The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, September 30, 2013

Kartu Pos dari Cambodia

Bulan Januari di tahun ganjil
saat bilangan bulan berganti menjemput  masa
gadis itu berada di gate ke tujuh
terbang lagi keangkasa dengan sayap-sayap besi
menyapa awan  biru , hitam dan putih
terbang tinggi membawa nama bangsa
dalam gerbang-gerbang jati diri
dalam cerita prasasti-prasasti duniawi
di sudut ruang tunggu bandara
gadis itu membayangkan senyum bunda
melepasnya dengan pelukan hangat dan doa



Cambodia.. Cambodia
Cambodia dalam cerita
sang gadis pengabdi negeri mengunjungimu
memandang negerimu yang penuh candi
Biksu-biksu melintas berjalan kaki
mobil lexus wara wiri hingga angkutan umum massal  yang menepi
menyaksikan istana raja,  pagoda perak, bunga kamboja dan teratai bertahta
juga presiden pertama Indonesia bersanding dengan sang raja bijaksana
terpajang paripurna berwibawa di istana raja



cambodia..cambodia
Sang gadis tersenyum bersahaja
membayangkan bunda yang jauh darinya
mengharap restu bunda adalah tiketnya berkelana dalam cerita
diantara pilihan-pilihan hidup yang bersahaja
sang gadis yang ceria membawa misi bangsa
berbalut pakaian khas batik dan kain tenun merah
melukis mimpi dan cerita sejarah
di langit Phnom Penh bertabur bintang



Sang gadis berlayar sepanjang lintasan  sungai Mekong yang indah
dalam jamuan makan malam yang menyenangkan
khas Asia penuh aroma dan cita rasa
tapi masakan bunda tetap paling enak sedunia
mungkin karena ada ketulusan disana
sang gadis membayangkan bunda turut serta
disebuah kapal pesiar mewah berbedera Cambodia
diskusi  mengalir
dalam cerita peradaban
cerita perundingan
cerita persahabatan
cerita kesepakatan
dalam kehangatan



berbagi dengan sosok- sosok muda dari  negera Asia
bercerita tentang harapan dan mimpi  sejahtera , berbudaya dan damainya Asia
bersama  tokoh-tokoh dunia yang bercerita inovasi dan pernah berjaya
Asia Renaissance
sang Gadis  teringat bunda
disela-sela sibuknya agenda kerja
berlari-lari menuju kota
mengirimkan Kartu Pos dari Cambodia
tentang  cerita sepenggal perjalanannya
dalam rupa-rupa rasa bahagia dan gelisah
kartu Pos dari cambodia
akhirnya tiba setelah tiga bulan lamanya
sang gadis telah  tiba dinegerinya menjemput restu sang bunda
melepas sebagian mimpi-mimpinya
dalam waktu-waktu yang berjeda
Sore itu bunda terharu diserambi rumah
menerima kartu pos dari Cambodia
ada cerita bahagia yang menyapa
saat sang gadis berkelana



Bunda tersenyum terharu memejam mata
ada titik bening dimatanya
sang gadis puteri kesayangannya
selalu ingin membuatnya tersenyum bahagia
dalam pilihan-pilihan yang jadi pembenaran baginya
sang bunda memahami puterinya ternyata tak jauh beda
dengan sang kekasih hati  yang kuat kemauannya
Lelaki yang menikahinya
hanya karena jauh melangkah dalam perantauannya
seperti embun yang menemukan dedaunan
Kartu Pos dari Cambodia
adalah cerita tentang dua wanita
dua dunia satu cinta

Sunday, September 29, 2013

Kemanakah Engkau Ingin Lari















Engkau yang tidak pernah percaya dengan kekuatan rasa
Karena lelah jiwamu dengan untaian aksara retorika
Kemanakah engkau ingin lari
Apakah engkau ingin lari
Ingin sembunyi
Ingin menepi
Rasa itu datang mengetuk-ngetuk jendela jiwamu
Rasa ajaib yang membuat mu diam seribu bahasa
Selalu mengingatnya dalam banyak sketsa
Merasa terganggu dengan bayangannya
Namun rasa telah  menggelayut dalam rindumu
Rindu yang selalu bermuara untuknya
Mengalir begitu saja


