Kepada Hati yang Tega Melempar Rindu ke Hatiku
Sepasang matamu yang teduh itu
tak akan pernah kulupa
menatapku lama
menukik tajam mengalir hingga aliran darahku
dan aku terbius tak merasakan apapun pada siapa
namun euforia padamu saja
engkau hadir tanpa terduga
seperti rinai senja di lingkarab awan biru
Datang semaumu tanpa permisi pada matahari
sungguh semena-mena
Matamu bicara
melukis aroma rasa dihatiku
Meski lisanmu terdiam
namun engkau hadir melukis kenangan
Hingga engkau berlalu begitu saja
Kutunggu rasamu terlafazkan syhadu
dalam seribu detik yang singkat
kita terpikat dalam hati yang terikat
satu makna
dan itu cinta
Akh beginu rasanya
Kau tega melempar rindu pada hatiku
Meski semua pintu kututup rapat
Namun engkau ketuk pintu hatiku keras-keras
Seolah berkata" Buka Pintunya,Bukalan, Ini aku sudah datang"
Aku bahagia tak terperikan
Hatiku melompat-lompat di dalam
Namun sayang engkau jauh dari pandangan
dan kini semua bukan lagi soal tatapan matamu itu
atau pintu hatiku yang telah kubuka untukmu
Namun ini tentang rinduku yang telah memuncak
seperti larva yang memanas ganas
akan meletus jua di detik keseribu
dalam tarikan nafas
Kini aku dan kamu ada diantara rasa yang tak pernah selesai
panjangnya kilometer asa dan jarak
Bagaikan spasi yang menari-nari tanpa jeda
aku menghitung setiap pagi
bagaimana rindu ini sampai pada puncak rasa hakikinya
Tahukah engkau embun telah menjadikan dirinya saksi
Kala aku membuka mataku
Maka yang ingin kusaksikan adalah dirimu
serta tatapan matamu yang kurindukan itu
membelai hangat segenap rasaku
Atau terbiarkan beku hinnga mendingin hasratku
dan sepipun bisa membunuhku
akh... aku rela engkau melempar rindu ke hatiku
Karena senyuman,ciuman dan serta pelukanmu
yang akan menggenapkanku
Jakarta, 4 januari 2016
saya ingin punya buku dan tandatanganmu nich...
ReplyDeleteMau pesan buku puisi ku kan"rindu yang teduh" dikirim kemana
DeleteKapan maunya kak
Delete