Seperti apa cinta meneguhkan kekuatannya
Seperti apa cinta menyatukan asa

Itulah cinta
Akhirnya kau dapatkan juga
Karena hadirnya sungguh nyata
Karena katanya kesungguhan rasa
Meski terasa lama dinanti di gerbang masa

Namun dia akhirnya akan datang jua
Sungguh kisah cinta tiada terduga hadirnya
Apakah engkau yang pertama dan terakhir untuknya
Rasanya tiada terwakilkan oleh aksara

Rindu katanya akan larut sedalam arus laut
Hati  katanya akan mengalir bagai anak sungai  ke palungya

Lalu kenapa tak kau sambut cintanya
Meski bagimu semusim saja
Namun cintanya tak akan berpaling kehati yang lain
Katanya lagi melepasmu pergi

Lalu dekaplah rindu yang selalu meminta tulus hadir
Dan temukan harmoni di kala sunyi mengetuk
Riuh gemuruh jiwa akan tenang dan damailah ia
Karena cinta tak akan membiarkanmu menunggu lama

Binar dimata tak akan sembunyi
Dialah kekasih yang dijanjikan kan hadir

 Bukan Cinta Semusim


Cinta janganlah hadir semusim saja
Seperti embun mencumbu dedaunan
Terbitlah seperti mentari yang setia pada bumi
Meski mendung gelap menguji langkah yang tertahan
Namun ia akan tetap sampai ketujuan

Pagi yang bening
Suaranya terdengar begitu indah
Dalam hitungan waktu 365 hari
Sewindu berlalu namun dia tetap mencintaimu
Meski daun berguguran namun dia cintanya tetap mekar


Cintamu adalah Medali yang kupertahankan

Cinta engkau pergi kemana
Kemarilah
Hadirkan jiwa ksatria
Dalam terbit setelah terbenamnya ragu
Dalam hempasan semua  rasa takut itu
Cinta sejati seperti medali
Medali yang engkau jaga dan pertahankan
Menjadi penghuni bilik jiwamu
Begitu mulia dan suci ia
Tiada tersentuh
Bagai kristal kaca dalam etalase
Tiada yang akan merampas  cinta itu darimu
Karena engkau jaga rasa itu
Hingga di ujung waktu
Dan kelak engkau bercerita tentang indahnya pertemuan
Saat cinta itu bertahan hingga menua

Cintaku yang kau nanti


Sudahlah hentikan penantianmu
Cukup rasakan di jiwamu
Penantian itu tak boleh melarut
Bukankah hati kita telah terpaut

Yakini aku bersamamu
Yakin namaku dan namamu bersanding
Yakini aku adalah kekasih hatimu
Yang lama kau tunggu dalam hitungan senja
Aku bukan seperti mereka yang hadirkan cinta
dalam pura-pura
Seperti bianglala
yang nyatanya adalah biasan mentari

Gedung Kura-Kura, Senayan, 22 Juli 2015

Penulis 21 Buku berasal dari Sumatera Utara, Pendiri Lentera Pustaka Indonesia dan Pemenang  Peringatan 10 Tahun Seri Puisi Jerman Goethe Institute, 2014

Thursday, November 26, 2015

New Home, New Dream and New Hope



Home, sweet home
that is my dream in life



years come so fast, at 2009 is my year,
then I starting with small house in tanjung anom, Medan. it was closer to Bana Fish feeding
but unfortunately, I never can enjoy the house, because I have to moved to Jakarta just because I got scholarship for running my post graduated in international relation


at  2015, in becoming of october, I have met good house but I can not get in, just because my uncle force me to get the house in tangerang. I don't get the chemestry. I lost my down payment around four million rupiah. but I learn something about decision, do not to hurry in making it. so you feel compartable, when you choose it.


I used Dulux for exterior, I using red and for interior I using soft violet, very compartable inside. I feel happy
then I also find kamboja three not so far from my house. So I feel really compartable inside. I spent around 1, 5 million to pay for the tools.

