The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, August 19, 2024

Asyiknya city tour MRT Monas tahap II : Menatap masa depan Jakarta kota global

 

Asyiknya city tour MRT Monas tahap II : Menatap masa depan Jakarta kota global

 

Awal agustus jelang hari kemerdekaan saya buka kanal kompasiana dan saya langsung berminat dan daftar saat saya melihat flayer adanya perjalanan travel Koteka di Kompasiana Fase II pembangunan MRT. Bagaiamana tidak  saya ingin lansung melihat sendiri pembanguanan MRT sebagi tranfortasi publik di Jakarta yang membanggakan warga Jakarta. Fase pembangunan pertama sebelumnya sudah sukses yakni pembangunan MRT  dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia. Jika ingin cepat sampai di tempat kerja diseputaran jalan thamrin dan SCBD, silahkan mencoba MRT

 


Photo 1  : Penulis optimis dan bangga dengan pembangunan infrastruktur MRT menuju Kota Blobal Jakarta di masa depan Kerjasama Pemerintah Indonesia- Jepang  sumber gambar : doc pribadi ​​​​​

 

                                                                          

                                    


 Photo 2  : Penulis depan MRT siap siap menuju thunnel sumber gambar :doc pribadi


 Keterangan Photo 3 : Photo bersama dengan para peserta kotekasiana dan Petugas MRT  sumber gambar : doc pribadi ​​​


 

Photo 4 : Penulis depan kawasan monas dekat kantor MRT siap siap menuju thunnel 

doc : pribadi

​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​


Keterangan Photo 5 : Penulis depan  maket  monas sumber gambardoc pribadi
                                                                                                                

Oh ya penjelasan dari petugas MRT menyampaikan bahwa proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI. Dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit. Jarak antarstasiun sekitar 0,6—1 kilometer dengan sistem persinyalan Kendali Kereta Berbasis Komunikasi (CBTC) dan sistem operasi otomatis tingkat 2.  Pembangunan MRT ini juga akan menjadi sentral bisnis bagi para UMKM atau sektor usaha yang ingin  membuka usaha dan berbisnis di area MRT fase II yang juga sudah disiapkan

Keterangan Photo 6  : Penulis mendengarkan penjelasan dan sambutan hangat petugas MRTsumber gambar : doc pribadi



KeteranganPhoto 6  : Penulis depan MRT siap siap menuju thunnel sumber gambar :doc pribadi 

Keterangan Photo 7 : Berdiri didepan terowongan MRT Monas Tahap 2sumber gambar : doc. pribadi​​​​​​

Event keren ini diselenggarakan oleh Koteka yang berkolaborasi dengan Wisata Kreatif Jakarta pada tanggal 8 Agustus 2024 pada  pukul sembilan, alhamdulillah saya tiba jam setengah sembilan lebih setelah sebelumnya hadir dalam diskusi tentang Barus sebagai bagian dari sejarah Jalur rempah, Kamis yang manis dan sangat produktif. Titik temu ada di food court Lenggang Jakarta dan berjalan sedikit  menuju kantor proyek MRT yang letaknya dekat pintu gerbang Monas dari arah Patung kuda sebelah kiri dari pintu masuk. Ruangannya tidak begitu luas namun ada maket MRT fase II terlihat ditengah juga sejarah MRT yang ada di dinding

                                Video Perjalanan menuju Thunnel MRT fase II

            Keterangan : Video Perjalanan menuju lokasi thunnel MRT  dan saat berjalan bersama                                           petugas MRT doc you tube Channel @edridapulungan 

                                            sumber video : doc pribadi

 


Keterangan Photo 8 : Penulis  bersama founder Wisata Kreatif Jakarta  di depan maket MRT siap siap menuju thunnel sumber gambar :doc pribadi 

Pembangunan  MRT fase 2 merupakan proyek strategi nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategi Nasional. Selain itu, Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 1713 Tahun 2019 tentang Perubahan Keputusan Atas Gubernur Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur Mass Rapid Transit Koridor Bundaran HI—Kota menjadi landasan penetapan jalur dan stasiun di fase 2A

 

Sebelumnya PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan perusahaan asal Jepang, Sojitz Corporation dalam perancangan dan pembangunan CP (Contract Package) 205 Fase 2A MRT Jakarta (Bundaran HI-Kota) dengan nilai kontrak dari CP205 ini sebesar Rp4,2 triliun. Pembangunan ini meliputi gardu induk (substation system), sistem distribusi daya (power distribution system), listrik aliran atas (overhead contact system), persinyalan (signaling), telekomunikasi, Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), rel (track), dan pintu tepi peron (platform screen doors).

