Proyek
Kebahagian
gambar www.crishmom.com
Saat
seorang bayi terlahir didunia, dia akan menangis, seolah ini adalah bahasa yang
indah untuk mengatakan kepada dunia dan menangis nyaring” hai Bapak Ibuku, teman-teman semua, kenalkan aku penghuni baru dunia
ini”. Oh mungkin bukan demikian ya, ini hanya karena saya menulis dari sisi
humorisnya. Tentu artinya lebih bermakna dari hal itu, seperti ketika seorang
yang menangis menangis saat terlahir kedunia, kelak orang-orang akan menangisi kepergiannya
karena hal-hal baik dan kenangan indah yang dia tinggalkan, Disinilah value
dari seorang manusia.
Dan tentu saja setiap manusia yang terlahir
kedunia akan menua. Tentu Tuhan sudah memberikan semua fasilitas kepadanya didunia
seperti rezeki, jodoh dan usianya. Namun dalam rentang usianya, tentu banyak pengalaman
hidup yang dijalani baik suka dan duka.Jika
kehidupan adalah bilangan usia yang harus disyukuri dengan penuh suka cita,
sesungguhnya kita bisa menikmati rasa bahagia. Tentunya bahagia adalah perasaan
yang menyenangkan dimana kita merasakan hati yang ikhlas, lapang, riang, tenang
dan penuh kesyukuran.
Masih
ingatkah kapan terakhir kali kita bisa tersenyum dengan tulus?.Masih Ingatkah
kapan kita merasakan hati yang tenang meski hidup penuh masalah yang tak
berkesudahan? Ingatkah kapan kita tertawa dengan lepas? Ingatkah kapan kita
memeluk sahabat, keluarga atau orang tua terkasih dengan hangat?
Bahagia
setiap orang memang berbeda-beda, But we cannot force ourself to use another
shoes, we also have shoes that fit to us.
Artinya ukuran dan takaran bahagia
kita tidak bisa diperbandingkan dengan orang lain. Bagi seseorang memiliki
harta yang banyak mungkin menjadi sumber bahagia, namun bagi orang lain
memiliki waktu yang banyak dan luang bisa menjadi sumber bahagia. Meskipun bahagia
itu relatif, namun bahagia yang indah adalah bahagia tanpa syarat. Bahagia yang
tidak harus dipaksakan sesuai takaran yang rumit. Bahagia yang sumbernya kita
bisa ambil dari diri sendiri, dari hati kita, karena bukankah dalam hati
manusia dititipkan Tuhan sifat-sifat kasih sayang dan rasa cinta yang bisa kita
tebar untuk diri kita sendiri dan juga untuk sesama sehingga perasaan senang
akan melahirkan bahagia.
Proyek kebahagiaan
bisa menjadi milik setiap orang, karena bahagia adalah keputusan kita sendiri
untuk merasakan rasa yang kita bisa hadirkan sendiri. Kadang ada baiknya kita
menciptakan proyek kebahagiaan kita sendiri dengan menuliskan dan
menjurnal berbagai hal yang membuat kita bahagia setiap hari. Menarik bukan? Bahkan
seorang Penulis Gretchen Rubin menuliskan buku tentang The happiness project yang
bercerita tentang Kisah nyata seorang perempuan yang mencoba mencari apa yang
bisa membuatnya bahagia dan kemudian menjalani apa yang disebutnya proyek kebahagiaan
yang dimulai bulan per bulan sampai mencapai satu tahun. Dikisahkan dalam setiap
bulannya, ia membuat satu resolusi dengan mempraktikkan kasih sayang; meminta
pertolongan; mendapatkan lebih banyak kesenangan; menulis rasa syukur di buku
catatan; sampai melakukan sesuatu tanpa mementingkan hasil. Ia juga menerapkan
berbagai pendapat yang pernah ada tentang menjadi bahagia--dari pendapat para
ahli filsafat, rohaniwan, hingga pendapat sosok sukses lainnya. Semua
dijalaninya untuk menemukan mana yang berhasil membuatnya bahagia dan mana yang
tidak. Dan perjalanan proyek tersebut menghantarkannya pada hal yang
menyenangkan seperti mengekspresikan
perasaan-perasaan tak nyaman tidak akan menghilangkan perasaan itu; bahwa
perubahan yang sangat kecil bisa menghasilkan perbedaan yang sangat besar.