I also fixed the water machine and pay for the man Mr Juki to serve it. I really happy for it.


one day I'll show you the place of my sweat home

Friday, November 20, 2015

Resensi Buku Pilkada Penuh Euforia, Miskin Makna




Buku ini hadir di moemntum yang sangat tepat, saat dalam hitungan bulan Indonesia akan menghadapi pilkada   serentak di Bulan desember. Maka buku yang ditulis oleh Rahmat Hollyson dan Sri Sundari ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan harapan untuk menemukan formula terbaik bagi bangsa untuk memilih calon pemimpin-pemimpinnya di tingkat daerah

Buku terbitan Bestari ini diterbitkan pada september 2015 dan baru bisa di launching di Perpustakaan MPR, Senayan pada  hari Kamis, Tanggal 19 November 2105 yang di hadiri oleh para tokoh-tokoh nasional seperti Adyaksa Daun (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga),  Husni Kamil manik (Ketua KPU)m Ryaas Rasyid (Mantan Menteri Aparatur Negara dan Otonomi Pemerintah) masa Presiden Abdurrahman Wahid

Buku yang terdiri dari 11 bab ini menggambarkan Perkembangan Peraturan Pilkada, Potensi Konflik Pilkada, Penataan   atribut Kampanye, Ongkos politik Pilkada,  " Pengadilan " PNS pasca Pilakda, Implikasi Pilkada Langsung, Fenomena  Golput, Dinasti Politik Daerah, serta lampiran Undang undang No. * tahun2015 yang berisi tentang pemilihan kepala  daerah secara serentak di Indonesia. Dalam pilkada serentak ini tentu saja menghadirkan banyak kendala mulai dari  ongkos politik sampai dengan potensi kasus kecurangan suara, karena menurut pengamatan Ryaas rasyid, para  peserta calon pemimpin daerah banyak yang tak ikhlas kalah dan potensi kecurangan dan biaya politik yang tinggi   membuat pilkada rawan konflik dan pertumpahan darah

Sedangkan tanggapan Husni kamil Malik, mengatakan KPU tahun 2014 dinilai oleh para pakar politik Indonesia seperti   Prof. William Liddle yang mengatakan pemilu tersebut berhasil secara demokratis. Buku ini bisa menjadi oase  kegelisahan yang ada yang bukan hanya pada penulis saja, tetapi juga pada seluruh masyarakat Indoensia yang menginginkan Pilkada damai, efisien, dan memberikan ruang bagi segenap bangsa untuk berpesta demokrasi dengan    bersahaja.

Survey Elektabilitas dan konsultan politik sudah menjadi tren yang dianggap sebagai bagian dari keharusan dan dianggap sebagai malaikat yang memberi khabar bahagia atau khabar derita karena dianggap mampu memberikan  prediksi kekalahan dan kemenangan para calon kepala daerah. Pilkada memang penuh euforia namun kita   mengharapkan tidak miskin makna

Thursday, November 19, 2015

Nelson Mandela Tokoh Dunia yang Menginspirasi

Dendam tidak akan menghasilkan sejarah kebaikan 
hanya cinta yang mengubah dunia
membangun peradaban dan pencerahan  baru 
menuju masa depan  
yang penuh kedamaian ( Edrida Pulungan, juli 2013) 





Tanggal 18 juli adalah tanggal yang istimewa yang di daulat sebagai  Mandela day, tanggal hari jadi nelson mandela, sosok yang terbilang masih keturunan kerajaan ini adalah sosok yang sederhana dengan jiwa kenegarwanan yang tinggi, perjalan hidup dan perjuangannya begitu menarik untuk dijadikan inspirasi bagi generasi muda dunia dalam kondisi geopilitik dunia yang semakin dinamis. sosok yang memperjuangkan persamaan hak  dan rasisme, meskipun perjuangannya harus dibayar dengan pengorbanan dibalik jeruji selama 27 tahun, namun tiada dendam dihatinya dan terus berjuang untuk kemanusiaan. 

Bahkan beliau adalah orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut dan presiden pertama yang terpilih dalam sebuah pemilu multiras melalui keterwakilan penuh Pada hari istimewa itu Mandela genap berusia 95 tahun, meskipun keadaannya dalam kondisi sakit, namun Mandela tetap memancarkan wajah yang hangat , bersahabat dan penuh senyuman, setidaknya itulah yang dirasakan oleh keluarga, sahabat dan warga Afrika Selatan yang 41hari berturut-turut menjaga dan menunggui Mandela di sebuah rumah sakit, Pretoria. Mandela telah memberikan inspirasi generasi muda Afrika dan juga dunia akan warisan kebaikan seperti keberanian moral, ketekunan, dan kemurahan hati atas perjuangannya. 

