Humas Zaman Now Wajib Melek Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Edrida Pulungan*
Kita tidak bisa memungkiri perkembangan teknologi dan
informasi semakin berkembang cepat. Bahkan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Semua serba terhubung dengan smartphone. Untuk beberapa kota besar layanan
transportasi online mulai menjamur dimana-mana, seperti Jakarta, Surabaya,
Medan dan kota besar lainnya, Begitu juga untuk kebutuhan belanja juga bisa
online. Apalagi kebutuhan makanan tinggal pesan melalui aplikasi. Dunia semakin
cepat dan semua lebih mudah terkoneksi. Itu semua terjadi karena teknologi
informasi yang semakin cepat. Kehadiran komputer,
internet, telepon seluler, dan berbagai alat teknologi informasi dan komunikasi
membuat arus informasi semakin lancar. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat penting
karena TIK merupakan teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi.
Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. Sehingga TIK merupakan teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi yang dibutuhkan dan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Begitu juga saya yang bekerja sebagai praktisi humas (hubungan masyarakat) menggunakan berbagai media komunikasi dalam mendukung pekerjaan saya
Seperti pengalaman saya bekerja sebagai
humas pemerintah salah satu lembaga negara merasakan sekali perlunya
pemanfaatan teknologi informasi sehingga bisa menyampaikan informasi yang valid
dan mewakili lembaga negara tempat saya bekerja.Karena humas adalah
komunikator, garda depan yang mewakili lembaga atau institusi tempat bekerja dalam menyampaikan informasi terkait institusi, perusahaan atau lembaga negara. Praktisi humas harus terus belajar mengasah kompetensinya serta melek terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan dalam mendukung pekerjaan sehari-hari. Memang praktisi humas di Indonesia masih cenderung menjadi profesi yang multi-entry dicipliner di mana siapapun dapat memasuki profesi ini tanpa mengsyaratkan penguasaan keilmuan tertentu, yaitu ilmu komunikasi dan pemahamannnya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta kompeten di bidangnya. Sedangkan untuk perbandingan humas diberbagai negara-negara maju telah menjadi
profesi yang sangat bergengsi dan terus berkembang (emerging profession) secara pesat.
Sekedar berbagi, pengalaman pertama yang tidak
bisa saya lupakan saat pertama kali bekerja sebagai humas ketika bertugas
mendampingi para anggota DPD RI dalam rapat konsultasi dengan Presiden Joko
Widodo tanggal 2 pebruari 2015. Selain menyiapkan press release, saya juga harus
menghubungi berbagai media agar datang meliput pertemuan tersebut,
berkoordinasi dengan protokoler istana hingga mempublikasikan hasil pertemuan
tersebut di berbagai official social media seperti twitter, instagram, facebook
tentang agenda pertemuan tersebut.
Gambar 1 : Saat bertugas sebagai humas dalam kunjungan resmi rapat konsultasi DPD RI dengan Presiden RI terkait program legislasi nasional doc.pribadi
Gambar 2 : Saat bertugas sebagai humas menerima kunjungan duta besar rusia di ruang ketua DPD RI doc.pribadi
Sebagai praktisi humas, saya juga mempublikasikan berbagai
content terkait aktivitas-aktivitas
anggota dewan melalui sosial media berupa twitter, facebook dan instagram,
tentu saja tujuannya agar masyarakat semakin tahu keberadaan dan fungsi DPD RI terutama sosialisasi untuk para
generasi muda sebagai generasi milenial yang kesehariannya dekat dengan gatget dan media sosial.
Untuk menarik perhatian generasi muda, maka kami mengundang anak muda berprestasi dari berbagai sekolah dan kampus yang ada di Indonesia untuk berkunjung ke rumah rakyat dan mengetahui sedikit banyak tentang parlemen, peran dan fungsi anggota DPD RI serta memberikan pengetahuan tentang civic education dan berbagai komite dan alat kelengkapan yang ada serta produk hukum yang dihasilkan DPD RI. Memang banyak sekali pertanyaan dan kritikan yang kami dapatkan saat menerima delegasi pemuda dari berbagai daerah bahkan menerima delegasi cilik yakni murid SD hingga mahasiswa dari berbagai universitas yang melakukan kunjungan ke parlemen.
Untuk menarik perhatian generasi muda, maka kami mengundang anak muda berprestasi dari berbagai sekolah dan kampus yang ada di Indonesia untuk berkunjung ke rumah rakyat dan mengetahui sedikit banyak tentang parlemen, peran dan fungsi anggota DPD RI serta memberikan pengetahuan tentang civic education dan berbagai komite dan alat kelengkapan yang ada serta produk hukum yang dihasilkan DPD RI. Memang banyak sekali pertanyaan dan kritikan yang kami dapatkan saat menerima delegasi pemuda dari berbagai daerah bahkan menerima delegasi cilik yakni murid SD hingga mahasiswa dari berbagai universitas yang melakukan kunjungan ke parlemen.
