Tulisan ini ditampilkan dalam rangka mengikuti lomba Blog Dinno Patti Djalal
dengan Tema Generasi Muda menjawab tantangan Masa depan
Tema: “Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan”
- See more at: http://www.kuislomba.com/2013/12/lomba-menulis-blog-dinopattidjalal.html#sthash.OwU1MuKB.dpuf
- See more at: http://www.kuislomba.com/2013/12/lomba-menulis-blog-dinopattidjalal.html#sthash.OwU1MuKB.dpuf
Cerita-cerita keterpurukan bangsa begitu sering menghiasi media Indonesia, baik media cetak dan media elektronik, seolah tidak ada wajah Indonesia baru yang penuh inspirasi dan semangat, seolah negeri kita hanya berisi cerita-cerita keterpurukan dan kegagalan padahal banyak cerita suksesi anak bangsa diberbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, politik, science, teknologi yang seharusnya lebih banyak kita ceritakan dan tuliskan agar anak bangsa bangga pada negerinya sendiri dan dunia tahu Indonesia sedang melangkah pasti menuju kejayaannya. Contohnya adalah potensi diaspora Indonesia, Komunitas warga negara Indonesia diberbagai belahan dunia.
Diaspora merupakan suatu komponen
yang bisa menjadi motor penggerak pembangunan bangsa melalui jaringan warga
negara Indonesia yang menetap di luar negeri. Definisi diaspora sendiri dalam
bahasa sederhana adalah perpindahan dan persebaran orang-orang Indonesia yang
keluar dari wilayah nusantara dengan merantau . Semangat diaspora atau semangat
merantau juga sangat tinggi dalam masyarakat Indonesia dan merupakan kearipan
lokal untuk mencapai kesuksesan dalam pada suku-suku di Indonesia yang tersebar
di berbagai daerah seperti suku Minang, Batak dan Bugis. Adapun ruang lingkup
diapora mencakup berbagai hal yang sangat luas seperti setiap orang Indonesia
yang berada di luar negeri, baik yang berdarah maupun yang berjiwa dan
berbudaya Indonesia meskipun memiliki status hukum, bidang pekerjaan,
latar-belakang etnis dan kesukuannya yang berbeda baik pribumi maupun
non-pribumi.
Indonesia memang pernah berjaya di
masa lalu, saat kerajaan Sriwijaya menaklukan banyak negeri tetangga dan
kerajaan Majapahit menyatukan nusantara. Bahkan contoh jejak mahakarya nenek
moyang dan pendahulu kita begitu luar biasa dan pernah menjadi bagian dari
tujuh keajaiban dunia seperti membangun Candi Borobudur dengan kreasi, cipta,
rasa dan karsa di zamannya, dan diakui dunia sebagai bagian peradaban yang
tinggi.
Di masa lalu Indonesia juga
menginspirasi dunia untuk memperjuangkan kemerdekaannya melalui Konfrensi Asia
Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 yang menghasilkan Dasasila
Bandung dan memasukkan prinsip-prinsip piagam PBB. Sesungguhnya kejayaan negara
Indonesia akan terulang kembali dengan momentum yang dimulai dari sekarang
dengan langkah kecil yang konsisten dengan menyatukan potensi generasi unggul
di masa depan, generasi yang cemerlang, generasi yang meyakini sebuah harapan
akan kebanggaan akan negerinya.
Indonesia harus menata ulang masa
depannya dengan memetakan sumber daya yang ada, diantaranya dengan menyadari
suksesi anak bangsa yang tersebar di belahan dunia yang belum terekspos
kepermukaan, yakni potensi diaspora Indonesia sebagai penghubung untuk membuka
berbagai peluang untuk mendukung pembangunan di segala bidang di Indonesia yang
perlu dioptimalkan pada zaman era globalisasi dan kemajuan informasi dan
teknologi.
Sebagai bahan perbandingan negara-negara lain yang sudah
membangun Kementerian khusus diaspora antara lain negara India, Bangladesh,
Srilanka dan juga Filipina dan China yang membangun Badan khusus Diaspora yang
sudah membuat kebijakan-kebijakan efektif dan program yang memaksimalkan
potensi diaspora.
Menurut
Statistik Diaspora Indonesia menyebar di berbagai belahan dunia dengan urutan
tertinggi penghasilan rata-rata masyarakat diaspora Indonesia. Sebagai contoh
jaringan diaspora Indonesia di Amerika memiliki penghasilan berkisar 59.000 US
Dollar atau setara Rp572 juta per tahun yang lebih tinggi dari masyarakat
Amerika sendiri.. Selain memiliki potensi perekonomian, Diaspora Indonesia juga
memiliki potensi pendidikan, pengusaha, dan pekerja yang sangat kaya akan ilmu
dan keterampilan/skill serta tingkat pendidikan yang tinggi.
Berdasarkan
sumber data Kementerian Luar negeri mengenai diaspora WNI maka diperoleh data
WNI di Amerika Utara dan Tengah (128.654), Amerika Selatan (5.442), Afrika
(4.610), Eropa Barat (55.855), Eropa Selatan (5.568), Eropa Timur (1.576), Asia
Tenggara (2.841.957), Pasifik (70.941), Asia Selatan (4.069), Asia Timur (241.
257), dan Timur Tengah (867.519), sehingga total WNI yang tersebar di luar
negeri berjumlah 4.485.431. Dengan demikian jaringan diaspora sudah tersebar
diseluruh penjuru dunia dan berpotensi membangun dan mempromosikan negara
asalnya ke luar negeri dari berbagai aspek untuk mendukung pembangunan
nasional.
Selain
itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dr. Dinno Patti Djalal
sudah menggagas kongres Diaspora Indonesia di Los Angeles, California pada
bulan Juli tahun 2012 yang lalu. Dimana kongres tersebut menjadi momentum
sejarah karena merupakan pertemuan akbar pertama di dunia yang dilakukan secara
khusus untuk diaspora Indonesia. Adapun hasil dari kongres tersebut adalah
pembentukan Indonesian Diaspora Network (IDN) sebagai organisasi perkumpulan
warga Indonesia atau keturunan Indonesia bahkan warga negara asing yang bersimpati
dengan Indonesia. Dengan program kerja konkret di bidang pendidikan, sosial,
budaya, dan ekonomi serta kebijakan visa dan pembentukan desk khusus diaspora
Indonesia.
Lebih
jauh lagi Diaspora Indonesia akan memperluas jaringan diaspora (IDN) Belanda,
Taiwan, Malaysia, Singapura, Australia, Timur Tengah dan Qatar yang kemudian
dikembangkan menjadi jaringan diaspora dalam bentuk konsultasi bisnis (IDBC),
komunikasi profesional (IDBB) serta yayasan kemanusiaan (IDF) sehingga bisa
bermanfaat untuk negara asal.
Sejatinya
potensi diaspora merupakan bagian dari diplomasi keunggulan Indonesia ynag
tersebar diseluruh dunia sebagai bagian dari semangat keunggulan yang menjadi
kekuatan dan aset yang berpotensi, dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa
bangsa yang dinamis, kreatif, produktif sebagai kunci penting dari suksesi
Indonesia menuju masa depan abad ke-21 dengan memperjuangkan kepentingan
nasionalnya (national interest)
Diaspora
juga memberikan peluang untuk memudahkan people-to-people contact yang akan
berdampak pada peningkatan kerja sama perekonomian dan pengembangan kebudayaan
bangsa Indonesia, karena sejatinya diaspora Indonesia merupakan duta-duta
bangsa yang mempromosikan Indonesia dengan soft diplomacy
Meskipun
masih banyak tantangan yang dihadapi seperti pemerataan komunitas diaspora
Indonesia di seluruh dunia serta menjaga konsistensi silaturrahim gerakan
diaspora Indonesia sebagai inisiatif nasionalisme yang harus ditindak lanjuti.
Karena inisiatif mengembangkan dan memberdayakan diaspora Indonesia tidak bisa
dilakukan oleh Pemerintah saja namun juga harus didukung oleh masyarakat
melalui inisiatif, ide dan kreatifitas sehingga gerakan inisiatif ini merupakan
keinginan dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memadukan potensi yang ada.
Pembentukan
jaringan diaspora Indonesia seperti membangun simpul-simpul keunggulan suatu
bangsa agar saling menguatkan sebagai bangsa yang besar. KBRI untuk Amerika
Serikat teelah sukses melaksanakan Kongres ke-2 diaspora Indonesia yang
diadakan pada 18-20 Agustus 2013 di Jakarta Convention Centre dengan tema
“Diaspora Pulang Kampung” sebagai momentum untuk menjembatani para masayarakat
Indonesia di Luar negeri dengan pihak pemerintah. Kongres tersebut merupakan tindak lanjut setelah
suksesnya Kongres Diaspora Indonesia pertama dengan tema “The power of Harmony in
Diversity Unleashed worldwide” yang digelar di Los Angeles pada 6-8 Juli 2012.
Semangat
dan potensi diaspora Indonesia merupakan bagian penting dari diplomasi
keunggulan Indonesia. Karena komunitas Indonesia di luar negeri memainkan
peranan penting sebagai parameter untuk mengukur kinerja perwakilan. Dengan
pembinaan yang tepat, diaspora Indonesia (WNI yang tinggal, bekerja dan studi
di luar negeri, keturunan Indonesia, pasangan campuran atau WNA yang mencintai
Indonesia) merupakan asset yang dapat diberdayakan untuk mendukung diplomasi
Indonesia.
Diplomasi
keunggulan Indonesia dapat dilihat dari dua sisi yakni diplomasi ekonomi dan
budaya. Dalam konteks diplomasi ekonomi maka dimungkinkan bagi Indonesia untuk
menerobos celah pasar mempromosikan produk-produk khas/unggulan Indonesia
melalui jaringan diaspora dan juga mengkonsumsi produk Indonesia atau bahkan
menjadi importir barang Indonesia dengan pangsa pasar utama adalah orang
Indonesia atau rakyat mereka sendiri di negara mereka tinggal. Lebih jauh lagi
juga bisa mempromosikan produk-produk halal yang masih susah di dapati di luar
negeri.
Sedangkan
dalam diplomasi budaya, Indonesia bisa memperkenalkan ragam seni budaya seperti
tarian dan nyanyian karena tak jarang banyak warga negara asing yang juga
mencintai seni budaya berupa nyanyian dan tarian, contohnya ada warga negara
Australia yang ternyata bisa menyanyikan lagu Batak. Sehingga industri kreatif
di Indonesia bisa meningkat melalui undangan-undangan perhelatan kebudayaan di
berbagai negara yang tentu juga meningkatkan kesejahteraan seniman-seniman
Indonesia yang mementaskan tarian dan pertunjukan di negara-negara jaringan
diaspora Indonesia,
Bukan
itu saja keterampilan masyarakat Indonesia dalam kreasi seperti membuat batik
juga bisa diajarkan di sekolah/ universitas jurusan seni karena banyak warga
negara asing contohnya Amerika dan Eropa yang senang mempelajari pembuatan
batik dimana inspirasinya merupakan warisan budaya Indonesia turun temurun yang
menyukai keindahan dengan ragam dan corak yang memiliki makna dan filosofis
yang tergambar dalam sehelai kain batik. Dan semua upaya tersebut merupakan
bagian dari diplomasi keunggulan Indonesia melalui jaringan diaspora Indonesia.
Untuk
itu diaspora Indonesia merupakan bagian dari diplomasi keunggulan dalam
mengangkat potensi bangsa sehingga mengangkat marwah bangsa menjadi bangsa yang
besar dan berjiwa besar bukan dalam angka populasi, pengangguran dan korupsi,
TKI ilegal tetapi besar dalam mahakarya dan keunggulan-keunggulan bangsa yang
akan terulang kembali dan tercatat dalam sejarah dunia kelak.
Karena
bagaimanapun Indonesia sebagai bangsa yang besar harus terhimpun, menyatu,
berpadu dalam simpul keunggulan hingga anak cucu kita kelak bangga meneruskan
perjuangan generasi pendahulunya yang telah menjejakkan prestasi diberbagai
belahan dunia yang sukses pada berbagai bidang untuk diteruskan dan diabadikan
menjadi komponen bangsa yang besar yang memiliki peradaban tinggi. Semoga. Maju
terus Diaspora Indonesia.***
Penulis adalah Duta
Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2006, Magister Hubungan Internasional
Universitas Paramadina.
0 comments:
Post a Comment