Halo Jakarta1 !
Halo Bandung !
Halo Asia !
Halo Africa !
Itulah sapaan hangat yang memenuhi setiap ruangan konfrensi, ruangan media centre, serta ruang-ruang informal meeting antar kepala negara, delegasi, serta jurnalis nasional dan asing yang terlihat hangat seperti persaudaraan yang pernah dijalin 60 tahun lalu, memenuhi relung-relung jiwa pemimpin-pemimpin negara penerus pendahulunya.
Indonesia kembali menunjukkan peran dan kontribusinya pada dunia dengan perhelatan bersejarah yang mengharumkan nama bangsa itu terulang kembali di dua jantung kota Indonesia yakni Jakarta dan Bandung. Tentu saja momen itu menjadi kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia masih dalam aroma pemerintahan baru Presiden Joko Widodo. Inilah diplomasi bangsa Indonesia seutuhnya senang berbagi dan menjalin kebersamaan.
Jakarta yang dizaman kolonial dikenal sebagai kota Batavia juga pusat pelabuhan yang terkenal dizaman VOC juga berbenah, terlihat dari banyaknya benderta dan spanduk di setiap plosok jalan protokol hingga gedung parlemen. Menambah semaraknya persiapan Indonesia menjadi tuan rumah.
Bahkan suasana yang lengang , jauh dari kemacetan membuat Jakarta seperti kota hening karena pengalihan sejumlah arus, namun semua bertujuan demi kelangsungan dan kelancaran acara.
Gambar 1. Spanduk depan gedung DPR/MPR/DPD RI DI Jalan Gatot Subroto NO.6, Senayan
Gambar 2. spanduk depan gedung DPR/MPR/DPD RI DI Jalan Gatot Subroto NO.6, Senayan
doc. edrida
Selamat datang di Kota Cerdas, Kreatif, Bahagia dan Peduli HAM
Sedangkan Bandung
kota cantik nan anggun yang terkenal dengan sebutan Paris van Java sudah
bersiap diri jauh-jauh hari menyambut para kepala negara dan
delegasi peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan diperingati
oleh 91 perwakilan negara untuk ke 60 tahun di tahun ini, mulai dari kegiatan historical walk, friday prayer oleh beberapa negara islam dan juga jamuan makan siang oleh Presiden kepada tamu kepala negara dan perwakilan duta besar negara-negara sahabat.
Gambar 3. Suasana kota bandung di jalan braga
doc. edrida
doc. edrida
Tepat jam 04.00 Shubuh saya bersama teman jurnalis dalam dan luar negeri langsung menuju bus yang sudah disediakan panitia, sekitar 10 bus, saya berada di bus ke lima, tepat 04.15 kami berangkat dengan pengawalan langsung menuju kota Bandung. fajar pagi seolah berbeda kali ini, saya merasakan perasaan yang tak bisa saya sampaikan melalui kata, seolah sejarah berulang, betapa negarwan dan arifnya para pemimpin kita terdahulu, dalam keterbatasann menginspirasi dunia.
Gambar 4. Suasana kota bandung di jalan braga yang dipenuhi pengawalan ketat gegana dan paspampres doc. edrida
Gambar 5. Rombongan Presiden Jokowi tiba di tempat doc. Edrida
Gambar 6. Rombongan Presiden Jokowi tiba di tempat yang diiringi parade marching band doc. Edrida
Perayaan KAA 2015 tentu memberikan berkah terhada salah satu kota yang bersejarah dan bisa dijadikan derstinasi wisata yang bisa menjadi pilihan destinasi wisata bagi antar negara sahabat di Asia dan Afrika. Salah satu upaya dan insiasi dalam mempromosikan Indonesia bisa dilihat dalam Indonesia Travel untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri. Karena itu dalam kesempatan yang sama wakil presoden ingin mengadakan kerjasama bidang pariwisata mengingat adanya kesamaan dalam bentuk negara kepulauan seperti negara Seychelles yang unggul dalam pariwisata dan keelokan alamnya yang beriklim tropis.
Gambar 7. Puluhan Kepala negara dan delegasi memenuhi GEDUNG merdeka doc. edrida
Gambar 8. Kegiatan historical walk dari Savoy Homann menuju Gedung Merdeka melewati Jalan asia Africa oleh kepala negara
doc. edrida
doc. edrida
Kekuatan Pidato dalam Peringatan Konfrensi Asia Afrika 2015
Dalam peringaatan KAA tersebut, rangkaian pidato inspiratif dari walikota BANDUNG ridwan Kamil juga Presiden Jokowi dan sejumlah chairman dari Mozambiq dan juga |Myanmar turut memberikan pidato dan mengucapkan terimakasih kepada Indonesia. tentu hal ini juga terinspirasi dari PIDATO soekarno yang sangat menggelora dan menggugah setiap pemimpin dunia masa itu yang masih belum merdeka dan terjajah, kini seoralh nuansanya terulang lagi. Pidato ini sebelumnya diawali oleh hening cipta mengenang para pendahulu pemimpin dunia dalam the silence moment
Pidato Ridwan Kamil
Gambar 9. Presiden Jokowi dalam pidatonya menyuarakan semangat
kerjasama dan kebersamaan dalam meraih kesetaraan untuk sejajar dan
bermitra dengan negara lain.
