" Jejak puisi berjalan di jalan sunyi, lalu riuh ia
terbang di tempat-tempat yang tidak pernah engkau bayangkan"
Pada akhir Desember 2019 tepatnya tanggal 30 Desember 2019, saya menerima email yang berisi surat tentang undangan menghadiri acara Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM). Surat tersebut bernomor 290/ANUGERAH-PK-PM/XII/2019 berisi
Kepada yth :
Ibu Edrida Pulungan. M.HI, M.Si
Dengan hormat
Berkenan dengan dilaksanakannya Melayu Award 2019 yang akan dilaksanakan pada'
" Kami mengundang Ibu untuk hadir dan menerima melayu award 2019 dengan pertimbangan bahwa Ibu masuk perempuan berprestasi khususnya penulisan puisi bertema melayu, perdamaian dan kemanusiaan. Karena itu kami kaji Ibu berhak dapat penghargaan itu dan besar harapan kami, ibu dapat hadir dalam acara tersebut, besar harapan kami atas kehadiran ibu dalam acara tersebut, semoga peradaban melayu akan terus eksis dan mencerahkan ibu pertiwi
Gambar 1 : Surat Undangan menghadiri " Anugerah Melayu Award" 2019 di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia doc. Edrida Pulungan
Seperti yak percaya, namun kahirnya saya menghadiri acara tersebut. Namun beberapa aktifitas yang saya tak bisa lupakan di dunia penulisan puisi melayu adalah saat di undang oleh kampus Universitas Islam Riau untuk berbagi terkait penulisan puisi bersama Pak Ghufron yang saat itu juga berbagi tentang peneliatiannya seputar bahasa
Gambar 3 : Saya menerima anugerah " melayu Award" dari Direktur PKPM " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2019 doc. Edrida Pulungan
Gambar 4 : Saya menerima anugerah " melayu Award" dari Direktur PKPM " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2019 doc. Edrida Pulungan
Gambar 5 : Puisi Edrida Pulungan terbit di Harian Riau Post tanggal 9 Juli 2017 dalam kolom Hari Puisi doc. Edrida Pulungan
Gambar 6 : Saya juga diundang sebagai pembicara pada Seminar Bahasa dan Sastra tanggal 12 April 2019 dengan tema " Bahasa sebagai elemen penting Kebhinnekaan bangsa"," Membingkai yang terserak, menggugat yang semu"yang diadakan oleh Universitas Prima
Gambar 7 : Saya juga diundang membacakan puisi berjudul " Serumpun" yang saya bacakan saat adanya acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia yang diadakan oleh Indonesia dan Malaysia
0 comments:
Post a Comment