Sunday, October 20, 2013

Keluarga Coddy dan Tiga Koin Keberuntungan



Di sebuah dusun bernama Palala di Negara Eropa, dusun kecil diatas bukit, dusun itu dusun yang dipenuhi  tanaman jagung, sejauh mata memandang , sungai Tinolle membelah dusun tersebut dengan dusun Aria. Disanalah tinggal suami istri  bernama Pak coddy dan bu pindy dengan tiga puterinya yang cantik dan satu puteranya, puteri-puteri mereka bernama Withney, Sherly dan Sherlomita, dan seorang anak perempuannya bernama Jack. Anak-anak perempuannya cantik dan rupawan,serta senang membantu orangtuanya memasak dan berkebun jagung, biasanya setipa akhir peka jagung tersebut di jual di pasar. Jika sudah terkumpul uangnya biasanya keluarga Pak Coddy bertamasya ke Queen Park, taman kota yang dipenuhi rakyat untuk piknik dan melihat indahnya kolam Sanjor, konon jika membuang uang logam disini, maka semua keinginan akan terpenuhi. Namun Pak Coddy dan keluaga tidak bisa pergi karena sakit, namun tidak jelas penyakit apa yang menimpanya, sehingga Bu Pindy memanggil tabib untuk memeriksakan sakit suaminya.
Pak tabib segera datang di minggu pagi dengan tergopoh-gopoh demi mendengar suara Bu Pindy di telpon dengan setengah panik.

“ Pak tabib, tolong suami saya, badannya panas dan matanya merah, dia terjatuh tadi pagi, tolong Pak Tabb segera kemari’
“ Bu Pindy, sabar ya , saya segera datanbg ke rumah ibu”
Pak Tabib dating dengan peralatan medisnya dan ramuan-ramuan dari tumbuh-tumbuhan penurun panas.
“ sakit apa suami saya Pak Tabib?”
“ oh sakit demam biasa bu, tapi beliau harus minum ramuan yang saya buat, namun ada satu ramuan ajaib, saya tidak punya tumbuhan itu, biasanya tumbuh di dusun Aria, namanya jagung emas yang langka, batangnya kuning hingga buah jagungnya. Semoga Bu Pindy bisa mendapatkannya”
“ oh begitukah Pak Tabib, semoga saya akan suruh anak saya Jack mencarinya ke dusun Aria”
“ Baiklah Bu Pindy , saya mohon diri”
Pak Tabib pergi, dan Bu Pindy melihat suaminya tertidur, da Nampak kasihan dan menyelimuti suaminya dengan kain rajut yang baru dibuatnya, agar badan suaminya hangat dan berketingat.
Tiba-tiba suaminya membuka mata
“ ada apa dengan aku, Pindy?”
‘ kamu sakit pak, sabarlah semoga lekas sembuh saya sudah panggilkan tabib, dan minumlah ramuan ini “
“ oh terimakasih Pindy, badanku lemas sekali, mungkin aku kecapekan berkebun”
“ ya sabarlah suamiku tercinta, esok Jack akan ke dusun Aria Mencari tambhan obat buatmu”
“ apa dusun Aria ???, disana banyak tukang sihir, jangan kau biarkan putra kita berangkat kesana?”
“ jadi siapa yang mengambil ramuan kesana Pak, toh anakmu Jack lelalki yang pemeberani dan kuat, berdoalah dia selamat mencari obat”
“ oh Pindy, aku lebih setuju jika yang berangkat adalah tiga puteri kita, suruhlah mereka menyamar menjadi penyanyi do pasar, agar tiada yang curiga, karena dusun Aria sangat senang mendengar nyanyian-nyanyian”
“ oh aku malah khawatir , jika tiga puteri kita kesana, jika lebih baik, biarlah jacksaja, diakan laki-laki”
“ bukankah suara anakmu Jack seperti suara petir, bikin telinga sakit,.hehehehehhe”
“hush—jangan begitu sama Puteramu sendiri, bukannya suaramu juga tak bagus-bagus amat, Cuma kamu pandai menggombal aku, akhirnya aku menikahimu,untung kamu baik hati dan penyayang”
“” hahahahahah….hehehehe.. Pindy kamu beruntung menikah denganku, aku petani jagung yang sukses dan kita punya anak-anak yang tampan dan cantik-cantik seperti kamu< rambutnya pirang seperti rambut jagung, hehhehe, dan kulitnya hitam manis seperti aku suamimu yang manis ini”
“ aduuuh suamiku, sakitmu sakit apa, kok jadi kambuh seperti  Pak Honji, yang percaya dirinya selangit dan suka pamer itu”
“ wah , janga kau samakan aku dengannnya” aku lebih tampan, jadi gimana siapa anak kita yang berangkat ke dusun Aria?”
“ ya sudah aku setuju denganmu, barlah whitney dan adik0adiknya berangkat, dan Jack menjaga dan mengawasi panen jagung kita esok, istirahtlah dan minum obat ini”
Pak Coddy minum obat dan matanya akhirnya terpejam dan istirahat. Begitulah suasana keluarga Pak Condy dan Bu Pindy yang hangat, meraka saling menyayangi . dan senang musyawarah  jika ada permasalahan keluarga.
**

