Pertemanan itu menyenangkan jika kita bisa tumbuh kembang bersama
apalagi pijakannya sama dan satu tujuan
saya punya bebrapa teman aktifis
namun ingin sekali menulis tentang persepsi positif thingking yang saya sudah asah lama, dan kadang dugaan saya meleset
Hari ini saya menghubungi teman yang kebetulan saya tahu ketua organisasi di salah satu kampus di luar negeri, motivasi saya senang bisa diskusi dan koordinasi tentang aktifitas aktifitas yang dilakukan seputar
pendidikan, kepemudaan, masyarakat dan sebagainya.
Lalu saya bilang kenapa tak kasih tahu, sudah ada disini kan bisa tadi ada waktu diskusi
Lalu teman saya ini bilang " haram menelpon perempuan itu apalagi yang bukan muhrim"
" rasanya jlebb, wah saya jadi merasa bersalah menghubunginya padahal karena saya kira orangnya toleran meskipun ada peraturan norma dan batas. karena selama kuliah saya juga pernah mencicipi semua organisasi ekstrakurikuler dan intra kampus dari yang moderate sampai relijius. Bahkan ada rekan yang dulu sangat anti islam sekarang menjaga dirinya dengan pergaulan yang baik.Meski omongannya mulai keras. Tapi saya justru terpengarah hari ini. Saya ingin memerdekakan diri dengan berani mengatatkan pada diri sendiri bahwa mengatakan diri orang baik dengan teman teman yang baik dengan jargon halal dan haram itu sungguh sensitif apalagi ada beberapa orang yang tentu masih berproses menuju kebaikan dan jika rekan aktifis masih seperti itu, alangkah disayangkan bagaimana dia bisa menpengaruhi banyak kebajikan :)
Merdeka untuk merenung dan mengambil manfaat dari setiap pristiwa, bahwa seseorang sahabat yang kelihatannya aktif dan terbuka bisa jadi pencitraan saja, namun setelah mengenal dekat bisa jadi tidak memiliki pribadi demikian. Jadi tetaplah menjadi diri sendiri dan mengambil pelajaran dari rekan-rekan disekitar kita. Mungkin jika orang awam bisa tersinggung dengan kejadian dan obrolan tadi karena seolah menohok aku baik versus kamu buruk dan halal vs haram, karena rasululloh juga berdakwah dengan lemah lembut. dan semoga hari ini ada pelajaran yang bisa diambil
Ada juga yang sedikit egois, teman saya kemarin dapat undangan di satu acara kedutaan dan dia mengajak rekannya ikut serta, dan mereka mengikuti acara dengan hikmat hingga ada satu hal yang sangat sensitif, setelah selesai acara teman saya ditinggal padahal dia perempuan sendiri dan sudah malam harusnya ditungguin kendaraannya karena sudah pergi bersama dan pulang bersama, ini p[elajaran penting banget.
Activis business preneur yang membentak rekan bisnisnya di depan orang banyak
Jangan Menjengkal Seseorang Dari apa yang dimilikinya
Teman pengusaha bisnis MLM untuk produk nutrisi, seperti baisa ada reward berupa bonus uang, barang atau perjalanan. sebagai seorang leader dia ajak banyak orang termasuk new comer yang ingin sukses seperti dirinya, dan ada mulai banyak downlinenya yang masuk dan cia mulai bercanda dengan gaya syok, punya apartemen, menikah, menghajikan orang tua, dll, namun saat downlinenya dapat reward ke luar negeri mereka bersama dan disana didepan orang banyak downlinenya di marahi karena dia konsultasi soal menghubungi calon prospek yang kemungkinan bisa ikut join bisnis. Namun downlinenya itu setelah kepulangan dari luar negeri malah tak berminat lagi ikut bisnis tersebut karena reward yang dia terima tidak membuat dia bahagai dan di hargai dan dia mulai fokus dengan bakatnya menulis dan beberapa hadiah dia terima berupa uang dan barang, hingga tabungannya naik sedikit demi sedikit dan bisa membeli rumah di pinggiran kota Depok dan saat dia bertemu dengan pengusaha leaderbay itu , malah dijengkali lagi
" berapa sih luas rumahnya, kalau mau beli konsultasi dong sma gue, yang sisinya kan bisa modal bu, gak usah beli cash" kata leader tersebut dengan suara sedikit keras dan menggurui
dan sidownline nya hanya diam dan dia tahu bahwa bisnis dan leadernya bukanlah rekan kerja yang bagus untuknya, sehingga dia memilih untuk belajar menekuni sesuatu yan dulu pernah dia pelajari. Hidupya mulai tenang dan tidak dipenuhi oleh target, sindiran dan pemcapaian-pencapaian muluk mulu
18 agustus 216
Jelang Magrib, teman-teman aktivis yang ku kenal
Thursday, August 18, 2016
Teman-teman aktifis yang ku kenal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment