Mengulas Puisi Koper Pengetahuan dan Cinta Karya Pical Gadi
Mari menikmati baris-baris bait dalam puisi. semoga mengindahkan jiwa dalam petikan makna di setiap katanya. Puisi Pical Gadi saya pilih untuk jadi pembahasan karya sastra meski pemahaman saya tentu masih minim namun saya ingin mengapresiasi puisi yang mencerminkan akan pilihan jalan, pemaknaan pada pengetahuan dan cinta serta simbol koper yang melekat pada judul puisi
Bisa dibaca disini
http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
Bisa dibaca disini
http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok
ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggal
atau memandang ke depan
untuk menyapa jejak yang belum terjadi. .
Koper pengetahuan akan bertambah setiap
kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu
berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit meninggalkannya
atau
membawanya serta saya jadi teringat dengan puisi
Puisi tersirat tentang tema dari puisi ini adalah tentang “pilihan dalam kesendirian,serta perjalanan dengan sebuah pilihan yang dapat
mempengaruhi hidup kita dimasa depan, dan setiap pilihan yang kita ambil akan
membuat hidup menjadi berbeda, dan meskipun perjalanan begitu jauhnya
tetap harus di tuntaskan. Seperti refleksi puisi Robert Frost yang memilih diantara persimpangan meskipun ada perbedaan tentang perjalanan yang jarang dilewati.
The Road Not Taken
Namun akhirnya setiap insan menuju perjalanan keabadian yakni kematian,Dan untuk perjalanan spiritual ini bisa dibaca tntas dalam buku Komaruddin Hidayat dengan judul Psikologi Kematian yang sangat sufistik
dan bisa dilihat dalam baris puisi Pical dibawah ini
The Road Not Taken
Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;
Then took the other, as just as fair,
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;
Though as for that the passing there
Had worn them really about the same,
And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black.
Oh, I kept the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way,
I doubted if I should ever come back.
I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
Two roads diverged in a wood, and I—
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.
Namun akhirnya setiap insan menuju perjalanan keabadian yakni kematian,Dan untuk perjalanan spiritual ini bisa dibaca tntas dalam buku Komaruddin Hidayat dengan judul Psikologi Kematian yang sangat sufistik
dan bisa dilihat dalam baris puisi Pical dibawah ini
Kadang kamu harus bertemu persimpangan
tanpa tanda selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas,
tenggara atau barat.
Tak perlu takut memilih karena setiap
pilihan yang salah
hanya akan kembali membawamu kembali. .
Kalau kamu meninggalkan sebagian
koper-koper itu
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di
tempat yang sama jika kamu tanggalkan. .
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit
dan manis
kamu akan selalu berada di tengah di antara pilihan yang tidak
terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamu
atau mencium yang manis agar kerasan di sampingmu. .
Koper berisi cinta akan bertambah setiap
kali kamu mengecup dan mencium.
Kian lama kian berat memang tapi kamu berada di
antara pilihan yang tidak terlalu sulit meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Tinggalkanlah koper-koper itu tidak ada
pencuri dalam perjalanan ini. .
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi
perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang
terlewatkan. .
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini
tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang
tertinggal di belakang
an sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu
di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali
semua
pengetahuan dan cinta yang tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam
kepalamu. --------
sebuah permenungan, Makassar
29 Juli 2016
Saya membaca sajak ini dan berhenti bernafas berkali-kali pada setiap titiknya. Seolah setiap kata membawa saya pada jeda makna aksara. Bahasanya begitu sederhana dan tercerna secara dialogis. Tiada metaforik namun filosofis makna beredar disetiap kata
Koper pengetahuan dan cinta seperti kisah tentang perjalanan seorang insan untuk menemukan setiap jalan dan pilihan di persimpangan. Lalu semua jalan yang dipilih tiada yang salah. Hanya menjadi bekal untuk dibawa pulang oleh diri sendiri.
