Friday, April 5, 2013

Semangat Membangun Komunitas ASEAN sebagai Jembatan Emas Perubahan

When all is said and done, the real citadel of strength of any community is in the hearts and mind of any desires of those who dwell there ( Everet Dirksen)

Komunitas bukan hanya organisasi perkumpulan biasa atas dasar persamaan dalam permukaannya saja , namun komunitas merupakan wujud dari kesatuan pikiran, hati dan keinginan yang menjadi benteng kekuatan yang nyata menuju perubahan yang lebih baik. Karena komunitas menjadi poros kekuatan yang berdaulat dan utuh saat semua integritas menyatu dalam kebersamaan. 


Salah satu komunitas yang paling menarik untuk dibahas adalah  komunitas regional yang sangat unik secara historis dan menjadi primadona adalah  komunitas ASEAN yang mencoba merenovasi oraganisasinya sehingga settle dan  memberikan solusi saat krisis terjadi sewaktu-waktu, seperti krisis moneter yangmelanda negara-negara ASEAN pada tahun 1997, perekonomian negara-negara anggotanya banyak yang jatuh dan terpuruk. Kini mata dunia melihat ASEAN sebagai jembatan emas dari Asia yang diharapkan menjadi mercusuar yang mensejahterakan anggotanya dan menjalin kerjasama dengan mitra dialognya.


Adalah ASEAN sebagai organisasi kerjasama regional yang didirikan oleh para pemimpin lima negara Asia Tenggara dan digagas sejak 8 agustus 1967 yang diwakili (Adam Malik), Malaysia  (Tun Abdul Razak) ,Filipina  (Narciso Ramos), Singapura (S. Rajaratnam), Thailand (Thanat Khoman) dalam deklarasi Bangkok sebagai kesepakatan bersama yang pada saat itu lebih mengedepankan kerjasama ekonomi dan budaya agar mampu memberikan arah dalam memenuhi kebutuhan stabilitas kawasan dan menyikapi ideologi tingkat global dan regional di tahun 1990, hingga kemudian peran ASEAN bertambah dari negara- negara seperti Vietnam, Cambodia, Laos. Myanmar yang secara ideologis berseberangan dan menjadi bagian integral dari negara ASEAN

Sebagai organisasi regional ASEAN harus bisa menghadapi tantangan zaman dan arus globalisasi dalam persaingan. Sehingga melahirkan inovasi-inovasi untuk memperkuat ASEAN secara internal dan eksternal. Maka konsep komunitas lahir sebagai pijakan memperkuat kerjasama dan identitas ASEAN. Sedangkan komunitas itu sendiri terlahir dari perpaduan antara sharing, participation, fellowship dan relationship.  Karena Komunitas  sejatinya memberikan ruang tumbuh bagi setiap anggotanya untuk saling berbagi, berpartisipasi, terlibat dan terhubung satu sama lain dalam visi bersama. 


Proses tumbuhnya komunitas yang kuat  tercipta dari hubungan dan kepentingan jangka panjang serta peran masing-masing anggota dalam menerapkan rasa kewajiban dan tanggung jawab demi memenuhi kebutuhan keamanan, kesejahteraan dan kedaulatan masing-masing anggotanya yang berada dalam payung yang sama yakni ASEAN.


Komunitas menurut J.R Gusfield dalam bukunya, The Community: A critical response, 2007 menyatakan komunitas terbagi dalam dua  yakni dimensi komunitas teritorial dan relasional. Komunitas teritorial  lebih mendefinisikan komunitas yang tersegmentasi  karena kedekatan wilayah misal kota, desa, negara sedangkan komunitas relasional terkait sifat dan kualitas hubungan dalam berinteraksi dan berkomunikasi misal komunitas aktifis yang memiliki intensitas kualitas hubungan yang sangat tinggi dan tersebar di seantero dunia.


