Friday, May 31, 2019

Perempuan Terakhir yang Merindu Pulang.

   


    
      Gambar 1 : Ilustrasi cerpen "Perempuan Terakhir yang Merindu Pulang. doc. yona.worpress.com

Yona menutup laptopnya. Dia baru saja memberikan materi tentang diplomasi kepada mahasiswanya. Tidak sia-sia Yona menyiapkan materi semalam suntuk untuk persiapan bahan mid test mahasiswanya. Meskipun bulan ramadhan mahasiswanya ada juga yang  masuk dan rajin untuk hadir di perkuliahan akhir. Yona akhirnya berada dalam pusaran kesibukan mengajar lagi. Dunia yang dia tinggalkan selama sembilan tahun yang lalu, setelah bekerja sebagai  sekretaris staf kedutaan Paris di Jakarta.  Yona mulai bosan dengan kegiatan rutin sebagai sekretaris yang mempersiapkan surat menyurat dan kegiatan duta besar tapi jarang berkomunikasi di dalam kantor.  Dia mulai merindukan interaksi dengan mahasiwa. Sikap kritis, kreatif dan dinamisnya dunia mahasiswa membuatnya rindu di tengah anak-anak muda yang berjuang menuntut ilmu dna menggapai masa depan. Mungkin terdengar klise. Tapi Yona merasa disanalah dunianya.
"Kita tutup perkuliahan hari ini ya,tolong tugasnya diemailkan saja, deadline 11 juni ya"Yona menyampaikan pesannya pada mahasiswanya
"Baik bu"jawab, mahasiswanya serentak
"Bu, ada yang ketinggalan"Kata Ardi, koordinator mahasiswa
"Ya Ardi, ada apa?"
"Kami gak dapat THR atau puisi dari Ibu?Ucap Ardi
Yona yang pasang muka serius menjadi tersenyum simpul. Mahasiswanya memang satu dua ada yang kocak, kadang itulah yang jadi penghibur hati Yona pada saat kegundahan hatinya selama ini. namun sikapnya selalu ceria dan mampumenyembunyikan hatinya
" Baik Ardi, kalau kamu selesaikan tugas sebelum deadline ya, maka kamu dapat hadiah puisi ibu ya, baca di blog ibu" Ucap Yona sedikit tegas dan Ramah diselingi suara riuh dan tepuk tangan mahasiswa lain meramaikan suasana
Yonapun merlangkah menuju parkiran kampus. Dia baru saja membaca whats up dari suaminya  Bara, bakal buka puasa sama teman musisinya di luar. Bara memang selalu mengutamakan teman-teman dan musisinya sejak awal mereka menikah hingga tahun ketiga. Meski terbilang masih pengantin baru. Yona tidak merasakan sosok  Bara berada disisinya. Bara hanya bicara kalau perlu pinjaman untuk modal usaha dan bisnisnya. Terakhir bara meminta uang dari Yona untuk biaya cover rekaman lagu. setelah itu menguap begitu saja, sikap Bara selalu berubah-ubah, sulit ditebak apa maunya
Yona terpikir bertemu salah satu temannya saja, agar bisa buka puasa bersama atau tarawih bareng disekitar masjid seputaran Pondok Indah. daripada pulang ke rumah yang kosong. Padahal saat ramadhan Yona dan keluarga besarnya di Ternate biasanya buka bersama dan sholat tarawih bersama ke masjid. Yona tidak merasakan kehangatan kelurga bersama keluarga kecilnya. Yona berusaha positif thinking saja. Yona sudah terlanjur menikah dengan Bara meski dalam hitungan bulan serta perkenalan yang singkat. Padahal Ibu sudah  pernah kasih nasihat usianya dengan Bara terpaut jauh, apakah Yona yang masih muda dan berjiwa muda bisa berkomunikasi dengan Bara yang usianya lebih matang.Bahkan budayanya juga berbeda Yona suku bugis dan Bara orang Batak, Ibu berpesan jika menikah nanti Yona sebaiknya mencari sosok pria yang bertanggung jawab dan bersikap ngemong dan melindungi. Karena sebagai anak pertama Yona sudah cukup berkorban untuk keluarga dan membantu adik-adiknya. Yona saat itu berpikir sederhana saja karena satu keyakinan dengan Bara dan sejauh ini Bara bisa diajak diskusi meskipun sebagai  event organizer musisi Bara tak terlalu mapan dalam finansial, namun sikapnya yang diplomatis kelak akan mencari kerja yang penting halal membuat Yona luluh.Selebihnya setelah menikah Bara sibuk mengembangkan hobinya, begadang sementara siang dia tidur
Yona mencoba mengirim pesan whats up ke temannya lara dna Teguh. Sebulan kemarin bersua dengan mereka tanpa sengaja. Yona memang bergaul dengan siapa aja meskipun dia termasuk cerdas dan berprestasi di kampus dulu. Yona memang sosok idealis, social butterfly,multi tasking, mandiri, dan visioner, inilah yang membuat Yona populer di kalangan teman-teman kampusnya yang juga sesama pekerja dan perantau di jakarta. Namun Yona tahu hanya satu dua teman yang sekarang menjadi teman ngobrol dan diskusinya lara dan Teguh. Lara teman kuliahnya s1 dulu di  Ternate, ketemu di jakarta dalam acara woman gathering, sedangkan Teguh adalah teman S2 nya di Jakarta. Mereka bertemu lagi dalam konfrensi perdamaian. 
"assalamu alaikum. hai lara, mau buka puasa dimana nih, aku baru habis ngajar
kemudian dia kirim pesan lagi ke Teguh "assalamu alaikum, hallo Guh, mau buka puasa dimana, bareng yuk aku sudah whats up in Lara,s emoga kita bisa buka bareng ya"?
Yona mengirim pesan dengan cepat, karena sudah lampu hijau. Mobilnya harus segera jalan. Ujian masyarakat urban di jakarta memang adalah macet, banjir selebihnya dealing with stressful people"Itulah meme yang Yona baca yang dikirimkan mahasiswanya di whats up group. 
Yona mendengar suara pesan what up
""wah tumben nih ibu negara ajakin bukber, ok Yona syg, kita di PIM aja ya", aku siap -siap jalan kesana, ini baru kelar meeting
lalu Teguh Whats Up lagi ": Maaf Yona aku ada client, next wek oke?'Teguh mengirimkan pesan ke Yona
Yona bergegas ke Pim, dia akan bertemu lara, meski teguh lagi berhalanagan