 


Keterangan Photo 9 : Penulis depan  gusuran tanah MRT  dengan pekerja yang sedang menajalankan escavatorsumber gambar : doc pribadi 


 




Keterangan Photo 10 : Penulis depan konstruksi MRT MRT siap siap menuju thunnelsumber gambar : doc pribadi 


Petugas MRT bersama dan tiga rekannya menyambut kami dan memberikan penjelasan terkait progres pembangunan MRT bahwa PT MRT  Monas merupakan stasiun bawah tanah yang terdiri dari dua bagian, dengan dua pintu masuk. Kontruksi bangunan sudah terbentuk, perpanjangan tunnel dari HI menuju Monas. CP201 fase 2A adalah dari Thamrin (bundaran HI), Monas, hingga Harmoni. Jalurnya sepanjang 5,9 km. Kerennya Stasiun MRT Monas akan menjadi stasiun yang terintegrasi dengan busway yang memiliki beberapa arah tujuan. Stasiun ini juga cukup dekat dengan stasiun commuter line Gondangdia. Jadi bisa memudahkan berganti moda transportasi dan perkiraannya selesainya jalur Thamrin ke Monas adalah tahun 2025 atau tahun depan. Sedangkan kelanjutannya, Monas sampai Harmoni baru akan selesai sekitar tahun 2027. 

 


 

Keterangan Photo 11 : Petugas MRT sedang bekerja di thunnel MRT sumber gambar :doc pribadi


Photo 12 : Petugas MRT sedang bekerja di thunnel MRT sumber gambar :doc pribadi



Photo 13 : Jadwal progres MRT  kerjasama Indonesia dn Jepang sumber gambar :doc pribadi

​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Lalu kami siap-siap menuju tunnel MRT berada di kedalaman 18 meter di bawah tanah. Setiap peserta mendapatkan APD untuk keselamatan diri berupa sepatu boots, helm serta rompi  tentunya agar terlindungi saat menuju tunnel yang masih proses pembangunan. Untunglah ada ukuran kaki saya meski agak longgar sedikit yakni  nomor 38. Rasanya senang banget dan menurut penjelasan petugas MRT ada Untuk diketahui ada lebih dari 200 pekerja yang bekerja pembangunan stasiun MRT Monas. Saya sempat ngobrol dan menyapa supervisornya yang ramah juga para pekerja yang sibuk di areal tangga berjalan juga jalur-jalur MRT. Stasiun MRT Monas akan menjadi stasiun yang terintegrasi dengan busway yang memiliki beberapa arah tujuan. Stasiun ini juga cukup dekat dengan stasiun commuter line Gondangdia. Jadi bisa memudahkan berganti moda transportasi.

Keterangan Photo 14 : Keterangan Penulis depan kawasan monas dekat kantor MRT siap siap menuju thunnel sumber gambar :doc : pribadi

​Saya sempat ngobrol dengan Pak hambali yang kebetulan sebagai supervisor MRT Monas Tahap 2 yang optimis pembanganunan akan berjalan lancar obrolan kami ada di link you tube saya https://www.youtube.com/c/edridapulungan sanagat sennag sekali merasakan semanagt dan etos kerja para pekerja MRT meskipun cuaca terik diluar dan sedikit pengap di dalam semua pekerja nampak sungguh- sungguh dalam bekerja

Sebagai referensi Pembangunan fase 2 merupakan proyek strategi nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategi Nasional. Selain itu, Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 1713 Tahun 2019 tentang Perubahan Keputusan Atas Gubernur Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur Mass Rapid Transit Koridor Bundaran HI—Kota menjadi landasan penetapan jalur dan stasiun di fase 2A


 

 Photo 15 :Penulis  Photo Bersama Mbak Palupi  tim Kotekasiana mantan Diplomat Karir Kemlu  menjadi teman saat perkjalanan menuju terowongan MRT sumber gambar :doc pribadi​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​

Warga jakarta bisa menggunakan moda transportasi untuk aktifitas sehari- hari dan proyek  MRT ini tidak hanya akan memperluas jangkauan MRT, tetapi juga akan meningkatkan konektivitas kota, mengurangi kemacetan dan memperbaiki kualitas udara, dengan mengurangi emisi kendaraan bermotor, bahkan juga meningkatkan destinasi Jakarta bahkan kata Ira yang juga berprofesi sebagai tiur guide banyak customernya dari negeri jiran yang ingin mencoba moda MRT dan bisa menikmati suasana kota Jakarta

Perjalanan yang sangat berkesan bagi saya karena melihat langsung pembangunan MRT MOnas tahap 2 serta menyambut Jakarta sebagai kota global setelah adanya IKN. Jakarta sebagai kota tempat berkantornya 104 kedutaan negara -negara sahabat dan 22 perusahaan start uo unicorn serta perusahaan multinasional menjalankan bisnisnya

 