Gambar 1 :  Wajah Penuh senyuman, Nelson mandela ( 1918-2013) doc.www.insiderbusiness.com

Meskipun usia Mandela sudah tak muda lagi, beliau masih memikirkan  untuk pendirian Yayasan Nelson Mandela yang memperjuangkan nilai-nilai Hak azasi manusia, perdamaian dan demokrasi. Mandela sangat dihormati di Afrika Selatan dan lebih dikenal dengan nama Klan Xhosa nya. Nelson Mandela sering dijuluki "bapak bangsa" yang juga telah  menerima lebih dari  250 penghargaan dan memperoleh pengakuan internasional atas sikap anti-kolonial dan anti-apartheidnya, termasuk hadiah perdamaian Nobel pada tahun 1993. 


Ada satu makna yang tersirat, saat seorang pemimpin dielukan, disayangi dan diteladani oleh rakyatnya bahkan jadi inspirasi untuk dunia, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi jika Mandela tidak punya cinta dan jiwa yang besar akan sebuah eksistensi kemanusiaan dan kenegarawanannya.  Untuk itu kita akan terus merindukan sosok pemimpin disekitar kita yang  mampu menjadi tauladan, adil dan bercita-cita luhur untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsanya. Semoga


Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/edridapulungan/nelson-mandela-tokoh-dunia-yang-menginspirasi_55291a9ff17e617c378b45f9


Tulisan  saya yang berjudul "  Nelson Mandela Tokoh Dunia yang Menginspirasi 19 Juli 2013 11:11:13 Diperbarui: 24 Juni 2015 10:20:06 Dibaca : 3,041 Komentar : 6 Nilai : 2


Wednesday, November 18, 2015

Selembar tenun dan perjalanan panjang RUU ekonomi Kreatif


Hari-hari bekerja dan mengabdi di parlemen, dalam rangkaian sidang, rapat komite, kajian dan sebagainya. adalah hari-hari yang menjadi rutinitas bagiku. Namun kali ini aku turut mengawal RUU ekonomi kreatif dalam berbagai sidang dari hasil rapat komite III hingga rapat tim ahli ekonomi kreatif dan harmonisasi hingga nanti RUU tersebyt di ketuk di paripurna. Asyik sekali meski kadang butuh semangat dan stamina prima

Selembar tenun, hanyalah satu dari karya intelektual anak bangsa sebagai warisa sejarah dan budaya yang akan menjadi kekayaan bangsa kita dan harus dilindungi undang-undang. Dalam setahun kedepan saya akan melaksanakan kajian penelitian tentang tenun sumbawa di Kupang NTT. rencananya saya akan mengadakan penelitian kualitatif. Tenun kupang memang, indah, historis dan terkadang mistis. Kain tenun yang saya beli dari satu pameran kerajianan di jakarta dari seorang pengrajin tenun bernama ambu ana yang ternyata berusia sekitar kurang lebih seratus tahun dengan motif kujang dan raja serta warna hitam kebiruan dan merah yang hampir pudarm yang membuatku semakin berminat menelusurinya.



Perjalanan ke Kupang akan kumulai di awal desember, semoga berjalan lancar karena akan masuk ke desa-desa komunitas penenun yang kebanyakan perempuan. Semoga semua berjalan lancar. Saya sudah ambil kuliah reading course dengan Pak Ricardi adnan sebagai Dosen pembimbing, semoga lancar semua. memang tak mudah membagi waktu, tenaga , pikiran dan energi untuk bekerja dan sambil kuliah S2 untuk yang kedua kalinya. Namun perjalanan masih di mulai. Selamat datang di dunia intelektualitas yang bersanding dengan spirualitas. Now This is my time to encourage my self in getting sociological imagination :)

Begini rasanya menjadi bagian Komunitas di kampus Universitas Indonesia : The Yellow Jacket" make my heart also yellow :) sometimes I want to move forward, sometimes I want to slow down in taking step, Namun semua ilmu yang akan dicapai semoga bermanfaat untuk keluarga, komunitas dan masyarakat. amiin

