Ilustrasi Menyambut hari Kartini 21 April 2015, Meja Alm. Menlu Ali Alatas dengan Perpustakaan pribadinya dan halaman terakhir yang beliau baca Doc Pribadi, lokasi Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon 6, Tahun 2007
Engkau perempuan-perempuan istimewa
Istimewa dalam tutur kata
Istimewa dalam budi lakumu
Istimewa dalam arif pemikiranmu
Istimewa dalam kebersahajaanmu
Istimewa dalam zikir dan pikirmu
Istimewa dalam pesonamu
Kartini-Kartini Negeri
Engkau perempuan luar biasa
Apapun peran, kontribusi dan karyamu
Engkau Kartini-kartini negeri
yang dilahirkan dengan darah merah putih
yang dilafazkan setiap doa di hari kelahiranmu
yang kelakhadirmu menjadi peneguh jalan dalam setiap perjalanan
Menjadi penyejuk, pendamping dan pecinta yang setia
Hadirmu menebar inspirasi dan memberi warna
Mendampingi mozaik dan menebar aroma bahagia
Meramu setiap cinta dari fajar hingga purnama
Meninggalkan jejak-jejak paripurna
Perempuan istimewa, Engkau adalah raga dengan aura penumbuh
Engkau tuliskan aksara adalah kumpulan dari kisah
Engkau lukiskan sketsa dengan indah dibalik kanvas putih tak bernoda
Engkau bimbing generasi membaca, menulis, mengaji dan berhitung di bangku sekolah
Engkau rawat masyarakat agar sehat dan berdaya
Engkau rangkul anak jalanan menjadi tumbuh
Engkau merintis usaha menumbuhkan kemandirian bangsa
Perempuan istimewa, engkau adalah penebar pesona dan aura cinta
Engkau tebarkan rasa menumbuhkan semangat dan gelora
Engkau selalu hadir dalam impian yang bernama cita-cita dan cinta
Engkaulah kartini negeri mengukir mimpi dengan sederhana
Perempuan istimewa, hadirmu adalah bagian dari gemilangnya generasi bangsa
Kumasih mencari mereka, melihat dan menyaksikannya
Meraka ada dimana-dimana
Disetiap penjuru negeri ini
Mereka melahirkan duta-duta bangsa
Mereka menuntut ilmu dengan setia
Mereka menenun menyatukan benang-benang yang terurai
Mereka terjaga di fajar pagi menanak nasi
Meraka kuat memanggul beban
Mencari sekeranjang harapan di pasar-pasar becek tanpa alas kaki
Perempuan istimewa
Mereka juga hadir dalam perjuangan diplomasi bangsa
dibalik meja perundingan dan tokoh-tokoh dunia
Meramu aksara dan bahasa dalam pidato pimpinan negeri-negeri
Menjadi pendamping yang setia pemimpin negeri
Perempuan istimewa
Meramu bait-bait kata dalam puisi
yang menebar aura nasionalisme jiwa
Meramu rasa menjadi bahagia yang menggenapkan jiwa
Perempuan Istimewa
adalah rusuk pengggenap dan penyempurna jiwa
Rangkullah mereka dengan doa dan cinta
Mereka hadir sebagai hadiah Tuhan dari Syurga
untuk negeri bernama Indonesia
21 April, di sela-sela Konfrensi Asia Africa
JCC Senayan, Jakarta
0 comments:
Post a Comment