Wednesday, December 7, 2016

Review Buku Puisi Perempuan yang Di keningnya Kutanam Mawar dan Kamboja










Judul buku       : Perempuan Yang di Keningnya             
                         Kutanam Mawar dan Kamboja
Jenis buku        : Kumpulan puisi
Penulis              : Edrida Pulungan
Penerbit            : Peniti Media
Cetakan           : Pertama, September 2016
Tebal buku       : 104 Halaman
Harga               : Rp. 60.000
ISBN               : 978-602-73374-4-7
Pereview          : Aulia Adilla

Puisi tidak terlepas dari seorang penyair yang mencipta. Penyair yang mempunyai kedewasaan dan kematangan akan menghasilkan puisi atau syair –syair yang indah. Begitu pula dengan syair atau puisi yang dilahirkan dari Edrida Pulungan seorang pemenang Puisi Poetry Slam dan Puisi Jerman Goethe Institute tidak diragukan akan keindahan dan semangat yang ada dalam setiap puisi yang dihasilkannnya. 

Buku yang berjudul “Perempuan Yang di Keningnya Kutanam Mawar dan Kamboja” merupakan kumpulan puisi berjumlah 47 buah ditulis sendiri oleh Edrida Pulungan. Buku ini mengangkat dinamika perempuan yang tak mudah meraih perjuangan dalam mengarungi roda kehidupan serta jasa perempuan mencerdaskan anak bangsa. Seperti kutipan puisi yang berjudul “Perempuan –Perempuan Pesisir” ;

Engkau berdesakan
Berlari ketengah
Mencari-cari sosok dewa
Mengiba kepada sang toke kapal
Rentenir si raja rupiah
Akh kau jangan kalah Perempuanku
Kenapa menyerah
Tercekik dengan keluguanmu
Hutang membumbung
Suamimu linglung
Jiwamu merintih tersandung

Perempuan-perempuan pesisir
Ejalah lautan dengan aksara
Hitunglah senja dengan angka
Jangan buta raih ilmu sang bijaksana
Majulah dengan waktu
Jangan menyerah dan terpinggirkan
Bermartabat dalam perjuangan
Tinggalkan lelahmu
Tuntut ilmu tak usah malu
Peluk anak-anakmu
Mengeja aksara
Pendidikan bermutu
Menuju masa depan peradaban
Perempuan-perempuan pesisir
Engkau adalah saksi sejarah
Anak-anak bangsa
Yang kau sematkan impian dan cita-cita di dadanya
Perempuan-perempuan pesisir
Pewaris perjuangan dengan darah berdesir
( Pesisir Timur Indonesia, Takabonerate, 2013 )

Pada puisi tersebut menjelaskan kehidupan perempuan yang sedang dilanda kesulitan atau kepahitan pada kehidupan pribadinya namun ia tetap berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa.
            Harapan pembaca dapat menikmati karya-karya Edrida Pulungan yang dibumbui dengan majas serta dikemas secara apik sehingga membuat para pembacanya terlarut dalam cerita yang disuguhkan.



0 comments:

Post a Comment