Langkah kaki mungilku mengayun. energi pertama telah kudapatkan saat baru kemarin rasanya menjadi mahasiswa S2 UI, saat aku harus memilih untuk daftar ulang di UI setelah lulus menjalani test masuk atau memilih berangkat ke Aceh menjadi delegasi MTQ kategori daiyah, ternyata saat memilih ilmu agama, duia ikut. Daftar ulang masih di beri kesempatan sepanjang bisa mengirimkan ijazah S1 asli untuk verifikasi, Syukurlah, rezeki tak kemana. Adik mengantarkan ijazah saya yang sudah tersimpan rapi di koper, berada disela-sela setumpuk sertifikat saya,Akhirnya dia membawanya ke kantor, dan saat saya tiba di Jakarta dengan delegasi peserta MTQ lain, cabang tartil Qur'an Mas Syahril, itulah hari pertama kuliah, alahmadulillah, back to campus again, what a happy moment, meski yang terbayang tumpukan tugas serta text book dan jurnal yang wajib dibaca

Energi Kedua saat berkunjung ke Desa kenekes, Kabupaten lebak Banten Melihat masyarakat Baduy Dalam, wah pengalaman yang berharga dalam bimbingan Dosen Pak Imam Prasodjo dan Ibu Ida Ruwaida Noor. Suatu saat saya akan tuliskan perjalanan saya menuju Baduy Luar dan dalam :)


ada sedikit pribahasa masyarakat Baduy yang sangat Filosofis yang ada di daerah sekitar pintu masuk menuju Baduy Luar. Inilah dia




Part II bersambung

Karena harus kuliah lagi jam 19.00 wib mata kuliah Pemodelan sosial, Sampai jumpa rekan-rekan


Tuesday, November 17, 2015

Yummy Ramen in IPPUDO Restaurant at Pacific Place Mall in Jakarta

  
                           Picture 1 : Japanese Restaurant IPPUDO, source IPPPUDO website


Japanese food is really yummy and my favorite asian food. One of my favorite food is ramen, noodle with some flavour. I love ramen. So I tried to find Japanese restaurant called IPPUDO. As you know Ippudo is a Hakata-style tonkotsu ramen from Japan that was founded in 1985. They have more than 80 stores in Japan and more than 40 stores worldwide including London, New York, Sydney, Hong Kong, China, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, South Korea and finally Indonesia. Shigemi Kawahara the founder of Ippudo ramen was crowned as Ramen King in 2005 and won 3 championships on TV Champion for Ramen Chef edition, very popular, is it? Pacific Place as my favorite mall in Jakarta because it was easy to get in in central of Jakarta and near to my office,  if you also love ramen you can Tokyo Shoyu Chicken Ramen, because I've learned my lesson eating spicy  chicken ramen, it’s really yummy.

But do you know who is founder of IPPUDO. Here he is the mas is called Shigemi Kawahara, the Ramen King, is the founder of Ippudo, Japan’s highly acclaimed ramen emporium. Kawahara earned the title of Ramen King and a place in the Ramen Hall of Fame after three consecutive first place wins on a Japanese television program where ramen mavens compete to create the best ramen.

 Picture 2 :  Founder Japanese Restaurant IPPUDO, higemi Kawahara, the Ramen King, is the founder of Ippudosource IPPPUDO website
Kawahara is best known for turning the Hakata-style tonkotsu  ramen into the delicate creamy version that earned Ippudo its national acclaim. He has also elevated ramen to the realm of art by creating new ramen varieties that draw from international concepts, ingredients and cooking techniques.His signature dishes include The Ramen King, a pork-based ramen served with a cube of gelatinous foam that changes the taste of every spoonful of soup as it dissolves in the broth.
He was born and raised in Fukuoka City, Kyushu, Kawahara is the youngest of four brothers. He became interested in the restaurant and hospitality industry after graduating from college and consequently worked and trained in a number of European restaurants in Japan. In 1979, at the age of 27, Kawahara opened his first restaurant and bar named ‘After the Rain’ in Fukuoka city.
Kawahara opened the first Ippudo, with a seating of ten, in his hometown in October 1985. Since then, Ippudo has grown to include over 120 restaurants in 12 different countries, serving more than 45,000 customers per day. Kawahara’s attention to detail and hospitality redefined Japan’s ramen experience. Ippudo was the first ramen shop that allowed diners to enjoy quality ramen in a carefully-crafted setting. Each Ippudo is known for serving a unique signature ramen dish and all of the locations offer seasonal dishes. Ippudo was also the first to refer to broth by colour Aka (red) and Shiro (white), which soon became a standard industry practice.