Pencarian terhadap ilmu akan jadi oase berkepanjangan karena semua pengetahuan adalah bermakna dan bermanfaat untuk kehidupan dan jiwa tak pernah terpuaskan dalam meraih cita
lalu Pical juga menegaskan sekali lagi tentang makna kebebasan untuk terus berjalan dan tidak meragu melangkah. hal itu terungkap dalam larik-larik puisi
Tinggalkanlah koper-koper itu tidak ada
pencuri dalam perjalanan ini. .
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi
perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang
terlewatkan. .
Kemudian Pical mengakhiri puisinya dengan ketegasan yang lembut bahwa setiap jejak masa lali akan memiliki maknanya sendiri begitu juga masa depan yang masih panjang dihadapan dan tiada yang tahu apa yang akan ada di depan .
Hal itu terlihat dalam bait terakhir puisinya
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini
tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang
tertinggal di belakang
an sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu
di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali
semua
pengetahuan dan cinta yang tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam
kepalamu
Namun dalam bait puisi tersebut tersirat kebebasan dan keberanian melewati semua jalan dan koper semakin penuh untuk diangkat atau koper tersebut harus dikurangi isinya jika sudah menjadi beban berat untuk dibawa melangkah. Namun semuanya akan menjadi perjalanan yang menyenangkan jika ikhlas menjalaninya atau melelahkan jika tiada tujuan Namun semua perjalanan selalu memiliki misteri seperti pilihan itu tersendiri dan terkadang tidak sesuai dengan yang kita bayangkan. Selamat atas Puisinya mas Pical Hadi Ya :)
selamat membawa koper pengetahuan dan cinta. salam inspirasi perempuan pecinta Puisi
bisa dibaca di edpulungan.blogspot.com
bisa dibaca di edpulungan.blogspot.com
Terbaru
Headline
Rubrik
Event
HIGHLIGHT HEADLINE PUISI
[Puisi] Koper Pengetahuan dan Cinta
29 Jul 2016 | 17:24 Dibaca : 54 Komentar : 5 Rating :7
Gambar dari: petapixel.com
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggal
atau memandang ke depan untuk menyapa jejak yang belum terjadi.
.
Koper pengetahuan akan bertambah setiap kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Kadang kamu harus bertemu persimpangan tanpa tanda
selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas, tenggara
atau barat.
Tak perlu takut memilih
karena setiap pilihan yang salah hanya akan kembali membawamu kembali.
.
Kalau kamu meninggalkan sebagian koper-koper itu
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di tempat yang sama jika kamu
tanggalkan.
.
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit dan manis
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamu atau mencium yang manis agar
kerasan di sampingmu.
.
Koper berisi cinta akan bertambah setiap kali kamu mengecup dan mencium.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Tinggalkanlah koper-koper itu
tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
.
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan.
.
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakang
dan sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali semua pengetahuan dan cinta yang
tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu.
--------
sebuah permenungan, Makassar 29 Juli 2016
Pical Gadi
/picalgadi
TERVERIFIKASI
Kepala Bidang Pemberdayaan Credit Union Mekar Kasih Makassar|
Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com |
planet-fiksi.blogspot.com
Selengkapnya...
Berhenti Mengikuti Mulai Obrolan
loading...