Jakarta tetap istimewa dengan berbagai infrastruktur moda transportasi yang dibangun secara maksimal karena Jakarta adalah sebagai pusat ekonomi, dan budaya, kota ini telah mengalami transformasi besar dari waktu ke waktu. Dalam usianya yang hampir lima abad, Jakarta telah mencapai inovasi-inovasi yang mendekati visinya sebagai kota global. Di artikel ini, kita telusuri berbagai capaian tersebut dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan warga Jakarta karena Kota global adalah kota yang unggul secara kompetitif dan menonjol di arena ekonomi global berdasarkan GPCI (Global Power City Index) yang dilihat dari enam indikator kota global,  seperti  sektor ekonomi yang mapan dan terkoneksi secara global; kapasitas riset dan inovasi yang baik dan terus-menerus; nyaman dihuni, nilai budaya yang menarik untuk pengunjung; terkoneksi secara intra dan interkota; serta lingkungan yang bersih, nyaman, serta berkelanjutan


yuk cintai kota kita sebagai warga jakarta dan gunakan transportasi publik untuk mengurangi emisi kota dan mengurangi kemacetan Jakarta, salam kolaborasi  dari seorang perantau yang sudah tiga belas tahun menjadi warga Jakarta. Kota menuntaskan study doble master dan berkontribusi sebagai analis kebijakan publik di parlemen

 

Saturday, May 1, 2021

My book was collection Global Peace Library Paris

 


The Contributor for Global Peace Library, Paris consist of  55 contributors


1. Albert II, Prince of Monaco (via his Embassy): Speech delivered during the debate of the 74th session of the UNGA) • 

2. Jeannot Ahoussou-Kouadio, President of the Senate of Ivory Coast: a royal fly swatter • 

3. Dislhod Akhatov, Deputy Minister of Foreign Affairs of Uzbekistan: Towards Peace, Stability & Progress by Zardaryan Zare et al. • 

4. Haifa Dia Al-Attia, Vice-President of Luminus Education; Founder of the Queen Rania Foundation; Member of the steering-committee: a series of books by El Hassan Bin Talal • 

5. Mahamoud Ali Youssouf, Djibouti Minister of Foreign Affairs: a gorof and a flag of Djibouti • 

6.Nikos Anastasiádis, President of Cyprus: a plaque representing a dove holding an olive tree branch •

7. Azali Assoumani, President of the Comoros: L’esclavage aux Comores, Volumes 1 & 2 by Ibouroi Ali Tabibou • 

8.Nikolai Astrup, Norwegian Minister of Digitalisation: The Security Council Chamber by Michael Adlerstein et al. • 

9.Mukhtar Babayev, Minister of Ecology and Natural Resources of Azerbaijan: Protected Areas of Azerbaijan by the State administration of Azerbaijan •

 10. Brendan Berne, Australian Ambassador to France: The Edith Trilogy by Franck Moorhouse • 

11/.Brigitte Bierlein, Chancellor of Austria: Die Waffen Nieder by Bertha von Suttner • 

12.Paul Biya, President of Cameroon: a sculpture representing a call drummer • 

13.Yvonne Bonilla Medina, Honduras Ambassador to France: a plaque representing Ah Mun, the Mayan god of agriculture • 

1.Philippe Castanet, Deputy Director General of the Auditoire agency: JR28mm by JR •

15. Stéphane Dion, Special Envoy of the Canadian Prime Minister to the European Union and Europe: L’Odyssée des illusions by Jean Lemire • 

16.Xavier Espot Zamora, Prime Minister of Andorra: Manual digest de les valls neutres d’Andorra by Antoni Fiter i Rossell • 

17. Jean-Claude Gakosso, Congolese Minister of Foreign Affairs: an ebony wooden statue • 

18.Mr Paul Richard Gallagher, Secretary for Relations with States of Vatican: Nostra Madre Terra / Documento Sulla Fratellanza Imana by Papa Francesco • 

19.Carlito Galvez Jr., Presidential Adviser on Peace, Reconciliation and Unity of the Philippines: 147 days to Liberation, The Fight for Marawi in Images by Jackie Jean Estanislao Aspiras et al. • 

20.José Ángel Gurría, Secretary General of the OECD: Le labyrinthe de la solitude by Octavio Paz • 

António Guterres, Secretary General of the United Nations: a UN blue helmet •

21.Pekka Haavisto, Finnish Minister of Foreign Affairs: The Mediator by Katri Merikallio & Tapani Ruokanen • 

22.Hilde Hardeman, Head of the European Commission’s Service for Foreign Policy Instruments: a European Union elections observer’s jacket and a briefcase • 

23.Lê Hoài Trung, Vice Foreign Minister of Vietnam: The World’s People Affection for Ho Chi Minh, by Thanh Nien •

 24.Mohcine Jazouli, Delegated Minister to the Moroccan Ministry of Foreign Affair: a golden door •

25. Kersti Kaljulaid, President of Estonia: L’homme qui savait la langue des serpents by Andrus Kivirahk • 

26.Hassan Ali Khayre, Prime Minister of Somalia: a Somali Police Force badge •

27.Željko Komšić, Chairman of Presidency of BosniaHerzegovina: Between Two Empires by František Topič • 

28.Egils Levits, President of Latvia: a framed picture representing the 1989’s Baltic Way • 

29.Linas Linkevičius, Lithuanian Minister of Foreign Affairs: Pages tragiques de l’Histoire de la Lituanie by Vladas Terlekas • 

30.Emmanuel Macron, President of France: an envelope containing the Paris Call for Trust and Security in Cyberspace • 

31.Peter Maurer, President of the International Committee of the Red Cross: L’Humanité en guerre by James Nachtwey et al.

