Gambar 1 : Jembatan istana siak doc. Pribadi
Kupinjam Waktu
Aku meminjam waktu pada langit kata matahari
Aku pun meminjam waktu padamu matahari kata sang pelangi
Aku pun meminjam waktu padamu pelangi kata awan biru
dan aku meminjam waktu padamu sangMmaha
Kataku di shubuh yang bening
Maka berilah aku waktu
Seberapun Engkau Mau
Detik telah kuhabiskan
Menit menyertaiku dalam diam
dan berjam-jam aku meminjam waktu
hingga menahun usiaku
Kubangun istana kecilku
Istana berbatu di puncak bukit
yang dekat dengan langit
Aku tak ragu akan setiap muara asaku
karena engkau adalah aroma rasaku
yang menyeretku pada hari terbaikku
Kala istana kecilku kumiliki
oleh pangeran yang akan kujadikan raja
dan juga peri-peri mungil yang baik hati
menari menyambut pagi
dan pelukan raja dan ratu
yang menyayanginya
Engkau adalah waktu yang kupinjam
dengan segenap rindu yang membubung tinggi di angan
Waktu sudah kuhabiskan
Kini aku berpasrah
berbicara pada Tuhan memohon jawaban
Masih adakah waktu yang kau bisa pinjamkan padaku Tuhan
Senayan, 31 Desember 2015
Catatan Akhir Tahun
Inilah tahun ke 33 di bulan desember
bulan terakhir di tahun ini
bulan yang terus mengejarku untuk bertahan
dan menepi membujuk aku diam
aku melihat setiap lembaran rasa tak sanggup menjadi asa
aku adalah kepingan harapan-harapan yang tertunda
Namun jangan kira aku tak sanggup bahagia
Aku bahagia
Aku Merdeka
Karena aku merasa
Tiada yang kutakutkan
Meski setiap impianku berantakan
tapi masih bisa kurapikan perlahan
Karena akulah sang Pejalan
yang rindu pulang
Kata sahabatku sang perantau
yang bertahun-tahun di negeri seberang
baginya waktu adalah ilusi
Memberimu sepaket rasa sedih dan bahagia
Waktu yang datang dan pergi sama kuatnya
Jika memberimu arti dan makna
Seperti kisah-kisah perjalanan hidup kita
Maka jangan sedih jika engkau sedang pergi
dan jangan gembira jika engkau sedang pulang
karena setiap pergi engkau akan pulang
dan setiap pulang engkau akan pergi
Jangan sedih ketika akan pergi
dan jangan gembira ketika akan pulang
karena keduanya layak dirayakan
Cuma pergi yang selalu memberiku arti untuk kembali
kembali pada banyaknya jejak yang aku tinggalkan
banyaknya impian yang tertunda
kadang teasa pedih dan kecewa ketika semua upaya
berlalu begitu saja
seperti angin yang menghempas dedaunan
namun dedaunan tak pernah menyalahkan angin
Diantara pergi dan kembali
ada jeda
jeda yang membuatku merasa ada
bathinku berbicara
nafasku terdengar
ternyata ada kehidupan dalam perjalananku
yang harus tetap kupelihara
Catatan akhir tahun ini
kututup dengan takzim
penuh kesyukuran dan doa
Tiada penyesalan
yang ada ada hanya harapan
serta impian yang harus aku bangun perlahan
Selamat tinggal tahun yang telah berlalu
elamat datang tahun baru
tahun penuh harapan dengan jiwa yang besar
membangun cerita dan
Kisah cinta dan cita
yang penuh dengan kemenangan
Istana Indrapura Riau, November 2015
yang penuh dengan kemenangan
Istana Indrapura Riau, November 2015
0 comments:
Post a Comment