Sunday, May 25, 2014

Mau Tahu Buku Baru yang dibaca Pak Jusuf Kalla



Mengenal seseorang bisa juga dilihat dari buku yang dibacanya

Saya termasuk orang yang senang mengkoleksi buku dan bertemu dengan para pecinta buku dan penggiat literasi Itulah yang membuat saya mendirikan Lentera Pustaka Indonesia dengan membuka taman baca dan perpustakaan mini dibeberapa daerah di Indonsia dengan para relawan yang juga memiliki impian sama., yang menarik bagi saya selalu ada cerita dibalik buku. Kali ini saya akan menuliskan sosok JK dan buku yang dibacanya.


 Gambar 1. Pak JK sedang memilih dan membeli buku di Islamic Book Fair Istora Senayan Jakarta. Doc pribadi



Buku memang bisa dijadikan sahabat meskipun interaksinya hanya ada dalam teks dan gambar. Buku bisa memberikan ilmu pengetahuan, informasi, wawasan yang luas juga menghibur seseorang dalam lembaran-lembarannya. Tentu saja kita bisa mengenali seseorang dari buku yang dibacanya. Karena seseorang yang memilih atau membaca buku tertentu artinya dia menaruh minat, tertarik atau penasaran dengan isi buku tersebut sehingga dia memilih buku tersebut untuk dibacanya. Terkadang buku juga mempengaruhi alam pemikiran dan perasaaan seseorang.
Secara kebetulan saya sering bertemu dengan sosok Pak Jusuf Kalla meskipun belum pernah berbicara panjang lebar. Pertama kali saat beliau memberikan public lecture di kampus saya, ketika menerima beasiswa fellowship S2 di salah satu universitas di Jakarta yang kali itu memberikan ceramah tentang Economic Outlook Indonesia dan kebijakan yang pernah dia ambil saat konversi minyak ke gas. Ternyata beliau memang Pak Jusuf kala yang berlatar belakang saudagar sukses dari Makassar ini memang menggandrungi  dunia bisnis, ekonomi dan muamalah  (hubungan interaksi antar manusia). Itu terlihat dari buku yang beliau baca. Mau tahu buku baru yang dipilih dan dibaca Pak Jusuf Kalla tiga bulan terakhir?
Tapi sebelum itu, sebenarnya ini bukan kali pertama saya melihat beliau belanja buku, pernah juga saya melihatnya memilih-milih majalah di pelataran halaman istana negara saat perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun 2012 yang biasanya bisa dipilih dan dibawa pulang sebagai souvenir. Saat beliau hendak bertanya berapa harga semua majalah yang dipilih, pada saat itu penjaganya berkata. "Gratis Pak, silahkan diambil". lalu Pak JK tersenyum sambil berlalu dan mengatakan " Terimakasih ya, yang penting kamu jangan rugi". Pak JK yang didampingi Bu Mufidah pun membawa majalah tersebut dengan senang.
Kemudian  pada pertengahan bulan Maret yang lalu saya cukup beruntung karena bisa menyaksikan beliau belanja membeli buku di pameran islamic book fair dibulan maret kemarin pada saat launching buku Athirah. Dalam perjalanan pulang, beliau melihat beberapa judul buku dan mengunjungi stand buku Penerbit Al Azhar dan memilih 2 buku dinataranya berjudul " Bisnis Islami dan Kritik ala Kapitalis karangan Penulis Yusuf  As Sabatin, Buku Bisnis dan Muamalah Kontemporer karya Hafidz Abdurrahman dan Yahya Abdurrahman  serta buku dengan judul Wawasan Al Qur'an, Tafsir tematik atas pelbagai persoalan ummat karya M  Qurais Shihab. Lalu Pak Jusuf Kalla pun membayar ketiga buku tersebut. Wah ternyata Pak Jusuf Kalla senang sekali beli buku. Saya sudah melihatnya langsung dua kali. 



 Gambar 2. Buku satu yang dibeli Pak JK adalah "Bisnis Islami dan Kritik ala Kapitalis karangan Penulis Yusuf As-Sabatin Doc. pribadi




   Gambar 3. Buku Kedua, yang dibeli pak JK. "Bisnis dan Muamalah Kontemporer" karya Hafidz Abdurrahman dan Yahya Abdurrahman . Doc pribadi


 



 Gambar 4. Buku ketiga yang dibeli Pak JK., Wawasan Al Qur'an, Tafsir tematik atas pelbagai persoalan ummat karya M. Qurais Shihab. Doc pribadi


Dilihat dari tiga buku yang dibeli Pak JK tersebut jelas sekali beliau sangat concern dengan bisnis,  perekonomian, muamalah dalam konteks keislaman. Tentu hal ini sangat penting diketahui bagi para praktisi bisnis, pengusaha, pengambil kebijakan tentang bagaimana etika bisnis yang baik dan perekonomian bangs yanga tumbuh dan berkembang. Seorang pemimpin memang harus berpikir visioner tentang kesejahteraan rakyat sehingga bisa membawa arah kebijakan yang baik untuk perekonomian bangsanya. Dan dalam praktiknya kebijakan tidak semudah dalam teori dan kertas butuh upaya-upaya yang keras, tulus bahkan politis dalam mewujudkannya.
Semoga industri buku di Indonesia semakin maju secara kulitas dan kulitasnya. Dan masyarkat Indoensia gemar membaca sehingga terangkjat Human Development Indeksnya dan yang paling penting siapun calon pemimpin Indonesia dimasa depan bisa menularkan kegemarannya membaca kepada masyarakatnya. Selamat membaca Pak JK :)





0 comments:

Post a Comment