Jelang pagi Whitney memasak sup jagung kesukaan Ayahnya, Pak Coddy makan dengan lahap, minum obat  karena suhu badannya tak kunjung turun, diapun terlelap tidur setelah minum obat.
Bu Coddy memanggl ketiga anaknya dan menyampaikan anjuran tabib dan harapan suaminya agar mereka bertiga ke dusun Aria.
“ anak-anakku Whitney, Sherly dan Sherlomita, ayahmu sakit demam dan salah satu ramuannya adalah jagung emas yang tumbuh di desa aria yang berbahaya, ayah yakin kalian bisa sampai kesana dengan menyamar sebagai penyanyi , namun hati-hati karena neger itu negeri tukang sihir, bagaimana puteri-puteriku , bersediakah kalian berangkat kesana?
“ benarkah demkian Bu?” respon Whitney sebagai puterinya yang tertua
“ iya puteriku, bagaimana menurutmu”
“ baik Bu, semoga Ayah lekas sembuh saya bersedia, bagaimana dengan Sherly dan Sherlomita”?
“ saya bersedia kak” jawab Serly
“ saya juga bersedia berangkat” jawab Sherlomita.
Pu Bindy terharu dan memeluk ketiga puterinya, dalam hati dia berdoa agar puterinya segera menemukan obat dan kembali pulang dan berkumpul di rumah mereka yang mungil dan berlantai dua di kaki bukit dusun Palala.
**

Jelang senja, Jack dan Bu Pindy mengantarkan ketiga puterinya  di perbatasan Sungai Sinjor, mereka pergi dengan berkuda dan sampailah mereka di tepi sumhai, karena ketiga puterinya akan menggunakan perahu kayu menuju dusun Aria.
“ hati-hati kakak kakakku, semoga jagung emasnya dapat, dan kembali pulang ke rumah kita dengan selamat”
“ iya Jack, jaga Ibu dan Bapak kita, dan uruslah kebun kita, semoga panen kita berhasil dan jagung bisa dijual ke pasar kota”
“ Ya Kak Whitney, saya akan jaga ibu”
“ hati-hati di jalan puteriku”   suara Bu Pindy  terdengar lirih
Mereka melambaikan tangan dan ketiga puterinay pergi dengan perahu, Sherly mendayung dengan perlahan.
Ditengah sungai mereka bertemu perempuan tua bertongkat dengan mata yang hijau. Ketiganya terkejut.
: tenag adik-adikku, bicara seperlunya saja” Kata Whitney setengah berbisik
“ aku takut kak “ kata Sherly
“ aku juga “ kata Sherlomita
“ tenanglah ibu dan Jack sudah mendoakan kita, mudah-mudahan kita bisa lewati sungai ini dan samapai di dusun Aria”
“ hehehheehhe, tiga gadis cantik, kalian mau kemana, hehhehehhe?”
“ nenek yang baik hati, kami mau ke dusun Aria, diundang bernyanyi “ ucap Whitney
“heheheheh, menyanylah untukku saja, nanyi kalian kuberi tiga koin keberuntungan, hehhehehehe”
“oh nenek yang baik hati, biarlah kami bernyanyi untukmu tanpa dibayar” jawab Sherly
“ hush, nanti kita dtangkap” bisik Sherlomita
“ menurut kalian apa kita katakana tidak , dan melanjutkan perjalanan saja?” ujar Whitney
“ kakak kita bernyanyi saja, siapa tahu koinnya nanti dipakai  bisa mencari obat Ayah
ujar Sherlomita
“hmmm, bagaimana ya” ujar Whtney
“ baiklah, kita bernyanyi sebentar sajam ingat tujuan kita mencari oabat ayah bukan menghibur nenek kesepian ini disungai”
“heheheh, awas kak, nanti kedengaran olehnya kita bisa disihir jadi  ikan mas koki “”
“akh kamu ada-ada aja”
Nenek sihir nampaknya heran dan setengah marah
“ hei kenapa kalian berbisik apa kalian membicarakanku, ayoo menyanyi untukkku,jika tidak kusihir kalian jadi kecebong”hardik si nenenk sihir
Setengah terkejut ketiganya bernyanyi kompak..
“tralalal trilili nenek yang baik hati, mari menayanyi menari, lompat kanan, lompat kiri, taralala tralili, ayo goyang kanan, goyang kiri”
Kami tiga puteri siap mengibur hari yang indah ini, bersama kicau burung di pagi hari”taralala trilili, apakah kamu senang menyanyi, kami senang sekali, bukanakah suara kami merdu bagi burung puyuh menyanyi”taralala trilili”
Sang nenek sihir bergoyang goyang dengan senang dan langsung mlempar tiga koin
“ ini koin keberuntungan hanya bisa dipakai saat suara ayam berkokok, maka permintaan aklian akan terkabul,heheheheh, see you puteri “
Sinenek sihir tiba-tiba lenyap dari pandangan mata.
Tiga koin logam itu jatuh di badan perahu
“kakak, ini tiga koin” ujar Sherly
“simpanlah, kita lewati sungai ini hingga ayam berkokok”
“ saya rasa tak perlu kak, mari kita pulang saja, tiga koin ini kita coba dirumah, bukankah kita bisa sampai pagi di rumah”
“ kata tabib jagung emas di Aria, kita harus kesana bukan “ ujar Sherlomita
“ kita harus ke dusun Aria, mungkin disana koin ini bisa dipakai, kita jangan terkecoh” ujar Whiyney
“ Baiklah kaka” ujar Sherly”
“ Ya, saya setuju” ujar Sherlomita
**