Semua penemuannya ini berkisar dari hal-hal yang sangat praktis sampai hal-hal
yang bersifat mendalam.
Ketika menulis
artikel ini saya mencoba mengumpulkan beberapa catatan kesyukuran saya tentang
hal-hal yang membuat saya bahagia dan memutuskan untuk bahagia dalam 3 bulan
terakhir, diantaranya, pertama, menyelesaikan 2 buku saya yang berjudul
" Diatas Langit Eropa Melamarmu dan Sepucuk Rindu Untuk Aisyah yang setia,
dan untuk buku terakhir, penjualannya untuk
donasi sosial seorang anak jalanan bernama Aisyah Pulungan yang sudah saya
serahkan sendiri bersama Relawan Lentera Pustaka Indonesia yang disambut penuh
haru oleh orangtua Aisyah Pulungan di Sumatera Utara jelang dua hari sebelum
lebaran, Kedua,Menerima telepon dari sahabat lama, teman semasa SMP
setelah 17 tahun lamanya hanya karena tulisan saya disebuah social media, Ketiga,
menikmati berkumpul bersama keluarga saat lebaran, Keempat, bermain dan melatih keponakan saya yang masih berusia satu
tahun untuk berjalan, Kelima, menemukan agenda kerja almarhum Bapak yang
berisi pidato dan puisi, Keenam, mendapat kesempatan melanjutkan study
kejenjang yang lebih tinggi dari tempat bekerja, Ketujuh, mendapatkan
kenikmatan saat mentadaburi kitab suci saat ramadhan dan bisa khatam sekali
dalam aktivitas agenda yang cukup padat, Kedelapan, menerima buku puisi
dan sepucuk surat dari seorang Penyair tuna netra karena mendengarkan saya
berpuisi di stasiun Radio di kota kelahiran saya, Kesembilan, bersahabat
dengan para rekan blogger Kompasianer, dan satu diantaranya selalu membagunkan
saya sholat Tahadjud tiap malam (Semoga beliau membaca tulisan ini dan selalu
dalam lindunganNya), Kesepuluh, menemukan kembali soulmate saya yang hampir hilang dan ditemukan lagi, si Nikon 3100
di Bandara Soekarno Hatta karena kebaikan Petugas Bandara dan Manajemen Garuda
Airways (Terimakasih CE0 Garuda, Pak Emirsyah Satar) Kesebelas, menertawakan diri
sendiri karena salah mengirimkan sms pada rekan kerja yang isinya puisi
romantis, hingga akhirnya puisi itu di share kesemua teman:) lucu tapi malu,
Keduabelas, memakai baju Abaya saat
lebaran kemarindari seorang sahabat dari Yaman yang pernah saya ajari Bahasa
Indonesia saat di Medan tiga tahun lalu, Ketigabelas, Mendapat tiga undangan para
duta besar negara sahabat untuk diskusi tentang ekonomi dan budaya, dan yang
terakhir yang keempatbelas adalah bisa berbagi tulisan sederhana tentang
inspirasi, motivasi, hal positif dan kebaikan kepada para sahabat setiap
hari.
Itulah sedikit
catatan kesyukuran yang saya putuskan menjadi bagian dari proyek kebahagiaan
saya, tentu Proyek kebahagiaan selalu menyenangkan, unik, istimewa untuk setiap
orang. Hanya mengenangnya menjadi sesuatu yangmembuat kita bahagia, tumbuh,
utuh dan meyakini kasih sayangNya yang luar biasa keapda kita. Namun terkadang
kita hanya men “ zoom” kesulitan-kesulitan kita dan permasalahan hidup kita
yang hingga melupakan hal-hal yang
harusnya kita syukuri.
Mari merasakan dan
menikmati setiap momen yang kita lalui baik yang lucu, unik, haru,
hingga semua itu akan menjadi satu paket proyek kebahagiaan yang indah. Bukankah
waktu terlalu singkat untuk berkabung dalam kecewa dan gundah gulana atas
kehidupan yang akan berakhir juga. Bukankah lebih baik tersenyum dan menikmati
semua momen hidup dengan sadar, sederhana dan bahagia, dan lihatlah Tuhan akan
bekerja dengan baik untuk mengirimkan rasa yang indah dan menyenangkan dihati
kita. Lalu tunggu apalagi, yuk berbagi dan nikmati proyek kebahagiaan kita. Salam inspirasi.salam bahagia.
happiness is mindfulness
ReplyDelete