Thursday, December 19, 2013

Jembatan Emas Diplomasi Keunggulan Bangsa : Diaspora Indonesia



         

                        Tulisan ini ditampilkan dalam rangka mengikuti lomba Blog Dinno Patti Djalal
                                    dengan Tema Generasi Muda menjawab tantangan Masa depan
Tema: “Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan
- See more at: http://www.kuislomba.com/2013/12/lomba-menulis-blog-dinopattidjalal.html#sthash.OwU1MuKB.dpuf

          Cerita-cerita keterpurukan bangsa begitu sering menghiasi media Indonesia, baik media cetak dan media elektronik, seolah tidak ada wajah Indonesia baru yang penuh inspirasi dan semangat, seolah negeri kita hanya berisi cerita-cerita keterpurukan dan kegagalan padahal banyak cerita suksesi anak bangsa diberbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, politik, science, teknologi yang seharusnya lebih banyak kita ceritakan dan tuliskan agar anak bangsa bangga pada negerinya sendiri dan dunia tahu Indonesia sedang melangkah pasti menuju kejayaannya. Contohnya adalah potensi diaspora Indonesia, Komunitas warga negara Indonesia diberbagai belahan dunia.

            Diaspora merupakan suatu komponen yang bisa menjadi motor penggerak pembangunan bangsa melalui jaringan warga negara Indonesia yang menetap di luar negeri. Definisi diaspora sendiri dalam bahasa sederhana adalah perpindahan dan persebaran orang-orang Indonesia yang keluar dari wilayah nusantara dengan merantau . Semangat diaspora atau semangat merantau juga sangat tinggi dalam masyarakat Indonesia dan merupakan kearipan lokal untuk mencapai kesuksesan dalam pada suku-suku di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah seperti suku Minang, Batak dan Bugis. Adapun ruang lingkup diapora mencakup berbagai hal yang sangat luas seperti setiap orang Indonesia yang berada di luar negeri, baik yang berdarah maupun yang berjiwa dan berbudaya Indonesia meskipun memiliki status hukum, bidang pekerjaan, latar-belakang etnis dan kesukuannya yang berbeda baik pribumi maupun non-pribumi.
            Indonesia memang pernah berjaya di masa lalu, saat kerajaan Sriwijaya menaklukan banyak negeri tetangga dan kerajaan Majapahit menyatukan nusantara. Bahkan contoh jejak mahakarya nenek moyang dan pendahulu kita begitu luar biasa dan pernah menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia seperti membangun Candi Borobudur dengan kreasi, cipta, rasa dan karsa di zamannya, dan diakui dunia sebagai bagian peradaban yang tinggi. 
            Di masa lalu Indonesia juga menginspirasi dunia untuk memperjuangkan kemerdekaannya melalui Konfrensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung dan memasukkan prinsip-prinsip piagam PBB. Sesungguhnya kejayaan negara Indonesia akan terulang kembali dengan momentum yang dimulai dari sekarang dengan langkah kecil yang konsisten dengan menyatukan potensi generasi unggul di masa depan, generasi yang cemerlang, generasi yang meyakini sebuah harapan akan kebanggaan akan negerinya.
            Indonesia harus menata ulang masa depannya dengan memetakan sumber daya yang ada, diantaranya dengan menyadari suksesi anak bangsa yang tersebar di belahan dunia yang belum terekspos kepermukaan, yakni potensi diaspora Indonesia sebagai penghubung untuk membuka berbagai peluang untuk mendukung pembangunan di segala bidang di Indonesia yang perlu dioptimalkan pada zaman era globalisasi dan kemajuan informasi dan teknologi.
            Sebagai bahan perbandingan negara-negara lain yang sudah membangun Kementerian khusus diaspora antara lain negara India, Bangladesh, Srilanka dan juga Filipina dan China yang membangun Badan khusus Diaspora yang sudah membuat kebijakan-kebijakan efektif dan program yang memaksimalkan potensi diaspora.