0
0
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI
TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL picalgadi koper cinta pengetahuan fiksiana fiksi puisi
LAPORKAN TANGGAPI
Siapa Yang Menilai Tulisan Ini ? 7
Beri Nilai
Ricky Vinando
Inspiratif
Tutut Setyorinie
Menarik
Weedy Koshino
Menarik
TJIPTADINATA EFFENDI
Inspiratif
Syantrie Aliefya
Inspiratif
Bambang Setyawan
Inspiratif
Lilik Fatimah Azzahra
Inspiratif
Edrida Pulungan 29 Jul 2016 | 18:54
wah saya jadi merenung, selamat ya mas puisinya
Balas Hapus
Tutut Setyorinie 29 Jul 2016 | 18:49
puisi yang menarik:)
Balas
Weedy Koshino 29 Jul 2016 | 18:37
Baru mo nurunin koper mas pical mo mudik :))
Balas
TJIPTADINATA EFFENDI 29 Jul 2016 | 18:36
Selamat HL mas Pical... tulisan inspiratif, salam hangat
Balas
Bambang Setyawan 29 Jul 2016 | 18:18
Ya bang, koper punya sy sdh mulai kosong nih
Balas
Nilai Tertinggi
[Puisi] Koper Pengetahuan dan Cinta
Pical Gadi
1 jam lalu
Tentang Diskusi dengan Semen 50 Kg
Mikha Marthen Kamma
7 jam lalu
Menghentikan Waktu
Latifah Maurinta
3 jam lalu
Vonis Kematian Sang Pembunuh Bayaran
Tutut Setyorinie
7 jam lalu
Kematian yang Menakutkan
Lina lie
4 jam lalu
Terpopuler
Semesta yang Berputar
Syantrie Aliefya
9 jam lalu
Vonis Kematian Sang Pembunuh Bayaran
Tutut Setyorinie
7 jam lalu
Mengapa Sabdo Pandito Ratu Bisa Roto Sak Nagari
MJK Riau
9 jam lalu
“Tante, Busway Lewat Tuh"
Tri Lovianti
5 jam lalu
Saya Bukan Artis, Kamu Ngefansnya Sama Artis Saja
Tri Lovianti
4 jam lalu
dongeng
+ index
Ular Naga Panjangnya Bukan Kepalang
MJK Riau
8 jam lalu
Mengapa Sabdo Pandito Ratu Bisa Roto Sak Nagari
MJK Riau
9 jam lalu
Nikmat Dzikir
Hadi Civil
1 hari lalu
cerpen
+ index
Menghentikan Waktu
Latifah Maurinta
3 jam lalu
Eksekusi
SAYID JUMIANTO, S.PD
3 jam lalu
Garis Tuhan
Ika Septi
3 jam lalu
puisi
+ index
Segumpal Hati Tertinggal
Subhan Riyadi
34 menit lalu
[Puisi] Koper Pengetahuan dan Cinta
Pical Gadi
1 jam lalu
Perusak Generasi, Wajib Dieksekusi
Syantrie Aliefya
2 jam lalu
drama
+ index
[Bulan Kemanusiaan RTC] Wajah Ceria Tegar Prahara Eps.1
Tamita Wibisono
2 hari lalu
[BulanKemanusiaan RTC] Melihat Si Sisypus dari Berbagai Sisi
Wild flower
2 hari lalu
Prometheus (Secungkil Kisah Tak Terungkap)
Wild flower
4 hari lalu
novel
+ index
Wanita yang Sangat Mengagumkan #16
Roland Torindatu
3 jam lalu
Embun Daun
Sofian Pian
4 jam lalu
Pathok Bandara, Sebuah Novel (46)
SAYID JUMIANTO, S.PD
21 jam lalu
Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Terbaru
Headline
Rubrik
Event
HIGHLIGHT HEADLINE PUISI
[Puisi] Koper Pengetahuan dan Cinta
29 Jul 2016 | 17:24 Dibaca : 54 Komentar : 5 Rating :7
Gambar dari: petapixel.com
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggal
atau memandang ke depan untuk menyapa jejak yang belum terjadi.
.
Koper pengetahuan akan bertambah setiap kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Kadang kamu harus bertemu persimpangan tanpa tanda
selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas, tenggara
atau barat.
Tak perlu takut memilih
karena setiap pilihan yang salah hanya akan kembali membawamu kembali.
.
Kalau kamu meninggalkan sebagian koper-koper itu
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di tempat yang sama jika kamu
tanggalkan.
.