     Picture 3 : a bowl of yummy ramen at Ippudo was available to eat
Ippudo offers springy ultra thin straight noodle with 4 types of noodle hardness type: Soft / Normal / Hard / Very Hard.  I choose chose hard type with a firm texture, you can try the Hard one to get more al dente texture of the noodle. The ramen at Ippudo was nice, the service itself was fast, prompt and flawless. And one more things if you want to take away the menu just order some IPPUDO Indonesia features their new take away menu such as Ramen : Shiromaru Regular 68′, Shiromaru Small 52′, Akamaru Regular 73′, Akamaru Small 55′, Karaka Men Regular ’77, Karaka Men Small 58′, Buns (min 2 buns), Ebi Bun / Spicy Chicken Bun 29′, 3 Buns Combo 75′, Appetizer :. Gyoza (chicken) 37′,Teriyaki Chicken Salad 59′, Buta Karaage (pork/chicken) 48′. Donburi . Chicken and Tempura/Katsu Rice 39′

Sooverall, I was finally recomended the restaurant is really cozy and food is really  yummy and I have enjoyable all my experience in eating. You must eat and taste it also and ask your friend and family to visit IPPUDO. Or maybe you also can tried  topping chicken meat even larger. Ippudo no offer economical package so so starting from the price 125 thousand rupiahs, with the money you can get one bowl of ramen and appetizer, for more details maybe can be checked directly in their Instagam because I also get information from their instagram  @ippudoindonesia and find the restaurant in IPPUDO Ramen Pacific Place Mall, Level 5 Located at the 5th floor of Pacific Place Mall behind Shaburi and Kintan, the restaurant is quite spacious with posh stylish interior and huge chandeliers hanging inside the restaurant with bowls hanging on the wall at Jl. Jenderal Sudirman, SCBD, Kebayoran Baru, South with opening Hours: Lunch 11.00-22.00 and you may call for reserve in  their phone  line (+6221) 57973339. 

As IPPUDO operation maneger , Mikami said “Spread ramen throughout the world with smile and ‘Arigatou’”. I really agree. Arigatou IPPUDO J

Sunday, November 15, 2015

Catatan Perjalanan Selama 2 jam Menuju Kampung Baduy Dalam

Kali ini perjalanan saya, bukan perjalanan biasa
Namun perjalanan yang luar biasa dan berharga
Perjalanan yang memperkuat sisi bathin saya
Perjalanan yang memperkuat kedamaian hati saya
Perjalanan tentang kesederhanaan, keseimbangan dan pilihan hidup saya
Perjalanan yang sebahagiaan hanya bisa direkam oleh lensa mata saya
namun akan terkenang dalam hati saya selamanya

Ini adalah kisah serta cerita-cerita yang tercecer dalam perjalanan saya
kelak tulisan ini  akan jadi sejarah bagi keluarga kecil saya 
buat ibu dan adik-adik saya
suami saya, anak-anak serta cucu saya
juga Buat almarhum Bapak yang sudah bahagia disana
Jika kisah Bapak adalah soal perjuangan nya memberdayakan masyarakat buta hurup di Nias, 
maka kisah saya adalah mempelajari masyarakat terasing di Daerah Banten


Tepat tanggal 15 November 2015, di hari minggu pagi, bertepatan  jam 07.30 perjalanan saya menuju Baduy dalam akan dimulai..

Ujian untuk berangkat ke Baduy Dalam

Setelah makan pagi di rumah Bu Bidan Eros, saya menuju bus dan membawa sarapan karena kami harus kembali lagi jam 14.00 untuk pulang ke Jkaarta, dengan waktu terbatas akhirnya saya akan memulai perjalanan saya, Mungkin ini adalah perjalanan spirutual saya, karena saat saya masuk bus dengan bahagia, saya mendapatkan perkataan yang cukup pedas dari seorang teman kampus yang mengatakan " kamu yakin kamu kuat, Kamu akan merepotkan semua orang, nanti  jika kamu seperti itu akan kami tinggal kamu disana, jika kamu ngobrol lama"sambil jarinya menunjuk-nunjuk ke arah saya. Dan sosok teman saya ini adalah laki-laki yang tak pernah ngobrol dan berinteraksi dengan saya sebelumnya. Sehingga saya cukup terkejut ketika dia seperti setengah mengancam dan seolah menyurutkan niat saya untuk pergi. Karena nait saya adalah untuk merampungkan mata kuliah penelitian kwalitatif dari kampus, dan sedang berada di kampung orang saya langsung sadar dan istigfar di hati"

Lalu saya berkata dengan tenang. Mudah-mudahan saya kuat. dulu pernah ikut pramuka, bismillah" kata saya membalas perkataannya yang menyakitkan itu. Saya langsung teringat, kaki saya sudah menapaki shofa dan marwah di makkah, sudah menapaki pedalaman aborigin di " Ayers Rock, Alice Springs, Australia" kaki saya akan mampu menemani saya melangkah ke desa baduy dalam, Cibeo.

Lalu saya makan sarapan nasi box serta berdoa dan berzikir selama perjalanan, saya sempat tertidur, meski hati saya sempat sedih dan kecewa, saya mantapkan hati saya, bersihkan dan ikhlaskan langkah saya Allah, saya sedang diuji untuk menuntut ilmu, dan engkau uji saya dengan hambamu yang merendahkan kekuatan fisik, jiwa dan raga saya sebagai perempuan. Namun engkau yang maha kuasa, yang memebri kekuatan dan kesabaran..

Langkah pertama, akhirnya bus tiba sekitar jam 10.00 wib di perbatasan desa kenekes, lalu saya mengganti rok dengan celana, membeli minuman air mineral disekitar warung yang ada disana, selembar uang 5000 an bertukar menjadi air mineral dingin yang akan mengawali perjalanan saya.

Lalu jalan setapak yang dilewati, menyeberangi sungai kecil, dan setelah itu cuaca cerah dan matahari yang cukup terik menemani perjalanan ini..

Saata saya berjalan kaki dalam perjalanan saya menemukan kayu panjang, lumayan sebagai tongkat pegangan untuk jalan yang menanjak ke atas, lalu saya berjalan terus, didepan saya ada Ziah, saya bilang, yuk pakai kayu ini aja, kita bagi 2. Ini juga kepanjangan"kata saya. Ziah teman saya mengiyakan, lalu kayu panjang terbelah dua, dan kamipun melangkah bersama. Tepat di atas rimbun pepohona, hamparan tanah coklat, birunya langit, serta rumah-rumah penduduk yang terdiri dari daun rumbia dan rotan menjadi latar belakang perjalanan kami bersama,

jepreet.. itulah photo pertama saya diatas bukit baduy, dan selanjutnya saya berjalan bersama Mursid anak dari Alim yang disebut " Ayah Mursid sebagai bagian dari masyarakat Baduy Dalam. Selanjutnye perjalanan saya cukup hening. Saya lebih banyak berdialog dengan hati saya.menikmati langkah kaki-kaki mungil saya yang hening, nafas saya mulai memburu. Saya harus mengatur nafas agar tidak terengah-engah untuk naik keatas

My lucky " teapot"serta keramahan masyarakat Baduy

saya bersama teman-teman dan Bu Ida, akhirnya dijamu oleh Ayah Saidi diatas, dia langsung menyajikan air minum dari botol besar berwarna coklat dan aneka cangkir yang terbuat dari kayu dengan ukiran sederhana" bertuliskan baduy" dengan warna coklat tua, namun sangat unik. Ketika saya tanya bolehkah saya membeli cangkir tersebut" lalu Ayah Saidi mengiayakan dan menghargainya sebesar Rp.20.000. Saya pun senang memilikinya. Saya ayangkan sampai di Jakarta akan minum kopi susu dari wajan tersebut.peralatan minum yang lain juga adalah sendok kayu berwarna hitam. Kami juga disuguhkan kelapa muda dan meminum airnya yang menyegarkan



Mereka yang terinspirasi dengan masyarkat Baduy

Pak Imam Prasodjo

Kisah tentang Pak Asep dan Bidan Eros

Pak Asep adalah lulusan IKIP Bandung jurusan Keolahragaan dan menjadi Penulis buku " Saatnya Baduy Bicara" dalam buku tersebut Pak Asep menjelaskan tentang sejarah Baduy dan pilihan-pilah hidup yang mereka pilih untuk bertahan dengan adat istiadat serta nilai leluhur.Dalam buku tersebut juga Pak Asep menjelaskan bahwa buku itu terinspirasi oleh Ayah Mursid juga.