34.Ilir Meta, President of Albania: a funerary plate representing Mother Teresa • 

35.Tijjani Muhammad-Bande, President of the United Nations General Assembly: Her Story, Celebrating Women Leaders in the United Nations by Elizabeth Peddie et al. •

36. Joseph Muscat, Prime Minister of Malta: an envelope date from 1989, with two stamps representing the American and Soviet presidents • 

37.Arrmanatha Nasir, Indonesian Ambassador to France: Magical Prambanan by Tjahjono Prasodjo •

38.Luca Niculescu, Romanian Ambassador to France: Histoire de ma vie by Queen Maria of Romania •

39.Patricia O’Brien, Irish Ambassador to France: Ireland: A Voice Among the Nations by John Gibney, Michael Kennedy & Kate O’Malley •

 40.Nikol Pachinian, Prime Minister of Armenia: Le sport et la culture physique arméniens dans l’Empire Ottoman by Hayk Demoyan •

 41.Thomas Paulsen, Körber Foundation: a piece of the Berlin Wall •

42.Stevo Pendarovski, President of North Macedonia: Makedonija e se što imame by Kiro Gligorov •

43.Michel Innocent Peya, Congolese Writer and Researcher: Bombe N : richesses, mystères & opportunités du bassin du Congo by Michel Innocent Peya ; Le prix de la paix en Afrique by Michel Innocent Peya ; Le terrorisme, une épée de Damoclès sur les Etats by Michel Innocent Peya •

 44.Panagiótis Pikramménos, Deputy Prime Minister of Greece: a silver platter 

 45. Edrida Pulungan, Indonesian Poetry Writer: The Peace Message of the Earth: Thousand Poetry for Peace to the World by Edrida Pulungan

 46.Gabriela Ramos, OECD Chief of Staff and Sherpa to the G20: Warriors, 28 Women Around the World: 28 Enlightened Voices by Jorge Werthein, Guido Nejamkis et al. 

47. Guy Ryder, Director General of the International Labour Organization: Si tu veux la paix, cultive la justice : une histoire en images de l’Organisation Internationale du Travail, 1919-2019 by the ILO •

 48.Luís Fernando Serra, Brazilian Ambassador to France: Genesis by Sebastiao Salgado • 

49.Tharman Shanmugaratnam, Senior Minister of Singapore: Building a Better World by the Singapore International Foundation • 

50.Maria Luisa Silva, Director of the UNDP Office in Geneva: Frontlines 2018’s report by the UNDP •

 51.Annika Söder, Secretary of State to the Ministry of Foreign Affairs, Sweden: the handbook Sweden Feminist Foreign Policy by the government of Sweden • 

52.Hashim Thaçi, President of Kosovo: Nëna e Dashurisë by Don Lush Gjergji •

53. Ursula von der Leyen, President of the European Commission: a flag of the European Union •

54.Aleksandar Vučić, President of Serbia: Serbia Under the Sun by Branislav Matić • 

55.Henry Wang, Founder and President: Center for China and Globalization (CCG); Member of the Paris Peace Forum steering-committee: China and Globalization by Henry Wang & Liu Mao

Friday, March 5, 2021

Catatan dari Senayan dengan Tim Baru Puskadaran

Sarapan bersama teman- teman peneliti dan analis kebijakan di Senayan 


Pagi di hari jum'at.  Tepat tanggal 3 Maret 2021. Semoga seluruh berkat hadir

saya dapat khabar dari mbak Iwuk, ada sarapan jam 10 pagi bersama Ibu Kapuskadaran

karena jam 10 pagi, saya sholat dhuha dulu. Saat kembali keruangan dan terlihat kosong. Saya japri mas Rama,mbak Rindang, dan saya berjalan kaki dengan senang. Matahari belum terik. Namun jiwa terasa sedikit hangat. Memang kemarin Bu Kapus bilang akan traktir makan jika acara sukses dan senang sekali saat saya MC Seminar Nasional tentang APBN tanggal 3 Maret 2021, Pesertanya mencapai 309 dan senang sekali. 


