Wednesday, May 14, 2014

Masa Pensiun Momen Awal Memaknai Kehidupan yang Berkualitas



Masa Pensiun
Momen Awal Memaknai Kehidupan yang Berkualitas




Gambar 1. Ilustrasi waktu berharga 
doc.www.republika.co.id

“Ananda hari ini, menentukan hari esok “. Kata-kata bijaksana ini kembali terkenang olehku. Itulah goresan tulisan tangan Bapak dalam salah satu surat yang dia kirimkan kepada saya saat masih kuliah diluar kota. Mungkin Bapak merasakan apa yang saya rasakan, kegigihan menjalani kuliah di dua kampus negeri bukanlah hal yang mudah. Sehingga Bapak terus memotivasi saya agar tetap semangat menuntut ilmu. Beliau menyemangati saya bahwa ilmu merupakan harta yang paling berharga, bekal menuju masa depan. Sehingga masa muda saya penuh dengan masa-masa menuntut ilmu formal dan informal juga aktif dalam berbagai organisasi.
Starting from the end, adalah hal yang saya maknai dengan sungguh-sungguh. Hal ini yang menyebabkan saya benar-benar menuntut ilmu dan mengorbankan sedikit masa senang-senang di masa muda agar bisa menikmati masa tua. Karena impian saya adalah hidup yang berkualitas, sukses mulia di masa pensiun.
Saya mulai menata masa depan saya setelah saya wisuda sebagai mahasiswa berprestasi di dua kampus negeri dengan nilai IPK yang memuaskan serta beasiswa yang saya dapatkan, saya kelola dengan baik. Seperti untuk membeli buku dan mengikuti seminar yang saya butuhkan untuk menunjang skill saya di dunia kerja kelak.
 Saya merasakan kuliatas hidup yang pernah saya alami di satu negara maju yakni Australia karena pernah mendapat satu kesempatan yang luar biasa bekerja sebagai support teacher di Darwin High School, Australia. Ada satu pelajaran berharga yang saya dapatkan disana, saya merasa sangat menikmati pekerjaan saya sebagai guru. Jadwal bus sekolah yang teratur dan komunitas masyarakat yang sudah memiliki gaya hidup seimbang antara bekerja dan liburan.
Saat didalam kelas berinteraksi dengan siswa multikultur dan menikmati pantai setiap pagi dan siang, karena sekolah tersebut dekat dengan pantai. Terkadang saya juga mengunjungi museum di sekitar sekolah , jalan kaki kira-kira 20 menit dari sekolah dan menikmati banyak koleksi museum. saya merasakan hidup dan memberi makan burung-burung yang terbang bebas di pantai.
Hinga akhirnya saya kembali ke Indonesia dan sempat merasakan posisi middle manager di lembaga pendidikan swasta di usia yang masih muda, 26 tahun. Saat itu saya mulai mempersiapkan diri untuk berkarir di dunia pendidikan hingga 4 tahun, saya menyadari saya belum mempersiapkan diri secara finansial karena sense of social menggunakan dana pribadi untuk membangun komunitas  pengembangan diri mahasiswa. Dan waktu tersebut saya belajar banyak ternyata saya tidak akan bisa mengharapkan banyak hal dari lembaga tersebut. Saya keluar dari zona nyaman dan kembali melanjutkan sekolah S2, membangun taman baca di beberapa kota, berusaha membeli produk keungan untuk depositi persiapan dana pensiun dan asuransi, kemudian saya  berhasil menjadi  staf di salah satu lembaga negara.
Saya memang belum bisa menikmati masa pensiun, namun saya mulai mempersiapkan masa pensiun tersebut. Meski saya juga menyadari  pilihan menjadi pensiun muda juga menarik. Saya mulai belajar menikmati sari pati kehidupan setelah melewati kehidupan yang begitu flush tanpa jeda.
Saya mulai membangun motivasi yang kuat agar menikamati bisa  menikmati masa pensiun kelak sebagai momentum awal memaknai kehidupan yang berkulitas. Saya berupaya mensyukuri semua perjalanan di masa muda sebagai aset berharga dengan memiliki pekerjaan yang kita cintai, keluarga dan sahabat yang selalu mendukung, karya-karya sederhana seperti menulis buku, membangun taman baca, sekolah, menabung dan mengasah keterampilan hidup.


Gambar 2. Ilustrasi Impian saat Pensiun 
doc. www.bppk.co.id


Saya yakin masa pensiun adalah masa yang menyenangkan karena bisa hidup mandiri, sehat, berkualitas dan bermanfaat untuk masyarakat, dan saat pensiun banyak hal yang bisa dilakukan, bukankah waktu terbaik seorang insan adalah saat terlepas dari semua jabatannya dia menjadi dirinya sendiri masa pensiun adalah masa menikmati sukses mulia dan bahagia. Lalu bagaimana mempersiapkan dana pensiun? Saya mencoba tips sederhana seperti dibawah ini.
 
