Wednesday, April 10, 2019

Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Butir Rempah Andaliman " Oleh-Oleh Khas Geopark Danau Toba"

Saya merasa senang sekali saat saya ikut acara talkshow dan cooking demo yang diadakan oleh Yayasan Doktor Syahrir. Tentu saja karena sering keep in touch dengan teman teman blogger. Mas Amril teman saya dari ASEAN blogger sempat buka link registrasi agar saya ikutan. Akhirnya saya "terjebak"dalam dunia historis peta rempah dunia dari Tanah batak di daerah Danau Toba. Meski sebagai seorang perantau yang terlahir dari Tanah batak, saya merasa lidah saya dekat dengan rempah andaliman yang kadang dimasak bersama Arsik. 

Terbayang juga para Ibu-ibu disekitar danau toba dengan senyumnya sambil mengunyah sirih dan menawarkan kuliner khas dengan racikan rempah andaliman. Atau ibu -ibu yang gigih menanam bibit andaliman di sepanjang daerah Humbang Hasunditan, Danau Toba di tengah terik matahari dan  biru hijaunya Danau Toba sejauh mata memandang. Tanaman andaliman juga bermanfaat untuk menghijaukan daerah Danau Toba yang mulai tandus sehingga bermanfaat untuk konservasi hayati, dan tentu saja meningkatkan perekonomian lokal saat waktu panen tiba. 



Gambar 1. Senyum petani  dari tanah Toba saat memetik andaliman segar

Geliat ekonomi kreatif dari Daerah Danau Toba dari rempah andaliman
Daerah Toba adalah kaldera  dari hasil tektonik gunung berapi tujuh puluh empat ribu tahun lalu  yang menjadi asset wisata internasional dengan adanya pengembangab geopark Toba.Karena perekonomian akan selalu tumbuh jika ada potensi ungul dari suatu daerah misal alamnya, potensi wisatanya, kulinernya, adat budayanya datau masyarakatnya yang ramah. Disnaalah geliat ekonomi kreatif tumbuh yang harus disambut baik oleh masayarakat, pemerintah, swasta, akademisi, media , komunitas dan stakeholders lainnya. Untuk itu semua potensi yanga da disekitar daerah tersebut harus dikembangkan dengan inovatif. Siapa sangka rempah andaliman bias menjadi pemicu ekonomi kreatif masyarakat?

Gambar 2.  Cobek aneka bumbu cabai, bawang, pala dan rempah andaliman segar 


Mau tahu seluk beluk tanaman dan sejarah  tanaman Andaliman?Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan salah satu jenis rempah-rempah dari tumbuhan liar  dan family jeruk-jerukan yang dikenal oleh masyarakat Batak Angkola dan Mandailing, Sumatera Utara. Namun juga banyak yang tumbuh di daerah danau toba, tanaman ini bukan sekedar rempah biasa namun tanaman rempah yang mengandung banyak khasiat, bahkan menurut penelitian andaliman juga banyak ditemukan di daratan Cina serta Z. stimulans yang banyak dijual di Eropa. Di Indonesia, tumbuhan ini tumbuh liar di pegunungan dengan ketinggian 1400 m dpl pada temperatur 15˚ -18˚ C. Andaliman  pertama kali ditemukan di daerah Himalaya Subtropis. Tanaman andaliman merupakan semak atau pohon kecil bercabang rendah dan tegak. Tinggi tanaman andaliman adalah 3-8 m. Batang dan cabangnya merah, kasar beralur, berbulu halus dan berduri. Batang, cabang, dan Bentuk buah andaliman mirip dengan lada (merica) bulat kecil, berwarna hijau, tetapi jika sudah kering agak kehitaman. Bila buah andaliman digigit akan tercium aroma minyak atsiri yang wangi dengan rasa yang khas (getir) sehingga merangsang produksi air liur.  Buahnya umum digunakan sebagai bumbu masakan tradisional suku Batak (Siregar, 2003). Menurut peneliti Sinaga Simangunsong (2009) menyatakan bahwa andaliman memiliki banyak sumber zat bermanfaat bagi tubuh seperti senyawa polifenolat, monoterpen dan seskuiterpen, kuinon, kandungan minyak atsiri yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon. Sehingga jika dimakan meninggalkan efek menggetarkan alat pengecap dan menyebabkan lidah terasa kebal.

Sosok inspiratif dan kreatif penggerak ekonomi lokal
Saat acara cooking demo yang diawali presentasi tentang andaliman dan pengembangan geopark Danau Toba, turut hadir juga Bu Hidayati selaku Kepala Dinas pariwisata dan General manager Geopark Danau Toba, ibu Amanda Katili (Yayasan Omar Niode), Pak marandus (Penggiat Taman Eden) dan Bu Titi ( Staf Utusan Kepresidenan) yang memberikan banyak pengetahuan dan inspirasi tentang rempah andaliman dan cita rasa kuliner nusantara dari danau Toba.