                              Gladi Resik saat persiapan dengan green screen, test satu, dua dan tiga

                                       Gambar 1 : Persiapan jadi MC dan gladi resik

 
                     Gambar 2 : Persiapan jadi MC dan gladi resik dengan peralatan mini studio


Gambar 3 : Persiapan jadi MC dan gladi resik
 

                                     Gambar 4 : Persiapan jadi MC dan gladi resik

 

                                   Gambar 5 : Persiapan jadi MC dan gladi resik


Gambar 6 : tetap pakai masker ya
 
Gambar 7 : foto bersama sehabis sarapan
 

 



Wednesday, March 3, 2021

Pengalaman Menjadi Pemakalah dengan Reviewer Para Peneliti Senior " Duet Maut" tentang kajian kebijakan

 

Bulan Maret yang penuh berkah. Sekian lama menuntut ilmu dan hari ini terasa bercampur dengan menggabungkan keilmuawan dengan seni. menggabungkan antara keragguan dan keberanian. Tetap optimis ditengah cobaan. Lingkungan positif dengan energi postif dan lingkungan positif. Jika tidak awali dengan berpikir positif dengan diri sendiri. Alahmdulillah, akhirnya saya memberanikan diri mengembangkan konsep collaborative government dengan kondisi keuangan Pemda masa pandemi dengan inovasi

Saat paparan terkait financial distress dimasa pandemi dengan melihat secara quantitave dengan metode dan melihat bagaimana dampaknya terhadap masyarakat dengan tujuan pemulihan ekonomi nasional. saat pemaparan Call For Papers ada 10 presenter dengan gabungan analis kebijakan, peneliti, akademisi dari berbagai instansi, kementerian dan rumah reformasi kebijakan Indonesia.

Saat Prof Mul menyampaikan reviewnya terkait presentasi paper saya dengan tim, ada beberapa point yang disampaikan 

beginilah tanggapan dari Peneliti Madyayang menjadi reviewer


Selamat idenya menarik  namun perlu menghilangkan kata prediksi pada judul

kesimpulan lebih dipadatkan agar pembaca mudah memahaminya dan perhatikan konsesi tulisan untuk tinjauan pustaka, over all secara umum cukup baik. 

Prof Mulyadi dari DPR RI menyampaikan

Selamat atas duet mautnya, pendahuluan harus ikuti trend  yang harus disempurnakan antara variabel kelima

paragrap jangan terlalu panjang , isis abstarct kalimat harus disempurnakan, antara variabel kelima  dan perlu melihat operasionalisasi variabel untuk ditampilkan lebih rinci dan bisa dalam bentuk tabel agar dipahami dan lihat tulisan DBHR mungkin salah ketik dan kesimpulan jangan ada kutipan dan penulisan independent bukan indenpenden.


over all dari semua makalah inilah makalah yang terbaik dan menarik. Bagus kolaborasinya bu Edrida Pulungan dan Bu irene barus

 


 



Friday, November 6, 2020

Puisi Edrida dalam antology Love in Summer

 


Buku Love In Summer akhirnya terbit juga di Amazon

ada karya saya disini judulnya Seine after summer 



   Gambar 1 : Cover Buku Love in Summer bersama para penulis luar negeri lainnya doc. Rini V




 Gambar 2 : Cover Buku Love in Summer bersama para penulis luar negeri lainnya doc. Rini V


         
               Gambar 3 : Cover Buku Love in Summer karya Edrida Pulungan  doc. Rini V


                                Gambar 4 :  Bigrafi  Penulis  Edrida Pulungan  doc. Rini V

Tuesday, November 3, 2020

Buku The Islamic Way Of Happiness Oase refleksi diri

 

                                   Gambar 1 : Buku The Islamic Way of Happiness

 Saya membaca buku ini saat kan terbang ke berbagai kota sebagai narasumber pengembangan  kota berdasarkan potensi ekonomi kreatif, Sehingga buku ini menjadi teman yang baik bahkan saya baca sebagian saat di psawat. Sebelumnya terimakasih pada penulis muda produktif yakni Agung Setiyo Wibowo yang banyak menuliskan buku dengan tema- tema inspiratif untuk pengembangan diri bermetamorfosis menjadi lebih baik lagi

 

    Gambar 2 :  Saya membaca buku Buku The Islamic Way of Happiness di atas psawat penerbangan menuju Medan dan Palembang doc.  Edrida Pulungan

Buku ini dimulai dengan  sebuah renungan tentang makna kebahagiaan dalam versi setiap insan. Apakah itu kebahagiaan semua atau kebahagiaan yang menipu. Karena mengejar kesenangan sensoris yang menipu. Karena banyak sekali yang meraih kesuksesan dalam hidup namun masih merasakan kekosongan jiwa. Karena kekosongan tak tertuliskan karena kita memilih untuk mencapai tujuan yang terbatas . Padadal kita diperdiapkan oleh sang pencipta untuk syurga yang tidak terbatas. Kita sering memilih sesuatu yang fana, padahal kita dipersiapkan untuk mengenal dan mencintai Allah swt. penjelasan penulis di ( hal 3)

Penulis menuliskan buku ini berdasar pengalaman beliau yang menjalankan sabbatical selama setahun dan mencari tahu apa yang menggerakkkan  manusia Indonesia  dalam berkarya. Termasuk bagaimana mereka memandang kebahagiaan dan kesuksesan hingga menemukan panggilan hidup dan menemukan tujuan semu yang kelak memudar dengan sendirinya. Kotak jebakan yang  yang sering dibawa kabur namun akhirnya kecewa.

