Saturday, August 30, 2014

Impian Indonesia dari sepotong Aksara

Setiap aksara selalu mengirimkan pesan cinta
Bagi jiwa-jiwa yang mendamba bahagia
Disatu negeri bernama Indonesia tercinta


Masih dalam suasana kemerdekaan, di akhir bulan Agustus. Euforia rasa cinta itu belum pergi. Baru kemarin rasanya agustus berlalu dalam semangat merah putih dan kembali lagi dalam suasana agustus yang dinamis dan suasana demokratis karena Indonesia baru saja menyelenggarakan pemilu untuk memilih presiden yang akan memimpin Indonesia. Tentu untuk satu impian besar masyarakat dan bangsa ingin Indonesia menjadi agar menjadi negara yang lebih maju, sejahtera dan mandiri di masa depan.

Hari ini saya senang sekali bisa mendapatkan undangan dan menghadiri  Blogger Gathering #BloggerImpianIndonesia dan saya langsung mengirimkan artikel pertama saya dalam web
http://www.campaign.com/ dan tulisan saya dengan tema yang ada di  http://www.campaign.com/ImpianIndonesia

Sebagai salah satu puteri indonesia yang berasal dari daerah, saya sangat bangga dengan Indonesia. right or wrong is my country. Meskipun Indonesia masih sering mendapat label buruk seperti negara korupsi, negara teroris, negara pengekspor TKI dan sebagainya , namun bagi saya Indonesiaakan menjadi negara besar. Tapi tentu saja impian tak hanya dalam angan setiap generasi muda Indonesia harus bisa berkontribusi untuk Indonesia meskipun dalam kontribusi sekecil apapun.

Impian saya terhadap Indonesia adalah menyaksikan anak-anak Indonesia bisa bersekolah dan suka membaca agar mereka menjadi generasi penerus yang memiliki wawasan, kreatifitas dan imajinasi yang luas untuk membangun Indonesia nantinya. Karena belajar dari negara maju seperti Jepang yang negaranya pernah hancur akbat bom di Kota Hiroshima kala itu bangkit dengan memulai membangun bangsanya dengan mencari para guru-guru yang mash hidup untuk mengajak anak-anak Jepang bersekolah dan memiliki impian untuk menjadi negara maju dan bangkit lagi, dan ternyata mereka berhasil pesat sekarang dalam tingkat ekononomi yang tinggi dan teknologi yang luar biasa.

Sebagai salah satu generasi muda yang pernah membawa nama Indoensia dalam pertukaran Program Pemuda Indonesia Australia, saya berkontribusi sederhana dengan membangun minat baca dan menulis anak-anak Indonesia dengan mendirikan Lentera Pustaka Indonesia pada tahun 2006 sebagai taman baca yang saya dirikan sewaktu saya tinggal di Sumatera Utara dengan mengumpulkan buku-buku bekas anak-anak yang saya bawa dari Australia dan membuat taman bacaan mirip perpustakaan mini untuk anak-anak tak mampu   yang juga bermitra  dengan salah satu TK yang ada disekitar tempat tinggal saya di Medan. Alhamdulillah mereka menikmati buku-buku tersebut, dan sesekali saya juga mendongeng untuk mereka.

Hingga akhirnya saya harus melanjutkan sekolah S2 saya di Jakarta , saya masih aktif mempromosikan literasi budaya baca dan menulis dan tetap menjalin sinergi dengan para sukarelawan lentera pustaka Indonesia. Hingga saya juga aktif ikut bekerjasama dengan komunitas yang peduli dengan pendidikan Indonesia dan membagi-bagikan buku kepada anak-anak pulau di Indonesia pada tahun 2012  beberapa gugusan pulau seperti pulau Tinabo di Takabonerate , Sulawesi Selatan. rasanya haru sekali melihat anak-anak pulau begitu antusia dan bahagia mendapat buku-buku yang kami bawa dari kota, dengan mengarungi pulau selama sehari semalam dan sempat merasakan badai dan tertahan di tengah lautan, namun untunglah semua relawan semangat. Namun ada semangat baru yang timbul. Rasanya semakin mencintai negeri ini. sungguh.



                Gambar 1 : anak-anak pulau menerima buku-buku dengan senang dan bahagia, lokasi Pulau   Tinabo, Sulawesi Selatan. doc. pribadi

Namun tentu Impian itu tidak selesai begitu saja, masih banyak anak-anak yang tidak beruntung dan putus sekolah karena kemiskinan orangtuanya. Salah satu yang pernah terpublikasikan Media adalah Aisyah Pulungan , seorang anak jalanan yang harus putus sekolah dan merawat ayahnya di becak. Akhirnya saya berinisiatif  untuk membuat buku tentang Aisyah Pulungan dan penjualannya untuk membantu biaya sekolahnya. Dan buku tersebut berhasil di terbitkan oleh Lentera Pustaka Indonesia dengan kontribusi tulisan dari para penulis dan blogger yang tersebar dari  Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga luar Negeri Seperti Jerman dan Jepang.  Diataranya adalah para  rekan blogger diantaranya Gaganawati Stegmann, Rahab Ganendra, Conni Aruan, Rifki Feriandi, Fitri Manalu, Dedes Mayangsari dan Iswanto Junior. Saya senang sekali buku tersebut menginspirasi dan salah satu tulisan dalam buku itu adalah " rumah untuk Aisyah yang akhirnya terwujud dari bantuan seorang dermawan properti, Sungguh tulisan di buku bisa menjadi doa dan bisa menggugah hati setiap orang.



 Gambar 2:  Buku "Sepucuk Rindu Untuk Aisyah yang Setia" launching di  Taman Budaya Medan  tanggal 26 Juli 2014 doc. pribadi


Gambar 3: Mengunjungi Keluarga Aisyah di Medan dan memberikan buku serta sumbangan dari hasil penjualan buku doc. pribadi


Indonesia memang negara yang besar dan perlu jiwa besar membangun bangsa ini. Bisa dimulai dari dari tulisan-tulisan inspiratif yang membangun dalam ragam sastra dan budaya. Untuk itu saya menyempatkan diri juga untuk menuliskan puisi dalam surat saya kepada Presiden terpilih Bapak Jokowi yang menjadi satu diantara 150 pemenang surat jokowi yang terpilih dari sekitar 4000 surat. Semoga puisi yang terdiri dari rangkaian kata sederhana, dan beberapa bait puisi bisa memeberikan inspirasi bagi pemimpin bangsa membawa Indonesia dalam masa depan yang dicita-citakan sesuai dengan amanah konstitusi dalam http://www.suratuntukjokowi.com/


Surat yang saya kirimkan terinspirasi dalam indonesian Changemaker pada bulan Pebruari 2014 di bandung yang mengundang 100 pemuda yang berkontribusi untuk daerah sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti sosial, pendidikan, entrepreneurship, kepemimpinan dan sebagainya. diantara para pembicara saat itu adalah Bapak Anies Baswedan, Joko Widodo, Ridwan kamil, Dahlan Iskan. semua pembicara yanhg hadir kini sudah menjadi Walikota, Mentri dan bahkan Presiden. Tentu semua ini terwujud karena prestasi dan perjalanan panjang sebuah kontribusi untuk komunitas, masyarakat dan bangsa. Semoga kelak Indonesia memang menemukan mimpinya disetia jiwa anak bangsa dalam " Indonesian's dream" yakni menemukan "rumah" yang harus kita benahi bersama agar menjadi rumah bagi seluruh cita-cita dan impian kita untuk Indonesia yang lebih baik, mandiri, sejahtera dan unggul. Salam inspirasi anak bangsa


0 comments:

Post a Comment