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit dan manis
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamu atau mencium yang manis agar
kerasan di sampingmu.
.
Koper berisi cinta akan bertambah setiap kali kamu mengecup dan mencium.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Tinggalkanlah koper-koper itu
tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
.
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan.
.
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakang
dan sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali semua pengetahuan dan cinta yang
tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu.
--------
sebuah permenungan, Makassar 29 Juli 2016
Pical Gadi
/picalgadi
TERVERIFIKASI
Kepala Bidang Pemberdayaan Credit Union Mekar Kasih Makassar|
Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com |
planet-fiksi.blogspot.com
Selengkapnya...
Berhenti Mengikuti Mulai Obrolan
loading...
0
0
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI
TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL picalgadi koper cinta pengetahuan fiksiana fiksi puisi
LAPORKAN TANGGAPI
Siapa Yang Menilai Tulisan Ini ? 7
Beri Nilai
Ricky Vinando
Inspiratif
Tutut Setyorinie
Menarik
Weedy Koshino
Menarik
TJIPTADINATA EFFENDI
Inspiratif
Syantrie Aliefya
Inspiratif
Bambang Setyawan
Inspiratif
Lilik Fatimah Azzahra
Inspiratif
Edrida Pulungan 29 Jul 2016 | 18:54
wah saya jadi merenung, selamat ya mas puisinya
Balas Hapus
Tutut Setyorinie 29 Jul 2016 | 18:49
puisi yang menarik:)
Balas
Weedy Koshino 29 Jul 2016 | 18:37
Baru mo nurunin koper mas pical mo mudik :))
Balas
TJIPTADINATA EFFENDI 29 Jul 2016 | 18:36
Selamat HL mas Pical... tulisan inspiratif, salam hangat
Balas
Bambang Setyawan 29 Jul 2016 | 18:18
Ya bang, koper punya sy sdh mulai kosong nih
Balas
Nilai Tertinggi
[Puisi] Koper Pengetahuan dan Cinta
Pical Gadi
1 jam lalu
Tentang Diskusi dengan Semen 50 Kg
Mikha Marthen Kamma
7 jam lalu
Menghentikan Waktu
Latifah Maurinta
3 jam lalu
Vonis Kematian Sang Pembunuh Bayaran
Tutut Setyorinie
7 jam lalu
Kematian yang Menakutkan
Lina lie
4 jam lalu
Terpopuler
Semesta yang Berputar
Syantrie Aliefya
9 jam lalu
Vonis Kematian Sang Pembunuh Bayaran
Tutut Setyorinie
7 jam lalu
Mengapa Sabdo Pandito Ratu Bisa Roto Sak Nagari
MJK Riau
9 jam lalu
“Tante, Busway Lewat Tuh"
Tri Lovianti
5 jam lalu
Saya Bukan Artis, Kamu Ngefansnya Sama Artis Saja
Tri Lovianti
4 jam lalu
dongeng
+ index
Ular Naga Panjangnya Bukan Kepalang
MJK Riau
8 jam lalu
Mengapa Sabdo Pandito Ratu Bisa Roto Sak Nagari
MJK Riau
9 jam lalu
Nikmat Dzikir
Hadi Civil
1 hari lalu
cerpen
+ index
Menghentikan Waktu
Latifah Maurinta
3 jam lalu
Eksekusi
SAYID JUMIANTO, S.PD
3 jam lalu
Garis Tuhan
Ika Septi
3 jam lalu
puisi
+ index
Segumpal Hati Tertinggal
Subhan Riyadi
34 menit lalu
[Puisi] Koper Pengetahuan dan Cinta
Pical Gadi
1 jam lalu
Perusak Generasi, Wajib Dieksekusi
Syantrie Aliefya
2 jam lalu
drama
+ index
[Bulan Kemanusiaan RTC] Wajah Ceria Tegar Prahara Eps.1
Tamita Wibisono
2 hari lalu
[BulanKemanusiaan RTC] Melihat Si Sisypus dari Berbagai Sisi
Wild flower
2 hari lalu
Prometheus (Secungkil Kisah Tak Terungkap)
Wild flower
4 hari lalu
novel
+ index
Wanita yang Sangat Mengagumkan #16
Roland Torindatu
3 jam lalu
Embun Daun
Sofian Pian
4 jam lalu
Pathok Bandara, Sebuah Novel (46)
SAYID JUMIANTO, S.PD
21 jam lalu
Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggal
atau memandang ke depan untuk menyapa jejak yang belum terjadi.