Dari penjelasan komunitas diatas bisa dilihat ASEAN Community merupakan bentuk ideal dari keduanya yang terikat kedekatan wilayah di Asia Tenggara dan hubungan (relasi) kerjasama dalam sektor ekonomi, budaya  serta keamanan. Namun yang paling penting untuk dipahami adalah bagaimana " rasa komunitas" ( sense of community ) dan (We Feeling) yang ada dalam ASEAN bukan hanya milik Pemerintah dan elit  antar negara dalam  konteks kerangka kerjasama formal namun lebih menyentuh  semua elemen masyarakat dan membumi (people to people contact) sehingga semua merasakan bagian dari semangat ASEAN serta cita-cita kesejahteraan bersama yang ada di dalamnya yang melebur dan menyebar menjadi keentingan bersama. Disamping itu ASEAN dipandang sebagai open society dan community building yang berkaitan satu dengan lainnya.


Sebagai contoh adanya kegitan-kegiatan kreatif yang melibatkan pemuda dari berbagai negara ASEAN untuk bertemu, berbagi dan berdiskusi tentang entrepreneurship dalam mengembangkan ekonomi lokal yang ada di negaranya masing-masing dalam bentuk Pertukaran Pemuda dan Dialog, sehinga membuka wawasan, ilmu dan pemahaman pemuda ASEAN memandang diri, bangsanya dan komunitas ASEAN sebagai kesatuan yang sejalan dalam semangat menuju visi kebersamaan melalui tindakan nyata. Karena berdasarkan contoh penelitian yang saya buat dalam pengembangan ekonomi ASEAN di beberapa provinsi di Indonesia masih banyak pemuda yang tak tahu ASEAN dan negara- negaranya, sehingga dibutuhkan sosialisasi anak muda menjadi bagian dari semangat komunitas ASEAN karena kelak paradigma ASEAN akan tumbuh ditangan generasi muda ( generasi Y) yang lebih mobile, active dan technology savvy. 


Sedangkan negara-negara ASEAN seperti Indonesia menyelenggarakan ASEAN Youth Business Forum, ASEAN's Blooger community, ASEAN olympiade, Sehingga masyarakat semkian siap dengan persaingan sesama negara ASEAN dan luar negeri disamping menyiapkan keunggalan negaranya sendiri. Sejauh ini Pemerintah juga sudah berupaya menerjemahkan semangat komunitas ASEAN dalam program Duta Muda ASEAN, sebagai kegitan kreatif ditengah masyarakat yang digagas Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam memunculkan generasi terbaik bangsa dan menjadi duta ASEAN mewakili Indonesia.


Dilihat dari beberapa target sebagai contoh Komunitas Ekonomi ASEAN  diharapkan sudah diirealisasikan pada tahun 2015 dan tidak berapa lama lagi diharapkan mampu menyongsong visi ASEAN 2020 agar negara-negara ASEAN yang tergabung didalamya memiliki strategi kedepan sehingga memiliki ekonomi yang tangguh dan tahan dimasa krisis. Untuk itu pilar- pilar menuju komunitas ASEAN 2020 mulai dipancangkan tonggaknya dan dibangun dalam pilar ASEAN Economic Community, ASEAN Socio Cultural Community serta ASEAN Security Community sehingga tatanan ASEAN masuk kedalam semua sendi-sendi kehidupan berbangsa dan kebersamaan antar komunitas yang mencapai impian yang lebih baik dimasa depan.


Komunitas ASEAN seperti gerbong dengan tujuan yang sama namun tidak semua anggotanya siap untuk berangkat ke kota (tujuan) yang sama karena didasarkan perbedaan kesiapan. Untuk itulah semangat ASEAN perlu dibangun dan tidak harus mirip dengan Uni Eropa yang sudah mapan dan settle karena setiap organisasi memilki patron dan filosofis yang berbeda. Uni eropa butuh perjalanan panjang dan proses regionalisasi hinga masih eksis ditengah krisis eropa melanda, dan Uni Eropa tidak akan  memiliki fondasi dan patron yang sama dengan ASEAN karena ASEAN punya identitasnya sendiri untuk mampu memberikan menjawab tantangan zaman keepan,


Untuk itu menyongsong hari depan yang lebih baik, komunitas ASEAN harus siap seiring sejalan dan  mampu menyeberangkan setiap gerbong-gerbong kepentingan negara anggotanya ketempat tujuan yang diinginkan. Semoga. ASEAN , we are one for today and for the future

















         

0 comments:

Post a Comment