Sunday, September 29, 2013

Kemanakah Engkau Ingin Lari















Engkau yang tidak pernah percaya dengan kekuatan rasa
Karena lelah jiwamu dengan untaian aksara retorika
Kemanakah engkau ingin lari
Apakah engkau ingin lari
Ingin sembunyi
Ingin menepi
Rasa itu datang mengetuk-ngetuk jendela jiwamu
Rasa ajaib yang membuat mu diam seribu bahasa
Selalu mengingatnya dalam banyak sketsa
Merasa terganggu dengan bayangannya
Namun rasa telah  menggelayut dalam rindumu
Rindu yang selalu bermuara untuknya
Mengalir begitu saja


Apakah engkau masih ingin lari
Lari dari frekwensi yang membawamu pada gelombang rasa yang menggelora
Lari adari kekuatan yang memporak-porandakan bilik hatimu itu
Saat gelisah menjadi damai
Saat damai menjadi hening 
Saat hening menghentak cerita
Cerita tentang rasa yang menebar aroma
Wangi asmara ke setiap ruangnya
Membuatmu betah berlama-lama dengan rasa
Rasa yang kau definisikan beragam
Kagum, jengkel, kesal, rindu, bahagia, dan  cinta
emosi-emosi yang bermetamorfosa semaunya


Lalu kemanakah engkau ingin berlari
dari pertemuan yang tak pernah engkau bayangkan sebelumnya
dari setiap aksara yang menautkan irama yang senada
dari setiap momen-momen kebetulan bagai puzzle yang menyatu begitu saja
dari setiap perjalanan masa lalu yang berjuang menuju jalan yang sama di masa depan


Lalu kemanakah engkau ingin lari
Jika semua adalah skenarioNya yang tak kau bisa hindari
meski bersembunyi di kutub utara selatan bumi


Tak perlu engkau berlari
Dekaplah rasamu
Rasa yang sejati
Kehadirannya adalah kado manisuntukmu
yang setia menanti magnet bahagia menjadi prasasti rasa
dan bangunlah cinta jangan terjatuh lagi



(Inspirasi jejak pelukis hati, september 2013)



0 comments:

Post a Comment