Gambar 3. Ilustrasi waktu berharga 
doc.www.america.com

Berdamai dengan Waktu
Waktu terus berputar seperti desing tentu kita tidak bisa memungkirinya. Kita tidak selamanya sehat dan kuat bekerja. Untuk itu perlu memaknai bahwa waktu adalah variabel penting dalam kehidupan. Untuk itu kita harus bisa berdamai dengan waktu untuk berjaga-jaga dan mempersiapkan dana yang kita butuhkan untuk kehidupan kita kelak.
 Untuk itu tentu saja kita harus mempersiapkan diri perlu mempersiapkan dana pensiun agar bisa pensiun dengan bahagia kelak. Artinya kita bisa pensiun mandiri dan tidak harus bergantung kepada anak dan cucu. Karena untuk negara yang kental kulturnya seperti Indonesia sering terjadi konflik keluarga karena dianggap orangtua hanya merepotkan anaknya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya lagi. Meskipun demikian nilai dan norma yang kita miliki harus juga didukung oleh wawasan masa depan sehingga tercipta kelurag yang berkulitas, peduli, saling menghargai dan menyayangi.
Pensiun juga tidak hanya menunggu waktu tua bahkan di negara-negar maju banyak yang sudah mempersiapkan dana untuk pensiun muda. Hal ini terjadi di negara maju seperti Jepang, Inggris, Swiss, Amerika dan negara maju lainnya.
Jangka waktu investasi untuk persiapan dana pensiun dapat dibagi menjadi tiga, yaitu jangka pendek dengan durasi investasi 1 sampai 5 tahun, jangka menengah durasi investasi 5 sampai 10 tahun, dan jangka panjang dengan durasi investasi lebih dari 10 tahun. Untuk menentukan jangka waktu investasi diukur dari berapa tahun lagi kita akan pensiun, misalnya saat ini berumur 30 tahun berarti masih tersisa 25 tahun lagi memasuki masa pensiun (usia pensiun adalah 55 tahun), sehingga jangka waktu investasi termasuk dalam kategori jangka panjang. 
Program dana pensiun sudah banyak ditawarkan oleh beberapa bank atau perusahaan dana pensiun.  Sehingga kita bisa menikmati gaya hidup yang diinginkan tanpa mengkhawatirkan tentang sumber penghasilan. Karena lembaga keuangan yang baik akan memberikan informasi yang luas pada nasabahnya. Bagaimana supaya tidak salah pilih?
 
 Gambar 4. Ilustrasi pensiun doc.

Jeli Memilih Lembaga Pengelola Dana Pensiun
Untuk itu kita perlu jeli melihat beberapa lembaga keungan atau  perusahaan asuransi juga menyediakannya. Karena pada  prosedur dasarnya setiap peserta dana pensiun menyetorkan sejumlah uang secara berkala yang kemudian dikelola perusahaan dana pensiun agar dapat memperoleh hasil sesuai program yang ditawarkan.
Kita bisa melihat dari track record lembaga keungan tersebut. Bisa  juga dari kepedulian lembaga keuangan tersebut dalam edukasinya pada masayarakat untuk mempersiapkan dana pensiun. Bahkan penghargaan yang pernah diraih oleh lembaga keuangan tersebut baik skla nasional, regional dan internasional perlu juga dipertimbangkan. Adapun Pendekatan dalam menghitung kebutuhan dana pensiun kita bisa dilihat dalam dua sisi sehingga kita tahu kebutuhan kita seperti apa, yakni ;  Pendekatan pertama dari sisi biaya hidup; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran besaran biaya hidup yang dibutuhkan saat pensiun kelak dan Pendekatan kedua  dari sisi pengganti penghasilan; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran besaran penghasilan yang diharapkan diperoleh kelak sebagai pengganti penghasilan pada saat ini.
        Semua pendekatan itu kita gunakan dengan terencana dan matang sehingga kelak kita juga bisa menghadirkan kebahagiaan kepada anak cucu kita karena memiliki perencanaan pengelolaan keuangan yang baik dan tidak memberatkan mereka saat diusia senja.


Gambar 5. Masa Pensiun Bahagia bersama anak cucu doc.www.financialplanner.com
 
Siapkah Anda ?
Lebih cepat, lebih baik ( The earlier is better). Ini bukanlah semboyan salah satu calon Presiden yang pernah sangat familiar di telinga kita namun adalah kata-kata mantra yang juga bisa digunakan dalam pikiran kita agar mampu memprogram pikiran dan hati kita mempersiapkan dana pensiun ini.Anggap saja mempersiapkan dana pensiun sama dengan mendisiplinkan diri kita untuk menabung, karena kendala yang paling utama terkadang adalah bagaimana menaklukkan keinginan kita yang banyak daripada kebutuhan kita yang paling penting.
Jadi triknya adalah menabung sejumlah dana tertentu yang kita sisihkan untuk dana pensiunnya nanti, dan itu di luar investasi keuangan yang lain. Sehingga kita bisa fokus dengan dana tersebut.  Dana pensiun tersebut seperti safety belt, kita gunakan sebagai pengaman saat kita terbang keangkasa biru untuk mengantisifasi bahaya dan hal yang tidak kita inginkan sehingga kita selamat diperjalanan.Siap tidak siap, kita harus siap. Jika bukan sekarang, kapan lagi. Enjoy the moment of Pension. Semoga.

0 comments:

Post a Comment