Bahkan teguran Allah swt dalam surat al Fajr ayat  24-25  yang mmberikan  peringatan kepada ummat manusia yang mneyesal dan ingin kembali kedunia agar bisa beraml sholeh lagi. Penulis juga menuliskan berbagai tips yang bisa dijadikan pedoman agar menemukan kebahagiaan sejati. Ada 35 ulasan  untuk direnungkan dari  tiga bab besar

Bagi para teman- teman yang ingin memaknai tentang kebahagiaan hidup, silahkan baca buku ini . buku Terbitan  Elex Media Komputindo  yang baru terbit dan segar dari inspirasi seorang penulis, semoga memberikan pencerahan. Selamat membaca

Thursday, October 29, 2020

Perempuan Indonesia sebagai garda istimewa misi perdamaian dunia

 


Gambar 1 : Penulis berphoto bersama peacemaker PBB yang bertugasa di negara konflik.

                                                                   doc. Edrida


Perjalanan  Narasi  Perdamaian bangsa  Indonesia bukanlah dimulai di abad ini, namun sudah tertulis dalam pembukaan Undang-undang dasar negara  Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke empat yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sehingga tujuh limapuluh tahun lalu Indonesia sudah menjadi embrio perdamaian bangsa- bangsa di dunia dan senantiasa mengambil peran perdamaian dunia serta pijakan fundamental dari politik bebas aktif. Dalam buku Mohammad Hatta “ Demokrasi Kita” Tujuan politik bebas aktif antara lain mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keselamatan bangsa, meningkatkan  perdamaian dunia dan mempererat persaudaraan antarbangsa

 

Dalam mewujudkan perdamaian ini, Resolusi 1325 PBB dikenal dengan pernyataan yang sangat revolusioner dari Dewan Keamanan PBB karena menyatakan tentang kesetaraan wanita dalam partisipasinya, dan keterlibatanya  secara penuh dalam upaya memelihara dan menyebarkan perdamaian dan keamanan, Untuk itu perempuan juga  memainkan dan mengambil peran kunci dalam mempertahankan perdamaian melalui peran mereka di bidang ekonomi, sosial dan budaya di negara-negara yang dilanda peperangan dan konflik. Keterlibatan perempuan dalam keamanan dan perdamaian bertujuan untuk menekankan pentingnya peranan perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi juga misi lainnya yakni menggandakan upaya untuk mengarusutamakan peran perempuan dalam agenda perdamaian melalui kemitraan global di Kawasan serta membangun dan membina jaringan negosiator dan mediator perempuan di Kawasan. Pemajuan peranan perempuan menjadi poin yang krusial, hal ini karena perempuan memegang peranan penting dalam pencegahan konflik, manajemen konfik, dan bina damai pasca konflik.

Perempuan sebagai garda istimewa dalam perdamaian dunia memiliki sifat khas karena dinilai lebih peka terhadap situasi lingkungan dan budaya setempat sehingga meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap keberadaan penjaga perdamaian perempuan karena mampu memberikan rasa aman dan nyaman terutama bagi anak-anak dan perempuan yang sering menjadi korban kekerasan seksual dalam suatu konflik;  Penjaga perdamaian perempuan (early peace-builders & role model ) bagi para wanita lokal dalam mendorong aktivitas-aktivitas pembinaan perdamaian, termasuk yang berkaitan dengan aspek keamanan seperti proses gencatan senjata, demobilisasi, dan reintegrasi, serta negosiasi. 

Terkait pengiriman pasukan perdamaian, Indonesia telah mengirimkan pasukan perdamaian sejak 1957. Saat ini  Indonesia menduduki posisi 8 dari 124 negara penyumbang personel terbesar dengan 3.080 personel, 106 di antaranya perempuan (female peacekeepers), bertugas di 8 misi perdamaian PBB dengan menerapkan penanganan kekerasan berbasis gender (Gender Based Violence / GBV) dan kekerasan seksual terkait konflik (Conflict Related Sexual Violence/CRSV) terjadi dalam angka yang mengkhawatirkan karena  perempuan dan anak-anak adalah korban terbanyak dalam suatu konflik. Misalnya, perempuan yang dianggap sebagai anggota keluarga kombatan sering menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan dalam komunitas mereka. Untuk itulah peran penjaga perdamaian perempuan menjadi sangat krusial untuk mengatasi masalah-masalah terkait GBV dan CRSV di daerah konflik.

Indonesia percaya bahwa keberadaan perempuan sebagai personel penjaga perdamaian akan memberikan andil besar terhadap keberhasilan suatu misi, dikarenakan peran perempuan dalam konstruksi sosial di masyarakat serta aspek psiko-sosial yang membuat perempuan mempunyai 'keistimewaan' dalam misi-misi kemanusiaan. Karena Peacemaker Perempuan dinilai lebih peka terhadap situasi lingkungan dan budaya setempat sehingga meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap keberadaan penjaga perdamaian perempuan; Keberadaan penjaga perdamaian perempuan memberikan rasa aman dan nyaman terutama bagi anak-anak dan perempuan yang seringkali menjadi korban kekerasan seksual dalam suatu konflik.