Apakah engkau masih ingin lari
Lari dari frekwensi yang membawamu pada gelombang rasa yang menggelora
Lari adari kekuatan yang memporak-porandakan bilik hatimu itu
Saat gelisah menjadi damai
Saat damai menjadi hening 
Saat hening menghentak cerita
Cerita tentang rasa yang menebar aroma
Wangi asmara ke setiap ruangnya
Membuatmu betah berlama-lama dengan rasa
Rasa yang kau definisikan beragam
Kagum, jengkel, kesal, rindu, bahagia, dan  cinta
emosi-emosi yang bermetamorfosa semaunya


Lalu kemanakah engkau ingin berlari
dari pertemuan yang tak pernah engkau bayangkan sebelumnya
dari setiap aksara yang menautkan irama yang senada
dari setiap momen-momen kebetulan bagai puzzle yang menyatu begitu saja
dari setiap perjalanan masa lalu yang berjuang menuju jalan yang sama di masa depan


Lalu kemanakah engkau ingin lari
Jika semua adalah skenarioNya yang tak kau bisa hindari
meski bersembunyi di kutub utara selatan bumi


Tak perlu engkau berlari
Dekaplah rasamu
Rasa yang sejati
Kehadirannya adalah kado manisuntukmu
yang setia menanti magnet bahagia menjadi prasasti rasa
dan bangunlah cinta jangan terjatuh lagi



(Inspirasi jejak pelukis hati, september 2013)



Thursday, September 26, 2013

nasional day kingdom of saudi arabia

Pada tanggal 23 september diperingati sebagai nasional day Saudi Arabia, suasana begitu hangat dengan sambutan duta besra

Cinta Bersemi di Gedung Berpelangi, Senayan



Aku berjalan menyusuri kolam dengan monumen air mancur di sudut depannya, dia menatapku dengan tersenyum, ada beberapa kuntum bunga kamboja di tangannya,
" aku suka wanginya, kamu suka juga kan?" katanya dengan menatap mataku dalam-dalam.
Aku diam tersenyum simpul.  “ ya, aku suka wanginya, tidak menusuk hidung” jawabku
“kamu suka kamboja warna apa?”
“ aku suka kamboja merah muda, abang suka warna apa?”
“aku suka putih gading dek”
“ kalau begitu kita united, “merah putih”
“ hehehehe, iya juga , kamu bisa aja, nasionalis yang manis”
“ hehehe, abang bisa aja,tapi apa ada kamboja yang berwarna hijau, biar kamboja menyatu menjadi   pelangi”?

“ ada kok kamboja warna hijau, itu kalau kambojanya masih jadi putik,hehehhe”
Kami tertawa bersama, mengalir dan lepas. Hari masih pagi, sekitar jam 6 , udara masih segar, dia selalu setia mengantarku ke tempat kerja. Dan sebelum bertemu dengannya, Aku selalu merasa heran begitu banyak persamaan pada kami, dan satu hal yang sering kulakukan di pagi hari  saat melewati taman, aku akan mengumpulkan bunga kamboja yang berguguran, dan meletakkannya di meja kerja dalam kendi mungil, aromanya wangi dan soft, mewarnai hariku.
 Pagi ini didepan  gedung tua tempatku bekerja, dengan kolam  persegi didepannya, dan bias pelangi yang memantul di permukaan air kolam  menjadi saksi kebahagiaanku, rupa-rupa rasaku, rasa yang campur aduk, seperti pelangi.

 Yoga menyematkan  bunga kamboja di telinga kananku
“ kamu cantik pagi ini, Rania” katanya
“secantik pelangi itukah?’jawabku lagi
Dia tersenyum sejuta arti.


Yoga melingkarkan lagi cincin pernikahan kami di depan gedung berpelangi itu, gedung  yang jadi saksi  bagiku mengikat janji untuk mengabdi pada negeri ini dan mengikat janji dengan belahan jiwaku.
Pagi ini hatiku dan hatinya memerah, menguning dan menghijau seperti pelangi yang selalu hadir pada pagi dan rembang petang yang tak pernah kami lupakan.
Namun aku harus ikhlas melepasnya selama setahun, karena dia meraih mimpi yang sebentar lagi terwujud, Yoga mendaptkan beasiswa  doktoralnya , surat yang dia terima dari Keduataan Inggris kemarin akan mengubah rencana yang kami susun untuk bulan madu ke yogja, kami ingin menikmati senja berpelangi di utara candi, dia suka bangunan sejarah, sedangkan aku suka suasana masyarakatnya yang ramah disetiap sudut kota. Apakah masih ada pelangi terakhir yang jadi saksi untuk kami sebelum dia pergi ? atau dia akan menyaksikan pelangi di sudut Buckingham Palace saat pergantian penjaga istana dengan seragam merah-merah, namun doaku sangat sederhana, kuyakin dia menjaga hatinya untukku, hingga aku membaca email di laptpnya yang menyala, takk terasa airmataku menetes….

