Thursday, January 16, 2020

Edrida Pulungan Meraih Anugerah Melayu Award sebagai perempuan berprestasid an berkarya


" Jejak puisi berjalan di jalan sunyi, lalu riuh ia
terbang di tempat-tempat yang tidak pernah engkau bayangkan"


Pada akhir Desember 2019 tepatnya tanggal 30 Desember 2019, saya menerima email yang berisi surat tentang undangan menghadiri acara Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM). Surat tersebut bernomor 290/ANUGERAH-PK-PM/XII/2019 berisi


Kepada yth :

Ibu Edrida Pulungan. M.HI, M.Si

Dengan hormat

Berkenan dengan dilaksanakannya Melayu Award 2019 yang akan dilaksanakan pada'

" Kami mengundang Ibu untuk hadir dan menerima melayu award 2019 dengan pertimbangan bahwa Ibu masuk perempuan berprestasi khususnya penulisan puisi bertema melayu, perdamaian dan kemanusiaan. Karena itu kami kaji Ibu berhak dapat penghargaan itu dan besar harapan kami, ibu dapat hadir dalam acara tersebut, besar harapan kami atas kehadiran ibu dalam acara tersebut, semoga peradaban melayu akan terus eksis dan mencerahkan ibu pertiwi




Gambar 1 :  Surat Undangan menghadiri " Anugerah Melayu Award" 2019 di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia doc. Edrida Pulungan




Gambar 2 : saya membacakan puisi " Serumpun " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia doc. Edrida Pulungan


Serumpun

Terhimpunlah dua negeri
dalam kilometer perjalanan ombak
Diantara puak puak
Serumpunlah ia

Melayu nan santun dalam budi bahasa
Seperti langit dan bumi yang bersahaja
Telah engkau rasa gerimis hujan diantaranya
Seperti langit dan bumi yang bersengketa
Dengan gemuruh guntur diantaranya

Pada ode debur ombak laut China Selatan
Antara selat Malaka terunggah pesona

Shubuh menjadi riuh dalam surau kecil di pematang sawah
Mata air membasuh debu peluh selaksa prasangka
Dua jiwa yang bersaudara
Merah putih dibalut biru nan damai

Dalam aroma  kejayaan kerajaan serumpun nusantara
Hingga tegak negeri berdigdaya

Serumpun yang berpunca pada hulu
Buluh buluh rindu dalam persahabatan nan panjang
Meletup-letup hangat seperti gurihnya gulai di lidah
Terkadang seolah beku dan mendingin
Karena diam temaram malam

Serumpun dalam rasa yang terayun-ayun
Merindu seperti sepasang kekasih berbalas pantun

Setakzim doa dihantarkan dengan maklumat
Dipintakan dizahir untuk dilihat lebih dekat
Menghenyak jiwa yang terasa terikat
Erat
Hangat

Kitakah saudara serumpun yang terdekat
Kuhantarkan dekapan pelukan hangat

Kuala Lumpur, 2016


Seperti yak percaya, namun kahirnya saya menghadiri acara tersebut. Namun beberapa aktifitas yang saya tak bisa lupakan di dunia penulisan puisi melayu adalah saat di undang oleh kampus Universitas Islam Riau untuk berbagi terkait penulisan puisi bersama Pak Ghufron yang saat itu juga berbagi tentang peneliatiannya seputar bahasa



       Gambar 3 : Saya menerima anugerah " melayu Award" dari Direktur PKPM  " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2019 doc. Edrida Pulungan


  
Gambar 4 : Saya menerima anugerah " melayu Award" dari Direktur PKPM  " di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2019 doc. Edrida Pulungan


Beberapa puisi saya yang dimuat di media massa antara lain terbit di Riau Post tangal 9 Juli 2017. Tentu saya senang sekali  puisi saya yang sederhana terbit di Riau Post


 Gambar 5 : Puisi Edrida Pulungan terbit di Harian Riau Post tanggal 9 Juli 2017 dalam kolom Hari Puisi doc. Edrida Pulungan

Saya juga diundang membacakan puisi berjudul " Serumpun" yang  saya bacakan saat adanya acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia yang diadakan oleh Indonesia dan Malaysia




Gambar 6 :  Saya juga diundang sebagai pembicara pada Seminar Bahasa dan Sastra tanggal 12 April 2019 dengan tema " Bahasa sebagai elemen penting Kebhinnekaan bangsa"," Membingkai yang terserak, menggugat yang semu"yang diadakan oleh Universitas Prima 




Gambar 7 : Saya juga diundang membacakan puisi berjudul " Serumpun" yang  saya bacakan saat adanya acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia yang diadakan oleh Indonesia dan Malaysia 



Gambar 8 : Berfoto bersama Dolli Kurnia Tanjung dan Perwakilan Malaysia acara launching " Nusa sentris " Indonesia Malaysia sekaligus launching buku Wasatiyah 

0 comments:

Post a Comment