Gambar 3. Sosok inspiratif dan kreatif penggerak ekonomi lokal bersama para blogger aktif dari berbagai komunitas doc. amril
Disadari atau tidak rempah andaliman adalah secercah anugerah dan pembuka jalan bagi masyarakat Danau toba dalam meracik aneka produk makanan dan kuliner  khas Geopark danau toba yang kelak menjadi destinasi wisata lokal, nasional dan internasional. Tentu saja makanan dan kuliner adalah salah satu entitas yang dicari para pengunjung selain menikmati keindahan  Danau Toba
   Rempah andaliman juga mulai dikemas dengan cantik, ada yang dikemas dalambentuk bubuk, butiran dan juga sambalan dalam botol sehingga bisa dijadikan penambah cira rasa sebagai bumbu yang bisa ditambahkan pada nasi goring, pizza, rempeyek, spaghetti dan lain sebagainya
Gambar 4. Rempeyek dengan   rempah andaliman sehingga memiliki cita rasa yang berbeda doc.edrida

      Dalam acara tersebut, Rahung Nasution mempraktikkan kebolehannya dalam meramu aneka kuliner dengan bahan dasar andaliman, sehingga banyak peserta yang tertarik untuk ikut belajar dan mencatat resep dalam acara cooking demo tersebut . Berikut dokumentasi acara weekend kemarin  
          

Gambar 5. Rahung Nasution mengolah aneka bahan makanan dengan   rempah andaliman sehingga memiliki cita rasa yang berbeda doc.edrida

Marundus juga hadir sebagai pembicara dan penggiat Taman Eden 100 sebagai pusat pembibitan (nursery) yang juga menggiatkan budi daya tanaman Andaliman sebagai spesies endemik danau toba yang memiliki cita rasa yang khas dan menjadi potensi ekonomi lokal bagi masyarakat Danau Toba. Karena pada tahun 2017, Pak Marundus sudah membina sekitar 100 masyarakat dari kelompok Tani  di daerah  Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir. Harga Andaliman juga memiliki prospek bisnis dan harga jual yang lumayan. Menurut pantauan penulis harga andaliman segar per bulan April berkisar 260 ribu rupiah dan bisanya selalu naik pertahun sehingga bisa memberi prospek bagi para petani andaliman terutama para Ibu- ibu yang gigih menambah penghasilan dari mengolah produk dengan racikan bumbu andaliman







Gambar 6. Pak Marundus dengan rempah andaliman kebanggaaanya sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Danau Toba doc.edrida

Gambar 7. Bahan -bahan untuk memasak dengan menggunakan rempah dengan rempah andaliman doc.edrida


Aneka produk kuliner dengan rempah andaliman

Gambar 7. Nasi goreng dengan bumbu rempah dengan rempah andaliman doc.edrida

Aneka makanan yang terhidang dari bumbu andaliman yang siap di icip-icip oleh peserta seperti rempeyek andaliman, spagetti, sasagun dan lain sebagainya yang langsung diserbu oleh peserta yang hadir dalam acara cooking Demo bersama Rahung Nasution setelah belajar masak nasi goreng dengan bumbu andaliman. Tentu saja ada rasa mint dan kebas di lidah namun sensasinya jadi pengen nambah mencicipi aneka hidangan yang beraneka. Andaliman juga dikenal dengan nama itir- itir bias juga di beli di pasar tradisional jika cukup jeli atau dipesan melalui online dengan kemasan yang higienis, sehingga andaliman mudah dijumpai dan sahabat para ibvu di dapur apalagi para perantau yang merindukan masakan dari dapur ibu di kampung Sumatera Utara



Gambar 8. Manisan berupa Halua sayur sebagai makanan penutup mulut doc.edrida

Manisan sebagai pencuci mulut menambah nikmatnya mencicipi makanan yang terhidang dari berbagai makanan Andaliman, seperti manisan buah, manisan sayur dengan nama khas batak " halua sayur" ditengah tengah hidangan khas Sumatera Utara yang digemari yakni roti jala dengan kuah kari.


Gambar 9. Blogger Amril dan Bu Hidayati  Selaku Kepala Dinas Pariwisata dan GM Geopark Danau Toba berfoto bersama penulis doc.edrida

Saya juga sempat berbincang dengan Bu Hidayati sebagai Kepala Dinas pariwisata dan GM Geopark Danau Toba yang merasa senang bisa melihat para blogger hadir dan antusias dalam mendengarkan presentasi tentang tanaman endemik andaliman yang menjadi bumbu khas batak dan juga sumber rezek bagi masyarakat daerah Danau Toba. Menurutnya aneka produk  makanan dengan tambahan andaliman aklan menjadi ciri khas produk makanan dan kuliner Sumatera Utara yang juga bisa mengembangkan ekonomi lokal masayarakat dan pengembangan ekonomi kreatif Sumatera Utara untuk peningkatan ekonomi masyarakat Sumatera Utara khususnya da juga Masayarakat Indonesia pada umumnya. 

Sampai jumpa di Danau Toba sambil menikmati secangkir kopi hangat ditemani rempeyek andaliman atau nasi putih mengepul dengan ikan arsik andaliman sambil mendengarkan lagu " si butet" sayup-sayup senja pergi dari pelupuk mata. Hingga lagu menyayat hati seorang ibu yang merindukan anaknya di rantau yang menimba ilmu dari penghasilan orangtuanya menjual rempah andaliman segar. Seanandung lagu sang anak yang merindukan ibunya saat kiriman uang sang ibu terlambat.

inang pangittubu
ma sai malungun do rohakku ale inang
ahama hangalanku humbaen sobalas marpunjung sakkap ki

Inang tonggohon au
Tonggohon au tu mula jadi naboloni
Asa dapot hangoluan ma au do ranto tano baritai

Saatnya mengembangkan ekonomi kreatif, bisa dimulai dari pengelolaan aneka kuliner dari racikan butiran rempah andaliman dari Geopark Toba, jantung ekonomi sumatera utara kelak, bangsa dan dunia. Horas.











4 comments:

  1. Andaliman pesona bagaikan gadis manis yang jadi rebutan. Rasa yang enak dan unik membuat kita ketagihan.

    Perjalanan peta hari ini mengkisahkan pohon andaliman sebagai aset melindungi bumi dari pemanasan global lewat Geopark Kaldera Toba

    ReplyDelete
  2. Makasih banyak Mporatne atas komentarnya dan mau singgah di blog saya yang sedeehana, sukses selalu ya, mari promosikan dan konsumsi rempah rempah dari negeri sendiri terutama andaliman

    ReplyDelete
  3. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete