Menuju Jakarta Cemerlang, Damai dan
Tangguh
Jakarta, yang dulu dikenal dengan Batavia adalah kota
dagang dengan luas 661,52 km² dengan penduduk berkisar 10.187.595
jiwa. Jakarta
sebagai ibukota negara Indonesia
bertumbuh menjadi pusat pemerintahan, bisnis, politik, dan kebudayaan. Di
Jakarta kita temukan banyak tempat
berdirinya kantor-kantor diplomatik perwakilan negara-negara sahabat dan juga
Kantor sekretariat ASEAN. Di Jakarta pula banyak berdiri kantor pusat BUMN,
seperti perusahaan swasta dan perusahaan asing.
Kota Jakarta, bagaikan kota yang menawarkan banyak
dongeng dengan kisah-kisah yang
terbangun indah dengan simbol gemerlap
sehingga Jakarta selalu memikat bagi siapa saja untuk datang, sekedar
mengadu nasib dan juga kota impian untuk kesuksesan bagia semua orang yang
datang merantau ke Jakarta dan meninggalkan daerahnya. Namun Jakarta juga punya
sisi gelap menopang penduduk yang semakin padat dan tingkat polusi yang semakin
tinggi dan tingkat kriminal yang merajalela sehingga Jakarta membutuhkan
Pemimpin yang bijaksana dengan ilmu, pengalaman dan kemampuan membenahi Jakarta
agar jadi kota yang cemerlang di bidang pendidikan, sosial, budaya dan agama.
Bahkan Jakarta menjadi kota
impian, tempat setiap anak bangsa menabur cita-citanya dan kelak menuainya
dengan paripurna.
Jakarta adalah kota yang dibangun diatas 1001 Mimpi Anak
Negeri.
Meskipun
permasalahan Jakarta yang paling klasik adalah
seperti banjir, macet dan rawan menjadi sesuatu yang rumlah namun menjadi
permasalahan bagi masyarakatnya yang menginginkan Jakarta
bebas macet dan tidak menerima banjir tahunan yang menjadi langganan keresahan
masyarakat Jakarta.
Penduduknya yang cendrung dinamis dan individualis menjadikan wajah Jakarta sedikit angkuh, disinilah program Pemerintah harus
bersinergi menjadikan Jakarta menjadi kota yang ramah
karena banyaknya daerah miskin kota
yang kumuh dan kotor, karena masih banyak masyarakat yang tinggal di pinggir
kali sehinggga membahayakan kesehatan ibu dan anak dan keluarganya. Tentu saja
perlu adanya pemberdayaan masyarakat
dengan budaya hidup bersih dan penyuluhan kesehatan dari dampak
kemungkinan penyakit seperti demam berdarah, malaria dan diare. Sehingga membangun
kesadaran masyarakat adalah tantangannya.
Jakarta cemerlang jika perekonomian masyarakat
juga baik karena berkurangnya pembangunanm dan juga hubungan sosial yang
terjalin baik antar sesama masyarakat dan warga dengan mengadakan
kegiatan-kegiatan positif seperti gotong royong saat hari libur dan mengadakan
piknik bersama di daerah terbuka untuk public
seperti taman-taman kota.
Hal ini juga bertujuan mengurangi tingkat
stres masyarakatnya bisa berkurang apalagi jika banyak ada ruang hijau sehingga
masyarakat menikmati udara segar dan masyarakat menjadi sehat dan bugar. Karen apermasalahan Jakarta juga bisa dilihat
dengan terbatasnya ketersediaan lahan dan ruang terbuka hijau yang harusnya bisa ditanami juga dengan metode tanaman dalam pot atau
hidroponik dan semua menuntut kreatifitas masyarakat di pemukiman padat
penduduk namun tentu tidak terlepas dari pemimpin Jakarta kedepan yang
berwawasan lingkungan.
Jakarta yang damai jika sesama masyarakat saling
rukun dan tidak gampang terpicu masalah, karena masyarakat gampang tersulut
emosi hanya gara0gara masalah sepele dalam masyarakat. Begitu juga dengan anak
sekolah sebagai generasi muda Jakarta gampang
sekali ikut-ikutan tawuran atas dasar setia kawan di Jakarta. Untuk itu kedepan Jakarta harus mempunyai balai rembug sebagai bagian dari tempat
masyarakat berkumpul dan saling berdiskusi tentang berbagai persoalan warga
Jakarta yang tangguh jika masyarakat Jakarta mendapatkan
pendidikan yang layak untuk bekal hidupnya kelak sehingga bisa mendapatkan
pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari.
Ketahanan ekonomi dari keluarga sangat bergantung dari lapangan kerja yang
memadai dan juga akses untuk mendirikan izin usaha juga mudah dan tidak
berbelit-belit sehingga terbuka banyak peluang kerja bagi masyarakat
Jakarta membutuhkan
pemimpin yang bertakwa, bijaksana, berwawasan pembangunan sosial dan mengayomi
masyarakatnya. Sehingga kedepan 1001 mimpi paea anak negeri yang tinggal di Jakarta dapat menikmati kotanya dan menjadi
penghuni yang betah karena merasa tenang, tenteram dan sejahtera. Karena
bagaimanapun Jakarta bukan hanya berkah bagiu
warganya tapi juga berkah bagi wajah pendatang baik warga negara asing yang
bermukim di Jakarta
dalam ranah kerja, bisnis dan menuntut ilmu. Karena wajah Jakarta adalah wajah pemimpin dan
masyarakatnya. Jakarta adalah wajah Indonesia di mata negara-negara
sahabat dan negara internasional. Jakarta adalah wajah pemimpinnya yang membawa
Jakarta dan warganya cemerlang, damai dan tangguh sehingga Jakarta kelak
termasuk menjadi kota dunia yang nyaman di huni
dan kota yang membuat masyarakatnya merasa bahagia, karena mimpi-mimpi
para masyarakat Jakarta adalah mimpi masyarakat Indonesia juga.
Jakarta seperti deru waktu yang
memburu setiap penghuninya dalam lintasan globalisme yang tidak terelakkan.
Masyarakat memang harus berdaya dan berbenah dan Pemimpinnya harus amanah
sehingga tercapai kualitas kehidupan masyarakat Jakarta yang sejahtera dan
bahagia. Seperti tergambar dalam bait-bait puisi saya yang berjudul ”Karena Jakarta Memilihku”
Jakarta, engkau kota yang tak tidur
Meski gelap dan pekatnya malam
Memberimu selimut untuk
beristirahat dalam jeda
Dalam jeritan tangis mereka yang miskin papa
Dalam gemerlapnya hidup mewah dan sentosa
Namun kuharap impian
juga
yang membangunkan angkuhmu Jakarta
Untuk tersadar mencuci wajahm yang berdebu
Agar bersinar dan cemerlang
Danaku betah untuk berlabuh atau berpetualang
Dan bait-bait puiskui untukmu Jakarta
Hanya sederhana
Dalam tiga baris kata yang ajaib
Aku datang jakarta
Aku datang kehadapanmu
Karena engkau memilihku
Salam cerdas.
Selamat Pagi Jakarta
25 Februari
2015
0 comments:
Post a Comment