            Menurut Statistik Diaspora Indonesia menyebar di berbagai belahan dunia dengan urutan tertinggi penghasilan rata-rata masyarakat diaspora Indonesia. Sebagai contoh jaringan diaspora Indonesia di Amerika memiliki penghasilan berkisar 59.000 US Dollar atau setara Rp572 juta per tahun yang lebih tinggi dari masyarakat Amerika sendiri.. Selain memiliki potensi perekonomian, Diaspora Indonesia juga memiliki potensi pendidikan, pengusaha, dan pekerja yang sangat kaya akan ilmu dan keterampilan/skill serta tingkat pendidikan yang tinggi.
            Berdasarkan sumber data Kementerian Luar negeri mengenai diaspora WNI maka diperoleh data WNI di Amerika Utara dan Tengah (128.654), Amerika Selatan (5.442), Afrika (4.610), Eropa Barat (55.855), Eropa Selatan (5.568), Eropa Timur (1.576), Asia Tenggara (2.841.957), Pasifik (70.941), Asia Selatan (4.069), Asia Timur (241. 257), dan Timur Tengah (867.519), sehingga total WNI yang tersebar di luar negeri berjumlah 4.485.431. Dengan demikian jaringan diaspora sudah tersebar diseluruh penjuru dunia dan berpotensi membangun dan mempromosikan negara asalnya ke luar negeri dari berbagai aspek untuk mendukung pembangunan nasional.
            Selain itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dr. Dinno Patti Djalal sudah menggagas kongres Diaspora Indonesia di Los Angeles, California pada bulan Juli tahun 2012 yang lalu. Dimana kongres tersebut menjadi momentum sejarah karena merupakan pertemuan akbar pertama di dunia yang dilakukan secara khusus untuk diaspora Indonesia. Adapun hasil dari kongres tersebut adalah pembentukan Indonesian Diaspora Network (IDN) sebagai organisasi perkumpulan warga Indonesia atau keturunan Indonesia bahkan warga negara asing yang bersimpati dengan Indonesia. Dengan program kerja konkret di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi serta kebijakan visa dan pembentukan desk khusus diaspora Indonesia.
            Lebih jauh lagi Diaspora Indonesia akan memperluas jaringan diaspora (IDN) Belanda, Taiwan, Malaysia, Singapura, Australia, Timur Tengah dan Qatar yang kemudian dikembangkan menjadi jaringan diaspora dalam bentuk konsultasi bisnis (IDBC), komunikasi profesional (IDBB) serta yayasan kemanusiaan (IDF) sehingga bisa bermanfaat untuk negara asal.
             Sejatinya potensi diaspora merupakan bagian dari diplomasi keunggulan Indonesia ynag tersebar diseluruh dunia sebagai bagian dari semangat keunggulan yang menjadi kekuatan dan aset yang berpotensi, dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa bangsa yang dinamis, kreatif, produktif sebagai kunci penting dari suksesi Indonesia menuju masa depan abad ke-21 dengan memperjuangkan kepentingan nasionalnya (national interest)
            Diaspora juga memberikan peluang untuk memudahkan people-to-people contact yang akan berdampak pada peningkatan kerja sama perekonomian dan pengembangan kebudayaan bangsa Indonesia, karena sejatinya diaspora Indonesia merupakan duta-duta bangsa yang mempromosikan Indonesia dengan soft diplomacy
            Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi seperti pemerataan komunitas diaspora Indonesia di seluruh dunia serta menjaga konsistensi silaturrahim gerakan diaspora Indonesia sebagai inisiatif nasionalisme yang harus ditindak lanjuti. Karena inisiatif mengembangkan dan memberdayakan diaspora Indonesia tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja namun juga harus didukung oleh masyarakat melalui inisiatif, ide dan kreatifitas sehingga gerakan inisiatif ini merupakan keinginan dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memadukan potensi yang ada.