Wednesday, November 11, 2015

250 Hari Menyemai Mimpi# Kisah Klasik Anak Kuliahan di Kampus UI #

Hidup Rumondang akan berubah. namun kali ini lebih dramatis, dia akan siap -siap dengan kesibukannya yang baru yakni keluar masuk Ruang ruang kampus,  Perpustakaan, bergulat dengan buku-buku text,
tugas-tugas, seminar, diskusi, reading course, ujian mid test, final test, proposal thesis, sidang, wisuda
adalah prosesi hidup yang akan kualami 250 hari kedepan, Anggap saja 1 semester , dihitung kotor 6 bulan
maka kalikan empat jika tepat waktu 4 kali 6 bulan 240 hari, belum menanti wisuda katakan sebulan dan genapkan saja 250 hari biar sejoli dengan tanggal lahirku di tanggal 25, hehehhe. Oh ya yang paling penting lagi agenda berikut baginya adalah menemukan PW, alias pendamping wisuda yang semoga memperindah prosesi wisuda dan juga  Rumondang bisa melanjutkannya menuju masa depan menemukan teman hidup. baginya.
Tentu setelah perkuliahan usai aku  pernah bertanya padanya apa yang akan kau lalukakan
" ya aku akan akan kembali ke dunia nyata, sebagai pekerja, sebagai calon istri, calon ibu untuk anak-anakku kelak, juga sebagai anggota masyarakat dan warga negara tercinta Indonesia :). Merdeka!!!!.

Uppps , belum selama cita-cita belum terwujud, pantang hati untuk goyah dan surut begitu kata Rumondang.

oh ya, ini pertama kali aku menuliskan kisah Rumondang, adalah seizinnya diatas kertas materai. Kisahnya sebagai seorang  perempuan perantau dari Medan berusia 33 tahun serta bekerja sebagai penulis pidato di Gedung Rakyat Senayan, ini adalah kisah nyata. Dia lumayan beruntung kuliah di Kampus UI atas nama beasiswa, dan UI adalah almamaternya yang keempat dan program masternya yang kedua. saya juga sampai binggung, sebenarnya apa cita-citanya yang paling agung sampai jadi anak kuliahan sepanjang usianya:)

Konon Rumondang yang memang bersifat nasionalis romantis pernah berkata padaku " tentulah aku ingin mengabdikan ilmuku untuk bangsa dan negara, dan jadi guru sejati buat anak-anakkku kelak dan pendamping setia untuk suamiku tercinta"

waddduuuuh, sungguh mulia hati si Rumondang, meski kutahu perjalanan hidup rumondang tak gampang untuk kuliah dan mendapatkan pekerjaan untuk menyambung hidup di Jakarta. Waduh ingat Rumondang pernah berteriak karena saat dia cari kost di jakarta, di pusat kota dengan fasilitas lemari dan tempat tidur saja seharga 1juta.

Benarlah, " Jakarta Hamatean" katanya dengan wajah serius. Akupun hanya tergelak melihat mimiknya. Dia perempuan batak yang tegar dan semangat namun terkadang melankolis


Monday, November 9, 2015

Berbagi Harapan Tentang Optimisme Kaum Muda Berpolitik di Kompas TV


Jelang 28 Oktober 2015, Hari sumpah pemuda. Setahun yang lalu, saya menulis tentang " Genetic Spirit Kaum Muda Indonesia" yang menjelaskan tentang warisan semangat kaum muda dari generasi ke generasi untuk bertumbuh lebih cemerlang


Dan kini di bulan yang sama, saya diundang oleh rekan Kompas TV untuk turut berbagi ide dan harapan pada acara komaps TV yang bertema Partai baru Mengincar Generasi Muda
Diskusi yang sangat menarik karena menghadirkan sosok pendiri partai PSI, Grace Natalia juga NicoHarjanto Dir Eks Populi Center

ternyata Pemimpin Redaksinya adalah Kak Rosianna Silalahi


Monday, November 2, 2015

Jejak Aksara

Perjalanan itu pernah dimulai
Hanya butuh waktu untuk diparipurnakan
Meski tertunda dan berjeda
Namun selalu masa yang akan terkenang

Indahnya memulai setiap asa
Setiap rasa yang akan terwujud
Hingga setiap hari mnemui takdirnya