**
"jadi kamu gak bareng Bara kemari?
"gak , dia lagi sibuk, buka puasa sama temannya?"
"hmm, gitu ya, nothing's happen kan Na?"
"Sudah kita nikmati fish and chips dulu, keburu dingin"? Yona mengalihkan percakapan, Dia tahu Lara adalah teman yang paling punay intuisi soal apun yang terjadi padanya.
Lara langsung melihat rona wajah Yona yang agak lelah dan mata berkaca-kaca
"yona kamu adalah sahabatku, kita sudah berteman  sembilan tahun, ini bukan seperti Yona yang kukenal dulu, ceria dan heboh, kamu semakin pendiam dan tertutup, ada apa", just say it, meski aku belum married tapi aku tahu ini soal relationship, soal feeling"ucaplara panjang lebar
Yona langsung menangis terisak dan memeluk Lara
"doaka aja aku kuat Lara, kamu tahu perjalanan hidupku, aku akan berjuang pada apapun yang sudah kupilih, tapi kali ini aku ingin menyerah saja

"tenang Yona, kamu punya sahabat dan keluarga yang selalu mendukung kamu, aku tahu kamu perempuan kuat, pejuang, berkorban dan membantu keluarga dan adik-adik, hingga kamu batalkan tinggal di aussie dan batalkan beasiswa ke Amerika, dilangkahi menikah sampai tiga kali, dan kamulah perempuan terakhir yang paling hebat di keluargamu dan lingkaran pertemanan kita Yon, tak semua sanggup menjalani apa yang kamu perjuangkan, now, let's see you're mature nowyou have many trust. Lihat kamu punya karir cemerlang dan bukan hasil apply, semua recomendation kolega kamu. Artinya kamu pasti bisa lalui semua ini, semua akan baik-baik saja, ini bulan ramadhan minta petunjuk dan prlindungan Allah ya Na, ini hanya ujian kecil dalam hidupmu"
"lara, makasih banyak kasih motivasi untuk aku, aku gagal na, aku tak bisapertahankan ini lagi, hubungan yang tak sehat, mungkin aku ditakdirkan seperti lilin terus, terbakar dan hangus", Bara sosok temperamen dan cuek, meskipun aku istrinya tapi tak dianggap , dia lebih mikirin temannya, daripada aku istrinya, aku tak mampu ikutin gaya hidupya serta pribadinya yang kasar
"Serahkan semua sama Allah ya Yon, terima semua lapang dada, nanti kalau kamu kepikiran terus bisa sakit, kasihan jika Tante di Ternate tahu kamu sakit, dia pasti sedih, apalagi lebaran tahun lalu kamu bilang Ibu sempat tanyakan apakah kamu bahagia setelah menikah karena lihat  rona wajah dan mata kamu  yang sendu"
"ya Lara, aku sudah pesan tiket buat pulang sama Bara ke Ternate, dia juga sudah tahu, kataya gak pengen ikut, aku makin sadar bahwa semua ini sudha berakhir, karena aku menikah dengan sosok berkepribadian ganda dan manipulatif, dia bisa kasar dan lembut seketika, seperti orang yang bsia berubah setiap saat, aku sudah terllau sering memaafkannya lara

