Monday, September 12, 2016

Lebaran Idul Adha yang Damai dan Membahagiakan

Jum'at 9 September 2016.

Rasanya ingin cepat-cepat pulang dari kantor. Tepat jam 17.30 akhirnya saya berlari kecil mengejar kereta menuju stasiun Palmerah. Libur yang agak panjang yakni selama empat hari  hingga tanggal 12 September sebagai hari idul adha yang bertepatan hari Senin, yang juga hari kelahiran Rasululloh. Alhamdulillah

Depok terus diguyur hujan. Rasanya begitu teduh dan damai. Bulan Agustus saya memang batal wisuda S2 di FISIP Universitas Indonesia karena jadwal sidang belum juga saya terima. Berarti Ibu di Medan juga kemungkinan tak datang ke Jakarta, karena tak ada hari istimewa. Namun menurut saya, bahagia itu kita yang ciptakan sendiri. rasanya memang sedih, namun untuk apa di rundung malang.  Hingga Agustuspun berlalu. Saya memang tidak bisa wujudkan pristiwa bersejarah dan haru biru di Balairung UI, namun saya nikmati dengan pertemuan penyair di Meulaboh, Banda Aceh dan bertemu dengan teman teman baru disana. Karena puisi saya juga masuk dalam antologi "pasie karam" bersama seratus lebih penyair lainnya. Alhamdulillah. Agustus tetap memberikan kebahagiaan pada saya.

Tak terasa, selamat datang September. Bulan September, saya menelpon ibu dan berharap Ibu bisa berkunjung ke Jakarta dan ditemani adik yang bungsu , karena perjalanan jauh. Meski penuh dengan lika-liku, akhirnya Ibu berangkat ke Jkarta


Setelah sholat shubuh. Kami berangkat menuju Masjid Dian Al Mahri, yang sering disebut dengan masjid kubah emas. Supir sudah siap dan menerobos jalan yang sudah mulai ramai. Banyak sekali yang ingin shokat disana. Alhamdulillah terwujud cita-cita mengumpulkan keluarga besar saya terwujud meskipun minus pebri, adik saya yang sedang ambil spesialis kedokteran di Universitas Brawijaya. Saat kutbah terasa sekali banyak hikmah tentang pengorbanan dan lain sebagainya.Ada Ibu, Mella, Dedes, Ramon, adik ipar dan ponakanku yang cerdas dan sedamg lucu-lucunya, Farrel. 

Selepas sholat idul adha, kami belum juga beranjak dari tempat duduk, saya siap jadi photografer adik saya yang memang senang di photo. Alahamdulillah, indah sekali Idul adha kali ini. beberapa ornamen di masjid kubah emas mirip dengan masjidil haram, dan tentu rasanya senang sekali, dia terpanjatkan, semoga kelak saya bisa menunaikan ibadah haji di Makkah al Mukarromah.  Setelah perjalanan umroh pertama saya dengan ibu di bulan  April tepat hari lahir saya, tanggal 25 April 2011. Semoga terwujud, amin

Sekitar jam 11.00 Wib, kami makan siang disekitar masjid, dan mampir di warung makan Padang bernama " Sakato Juo". Saya memilih menu ikan bakar dengan cabai hijau dan ibu jugam sementara adik saya makan rendang. Wah enak banget rasanya makan setelah menunaikan sholat Idul adha. Saya  juga syukur sekali saya juga sempat puasa dua hari bersama Ibu, dan kami berbuka bersama.Indah sekali, sungguh rasanya semakin semangat menjalani hari-hari bersama Ibu. Ibu juga sudah menjalani masa pensiunnya, sehingga bisa menikmati waktu. Menjadi seorang perantau di ibukota, merasakan roller coaster dengan menyelesaikan kuliah doble master S2 di kampus swasta dan negeri terkenal di ibukota dengan biaya sendiri, serta menikmati membeli rumah pertama yang sederhana dengan keringat sendiri, adalah sesuatu yang kusyukuri.waktu begitu bermakna. Alhamdulillah 


Idul adha kali ini ada perasaan sedih juga karena paman satu-satunya dari pihak ayah berpulang, namun itulah makna kehidupan, yang kita lakukan hanyalah memaknai kehidupan dengan  ilmu dan amalan yang bermanfaat, serta kelak menjadi insan yang beruntung di dunia. Amin.

0 comments:

Post a Comment