Setiap kata selalu mengirimkan spirit dan pesan di dalamnya
dan akan menarik jika dituangkan dalam surat dan puisi
dan dalam surat ini saya tuliskan surat saya sebagai
salah satu dari putera-puteri bangsa
sebagai salam perkenalan untuk calon pemimpinnya
Surat
Untuk Pak Jokowi dan Sebait Puisi
dari
Edrida Pulungan
Kepada yang terhormat
Bapak Joko widodo
Salam inspirasi dari anak negeri
Semoga Bapak selalu
dalam keadaan sehat dan dalam lindunganNya. Saya menuliskan surat ini pada
pertengahan juni di hari jum’at yang berkah. Semoga Bapak sempat membacanya dan menjadi
penghibur hati dalam suasana yang begitu euforia menjelang pesta demokrasi kan
tiba.
Mungkin Bapak akan
tersenyum jika mengetahui surat ini berasal dari salah satu peserta Youth
Change Makers Indonesia yang diadakan pada tahun 2012 dalam tajuk acara “
Sumpah pemuda Jilid II ”Konfrensi anak-anak muda Indonesia yang telah berkontribusi
untuk komunitas dan masyarakatnya.Itulah pertama kali saya melihat Bapak. Saya
beruntung hadir karena pernah memberdayakan petani salak di kota kelahiran
saya.Saya mendengar dan melihat dengan cermat saat itu Bapak presentasi tentang
kemajuan Kota Solo melalui program yang Bapak jalankan. Mulai dari penataan kota, peremajaan pasar
tradisional hingga ide Bapak yang inovatif menempatkan perempuan sebagai kepala
dinas Stapol PP. Sungguh sangat berkesan bagi saya. Inovatif dan breaktroughJ.
Ini baru leader.
Hingga Banyak peserta
yang terinspirasi termasuk saya. Sebagai seorang putri daerah di satu kota
kecil sepuluh jam dari Kota Medan hingga tiba di kota adalah hal yang tak
pernah saya banyangkan. Mungkin begitu juga dengan Bapak.
Tahun 2014 mungkin tahun
yang bersejarah bagi Bapak, karena menjadi calon Presiden RI 1. Ternyata
perjalanan Bapak begitu unik dan inspiratif, sama dengan surat yang Bapak
tuliskan dalam buku “ Menjadi Indonesia dari dan Untuk Pemimpin Indonesia”
terbitan Tempo institut. Ada beberapa kata yang inspiratif dalam surat Bapk
yang mengatakan “ Bagi saya memimpin adalah mendengarkan”, Politik adalah cara
yang dijalankan dengan sebuah idealisme, dan saatnya bangun, bergerak,
membangun identitas Indonesia, berproses menjadi Indonesia. Mari Kita songsong
bersama.
Kata-kata tersebut begitu
sederhana dan mudah dipahami bagi saya. Ternyata menyederhanakan masalah adalah
bagian yang paling penting dan berharga untuk Indonesia. Jika saya ditanya
apakah yang saya akan kontribusikan kepada Indonesia. Saya akan mendengar dan
menulis dengan telinga. Siapa tahu saya bisa kelak mebantu Bapak menjadi
penulis pidato yang menjadi bagian komunikasi publik seorang pemimpin kepada
rakyatnya dan juga masyarakat internasional.
Tapi
izinkan saya belajar kepada Bapak untuk belajar sabar, mendengar dan memberikan
yang terbaik dari kemampuan yang saya punya. Karena tiada yang kebetulan. Bagi
saya menjadi orang yang bermanfaat dengan kehidupan yang sederhana dan berkah
adalah kebahagiaan tersendiri. Semoga kelak kita bersua lagi. Saat saya
menyaksikan Bapak dalam momen indah, dan memperdengarkan lagu “ Indonesia Raya”
di Istana Negara. Apapun hasil dari pemilihan umum oleh rakyat. Bagi saya Bapak
tetap leader sejati. Tentu sangat
menyenangkan bekerja dengan seorang pemimpin yang sederhana, sabar, mendengar
dan bisa menjadi bagian Indonesia dimasa depan.