Menurut data PBB Mei 2018, ada 80 peacekeeper perempuan asal Indonesia dari total 2.694 personil TNI dan Polri yang mengabdi sebagai peacekeeper. Masa tugas mereka setahun lamanya.  Mereka tersebar tidak hanya di Misi-misi Pemeliharaan Perdamaian PBB (UN Peacekeeping Operations) yang relatif tenang seperti Lebanon dan Haiti. Tetapi juga diterjunkan di berbagai misi PBB di daerah yang masih rentan konflik, seperti di Sudan dan Sudan Selatan.

Perempuan peacekeepe rjuga berpatroli siang dan malam dengan senjata lengkap di atas panser kebanggaan Indonesia “Anoa” untuk mengamankan daerah “Blue Line” pada perbatasan Lebanon-Israel. Peacekeeper perempuan Indonesia punya nyali dalam bertugas kegiatan yang disebut Civil-Military Coordination dengan sentuhan kemasyarakatan memberikan penyuluhan pendidikan,  pertunjukan seni budaya, musik, dan tarian. Yang diselenggarakan secara mandiri atau kerja sama dengan kontingen negara lain.

Letnan Kolonel Ratih Pusporini, menjadi salah satu perempuan peacekeeeper inspiratif pertama Indonesia yang diterjunkan sebagai penjaga perdamaian di daerah konflik pada tahun 2008. Letkol Ratih Pusparini sebagai peacekeeper perempuan TNI ex Misi PBB di tiga negara yakni Suriah, Republik Demokratik Kongo, Lebanon. Beliau merupakan satu-satunya peacekeeper perempuan TNI yang pernah diterjunkan ke misi PBB UNSMIS di Suriah pada April-Agustus 2012. keberhasilannya bersama tim menembus barikade di wilayah Homs, Suriah dan bisa berinteraksi dengan kelompok oposisi atau pemberontak.

Perannya sebagai Militer Observer dalam kontingen Garuda yang bertugas di Kongo mengkonfirmasi peran perempuan dalam sebuah misi perdamaian dengan melakukam Pendekatan terhadap perempuan dan anak-anak di daerah konflik melalui community engagement dalam bentuk Civil-Military Cooperation (CIMIC) yang biasanya berupa bantuan kemanusiaan (mengajar, memberikan fasilitas pengobatan) maupun memfasilitasi gencatan senjata dan proses perdamaian. Tujuannya tidak lain untuk mengakrabkan PBB dengan warga lokal sekaligus dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya Indonesia. Inilah mengapa semua peacekeeper perempuan kita dibekali dengan keterampilan tarian dan musik tradisional.  Handal di lapangan, piawai menari, peacekeeper perempuan kita juga mumpuni dalam kerja administrasi di markas misi sebagai Military Staff dan berinteraksi dengan personil militer negara lain.

Peacekeeper perempuan Indonesia dikenal luwes dan murah senyum dan mampu merebut hati, pikiran, dan kepercayaan warga lokal, khususnya ibu-ibu, remaja wanita, dan anak-anak di daerah konflik. Keunggulan peacemaker perempuan dibandingkan rekan peacekeeper laki-laki, bahkan dari peacekeeper negara lain. Sehingga dari tangan merekalah cukup banyak informasi berharga berhasil diperoleh PBB untuk kesuksesan tugas operasi.

Ditahun ini Indonesia akan menjalankan amanah warga dunia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. Sehingga mengharapkan keberadaan srikandi-srikandi Indonesia yang membuktikan kelayakan Indonesia sebagai mitra sejati untuk perdamaian dunia dan mengharap lagi banyak lagi  peacemakers perempuan hebat Indonesia akan terus berkiprah pada perdamaian dunia. Karena meskipun peran perempuan dalam menjaga perdamaian sangat krusial, keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian masih sangat terbatas. Berdasarkan analisa dari UN Women, sebanyak 1.187 perjanjian perdamaian tahun 1990-2017, terdapat 2% mediator perempuan; 5% negotiator perempuan dan 5% saksi dan penandatangan perjanjian perdamaian perempuan. Hingga 31 Maret 2019, terdapat 3.472 personel militer perempuan dan 1.423 personel polisi perempuan dari total 89.681 personel penjaga perdamaian, atau 5,46%. Jumlah ini tentunya harus dapat ditambah, dan Indonesia memiliki niatan yang kuat untuk hal ini. Pengiriman all women contingent seperti yang pernah dilakukan India di misi perdamaian di Liberia pada tahun 2007 menjadi salah satu target Indonesia di masa mendatang.