Meraka tiba di dusun Aria, lalau ketiganya bergegas kepasar dan bernaynyi, tiba-tiba ada seorang pedagang jagung yang berteriak , jagung-jagung”
“ kak itu penjual jagung,siapa tahu ada jagung emas’ ujar Sherly
“ benar katamu, coba tanya”  Ujar Sherlomita
**

“ Pak ada jagung emas?’
“hehehe, untuk apa saya jual jagung emas, kalau dari emas mending istri saya pakai buat perhiasan, aneh sekali kamu  kalian  wahai penyanyi rupawan”
“ oh maaf pak” Ujar Sherlomita
Mereka pergi bertiga dengan tangan hampa, tiba- tiba terdengar suara ayam jantan berkokok nyaring.
Kukuruyuuuuuuuuuuuuk…. Kukuruyuuuuuuuuuuuuk…. Kukuruyuuuuuuuuuuuuk….
“ ayo keluarkan koin kita
“ iya kak, aku tadi letak di saku kanan, tak ada”kata Sherly
“Hah!!!, kemana koin itu, jatuuuh ya, kamu kenapa tak hati0hati” ujar Whitney
“ini ada di saku kiriku, kok bisa pindah ya?’ ujar Sherlomita
“ ya sudah , minta jagung emas”
“koin keberuntungan satu kami minta jagung emas di depan kami” ujar Sherly lantang
Tiba-tiba jagung yang tadi dijual ada dihadapan mereka menjadi jagung emas.
Mereka bertiga takjub
“ oh syukurlah ini jagung emas kita” ujar Sherlomita
“ayo pulang segera”
“ tunggu jangan ambil jagungku” ujar penjual jagung dusun Aria
Mereka bertigalari kencang hingga ke sungai
“ koin keberuntungan dua,kirimkan kami perahu terbang”
Tiba-tiba perahu terbang muncul dihadapan mereka bertiga
“ koin tiga izinkan kami tiba selamat dirumah kami dusun Palala”akhirnya mereka samapai didusun Palala
**

Hari masih pagi , Bu Pindy memeluk ketiga puterinya dan melihat jagung emas yang mereka bawa, dan Bu Pindy langsung meletakkan jagung itu mengelilingi pembaringan suaminya, suaminya membuka mata dan Nampak segar dan sembuh
“ terimakasih puteri-puteriku, akhirnya akau sembuh berkat Tuhan dan usaha kalian
” Pak Coddy memeluk ketiga puterinya dan Istrinya
Tak berapa lama Jack dayang membawa tiga pundi uang
“ syukurlah Ayah sembuhm ini hasl penjualan jagung kita Ayah, esok kita tamasya ke Queen Park
“ Horeeee” ujar ketiga puterinya. Akhirnya Keluarga Pak Coddy dan Bu Pindy kembali bahagia karena Pak Coddy sudah sembuh dari sakitnya yang aneh, semenjak itu jagungemas selalu ada di lantai dua rumah mereka. Menjauhkan mereka dari sihir-sihir  rakyat dusun Aria.

0 comments:

Post a Comment