Wednesday, October 16, 2013

Sabar yang bertahta

Engkau yang telah lama melangkah dalam labirin rasa
Berjalan mencari-cari tak tentu arah
Setelah tersadar dalam hati yang terpencar
Akulah yang terbaik yang terbaik
Ku sabar menunggumu dalam titik zenith sang waktu
Dalam bilangan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan menahun
**
Engkau kekasihku kini merinduku
Mencari –cari jalan untuk kembali pulang ke rumahmu
Dan engkau pun tahu rumahmu adalah jiwaku
Jiwa yang teduh yang selalu menerimamu utuh
Selalu ada satu nama dan itu namamu
***
Sabarlah sabar kekasihku
Engkau akan selalu menemukan jalanmu
Jalan yang menemukanmu dengan dekap pelukku kembali
Engkau hanya salah untuk pertama kali memahami sepotong hati
Aku sabar dalam maafku
Dan senyumku mengembang menujumu
Dari sinaran mata hingga ke palung hatimu
Dan aku hanya untukmu
**
Sabarlah kita akan bersua dalam sedalam rasa dan asa
Selamanya dihidupmu akulah kekasihmu
Meski engkau pernah singgah di hatinya sekian lama
Namun engkau kembali dalam kesabaranmu mencariku
Aku yang pernah pergi membawa luka hati berlari
Sejauh matamu yang tak mampu mencari
**
Dan kesabaranku menantimu
Sabar yang bertahta menemukan dua hati
Hatiku yang luka menanti, hatimu yang rindu mencari
Akhirnya manunggal bersama waktu yang menjemput kembali
**
Sabarku dan sabarmu bertahta
Menemukanmu separuh jiwa yang setia mencintai
Kali ini harus abadi
Jangan pernah lagi pergi setelah engkau kembali
Sabarku yang bertahta menemukan mahkotanya
Mahkota bernama cinta abadi


inspired by Afgan song " sabar, oktober 2013

0 comments:

Post a Comment