Thursday, October 20, 2016

Penyair dan Rembulan Setia


18 Oktober 2016. Bidakara, Jakarta Selatan
Lewat jam 1 Malam




Selepas acara musyawarah nasional sastrawan di hari pertama. semua sastrawan akan bermusyawarah dari tanggal 18-20 Oktober 2016 yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa Kemendikbud. Semua mulai beranjak keperaduan untuk instirahat. Namun mbak Dyah rekan sastrawan dari Tegal belum juga masuk kamar. Akhirnya saya cari dimana gerangan, rupanya sedang berkumpul dengan sesama sastrawan di lobby bawah cafe dengan pembatas kaca yang langsung menuju taman dengan pemandangan sinar rembulan yang memantul ke hadapan wajah. Indah sekali



Semua berbincang hangat tentang sastra, puisi dan budaya. secangkir kopi, cerita puisi dan juga kepulan asap rokok mas jokpin menambah semarak malam. Ditambah lagi cerita mas Wayan Jengki tentang silsilah danau toba dan danau batur. Wah makin hangat bincang-bincang malam keakraban para penyair.



0 comments:

Post a Comment