My Journey in Public Speaking
Finalist Showtime with Rene Suhardono And
Friends
Sharing inspiration through passion, people and place
At America
Perjalanan ini
dimulai dari cerita sederhana, cerita tentang kebahagiaan yang bisa didapatkan
dari banyak hal dalam kehidupan, semenjak kita lahir dan hadir kedunia ini, lalu mengenal dua sosok yang mencintai kita
yakni Bapak dan Ibu kita dan semua kasih sayang dan cinta yang mereka berikan
untuk kita sebagai anugrah dan amanah yang istimewa, karena kita hadir dari
cinta dalam abstraksi kebahagiaan mereka. Dan kelak kita adalah busur-busur
panah yang mereka lepaskan menuju impian kita sendiri dan menjadi duta nama
terbaik mereka dari dunia hingga syurga, Aamiin. Ini salah satu kata ajaib
meski kita bukan seorang yang pantas masuk syurga namun berharap baik itu
melegakan jiwa bukan?
I’m inspiration lover, inspirasi itu begitu mudah datang dari mana saja, selama ini
saya mendapatkannya dari passion, people
and place. Passion pertamaku adalah buku, saya benar-benar book addict, dan saya jatuh cinta
dengan buku sejak SD, ketika Bapak membawakan saya majalah BOBO, itulah pertama
kali saya belajar membaca, dan kemudian berkembang membaca koran PELITA yang
Bapak bawa sepulang dari kantor, saya
selalu melompat kegirangan saat mendengar langkah kaki bapak pulang kerumah,
pasti ditangannya selalu ada bahan bacaan buat saya, bahkan buku historis JAS
MERAH Soekarno (jangan sekali-kali melupakan sejarah) mengajarkan saya tentang
rasa nasionalisme, lalu hadiah ulang
tahun dari Bapak adalah sebuah buku motivasi pertama yang saya baca adalah Berpikir Dan Berjiwa Besar dan buku
How to Win Friends and Influence
People karangan Dale Carnegie, bentuknya mungil mirip ukuran novel, membacanya
membuat saya bergairah dan semanga
tentang misi kehidupan dan semua rencana kecil dan besar saya didalamnya. Hingga
akhirnya saya berinisiatif mendirikan
Lentera Pustaka Indonesia saat zaman saya kuliah doble degree di dua universitas negeri yakni fakultas ekonomi dan
Fakultas bahasa dan seni di Medan, Lentera sebagai Pustaka taman baca yang
bertujuan meningkatkan edukasi, minat baca dan literasi masyarakat, sedangkan passion kedua saya adalah public speaking yang berkolerasi dengan
menulis, sejak kecil saya adalah seorang yang pemalu dan pendiam dan penyendiri,
hingga saya memulai pengalaman pidato di hadapan orang banyak pertama kali saat
kelas V SD saat itu ada lomba pidato dan saya terpilih menjadi juara III, saat
itu masih pakai naskah yang dibuat oleh Bapak, dan latihan terus menerus
didepan kaca, hingga kuliahpun saya tetap menyenangi public speaking dan ikut beragam organisasi internal dan eksternal
di kampus, hingga akhirnya saya membuat
skripsi S1 tentang English debating karena menurut penelitian saya dengan berlatih
bicara dalam tim debat akan meningkatkan percaya diri karena bicara tidak sendiri dan bahan debatnya
disiapkan dulu, seperti membangun kasus dan lain sebagainya, skripsi tersebut
menghantarkan saya menjadi tim debat kampus, hingga jadi trainer dan juri debat
antar universitas, tidak sampai disitu, saya juga mendirikan English Debating
Community saat saya menjadi dosen Politeknik Swasta Nasional dan berhasil
mengantarkan tim debat yang saya latih bersaing dalam skala nasional dan negara ASEAN waktu itu saya menggunakan sumber
daya dan dana sendiri karena belum mendapat dukungan kampus, namun hasilnya
banyak diantara mahasiswa saya yang menjadikan kemampuan komunikasinya sebagai
modal mendaptkan pekerjaan. What a story.
Dan perjalanan
saya dalam public speaking sempat
terhenti semenjak saya bekerja sebagai speech
writer di parlemen, hingga saat saya
bertemu dengan Rene Suhardono , yang sebelumnya saya kenal dari tulisannya di koran Kompas, lalu bertemu lagi saat aku menjadi
peserta Indonesia Youth Changemaker 2012 dan dia terpilih sebagai moderator,
serta melihat penampilannya pada acara Tedx, dimana beliau adalah satu diantara
pembicaranya, temanya seputar passion seseorang,
rasanya senang sekali. Hingga akhirnya
2013 saya bertemu lagi dengannya dalam lomba Pusat Budaya at America, he is finally my coach karena saya berhasil
jadi finalis Public Speaking tiga kali berturut-turut dalam kelompok berbeda (saya
akan menceritakan kisah unik tentang banyak cerita teman yang menginspirasi di
tulisan berikutnya)Rene tak sendiri ada coach yang lain yang inspiring
dibidangnya diantaranya seperti Steve Kosasih, Ivandeva, Didi Mudita, Ricky
Suhendar dan Fellexandro Rubi
Saya sangat
mengapresiasi banyak sosok-sosok di Indonesia yang melakukan hal yang beda dan
berkontribusi pada komunitas, salah satunya rektor saya Pak Anies Baswedan,
karena sebelumnya inisiatif gerakan Indonesia mengajar adalah bagian dari bahan
diskusi kami setelah session kuliah berakhir di lobby Energy Building Kampus S2
paramadina sekitar bulan februari 2011, namun akhirnya beliau berhasil mewujudkannya
dan banyak yang mau menjadi sukarelawan pengajar muda, mungkin inilah satu dari
alasan kenapa aku akhirnya terinspirasi dengan lingkaran people which make positive impact ini,
lingkaran yang sudah lama kucari Impact Factory yang berupaya membangun
Indonesia untuk lebih baik
Kenapa people
atau setiap orang bisa menginspirasi, selama dia memberikan impact positif pada
lingkungan sekitarnya dan bermanfaat untuk orang banyak, menjadi agent of change bagi komunitas,
masyarakat dan negara bisa dilakukan dengan hal kecil, dengan menebar kata-kata
yang menjadi mantra positif untuk orang banyak dan kelak juga bisa menjadi
seorang influencer memberikan
pengaruh positif bagi sekelilingnya.
Begitu juga
dengan Place atau tempat yang berkesan bisa memberikan inspirasi, saya memilih
tempat titik balik saya adalah kampung halaman saya di Medan, di kaki bukit
barisan namanya Padang Sidimpuan mengantarkan impian saya hingga bukit di Australia dan Kabbah di Makkah dan dua negara
yang tertunda karena saya mendapatkan beasiswa Fulbright dan terpilih
pada program, Leader Climate Change di Istanbul karena menjadi berpengalaman menjadi presenter sukarelawan
perubahan iklim sejak 2010. Semuanya menghadirkan titik inspirasi dalam hidup
saya bahwa kata-kata adalah mantra ajaib yang bisa bergema dari hati dan keluar
dari lisan untuk memberi arti. So this is
my life now to follow my heart to get happiness by think less and feel more,
and I start my journey in public speaking by using magic and positive words,
and this is only the beginning in my journey.
0 comments:
Post a Comment