Untuk
menutup surat ini saya akan tuliskan sebait puisi untuk Bapak dengan judul
Narasi Pemimpin Muda Untuk Indonesia. Hadiah untuk Bapak. Semoga memberikan
Bapak semangat dalam berjuang menjadi pemimpin sejati.
Narasi Pemimpin Muda Untuk
Indonesia
1
Gelap
Jelang fajar yang berfijar terang
Saat embun meninggalkan dedaunan
Dalam hiruk pikuk shubuh yang mengejar senja
Engkau diam dalam zikir dan pikir
Mengeja
Menghitung
Membaca sebuah narasi bangsa
Mengalir dari titik nadir
Membuat detak jantungmu berdesir
Apakah engkau akan sampai disana?
Menuju Jejak- jejak perjalanan keabadian
Bernama kesetiaandalam kedigdayaan bangsa
2
Engkau membaca
Nafak tilas tiga setengah abad
dan kejayaan masa lalu
Harumnya nama bangsamu
Dalam titah raja-raja
Samudera Pasai, Sriwijaya hingga Majapahit
Engkau dengar kisah
Sang pelopor
Sang pejuang
Sang Pencerah
Sang Pendiri bangsa
Yang meski seiring sejalan bergandengan tangan
Menjinakkan ego yang berpetualang dalam keragaman
perbedaaan yang harus satu
Bhinneka Tunggal ika
Demi nusantara yang berdiri tegak diantara
bangsa-bangsa dunia
Setelah terseok sekian lama dalam penjajahan yang
merajalela
3
Wahai Pemimpin muda bangsa
Hari ini engkau harus lunasi janjimu
Dalam sebuah narasi Indonesia Jaya hingga titik tanpa
koma
Narasi tentang kesetiaan, cinta dan baktimu pada
negeri
yang mengalir dalam denyut nadi dandarahmu
Membayangkan senyum anak-anak bangsa
yang unggul sejahtera
Menuju masa depan gemilang, cemerlang membentang
Di negeri Khatulistiwa
4
Wahai engkau sang pejuang
Pemimpin muda masa depan bangsa
Rakyat menunggumu didepan mengambil estafet
kepemimpinan
Yang harus kau rekonstruksi ulang
Eja ulang dua dinding bathinmu
Eja rasa dan asamu
Rasa cinta baktimu pada negeri ibu pertiwi
Asasemangat juangmu yang menggelora
tertempa tak berhenti
Sanggupkah Engkau menjadi calon pemimpin bangsa
terpilih
Dinegeri ini
5
Bacalah sebaris narasi
Engkau mengerti tentang sejarahmu sebagai anak negeri
Karena Engkau terlahir dari rahim
keberanian, kesetiaan, pengorbanan dan harapan
Jangan engkau diam dalam kelam
Terlena mencari kata kunci
Bacalah sandi
Pecahkan teka-teki sebuah narasi
6
Pemimpinku
Hari ini engkau harus lunasi janji
Membangun sebuah narasi Indonesia menuju harapan baru
Narasi tentang kesetiaan, cinta dan baktimu pada
negeri
Semoga mengalir dalam denyut nadi dan darahmu
Menuju Indonesia abadi
" Puisi ini akan dibacakan dihadapan calon
pemimpin bangsa, 2014"
Salam
inspirasi dari seorang perangkai kata dari kota kecil diatas kaki bukit
Sumatera.
Jakarta,
Jum’at 20 juni 2014
Edrida
Pulungan
Daftar Para Pemenag surat untuk Jokowi, semoga saya bisa masuk nominasi ya :)
http://www.suratuntukjokowi.com/
senang sekali karena jurinya adalah sosok dan tokoh yang kompeten di dalamnya, ini dia
senang sekali karena jurinya adalah sosok dan tokoh yang kompeten di dalamnya, ini dia
0 comments:
Post a Comment