Indonesia menekankan pentingnya peran perempuan dalam perdamaian dunia dan menyuarakannya dalam berbagai forum internasional. Salah satu milestone dalam upaya ini adalah pertemuan menteri luar negeri perempuan pertama yang diadakan di Montreal, Kanada, pada 21 September 2018, yang dihadiri oleh Menlu Retno Marsudi. Topik mengenai mempromosikan perdamaian dan keamanan serta mengeliminasi kekerasan berbasis gender menjadi salah satu agenda penting.

Untuk meningkatkan jumlah perempuan dalam misi penjaga perdamaian,  Indonesia  membutuhkan komitmen politik yang kuat untuk berinvestasi pada hal-hal yang dapat meningkatkan peranan perempuan dalam pengambilan keputusan nasional dan setiap tahap proses perdamaian. Ini dapat diterapkan melalui pembuatan dan pelaksanaan kebijakan yang sesuai dengan hak-hak perempuan (kesetaraan dan non-diskriminasi), reformasi budaya dan sumber daya yang memadai. Salah satunya dengan menciptakan jaringan Global Gender Advisory, yang terdiri atas para penasihat ahli dalam hal pengarusutamaan gender lintas divisi berbagai lini operasi dan menyuarakan urgensi  peranperempuan dalam misi penjaga perdamaian PBB. Seperti yang telah dilakukan oleh Angkatan Pertahanan Selandia Baru dengan membentuk Jaringan Penasihat Wanita Militer Pasifik pertama yang diadakan di Suva, Fiji.

Pengalaman Penulis

Dalam hal ini, Penulis juga tertarik untuk ikut pelatihan  program pelatihan regional tentang Women, Peace, and Security (WPS) di Jakarta. Hal tersebut untuk menambah pengetahuan penulis terkait kajian peran perempuan dalam perdamaian setelah diundang dalam Paris Peace Forum 2019 dalam mempromosikan perdamaian melalui sastra dan budaya sehingga tertarik untuk ikut Pelatihan  yang dihadiri oleh 60 diplomat wanita dari negara-negara anggota ASEAN, Timor Leste dan Papua Nugini. Yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam webinar daring selama dua hari dan menegaskan kembali perlunya para pemimpin ASEAN untuk bergerak maju dengan mengimplementasikan agenda WPS di Asia Tenggara serta menekankan pentingnya melibatkan lebih banyak perempuan dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB.

Saya juga ikut Virtual Coaching clinic Diplomasi HAM dan Kemanusiaan Multilateral  yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri yang diseleksi oleh Kementerian luar negeri dan diselenggarakan tanggal 28 september bersama 40 peserta lainnya. Tentu ini pengalaman yang berharga bagi saya sebagai dosen hubungan Internasional, penulis juga penggiat literasi perdamaian. Saya yakin “ Investing in women equals investing in peace” karena perempuan adalah embrio yang mudah menebar benih perdamaian karena jiwa pengasuhan yang ada dalam dirinya.

Saya juga aktif menulis puisi perdamaian diantaranya menerbitkan buku puisi “ Thousand Peace Poetry for the world” yang sudah menjadi koleksi “ Globe Peace Library”  di Paris bersama buku tokoh- tokoh pemimpin negara lainnya yang saya serahkan saat menjadi undangan Paris Peace Forum 2019

Essay saya juga terpilih menjadi 25 besar dalam buku “ celebrating peacemaking Odyssey Jusuf Kalla” yang teriplih dari 300 lebih penulis dan diaspora Indonesia di luar negeri, saya menuliskan peran JK dalam sastra dan kemanusiaan,, dimana beliau pernah menulis satu puisi di atas psawat saat berangkat menuju Ambon dalam proses penyelesaian konflik ambon

 

Saya juga baru menulis puisi dengan teman-teman dengan judul “ Bunga Rampai Puisi Indonesia “ , Seperti Belanda, dari Konflik Aceh ke MOU Helsinki, saya menulis dua puisi yang berjudul “ setelah helsinki yang menggambarkan prosesi kebatinan saat Pemerintah Indonesia membuat kesepakatan MOU di Helsinki serta “ Perempuan Pemetik Bungong Seulanga” yang menggambarkan bagaimana perjuangan seorang perempuan  Aceh berdamai dengan pahitnya masa lalu saat terjadi konflik

Indonesia membutuhkan banyak perempuan dalam perdamaian dan keamanan yang menguatkan kultur menjadi norma,  dari berbagai bidang seperti ungkapan Menteri Luar Negeri Indonesia Indonesia sebagai bridge builde yang berperan dalam perdamaian dunai dan turut memperingati PBB memperingati sebagai The international Day Of Peacekeepers setiap tanggal 29Mei

Terlepas dari kontribusi penting perempuan dalam perdamaian dan keamanan, keterwakilan dan peran perempuan masih belum memadai dalam berbagai fase proses perdamaian. Untuk itu mari secara aktif mendukung partisipasi perempuan dalam melaksanakan komitmen keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian berkelanjutan sebelum, selama dan setelah konflik serta merayakan perdamaian dalam lahirnya para srikandi-srikandi perempuan perdamaian. Semoga