Gambar 3 : Saat bertugas sebagai humas menerima kunjungan mahasiswa universitas Pajajaran di ruang ketua DPD RI doc.pribadi
Gambar 4 : Saat bertugas sebagai humas menerima kunjungan duta besar rusia di ruang ketua DPD RI doc.pribadi
Semua dokumentasi para delegasi kami tampilkan di
social media dan saluran TV Kabar Senator yang hadir pada waktu prime time di
TVRI, Metro Prime Time, TV One, danKompas TV. Tidak bisa dipungkiri Keberhasilan
suatu program kehumasan sangat bergantung pada pengelolalan media dan pemanfaatan teknologi
informasi yang tepat agar terhubung dengan stakeholder
dan masyarakat sehingga terbina hubungan baik dan dialog yang sehat agar dan publiknya semakin dekat. Bahkan saat
pelaksanaan sidang paripurna juga bisa ditonton karena disiarkan dengan life streaming sehingga masyarakat tahu
hasil dari reses para anggota dewan yang dapat dilihat juga dalam jaringan you tube https://www.youtube.com/watch?v=cme-EJB3MEY
Praktisi humas zaman now memang tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi informasi dan saluran berbagai social media yang lebih cepat menjangkau masyarakat namun meskipun demikian praktisi humas juga tak boleh melupakan atau meninggalkan media-media tradisional lainnya. Bagaimanapun media tersebut masih dapat dianggap penting dalam melakukan penyebaran informasi oleh humas seperti saluran TV, surat khabar dan majalah. Majalah lembaga yang dikelola dan didistribusikan setiap bulannya keberbagai instansi dan universitas adalah Majalah Senator yang juga bisa dibaca secara digital pada website http://www.dpd.go.id/ sebagai bentuk pelayanan informasi sehingga bisa diakses dan dibaca oleh masyarakat dan para stakeholder atau insitusi lainnya seperti http://puspiptek.ristekdikti.go.id/ yanng peduli terhadap penelitian, pengembangan dalam memperkuat daya saing bangsa karena hubungannya dengan tingkat perkembangan litearsi digital di Indonesia
Gambar 5 : Majalah Senator edisi Desember 2015 yang terbit setiap bulan terkait aktivitas anggota DPD RI dan informasi terkait produk legislasi DPD RI. Dalam majalah ini juga terbit tulisan saya terkait Pasar bebas ASEAN dan perkembangan sektor jasa doc.pribadi
Praktisi humas zaman now memang tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi informasi dan saluran berbagai social media yang lebih cepat menjangkau masyarakat namun meskipun demikian praktisi humas juga tak boleh melupakan atau meninggalkan media-media tradisional lainnya. Bagaimanapun media tersebut masih dapat dianggap penting dalam melakukan penyebaran informasi oleh humas seperti saluran TV, surat khabar dan majalah. Majalah lembaga yang dikelola dan didistribusikan setiap bulannya keberbagai instansi dan universitas adalah Majalah Senator yang juga bisa dibaca secara digital pada website http://www.dpd.go.id/ sebagai bentuk pelayanan informasi sehingga bisa diakses dan dibaca oleh masyarakat dan para stakeholder atau insitusi lainnya seperti http://puspiptek.ristekdikti.go.id/ yanng peduli terhadap penelitian, pengembangan dalam memperkuat daya saing bangsa karena hubungannya dengan tingkat perkembangan litearsi digital di Indonesia
Gambar 5 : Majalah Senator edisi Desember 2015 yang terbit setiap bulan terkait aktivitas anggota DPD RI dan informasi terkait produk legislasi DPD RI. Dalam majalah ini juga terbit tulisan saya terkait Pasar bebas ASEAN dan perkembangan sektor jasa doc.pribadi
Tentu saja tantangan dan kendala saat ini adalah
adanya hoax yang gampang tersebar di berbagai sociak media dan disinilah
tantangan dan para praktisi humas untuk bekerja dengan peka dan tanggap dalam
menganulir berita hoax tersebut,, karena hoax bisa menciptakan kesimpangsiuran
dan merugikan citra lembaga negara. Praktisi humas zaman now harus mampu memfilter
berbagai berita maupun informasi yang tersebar dalam masyarakat.
Gambar 6 : opini saya yang terbit di koran Harian Analisa bertajuk " Humas Lawan Hoax terkait pilkada damai dalam peran DPD RI menjalankan fungsi pengawasan doc.pribadi
Berbagai keuntungan dalam pemanfaatan teknologi informasi ini dapat diraih oleh humas dalam menjalankan perannya sebagai garda terdepan dalam suatu lembaga atau perusahaan. Informasi dapat dengan cepat sampai ke publik khususnya disaat-saat tak terduga. Hal tersebut dapat sangat terlihat dalam fenomena banyaknya jejaring sosial yang mudah diakses masyarakat serta pesatnya pertumbuhan citizen journalist dan blogger yang juga mampu memberikan informasi kepada masyarakat tanpa adanya filter untuk itu Humas perlu terus belajar guna memiliki keterampilan-keterampilan dalam dunia teknologi dan komunikasi agar tidak kalah bersaing dengan para netizen. Beberapa saluran sosial media seperti facebook DPD RI dilihat pada https://www.facebook.com/dpdri%20/ paling ramaik dikunjungi netizen sedangkan instagram DPD RI dapat dilihat https://www.instagram.com/dpdri/ 40, 1 ribu followers sedangkan twitter bisa lihat pada dengan 19, 5 ribu follower https://twitter.com/DPDRI
Gambar 7 : Humas memberikan penjelasan kepada mahasiswa universitas Tidar Malang dan ditayangkan secara life streaming. Turut hadir Wakil Ketua III DPD RI Pak Ahmad Muqowwam tentang kunjungan delegasi dan minat serta partisipasi generasi milenial dalam memberikan pendapat, opini dan masukan pada DPD RI melalui sosial media doc.pribadi
Tantangan lainnya adalah bagaimana pemanfaatan dan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi yang lebih praktis oleh humas dalam kegiatan
kerjanya sehingga mampu memudahkan pekerjaannya dalam menyampaikan narasi
tunggal dalam kepada khalayak setelah adanya koordinasi dan konfirmasi dalam lingkungan internal
sebelum disampaikan keluar tentu ada proses verifikasi dan validasi data. Untuk
itu perlu dikembangkan lagi berupa aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
untuk kalangan internal sehingga bisa saling terhubung. Perlu juga dukungan dari Puspitek sebagai institusi yang peduli dengan perkembangan inovasi bangsa dalam berbagai sektor. Karena masih banyak intitusi yang harus mengembangkan TIK dalam lingkungan kerjanya. Umumnya saat ini institusi atau lembaga negara menggunakan media intranet untuk kalangan internalnya dalam penyampaian arus informasi seperti penyebaran melalui mailing
list yang merupakan perangkat elektronik yang dapat menyebarkan informasi pada
publik tertentu, dan media internet untuk menyampaikan informasi yang lebih
luas dan menyeluruh pada massa. Dengan begitu, masyarakat semakin percaya kepada humas sebagai pemberi sumber informasi berita yang tidak tersaji dalam media
massa lainnya
Untuk itu perlu pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang lebih maju di masa depan. Secara sederhananya pola komunikasi
internal seperti jaringan pertemanan dalam whats
up group namun lebih privasi dan setiap praktisi humas memiliki
password tersendiri untuk mengakses
informasi di dalam. Hal ini bertujuan agar tidak terjadinya kebocoran informasi
yang masih dalam proses verifikasi secara internal sebelum keluar menjadi
narasi tunggal. Karena seperti beberapa pengalaman yang terjadi surat resmi
lembaga negara terkadang bisa diakses di internet karena ada pihak yang
membocorkan, jadi keamanan data juga perlu ditinggkatkan demi kepentingan
lembaga negera dan kepentingan nasional karen ahal tersebut memiliki dampak
negatif baik secara langsung ataupun tak langsung. Butuh waktu yang lama untuk
mengembalikan citra baik lembaga legilatif, padahal banyak juga anggota dewan
yang bekerja demi kepentingan masyarakat dan bangsa namun kurang banyak
diketahui oleh masyarakat. Ini juga merupakan tantangan dari humas, Untuk itu semua
aktivitas humas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi merupakan
bentuk implementasi perkembangan teknologi dan komunikasi memungkinkan humas
dapat menjalin hubungan baik dengan mempertahankan dukungan publik internal dan
eksternalnya. Semua upaya tersebut bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara. Semoga
Tulisan ini disertakan dalam memeriahkan Konvensi Nasional Humas 2018
Semoga Perhumas jaya selalu
Semoga Perhumas jaya selalu
*Edrida
Pulungan, Humas salah satu lembaga negara,pernah menjadi host festival blogger
kompasiana dan menerbitkan 44 buku puisi dalam bentuk tunggal dan antologi
0 comments:
Post a Comment