Monday, April 20, 2015

Kartini-Kartini Negeri


Ilustrasi  Menyambut hari Kartini 21 April 2015, Meja Alm. Menlu Ali Alatas dengan Perpustakaan pribadinya dan halaman terakhir yang beliau baca Doc Pribadi, lokasi Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon 6, Tahun 2007





Engkau perempuan-perempuan  istimewa
Istimewa dalam tutur kata
Istimewa dalam budi lakumu
Istimewa dalam arif pemikiranmu
Istimewa dalam kebersahajaanmu
Istimewa dalam zikir dan pikirmu
Istimewa dalam pesonamu


Kartini-Kartini Negeri

Engkau perempuan luar biasa
Apapun peran, kontribusi dan karyamu
Engkau Kartini-kartini negeri
yang dilahirkan dengan darah merah putih
yang dilafazkan setiap doa di hari kelahiranmu
yang kelakhadirmu menjadi peneguh jalan dalam setiap perjalanan
Menjadi penyejuk, pendamping dan pecinta yang setia

Hadirmu menebar inspirasi dan memberi warna
Mendampingi mozaik dan menebar aroma bahagia
Meramu setiap cinta dari fajar hingga purnama
Meninggalkan jejak-jejak paripurna

Perempuan istimewa, Engkau adalah raga dengan aura penumbuh
Engkau tuliskan aksara adalah kumpulan dari kisah
Engkau lukiskan sketsa dengan indah dibalik kanvas putih tak bernoda
Engkau bimbing generasi membaca, menulis, mengaji dan berhitung di bangku sekolah
Engkau rawat masyarakat agar sehat dan berdaya
Engkau rangkul anak jalanan menjadi tumbuh
Engkau merintis usaha menumbuhkan kemandirian bangsa

Perempuan istimewa, engkau adalah penebar pesona dan aura cinta

Engkau tebarkan rasa menumbuhkan semangat dan gelora
Engkau selalu hadir dalam impian yang bernama cita-cita dan cinta
Engkaulah kartini negeri mengukir mimpi dengan sederhana

Perempuan istimewa, hadirmu adalah bagian dari gemilangnya generasi bangsa
Kumasih mencari mereka, melihat dan menyaksikannya
Meraka ada dimana-dimana
Disetiap penjuru negeri ini
Mereka melahirkan duta-duta bangsa
Mereka menuntut ilmu dengan setia
Mereka menenun  menyatukan benang-benang yang terurai
Mereka terjaga di fajar pagi menanak nasi
Meraka kuat memanggul beban
Mencari sekeranjang harapan di pasar-pasar becek tanpa alas kaki

Perempuan istimewa
Mereka juga hadir dalam perjuangan diplomasi bangsa
dibalik meja perundingan dan tokoh-tokoh dunia
Meramu aksara dan bahasa dalam pidato pimpinan negeri-negeri
Menjadi pendamping yang setia pemimpin negeri

Perempuan istimewa
Meramu bait-bait kata dalam puisi 
yang menebar aura nasionalisme jiwa
Meramu rasa menjadi bahagia yang menggenapkan jiwa


Perempuan Istimewa
adalah rusuk pengggenap dan penyempurna jiwa
Rangkullah mereka dengan doa dan cinta
Mereka hadir sebagai hadiah  Tuhan dari Syurga
untuk negeri bernama Indonesia


21 April,  di sela-sela Konfrensi Asia Africa

JCC Senayan, Jakarta

0 comments:

Post a Comment