.
Koper pengetahuan akan bertambah setiap kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Kadang kamu harus bertemu persimpangan tanpa tanda
selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas, tenggara atau barat.
Tak perlu takut memilih
karena setiap pilihan yang salah hanya akan kembali membawamu kembali.
.
Kalau kamu meninggalkan sebagian koper-koper itu
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di tempat yang sama jika kamu tanggalkan.
.
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit dan manis
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamu atau mencium yang manis agar kerasan di sampingmu.
.
Koper berisi cinta akan bertambah setiap kali kamu mengecup dan mencium.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Tinggalkanlah koper-koper itu
tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
.
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan.
.
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakang
dan sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali semua pengetahuan dan cinta yang tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu.
--------
sebuah permenungan, Makassar 29 Juli 2016
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggal
atau memandang ke depan untuk menyapa jejak yang belum terjadi.
.
Koper pengetahuan akan bertambah setiap kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Kadang kamu harus bertemu persimpangan tanpa tanda
selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas, tenggara atau barat.
Tak perlu takut memilih
karena setiap pilihan yang salah hanya akan kembali membawamu kembali.
.
Kalau kamu meninggalkan sebagian koper-koper itu
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di tempat yang sama jika kamu tanggalkan.
.
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit dan manis
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamu atau mencium yang manis agar kerasan di sampingmu.
.
Koper berisi cinta akan bertambah setiap kali kamu mengecup dan mencium.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Tinggalkanlah koper-koper itu
tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
.
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan.
.
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakang
dan sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali semua pengetahuan dan cinta yang tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu.
--------
sebuah permenungan, Makassar 29 Juli 2016
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarin
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggal
atau memandang ke depan untuk menyapa jejak yang belum terjadi.
.
Koper pengetahuan akan bertambah setiap kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Kadang kamu harus bertemu persimpangan tanpa tanda
selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas, tenggara atau barat.
Tak perlu takut memilih
karena setiap pilihan yang salah hanya akan kembali membawamu kembali.
.
Kalau kamu meninggalkan sebagian koper-koper itu
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di tempat yang sama jika kamu tanggalkan.
.
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit dan manis
kamu akan selalu berada di tengah
di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamu atau mencium yang manis agar kerasan di sampingmu.
.
Koper berisi cinta akan bertambah setiap kali kamu mengecup dan mencium.
Kian lama kian berat memang
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit
meninggalkannya atau membawanya serta.
.
Tinggalkanlah koper-koper itu
tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
.
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakar
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan.
.
Hanya ada satu kabar buruk.
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakang
dan sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimu di depan
jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembali semua pengetahuan dan cinta yang tertinggal
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu.
--------
sebuah permenungan, Makassar 29 Juli 2016
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/picalgadi/puisi-koper-pengetahuan-dan-cinta_579b2e8222afbde611dd7200
Wah, saya merasa tersanjung mbak Edrida. Waktu menulis puisi ini sebenarnya tidak terlalu kepikiran bagaimana membuat pembaca memahami apa yg saya siratkan. Biarlah masing2 membuat interpretasinya sendiri. Tapi ulasan mbak Edrida yg dalam ini sepertinya bisa menerjemahkan "Koper Pengetahuan dan Cinta" menjadi lebih lugas dan membumi. Makasih banyak mbak, sukses selalu.
ReplyDelete