***
Aku melihat Yoga masih sibuk memilih-milih buku yang akan dia bawa ke Inggris, sesekali dia meletakkan kembali buku ke raknya, saya mengerti karena  buku yang dibawa tidak bisa banyak, untuk mengurangi biaya bagasi sesuai standar penerbangan internasional. Aku sebenarnya sangat ingin mendampinginya menuntut ilmu di negeri seberang, namun dalam perjanjian beasiswa tersebut istri tidak diperkenankan ikut serta kecuali dengan biaya sendiri, pilihan yang sulit bagi kami, namun aku sangat kagum pada suamiku, sosok yang cerdas dan pekerja keras, aku memang belum lama mengenalnya, kedua orang tua kami yang aktif di taklim mempertemukan kami dan akhirnya kami bertemu di masjid saat iktikaf ramadhan higngga akhirnya kami menikah dengan perkenalan selama dua bulan.


Sosoknya pendiam  berbeda denganku yang senang bicara, namun terkadang perbedaanlah yang menyatukan dua hati, ada campur tangan Allah dalam pertemuan kami, invisible hand dalm teori ekonomi yang kupelajari saat kuliah.
Mimpi yang Yoga raih adalah bagian dari mimpiku juga, mimpi yang tertunda, karena banyak pilihan-pilihan sulit yang harus aku ikhlaskan. Namun aku yakin kelak semua pilihan tersebut akan membuka banyak pintu kebaikan bagiku. Aku belajar optimism dari suamiku,  Yoga
  
Yoga jika aku sedang diam dan tak ceria seperti baisanya, dia akan memelukku dari belakang dan menyambapaikan cerita atau beberapa potongan  ayat dan hadis menyemanagatiku, Kukira sikapanya yang pendiam dulu saat berkenalan  hinga membuatku yakin dia karakter yang dingin, rupanya Yoga sosok perhatian dan lucu juga.

Engkau Aura Merah Mudaku



Jika senja terakhir bersanding dengan senyummu
Maka aku akan menikmatinya hingga ia hilang dari pandangan
Dan memeluk jiwaku yang kau tinggalkan
Dalam senyum yang tertahan

Namun kuharap hadirmu abadi
Dalam frekwensi nyata dan bukan maya
Usah engkau memaksa pergi membawa janji
Apa jiwamu tak berlabuh utuh
Engkau  tahu kaulah aura merah mudaku

 
Dan  gempuran rasa-rasa yang berbeda
karena bahagia  mencapai titik zenitnya
Dan kerinduan yang tingkat dewa
hingga gelisah mencapai titik nadirnya
Engkau pun tahu hadirmu dalam bilik rasaku
Seperti seorang tamu yang lama kutunggu

Rasaku cukup sederhana
Kala engkau menyapa di  pagi yang masih perawan
Hingga pekatnya malam berbintang
suaramu yang riuh hangat dengan 1001 cerita
dan gelak tawa  menyerta
cukup membuatku bahagia

Meski rasaku meruntuh peluh
Melangkah malu-malu untuk menyatakan rindu
Namun memintal waktu menanti janjimu
Bagiku seperti mengeja detik hingga bahagia kita paripurna
Berhentilah berlari dari aksara yang menyapamu
Hiraukanlah gemuruh rasamu
Melintaslah di depanku
Lepaskan lelahmu, hingga hilang, lepas
Bahagialah bersamaku dan berlabuh
Jadikanlah aku aura merah muda dibilik jiwamu



Baiturrahman Mosque, September 2013

Wednesday, September 11, 2013

Sederhana Tapi Menghebatkan

Apakah yang teringat saat masa kecil kita?  Saat masa kecil kita belajar berjalan dengan  mulai merangkak, jatuh, berdiri, jatuh hingga bisa berjalan diawasi dan didampingi oleh orangtua kita. Saat kita jatuh, kita tetap disemangati untuk berdiri, meski kita jatuh berkali-kali.  Sehingga banyak dari kita yang selalu terkenang masa kecil yang indah karena orangtua kita selalu mendampingi kita hingga kita tumbuh, berkembang dan dewasa.


