Thursday, February 25, 2016

Menuju Jakarta Cemerlang, Damai dan Tangguh



Menuju Jakarta Cemerlang, Damai dan Tangguh



Jakarta, yang dulu dikenal dengan Batavia adalah kota dagang dengan luas 661,52 km² dengan penduduk berkisar 10.187.595 jiwa.  Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia bertumbuh menjadi pusat pemerintahan, bisnis, politik, dan kebudayaan. Di Jakarta  kita temukan banyak tempat berdirinya kantor-kantor diplomatik perwakilan negara-negara sahabat dan juga Kantor sekretariat ASEAN. Di Jakarta pula banyak berdiri kantor pusat BUMN, seperti perusahaan swasta dan perusahaan asing. 

Kota  Jakarta, bagaikan kota yang menawarkan banyak dongeng dengan kisah-kisah yang  terbangun indah dengan simbol gemerlap  sehingga Jakarta selalu memikat bagi siapa saja untuk datang, sekedar mengadu nasib dan juga kota impian untuk kesuksesan bagia semua orang yang datang merantau ke Jakarta dan meninggalkan daerahnya. Namun Jakarta juga punya sisi gelap menopang penduduk yang semakin padat dan tingkat polusi yang semakin tinggi dan tingkat kriminal yang merajalela sehingga Jakarta membutuhkan Pemimpin yang bijaksana dengan ilmu, pengalaman dan kemampuan membenahi Jakarta agar jadi kota yang cemerlang di bidang pendidikan, sosial, budaya dan agama. Bahkan Jakarta menjadi kota impian, tempat setiap anak bangsa menabur cita-citanya dan kelak menuainya dengan paripurna.

Jakarta adalah kota yang dibangun diatas 1001 Mimpi Anak Negeri. 

Meskipun permasalahan Jakarta yang paling klasik adalah seperti banjir, macet dan rawan menjadi sesuatu yang rumlah namun menjadi permasalahan bagi masyarakatnya yang menginginkan Jakarta bebas macet dan tidak menerima banjir tahunan yang menjadi langganan keresahan masyarakat Jakarta. Penduduknya yang cendrung dinamis dan individualis menjadikan wajah Jakarta sedikit angkuh, disinilah program Pemerintah harus bersinergi menjadikan Jakarta menjadi kota yang ramah  karena banyaknya daerah miskin kota yang kumuh dan kotor, karena masih banyak masyarakat yang tinggal di pinggir kali sehinggga membahayakan kesehatan ibu dan anak dan keluarganya. Tentu saja perlu adanya pemberdayaan masyarakat  dengan budaya hidup bersih dan penyuluhan kesehatan dari dampak kemungkinan penyakit seperti demam berdarah, malaria dan diare. Sehingga membangun kesadaran masyarakat adalah tantangannya.

Jakarta cemerlang jika perekonomian masyarakat juga baik karena berkurangnya pembangunanm dan juga hubungan sosial yang terjalin baik antar sesama masyarakat dan warga dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif seperti gotong royong saat hari libur dan mengadakan piknik bersama di daerah terbuka untuk public seperti taman-taman kota. Hal ini juga bertujuan mengurangi  tingkat stres masyarakatnya bisa berkurang apalagi jika banyak ada ruang hijau sehingga masyarakat menikmati udara segar dan masyarakat menjadi sehat dan bugar.  Karen apermasalahan Jakarta juga bisa dilihat dengan terbatasnya ketersediaan lahan dan ruang terbuka hijau yang  harusnya bisa ditanami juga  dengan metode tanaman dalam pot atau hidroponik dan semua menuntut kreatifitas masyarakat di pemukiman padat penduduk namun tentu tidak terlepas dari pemimpin Jakarta kedepan yang berwawasan lingkungan.
Jakarta yang damai jika sesama masyarakat saling rukun dan tidak gampang terpicu masalah, karena masyarakat gampang tersulut emosi hanya gara0gara masalah sepele dalam masyarakat. Begitu juga dengan anak sekolah sebagai generasi muda Jakarta gampang sekali ikut-ikutan tawuran atas dasar setia kawan di Jakarta. Untuk itu kedepan Jakarta harus mempunyai  balai rembug sebagai bagian dari tempat masyarakat berkumpul dan saling berdiskusi tentang berbagai persoalan warga
Jakarta yang tangguh jika masyarakat Jakarta mendapatkan pendidikan yang layak untuk bekal hidupnya kelak sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari. Ketahanan ekonomi dari keluarga sangat bergantung dari lapangan kerja yang memadai dan juga akses untuk mendirikan izin usaha juga mudah dan tidak berbelit-belit sehingga terbuka banyak peluang kerja bagi masyarakat
            Jakarta membutuhkan pemimpin yang bertakwa, bijaksana, berwawasan pembangunan sosial dan mengayomi masyarakatnya. Sehingga kedepan 1001 mimpi paea anak negeri yang  tinggal di Jakarta dapat menikmati kotanya dan menjadi penghuni yang betah karena merasa tenang, tenteram dan sejahtera. Karena bagaimanapun Jakarta bukan hanya berkah bagiu warganya tapi juga berkah bagi wajah pendatang baik warga negara asing yang bermukim di Jakarta dalam ranah kerja, bisnis dan menuntut ilmu. Karena wajah Jakarta adalah wajah pemimpin dan masyarakatnya. Jakarta adalah wajah Indonesia di mata negara-negara sahabat dan negara internasional. Jakarta adalah wajah pemimpinnya yang membawa Jakarta dan warganya cemerlang, damai dan tangguh sehingga Jakarta kelak termasuk menjadi kota dunia yang nyaman di huni  dan kota yang membuat masyarakatnya merasa bahagia, karena mimpi-mimpi para masyarakat Jakarta adalah mimpi masyarakat Indonesia juga.
            Jakarta seperti deru waktu yang memburu setiap penghuninya dalam lintasan globalisme yang tidak terelakkan. Masyarakat memang harus berdaya dan berbenah dan Pemimpinnya harus amanah sehingga tercapai kualitas kehidupan masyarakat Jakarta yang sejahtera dan bahagia. Seperti tergambar dalam bait-bait puisi saya yang berjudul  ”Karena Jakarta Memilihku”
Jakarta, engkau kota yang tak tidur
Meski gelap dan pekatnya malam
Memberimu selimut untuk  beristirahat dalam jeda
Dalam jeritan tangis mereka yang miskin papa
Dalam gemerlapnya hidup mewah dan sentosa
Namun  kuharap impian juga
yang membangunkan angkuhmu Jakarta
Untuk tersadar mencuci wajahm yang berdebu
Agar bersinar dan cemerlang
Danaku betah untuk berlabuh atau berpetualang
Dan bait-bait puiskui untukmu Jakarta
Hanya sederhana
Dalam tiga baris kata yang ajaib
Aku datang jakarta
Aku datang kehadapanmu
Karena engkau memilihku


Salam cerdas. Selamat Pagi Jakarta
25 Februari 2015


0 comments:

Post a Comment