Masa Pensiun
Momen Awal Memaknai Kehidupan
yang Berkualitas
Gambar 1. Ilustrasi waktu
berharga
doc.www.republika.co.id
doc.www.republika.co.id
“Ananda hari ini, menentukan hari esok “. Kata-kata bijaksana ini kembali terkenang olehku.
Itulah goresan tulisan tangan Bapak dalam salah satu surat yang dia kirimkan
kepada saya saat masih kuliah diluar kota. Mungkin Bapak merasakan apa yang
saya rasakan, kegigihan menjalani kuliah di dua kampus negeri bukanlah hal yang
mudah. Sehingga Bapak terus memotivasi saya agar tetap semangat menuntut ilmu.
Beliau menyemangati saya bahwa ilmu merupakan harta yang paling berharga, bekal
menuju masa depan. Sehingga masa muda saya penuh dengan masa-masa menuntut ilmu
formal dan informal juga aktif dalam berbagai organisasi.
Starting from the end, adalah hal
yang saya maknai dengan sungguh-sungguh. Hal ini yang menyebabkan saya
benar-benar menuntut ilmu dan mengorbankan sedikit masa senang-senang di masa muda
agar bisa menikmati masa tua. Karena impian saya adalah hidup yang berkualitas,
sukses mulia di masa pensiun.
Saya mulai menata masa depan saya setelah saya wisuda sebagai mahasiswa
berprestasi di dua kampus negeri dengan nilai IPK yang memuaskan serta beasiswa
yang saya dapatkan, saya kelola dengan baik. Seperti untuk membeli buku dan
mengikuti seminar yang saya butuhkan untuk menunjang skill saya di dunia kerja
kelak.
Saya merasakan kuliatas hidup yang
pernah saya alami di satu negara maju yakni Australia karena pernah mendapat
satu kesempatan yang luar biasa bekerja sebagai support teacher di
Darwin High School, Australia. Ada satu pelajaran berharga yang saya dapatkan
disana, saya merasa sangat menikmati pekerjaan saya sebagai guru. Jadwal bus
sekolah yang teratur dan komunitas masyarakat yang sudah memiliki gaya hidup
seimbang antara bekerja dan liburan.
Saat didalam kelas berinteraksi dengan siswa multikultur dan menikmati
pantai setiap pagi dan siang, karena sekolah tersebut dekat dengan pantai.
Terkadang saya juga mengunjungi museum di sekitar sekolah , jalan kaki
kira-kira 20 menit dari sekolah dan menikmati banyak koleksi museum. saya
merasakan hidup dan memberi makan burung-burung yang terbang bebas di pantai.
Hinga akhirnya saya kembali ke Indonesia dan sempat merasakan posisi middle
manager di lembaga pendidikan swasta di usia yang masih muda, 26 tahun.
Saat itu saya mulai mempersiapkan diri untuk berkarir di dunia pendidikan
hingga 4 tahun, saya menyadari saya belum mempersiapkan diri secara finansial
karena sense of social menggunakan dana pribadi untuk membangun
komunitas pengembangan diri mahasiswa. Dan waktu tersebut saya belajar
banyak ternyata saya tidak akan bisa mengharapkan banyak hal dari lembaga
tersebut. Saya keluar dari zona nyaman dan kembali melanjutkan sekolah S2,
membangun taman baca di beberapa kota, berusaha membeli produk keungan untuk
depositi persiapan dana pensiun dan asuransi, kemudian saya berhasil
menjadi staf di salah satu lembaga negara.
Saya memang belum bisa menikmati masa pensiun, namun saya mulai
mempersiapkan masa pensiun tersebut. Meski saya juga menyadari pilihan
menjadi pensiun muda juga menarik. Saya mulai belajar menikmati sari pati
kehidupan setelah melewati kehidupan yang begitu flush tanpa jeda.
Saya mulai membangun motivasi yang kuat agar menikamati bisa menikmati masa pensiun kelak sebagai
momentum awal memaknai kehidupan yang berkulitas. Saya berupaya mensyukuri
semua perjalanan di masa muda sebagai aset berharga dengan memiliki pekerjaan
yang kita cintai, keluarga dan sahabat yang selalu mendukung, karya-karya
sederhana seperti menulis buku, membangun taman baca, sekolah, menabung dan
mengasah keterampilan hidup.
Gambar 2. Ilustrasi Impian saat Pensiun
doc. www.bppk.co.id
doc. www.bppk.co.id
Saya yakin masa
pensiun adalah masa yang menyenangkan karena bisa hidup mandiri, sehat,
berkualitas dan bermanfaat untuk masyarakat, dan saat pensiun banyak hal yang
bisa dilakukan, bukankah waktu terbaik seorang insan adalah saat terlepas dari
semua jabatannya dia menjadi dirinya sendiri masa pensiun adalah masa menikmati
sukses mulia dan bahagia. Lalu bagaimana mempersiapkan dana pensiun? Saya
mencoba tips sederhana seperti dibawah ini.
Gambar 3. Ilustrasi waktu
berharga
doc.www.america.com
doc.www.america.com
Berdamai dengan Waktu
Waktu terus berputar seperti desing tentu kita tidak bisa memungkirinya.