Dalam pidato RIDWAN kamil lebih memberikan gelora senagat dengan menyebutkan macan asia dan singa Afrika kemudian menyampaikan 10 dasa sila Bandung yang menurutnya relevan hingga saat ini, karena masih banyak negara-negara yang tertinggal dan harus mewujudkan solidaritas dan menjunjung hak asasi manusia. Dasa SILA bandung tersebut dibacakan dalam bahasa Inggris. Namun suasananya seolah membawa kita kepada semangat masa lalu, betapa besarnya peran Indonesia terhadap dunia, bahkan beberapa pidato dari Robert Mugabe menyamapaikan terimakasih kepada Indonesia yang telah menginspirasi dan akhirnya menikmati udara kemerdekaan.
Pidato Presidan Joko Widodo
Gambar 10. Presiden Jokowi dalam pidatonya menyuarakan semangat kerjasama dan kebersamaan dalam meraih kesetaraan untuk sejajar dan bermitra dengan negara lain.
Presiden Jokowi mengawali pidatonya dengan salam dan menyampaikan selamat datang kepada semua pemimpin negara dan delehgasi Bandung, kota dimana api perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan di gelorakan. Presiden jokowi juga menyebut jasa-jasa pemimpin dunia antara lain Soekarno, Jawahral Nehru, Mohammad Ali serta Sir John Kotelawala yang menginspirasi bangsa merdeka dan mempunyai cita-cita. Bukan cita-cita biasa tapi cita-cita yang lebih besar dari zamannya.
Dalam pidatonyam, Presiden juga mengakui bahwa negara Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara lainnya yang juga dihadapi negara-negara Asia Afrika namun tetap harus menggelorakan semangat perjuangan 60 tahun yang lalu.
Para Ibu negara terlihat anggun mengenakan kebaya dan masih dalam suasana hari kartini. semoga kelak akan terlahir inspirasi dari para ibu negara yang juga berkontribusi dan setia menjadi bagian diplomasi budaya dari Indonesia untuk dunia, karena ada semacam obrolan di social media, seharusnya delegasi indonesia memakai batik sebagai kebanggaan karya anak bangsa, namun banyak yang mengenakan seragam jas formal dalam perhelatan KAA tersebut.
Gambar 11. Photo Ibu Negara nampak takzim menyimak pidato presiden dengan seksama
doc. edrida
Masih banyak hal yang unik dan inspiratif dalam acara puncak perayaan KAA ke 60 diantaranya adalah persahabatan yang terjalin anatara sesama jurnalis lokal, nasional dan asing yang dengan gencar memberitakan, menyiarkan setiap agenda acara dari pagi hingga malam hari juga pada koordinasi kemenlu dan keminfo bekerjasama dalam suksesi acara KAA ini.
Gambar 11. Photo bersama dengan jurnalis senegal, jepang dan Africa selatan
doc. edrida
Gambar 12. Photo bersama dengan jurnalis jepang doc. edrida
Gambar 13. Photo bersama dengan jurnalis Blomberg Singapura. doc. edrida
Semoga citra posistif Indonesia tersebar keseluruh dunia, karena Indonesia juga berhasil menjadi inisiator untuk kemerdekaan Palestina dengan adanya "Declartion on Palestine" sebanyak 16 poin yang disepakati bersama sebagai bagian dari 10 tahun peringatan kerjasama strategis asia AFRIKA juga malahirkan " Bandung Message sebanyak 41 pint yang bertujuan meningkatkan kerjasama selatan-selatan untuk mempromosikan perdamaian dunia dan kesejahteraan bangsa-bangsa Asia Afrika.
Gambar 14. Photo Session Kepala Negara, delegasi dan Dubes negara sahabat . doc. edrida
Selamat dan sukses untuk Indonesia. Di bulan april ini, anak bangsa telah mengulir sejarah. Membangun Indonesia baru yang mandiri, sejahtera dan bermartabat. Inspirasi KAA dari Batavia hingga kota Paris van Java Untuk Dunia kini nyata dan terwujud sudah. Salam inspirasi dari bumi parahiyangan.
0 comments:
Post a Comment