Mungkin kita sering mendengarkan pribahasa yang mengatakan "Banyak
anak, banyak rezeki" yang kita sering dengarkan sebagai suatu ungkapan anak akan membawa rezeki atau keberuntungan. Namun apakah hal tersebut relefan di zaman sekarang. Memang zaman sudah semakin kompetitif dan perlu kerja keras mendapatkan pekerjaan atau usaha untuk memenuhi kehidupan dan menafkahi keluarga
Memiliki anak banyak bukan ide yang menarik bagi banyak pasangan keluarga, Malah banyak pasangan yang merencanakan
beberapa anak saja demi menjamin masa depan yang lebih baik kelak. Meskipun sejatinya rezeki manusia dan seluruh penghuni langit dan bumi sudah diatur oleh Allah swt dengan catatan ada usaha didalamnya.
Mungkin prinsip inilah yang dipegang oleh kedua pasangan ini, sehingga Kisah
keluarga muslim inspiratif bisa jadi referensi keluarga Indonesia dengan judul Kesebelasan Gen Halilintar: My
Family My Team. Buku setebal
300 halaman ini ditulis oleh Lenggogeni dan diterbitkan oleh Perusahaan mereka sendiri. Buku
ini berkisah tentang perjalanan mereka sekeluarga ke berbagai negara di lima
benua, mulai dari Finlandia di Eropa Utara, Afrika, Amerika Serikat, Australia,
negara-negara di Asia, sampai Uzbekistan.
Gambar 1 : Buku Kesebelasan Gen Halilintar, My Family, My Team karya Lenggogeni Faruk doc. Pribadi
Namun
hal ini tidak terjadi pada pasangan suami istri (pasutri) berdarah Minang,
Halilintar (44) dan Lenggogeni Faruk (42),
yang dikaruniai berkeliling 11 orang anak yakni 6 putra dan 5 putri.
Ternyata selama proses melahirkan, membesarkan dan mendidik anak mereka
dilakukan tanpa pengasuh, tanpa pembantu,
dan baby
sitter. Wah luar biasa semua anak merasakan kasih sayang orangtuanya tanpa bantuan pihak ketiga, suatu hal yang sulit , apalagi pasangan ini juga pasangan yang tinggal di ibukota dan punya beberapa bisnis yang dikelola. Namun mereka berhasil membuktikannya.
Bukan hanya itu ke 11 anak yang bernama, ternyata punya talenta masing-masing
yang berbeda, dan berkembang dengan baik, sebut saja Atta Halilintar, anak
pertama meraka yang kini memiliki usaha tour
operator. Muntaz Halilintar (6) senang berbahasa Inggris bahkan
mengatakan dirinya adalah seorang presenter, Dia bahkan pernah mewawancarai
duta besar Indonesia untuk Uzbekistan.
Sementara shohwa memiliki usaha di bidang fashion, usaha
kuliner, dan lainnya. Sebagian besar idenya didapat saat melakukan perjalanan.
Bahkan anaknya juga terbiasa mandiri di rumah dan bekerja sesuai manajemen
hotel. Misalkan setiap anak memiliki tugas masing-masing. Seperti dituturkan
Lenggogeni, keluarganya ibarat sebuah hotel. Ada yang berperan sebagai operator,
chef, laundry,
dan sebagainya. Sehingga setiap anggota keluarga memahami tanggung jawabnya
masing-masing dan tidak manja.
Perempuan cerdas akademis dengan semangat
yang gigih
Lenggogeni
bukan perempuan biasa, dia juga menuntaskan kuliahnya hingga menyelesaikan. Ibu 11 anak ini menyelesaikan Ph. D nya di universitas
Selangor dengan kondisi hamil. Luar biasa. Hal ini menjadi motivasi begitu
pentingnya ilmu dan terus belajar sepanjang hayat. Bahkan saat hamil pun,
Lenggogeni tetap melakukan perjalanan di dalam maupun luar negeri. Negara
pertama yang disinggahi adalah Malaysia. Sebagian anaknya lahir di luar negeri,
seperti Thariq Halilintar lahir di Brunei Darussalam. “Total sudah ke lima
benua. Ya, hampir 100 negara,” kata Halilintar.
Testimoni
anak-anak pasangan Halilintar untuk orang tua mereka
Setiap
anak sangat bangga dengan orangtuanya. Mengatakan ayahnya Atta mengatakan ayahnya adalah inspirasi, guru dan sahabat bagi
dirinya. Mereka menyimpan kebanggaan pada ibu mereka juga ayah mereka. Lihat saja dalm lembaran halaman buku ini,tiap anak menyatakan rasa kebanggaannya. Fatim bilang ayahnya sosok yang bertakwa, hal yang senanda dengan Fateh. Sedangkan Mumtaz mengatakan Ayah sosok guru baginya sedangkan qahtan berkata ayahnya adalah super hero baginya.Luar biasa. Apalagi kebanggaan orangtua jika bukan berhasil menjadi tauladan bagi anak-anaknya
Gambar 2 : Testimoni anak-anak Halilintar dan Lenggogeni, mereka mengidolakan sosok ayah mereka doc.Buku My Family Is My Team
Bahkan yang saya sempat wawancarai Sajjadah dan berphoto bersama mengatakan dia sangat beruntung memiliki Bapak seperti Halilintar. Katanya ayahnya adalah sosok pahlawan baginya karena bisa menjadi idolanya, guru dan pemimpin baginya, sikap ayahnya ynag bijaksana, penyayang, peduli, cerdas, sederhana, teguh dan penyabar menjadi sesuatu yang berharga baginya sebagai seorang anak perempuan. Sajjanah merasa menjadi anak yang beruntung.
Gambar 3 : Buku Kesebelasan Gen Halilintar, My Family, My Team karya Lenggogeni Faruk Buku My Family Is My Team
Gambar 4 : Pasangan Halilintar dan Lenggogeni Faruk Keliling Dunia doc.Buku My Family Is My Team
Pasangan ini hobi mengelilingi negeri-negeri indah di penjuru dunia. Namun yang lebih menyenangkan lagi karena mereka juga mengelola bisnis travel sahabat tour dan Lenggogini memfavoritkan Uzbekistan sebagai negara yang menyenangkan untuk dikunjungi. Sungguh inspiratif seperti kisah-kisah inspiratif Ibnu Batutah yang senang berpetualang keliling dunia menemukan hikmah. Bukankah dengan banyak berjalan, maka wawasan akan bertambah, pengetahuan dan kebijaksanaan hidup akan semakin tumbuh. Menyenangkan bukan?
Gambar 3 : Buku Kesebelasan Gen Halilintar, My Family, My Team karya Lenggogeni Faruk doc. Buku My Family Is My Team
Inilah keluarga Besar Halilintar dan Lenggogoni yang menginspirasi keluarga muslim Indonesia. Semoga semakin banyak pasanagn dan keluarga Indonesia yang memaknai kehidupan sebagai satu perjalanan pembelajaran tentang mensyukuri setiap nikmat dan meyakini bahwa Tuhan sellau bersama hambanya yang optimis, bekerja, berkarya dan berjuang untuk kehidupan yang berkah dan penuh kesyukuran sehingga meraih kebahagian sejati di dunia dan akhirat. Salam Inspirasi
Gambar 3 : Buku Kesebelasan Gen Halilintar, My Family, My Team karya Lenggogeni Faruk doc. Buku My Family Is My Team
wuihhh ga kebayang travelling dengan 11 anak! saya aja baru 1 anak udah ribet ama barang bawaan :P
ReplyDelete