Kita tidak selamanya sehat dan kuat bekerja. Untuk itu perlu memaknai bahwa
waktu adalah variabel penting dalam kehidupan. Untuk itu kita harus bisa
berdamai dengan waktu untuk berjaga-jaga dan mempersiapkan dana yang kita
butuhkan untuk kehidupan kita kelak.
Untuk itu tentu saja kita harus mempersiapkan
diri perlu mempersiapkan dana pensiun agar bisa pensiun dengan bahagia kelak.
Artinya kita bisa pensiun mandiri dan tidak harus bergantung kepada anak dan cucu. Karena untuk negara yang kental kulturnya seperti
Indonesia sering terjadi konflik keluarga karena dianggap orangtua hanya
merepotkan anaknya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya lagi. Meskipun
demikian nilai dan norma yang kita miliki harus juga didukung oleh wawasan masa
depan sehingga tercipta kelurag yang berkulitas, peduli, saling menghargai dan
menyayangi.
Pensiun juga tidak hanya menunggu waktu tua bahkan di negara-negar maju
banyak yang sudah mempersiapkan dana untuk pensiun muda. Hal ini terjadi di
negara maju seperti Jepang, Inggris, Swiss, Amerika dan negara maju lainnya.
Jangka waktu investasi untuk persiapan dana pensiun dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu jangka pendek dengan durasi investasi 1 sampai 5 tahun, jangka
menengah durasi investasi 5 sampai 10 tahun, dan jangka panjang dengan durasi
investasi lebih dari 10 tahun. Untuk menentukan jangka waktu investasi diukur
dari berapa tahun lagi kita akan pensiun, misalnya saat ini berumur 30 tahun
berarti masih tersisa 25 tahun lagi memasuki masa pensiun (usia pensiun adalah
55 tahun), sehingga jangka waktu investasi termasuk dalam kategori jangka
panjang.
Program dana pensiun sudah banyak ditawarkan oleh beberapa bank atau
perusahaan dana pensiun. Sehingga kita
bisa menikmati gaya hidup yang diinginkan tanpa mengkhawatirkan tentang sumber
penghasilan. Karena lembaga keuangan yang baik akan memberikan informasi yang
luas pada nasabahnya. Bagaimana supaya tidak salah pilih?
Gambar 4. Ilustrasi pensiun doc.
Jeli Memilih Lembaga Pengelola Dana Pensiun
Untuk itu kita perlu jeli melihat beberapa lembaga keungan atau perusahaan asuransi juga menyediakannya.
Karena pada prosedur dasarnya setiap
peserta dana pensiun menyetorkan sejumlah uang secara berkala yang kemudian
dikelola perusahaan dana pensiun agar dapat memperoleh hasil sesuai program
yang ditawarkan.
Kita bisa melihat dari track record
lembaga keungan tersebut. Bisa juga dari
kepedulian lembaga keuangan tersebut dalam edukasinya pada masayarakat untuk
mempersiapkan dana pensiun. Bahkan penghargaan yang pernah diraih oleh lembaga
keuangan tersebut baik skla nasional, regional dan internasional perlu juga
dipertimbangkan. Adapun Pendekatan dalam menghitung
kebutuhan dana pensiun kita bisa dilihat dalam dua sisi sehingga kita tahu
kebutuhan kita seperti apa, yakni ; Pendekatan pertama dari sisi biaya hidup; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran
besaran biaya hidup yang dibutuhkan saat pensiun kelak dan Pendekatan kedua dari sisi pengganti penghasilan; yaitu
kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran besaran penghasilan yang
diharapkan diperoleh kelak sebagai pengganti penghasilan pada saat ini.
Semua pendekatan itu kita gunakan dengan
terencana dan matang sehingga kelak kita juga bisa menghadirkan kebahagiaan
kepada anak cucu kita karena memiliki perencanaan pengelolaan keuangan yang
baik dan tidak memberatkan mereka saat diusia senja.
Gambar 5. Masa Pensiun Bahagia bersama anak cucu doc.www.financialplanner.com
Siapkah Anda ?
Lebih cepat, lebih baik ( The earlier is better). Ini bukanlah
semboyan salah satu calon Presiden yang pernah sangat familiar di telinga kita
namun adalah kata-kata mantra yang juga bisa digunakan dalam pikiran kita agar
mampu memprogram pikiran dan hati kita mempersiapkan dana pensiun ini.Anggap
saja mempersiapkan dana pensiun sama dengan mendisiplinkan diri kita untuk
menabung, karena kendala yang paling utama terkadang adalah bagaimana
menaklukkan keinginan kita yang banyak daripada kebutuhan kita yang paling
penting.
Jadi triknya adalah menabung sejumlah dana tertentu yang kita sisihkan
untuk dana pensiunnya nanti, dan itu di luar investasi keuangan yang lain.
Sehingga kita bisa fokus dengan dana tersebut.
Dana pensiun tersebut seperti safety
belt, kita gunakan sebagai pengaman saat kita terbang keangkasa biru untuk
mengantisifasi bahaya dan hal yang tidak kita inginkan sehingga kita selamat diperjalanan.Siap tidak siap, kita harus siap. Jika bukan sekarang, kapan lagi. Enjoy the moment of Pension. Semoga.
0 comments:
Post a Comment