oase jiwa
Wahai jiwa
Telah jernihkan dirimu dalam perjalanan waktu
Mungkinkah telah membuatmu berubah warna
Beningkah ia
Keruhkah ia
wahai jiwa
yang sering disebut-sebut
dalam kalamNya selepas insan menjemput maut
Jiwa-jiwa yang tenang
yang akan kembali pada Tuhannya
Namun jiwa yang tenang itu dimanakah berada
di dunia yang menawakan dua tiket
yang terhadir dalam satu keputusan
atau jiwa itu juga mengalami perjalanannya sendiri
Ketika jiwanya mencari aura separuh jiwa lainnya
untuk berdampingan dalam perjalanan singkat
hingga sempurnalah oase jiwa
Sang sufi berkata jiwa yang tenang itu
Meski dipikul badai dia tak terlerai
Seperti rumput dia tetap lembut
Meski dipikul ribut dia tak terhanyut
Mungkinkah karena jiwa yang tenang
bagai oase di padang pasir
dimanapun semua kekeruhan bermuara
keikhlasan akan menjernihkannya
untuk setiap insan yang mencari oase jiwanya
Jakarta, 24 Januari 2017
yang sering disebut-sebut
dalam kalamNya selepas insan menjemput maut
Jiwa-jiwa yang tenang
yang akan kembali pada Tuhannya
Namun jiwa yang tenang itu dimanakah berada
di dunia yang menawakan dua tiket
yang terhadir dalam satu keputusan
atau jiwa itu juga mengalami perjalanannya sendiri
Ketika jiwanya mencari aura separuh jiwa lainnya
untuk berdampingan dalam perjalanan singkat
hingga sempurnalah oase jiwa
Sang sufi berkata jiwa yang tenang itu
Meski dipikul badai dia tak terlerai
Seperti rumput dia tetap lembut
Meski dipikul ribut dia tak terhanyut
Mungkinkah karena jiwa yang tenang
bagai oase di padang pasir
dimanapun semua kekeruhan bermuara
keikhlasan akan menjernihkannya
untuk setiap insan yang mencari oase jiwanya
Jakarta, 24 Januari 2017
0 comments:
Post a Comment