"Yona, pulanglah ke Ternate lebaran ini Yon, masih ada ibu dan sekalian ziarah ke makam Bapak, semoga menambah semangat kamu, masih banyak hal yang lebih penting yang harus kamu pikirkan, masih banyak impianmu yang tertunda, jangan lagi tersandra dengan masalah ini, control your self don't be desperated, Yon yakinlah pasti ada hikmah di balik ini, mungkin juga saatnya kamu hijrah ke belahan bumi Allah yang lain, atau kuliah lagi Yon, kamu kan pelariannya sekolah melulu, hehehhe "lara berusaha menguakan Yona
"Makasih banyak lara, kamu teman yang sellau hadir untukku, doakan aku ya Lara, dan satu pesanku padamu, sebelum menikah petimbangakan baik-baik, jangan karena umur dan status, serahkan sama Allah dulu agar kamu tidak seperti aku. Ini cobaan terberatku Lara.
" siaaap ibu negara, aku tuh belum mikirin menikah sebelum  bisa lunasi cicilan rumah, hehe
" kan ada Mas Teguh, bisa tuh di jadikan calon suami, dia lawyer yang baik hati loh"ucap Yona
"hahhaha,ssst, saya gak mau ambil fans orang lain" Ucap Lara
Lara tahu, Teguh memang sosok secred admirer Yona, sampai sekarang belum nikah dan sibuk membangun lawyer officenya. waktu  lara kasih undnagan pernikahan Yona, Teguh tak hadir dan hanya mengirimkan papan bunga
kedua sahabat itu tertawa, lalu menuju masjid untuk sholat tarawih. Yona menghabiskan setengah hari di bulan ramadhan bersama sahabatnya

***
Jelang Shubuh Yona menyiapkan sahur, Bara memilih tidur dan tak sahur bersamanya. Yona sahur seorang diri.
Dia melihat tiket atas nam Bara dan Yona Flight GA 2341 CKG-TTE. Hatimya miris. Sudah banyak pengorbanan yang dia lakukan, namun semua seperti angin lalu. Dia memasukkan tiket kembali ke amplop. melihat photo  wajah Ibu dan adik-adiknya saat lebaran tahun lalu di ponsel. Ada juga Bara. Teringat lagi saat bara membentaknya di depan Ibu hanya gara-gara tidak dibelikan es kelapa sat dia kehausan waktu rekreasi, hingga dia membanting pintu mobil. Yona menahan air matanya jatuh dan mencoba berzikir, hatinya terasa lega. Setelah membaca surat dalam al Qurán tentang perempuan yang di uji, surat ke 60 Al Mumtanah. hatinya sedikit lapang. 
dia menuliskan sebaris puisi di diarynya
"Ibu, perempuanku
sang mata air kehidupan
aku akan pulang 
memeluk ibu dalam kesyukuran
betapa Allah menyayangi kita
melintasi prosesi hidup berliku
beradu waktu
ikhlas untuk naik kelas

Yona tiba- tiba ingin lekas pulang. Dia mengemasi barang-barangnya. Ada baju koko putih dan baju batik merah bata yang sudah disiapkannya untuk Bara. Dia mengeluarkan baju tersebut dari koper. Perjalannya kali ini perjalanan pulang. Pulang menemukan dirinya sendiri, kata hatinya dan pulang meraih  doa Ibu serta pulang merindu suara adik-adik dan ibunya mengaji serta berbuka bersama di rumah, hidangan yang sederhana namun ada kehangatan ada disana. Dia selalu diterima apa adanya, meskipun pulang membawa luka.
"I lost you, but I find me"tulis Yona dalam secari kertas. Membuat kalimat jujur dan motivasi untuk dirinya sendiri. 
Aku perempuan terakhir yang jadi korban amarah dan dendammu
aku sudha terima kamu apa adanya
juga seluruh dramamu
kelembutan dan marahmu sekejap berganti
Seperti namamu Bara
selalu ada bara amarah yang tak padam
Kamu belum selesai dengan dirimu sendiri
bawa janji, ambisi dan kejayaanmu untukmu sendiri
Karena tak akan ada lagi aku disana
Tak akan ada lagi air mata
Aku pamit
terimakasih menulis cerita pedih dalam sepenggal hidupku

Perempuan terakhir,
Yona
Aku pamit
Selamat merayakan hidupmu tanpa aku
Yona menempel kertas itu di kulkas. Yona membawa  koper kecil di tangannya, mengusap air matanya serta tersenyum simpul mengunci pintu rumah. Bara tak pulang semalam.  

1 comments:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete