Hati bukan pualam,bukan juga porselin cina. Hati kadang lembut dan kadang bisa keras
namun jika hati bersua dengan hati yang ingin saling meneguhkan ikatannya
maka yang tercipta adalah kedamaian, ketenangan dan harmoni
Rae merasa bahagia, sahabatku itu memang masih berstatus single, hingga dia bersua calon suaminya itu dalam percakapan telpon yang berlanjut pada pertemuan di rumah Rae. Awalanya calon suaminya mendapatkan nomer HP nya dari lingkaran keluarganya. Mereka memang bertemu di kota di mana mereka di besarkan namun Rae dan Rio tinggal berjauhan. Rae bekerja di Jakarta sedangkan Rio bekerja di Kupang. namun mereka bisa merenda hubungan mereka dengan komunikasi jarak jauh melalui telepon.
Empat bulan setelah berkenenalan Rio mengajak Rae bertunagan, hubungan mereka berlanut ke arah yang lebih serius dan Rio membelikan Rae cincicn polos sederhana yang ingin dia persembahkan untuk tunagannnya itu. Rio sangat optimis dan meyakinkan Rae bahwa mereka bisa menjalani semua itu. Rae pernah trauma dan gagal menikah, sehingga kepercayan dirinya tak begitu tinggi/ Roy paling mampu membuat Rae akhirnya optimis menjalani hubungan itu. Cincin Pemebrian Roy melingkar di jari manisnya
Roy bukanlah sosok super romantis namun dia selalu tahu kapan saat yang tepatuntuk mengungkap perasaanya dan perhatiannya. Rio sosok pemimpin , dia cukup gigih dengan punya usaha sendiri yang sudah dia rintis sejak kuliah. Rio tidak menghadiahi Rae dengan banyak barang-barang mewah.Namun sikapnya dan perhatiannya adalah sesuatu yang mewah bagi Raeyang cuek pada dirinya sendiri. Roy bersahaja, dewasa dan terbuka , itulah yang membuat Rae jatuh cinta, dengan sosok yang tak pernah dibayangkannya tersebut
Sedangkan Rae sosok yang dinamis dengan segudang aktifitas di kampus, di lingkungan komunitasnya dan lingkungan kerja. Namun perhatian Rio tak pernah dilupakannya.Rae merasa menemukan penyeimbang hidupnya. Hingga air matanya menetes tanpa dia sadari saat Rio menyematkan cincin tunangan di jari manisnya. Dia menemukan sosok yang serius untuk menggenapi hidup bersamanya. Hingga pesan singkat di HP nya dari Ri
"Dek kamu sedang dimana, abg khawatir, pulanglah jangan terlalu sering pulang malam, dengarkanlah abang ya dek"
" Iya bangm sudah dijalan sebentar lagi pulang" Dan saat itu Rae melihat jam tangannya yang sudah jam 11 malam
Namun jauh didalam hati kecilnya, entah mengapa Rae sepertinya bisa menerima semua perhatian lelaki itu tanpa berdebat.
**
Rae melihat jarinya cicincin tunangan melingkar di jari manisnya, pembelian Rio. Rae tersenyum mengenang kenangan indah mereka itu. Dia kadang berpikir kenapa cincin tunagan ada diletakkan di jari manisnya hingga dia mmebaca sebuah artikel singkat di Merdeka .Com. tulisan Destriyana sebagai berikut :
Jempol yang berada di tempat pertama merepresentasikan orang tua
- Telunjuk yang berada di tempat kedua merepresentasikan saudara
- Jari tengah yang berada di tempat ketiga merepresentasikan diri sendiri
- Jari manis yang berada di tempat keempat merepresentasikan pasangan
- Kelingking yang berada di tempat kelima merepresentasikan anak
Kemudian cobalah untuk menyatukan kedua jari-jari tangannya Anda sesuai dengan pasangannya. Jempol bertemu jempol, telunjuk bertemu telunjuk, dan seterusnya. Namun, ada sedikit perbedaan di sini. Anda harus menekuk kedua jari tengah ke bawah.
- Pertama, coba pisahkan kedua jempol Anda yang saling bertemu. Anda tentu bisa memisahkannya. Ini bermakna Anda tidak ditakdirkan untuk terus hidup bersama orang tua Anda karena suatu saat Anda dan orang tua Anda pasti akan berpisah.
- Kedua, coba pisahkan kedua jari telunjuk Anda yang saling bertemu. Anda tentu bisa memisahkannya. Ini bermakna Anda tidak ditakdirkan untuk terus hidup bersama saudara Anda karena suatu saat mereka akan membentuk keluarga sendiri dan berpisah dengan Anda.
- Jari tengah dianggap sebagai pengecualian karena itu melambangkan diri Anda sendiri sehingga tidak perlu dipisahkan.
- Kemudian, coba pisahkan kedua jari manis Anda yang saling bertemu. Tidak dapat dipisahkan? Ya, itulah alasan mengapa cincin nikah harus dipakai di jari manis. Ini bermakna pasangan adalah orang yang akan bersama Anda sampai mati.
- Terakhir, coba pisahkan kedua kelingking yang saling bertemu. Ya, Anda dapat memisahkannya, yang berarti suatu hari anak Anda akan tumbuh dan meninggalkan Anda untuk membentuk keluarga barunya.
Sekarang, Anda tentu sudah tahu jawabannya. Mitos ini diambil berdasarkan kepercayaan masyarakat China.
- Telunjuk yang berada di tempat kedua merepresentasikan saudara
- Jari tengah yang berada di tempat ketiga merepresentasikan diri sendiri
- Jari manis yang berada di tempat keempat merepresentasikan pasangan
- Kelingking yang berada di tempat kelima merepresentasikan anak
Kemudian cobalah untuk menyatukan kedua jari-jari tangannya Anda sesuai dengan pasangannya. Jempol bertemu jempol, telunjuk bertemu telunjuk, dan seterusnya. Namun, ada sedikit perbedaan di sini. Anda harus menekuk kedua jari tengah ke bawah.
- Pertama, coba pisahkan kedua jempol Anda yang saling bertemu. Anda tentu bisa memisahkannya. Ini bermakna Anda tidak ditakdirkan untuk terus hidup bersama orang tua Anda karena suatu saat Anda dan orang tua Anda pasti akan berpisah.
- Kedua, coba pisahkan kedua jari telunjuk Anda yang saling bertemu. Anda tentu bisa memisahkannya. Ini bermakna Anda tidak ditakdirkan untuk terus hidup bersama saudara Anda karena suatu saat mereka akan membentuk keluarga sendiri dan berpisah dengan Anda.
- Jari tengah dianggap sebagai pengecualian karena itu melambangkan diri Anda sendiri sehingga tidak perlu dipisahkan.
- Kemudian, coba pisahkan kedua jari manis Anda yang saling bertemu. Tidak dapat dipisahkan? Ya, itulah alasan mengapa cincin nikah harus dipakai di jari manis. Ini bermakna pasangan adalah orang yang akan bersama Anda sampai mati.
- Terakhir, coba pisahkan kedua kelingking yang saling bertemu. Ya, Anda dapat memisahkannya, yang berarti suatu hari anak Anda akan tumbuh dan meninggalkan Anda untuk membentuk keluarga barunya.
Sekarang, Anda tentu sudah tahu jawabannya. Mitos ini diambil berdasarkan kepercayaan masyarakat China.
[des]
0 comments:
Post a Comment