Namun setelah kita dewasa, banyak dari kita takut salah, takut melangkah, takut memilih, takut berdiri , bahkan takut berbicara dihadapan orang lain, karena kita mengharapkan diri kita harus sempurna dan tidak melakukan kesalahan apapun, sehingga kita membatasi tumbuh kembang kita untuk dewasa dan matang dalam kehidupan. Padahal kesalahan dan kegagalan dalam bentuk apapun seperti pendidikan, karir, hubungan, finansial dan sebagainya adalah sesuatu yang wajar dan bukan akhir segalanya dalam kehidupan kita. Karena esensi kehidupan adalah terlibat penuh dalam semua rasadan asa didalamnya untuk disyukuri sebagai bagian dari pendewasaan diri ( mature) hingga menjadi bijak (wise).


Saat masa kecil kita, sebenarnya kita sadar atau tidak sadar merekam banyak hal yang mempengaruhi kita hingga dewasa. Kata-kata nasihat yang bermakna penerimaan, penghargaan serta pujian akan membuat seorang anak menjadi seseorang yang optimis ketika dia tumbuh menjadi pribadi dewasa kelak.  Sedangkan kata-kata yang menyiratkan penolakan, pembedaan dan penyangkalan membuat seorang anak menjadi peragu dan tidak bisa mengambil keputusan dalam kehidupannya, karena dibayangi takut salah dan semua berjalan tidak lancar dan sempurna.
Pada masa kecil kita sering mendengar kata-kata sederhana yang menghebatkan yang akan jadi memori dan  membuat seorang anak  jadi menjadi (tobe) di masa depannya kelak. Karena dalam proses tersebut seorang anak banyak mendengar dan merasakan bagaimana dia diperlakukan, dididik dan di asuh, dibimbing, disayangi, dan diperhatikan yang kelak berpengaruh dalam pembentukan harga diri  (self esteem) nya dan penggambaran dirinya kelak menuju cita-cita nya di masa depan.


kata-kata sederhana seperti ” Kamu bisa nak”, ” wah anak Ayah hebat”, Ibu bangga padamu”, ” Terimakasih nak”, “Maafkan Ayah ya”, “jangan khawatir”, ” coba lagi”,” jujur itu keren lho” dan lain-lain bisa menjadi kata-kata yang menghebatkan seorang anak kelak.
Hal-hal kecil dan sederhana juga membuat seorang anak merasa istimewadan diperhatikan.  Misalnya seorang Bapak yang membawa sebuah jeruk dan memberikan pada anaknya sambil berkata ” Bapak tadi rapat di kantor, ada jeruk waktu makan siang, jadi ingat anak Bapak yang senyumnya manis seperti jeruk ini, nih jeruknya buat kamu ya”
Sang anak tentu senang menerimanya dan merasa disayangi dan kelak dia akan mudah memberi kepada orang lain karena secara tak sadari diajari untuk memberikan perhatian kecil namun bermakna kebaikan. Semoga kita banyak terinspirasi dengan kata-kata, sikap, hal-hal sederhana dalam keseharian yang bernilai menghebatkan kehidupan kita kelak untuk bermanfaat bagi orang lain.


Jika hal sederhana dan menghebatkan bisa memberikan kebahagian, kebermanfaatan dan kemuliaan orang-orang disekitar kita, kenapa  kita harus berbuat dan memaksakan hal-hal yang besar tapi  akhirnya menyudutkan, mengkerdilkan dan menjerumuskan kehidupan kita? Bukankah hal yang sederhana adalah bahasa kesyukuran. Semoga

Wednesday, September 4, 2013

Sepotong Cerita bahagia di September

septermber, engkau datang lagi
setelah lama ku menanti
diantara rinai hujan dan empat pelangi
engkau mengetuk pintu yang terkunci rapat
memberikan senyuman dan menyapa khabar
membawa hawa segar dan harapan baru
membawakan setangkup rindu
dan pelukan hangat

september datang menepati janji
memberikan arti pada setiap mimpi
september meski pun jalan berliku
engkau tetap hadir untukkku
september peluk aku
terimakasih membawakanku kado mungil berpita benang putih
ada sepasang cincin berkilau indah
september engkau datang memberi cerita  cita dan cinta penuh sejarah

Masjid Sunda Kelapa, September 2013