            Pembentukan jaringan diaspora Indonesia seperti membangun simpul-simpul keunggulan suatu bangsa agar saling menguatkan sebagai bangsa yang besar. KBRI untuk Amerika Serikat teelah sukses melaksanakan Kongres ke-2 diaspora Indonesia yang diadakan pada 18-20 Agustus 2013 di Jakarta Convention Centre dengan tema “Diaspora Pulang Kampung” sebagai momentum untuk menjembatani para masayarakat Indonesia di Luar negeri dengan pihak pemerintah. Kongres  tersebut merupakan tindak lanjut setelah suksesnya Kongres Diaspora Indonesia  pertama dengan tema “The power of Harmony in Diversity Unleashed worldwide” yang digelar di Los Angeles pada 6-8 Juli 2012.
            Semangat dan potensi diaspora Indonesia merupakan bagian penting dari diplomasi keunggulan Indonesia. Karena komunitas Indonesia di luar negeri memainkan peranan penting sebagai parameter untuk mengukur kinerja perwakilan. Dengan pembinaan yang tepat, diaspora Indonesia (WNI yang tinggal, bekerja dan studi di luar negeri, keturunan Indonesia, pasangan campuran atau WNA yang mencintai Indonesia) merupakan asset yang dapat diberdayakan untuk mendukung diplomasi Indonesia.
            Diplomasi keunggulan Indonesia dapat dilihat dari dua sisi yakni diplomasi ekonomi dan budaya. Dalam konteks diplomasi ekonomi maka dimungkinkan bagi Indonesia untuk menerobos celah pasar mempromosikan produk-produk khas/unggulan Indonesia melalui jaringan diaspora dan juga mengkonsumsi produk Indonesia atau bahkan menjadi importir barang Indonesia dengan pangsa pasar utama adalah orang Indonesia atau rakyat mereka sendiri di negara mereka tinggal. Lebih jauh lagi juga bisa mempromosikan produk-produk halal yang masih susah di dapati di luar negeri. 
            Sedangkan dalam diplomasi budaya, Indonesia bisa memperkenalkan ragam seni budaya seperti tarian dan nyanyian karena tak jarang banyak warga negara asing yang juga mencintai seni budaya berupa nyanyian dan tarian, contohnya ada warga negara Australia yang ternyata bisa menyanyikan lagu Batak. Sehingga industri kreatif di Indonesia bisa meningkat melalui undangan-undangan perhelatan kebudayaan di berbagai negara yang tentu juga meningkatkan kesejahteraan seniman-seniman Indonesia yang mementaskan tarian dan pertunjukan di negara-negara jaringan diaspora Indonesia,
            Bukan itu saja keterampilan masyarakat Indonesia dalam kreasi seperti membuat batik juga bisa diajarkan di sekolah/ universitas jurusan seni karena banyak warga negara asing contohnya Amerika dan Eropa yang senang mempelajari pembuatan batik dimana inspirasinya merupakan warisan budaya Indonesia turun temurun yang menyukai keindahan dengan ragam dan corak yang memiliki makna dan filosofis yang tergambar dalam sehelai kain batik. Dan semua upaya tersebut merupakan bagian dari diplomasi keunggulan Indonesia melalui jaringan diaspora Indonesia.
            Untuk itu diaspora Indonesia merupakan bagian dari diplomasi keunggulan dalam mengangkat potensi bangsa sehingga mengangkat marwah bangsa menjadi bangsa yang besar dan berjiwa besar bukan dalam angka populasi, pengangguran dan korupsi, TKI ilegal tetapi besar dalam mahakarya dan keunggulan-keunggulan bangsa yang akan terulang kembali dan tercatat dalam sejarah dunia kelak.
            Karena bagaimanapun Indonesia sebagai bangsa yang besar harus terhimpun, menyatu, berpadu dalam simpul keunggulan hingga anak cucu kita kelak bangga meneruskan perjuangan generasi pendahulunya yang telah menjejakkan prestasi diberbagai belahan dunia yang sukses pada berbagai bidang untuk diteruskan dan diabadikan menjadi komponen bangsa yang besar yang memiliki peradaban tinggi. Semoga. Maju terus Diaspora Indonesia.***

Penulis adalah Duta Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2006, Magister Hubungan Internasional Universitas Paramadina.


           

0 comments:

Post a Comment