Monday, December 15, 2014

Memeluk Hening di Ayers Rock



Bagi saya Alice Springs adalah negara bagian yang punya kesan tersendiri bagi saya. Karena disana juga saya menemukan tugu saya sendiri :) . Mungkin setengah  Ge er ya, tapi benar setiap tanggal 25 April , Masyarakat Australia merayakan hari lahir saya sebagai hari pahlawan. Saya juga sudah menginjakkan kaki di tugu Anzaq yang berada diatas bukit bersama host mother saya.


 Gambar : Megahnya Uluru yang selalu berubah warna karena pembiasan Matahari, NT, Austalia 2006

Namun selain tugu Anzaq Day, saya juga merasakan rasa hening, damai dan takjub saat saya menginjakkan kaki saya ke Ayers Rock. 

Saya berangkat pagi-pagi sekali dengan host mother saya. Kami akan naik van, bus khusus menuju Ayers Rock. Paket wisata menuju Ayers rock sekitar U$ 500. Saya memakai kaus dan jins serta sepatu kets lengkap dengan topi. Karena cuaca cukup panas dan ekstrim.
Ayers Rock terbentuk selama lebih dari 600 juta tahun, dimulai dari dasar lautan. Luar biasa pegunungan batu yang indah ini terbentuk unik dengan ketinggian mencapai 348 m di atas permukaan laut. Fakta mencengangkan lain: sekitar 2,5 km dari tingginya terkubur dalam tanah. Nama Ayers  terispirasi dari  seprang petualang Sir Henry Ayers oleh William Gosse pada tahun 1873, .
Kita bisa menempuh perjalanan sepanjang 463 km  dengan naik mobil. Lokasinya di sekitar daerah barat Simpson Desert, Ayers Rock berjarak sekitar 335 km barat daya Alice Springs. Saya sangat beruntung pernah menjejakkkan kaki disini.
Tempat ini salah satu keajaiban alam dan masuk menjadi world heritage. Bukan hanya saya yang kagum. Banyak  juga selebritis dunia yang sudah kemari diantaranya Oprah Winfrey  dan  Paul Simon.  Saya juga sempat  bertemu dengan masyarakat suku asli aborigin di Ayers Rock . Sungguh pengalaman spiritual yang akan terus terkenang dalam hidup saya.

Kaca mata istimewa
Perjalanan yang kami tempuh berkisar 3 jam. Lalu kami menuju toilet dan bersiap-siap jalan kaki menyaksikan indahnya si batu merah yang cantik “ Ayers Rock” .Host Mother saya membelikan kacamata setelah tersadar cuaca cukup terik. Saya senang sekali. Kami ikut bersama rombongan turis jepang yang sudah lebih dulu tiba. Senang sekali tiba disini.

Sunset melukis tanah merah
Hingga sore tiba, kami menyaksikan sunset terindah dipadukan dengan gurun yang merah dan eksotis. Sungguh pemandangan yang menggugah rasa syukur tiada terkira akan kebesaran Allah yang menciptakan gunung, bukit sebagai pasak-pasak di permukaan bumi.
Kemudian  meja-meja bundar bertaplak putih mulai ditata, dengan hidangan makanan dan minuman  seperti canapé, dan “bush tucker” minuman non-alkoholol teh, kopi, juga minuman alcohol seperti bir, anggur, dan port, juga  serta pencuci mulut, tak lupa pertunjukan tari dan didgeridoo dari suku aborigin.  Saya memeilih minum teh untuk melepas dahaga seharian perjalanan.

Sejenak aku seperti mendengar lagu “ waltzing Mathilda” berkumandang. Sehari yang berkesan di Ayer’s Rock hingga pulung dalam senyuman damai. Hari itu aku berhasi memeluk hening di Ayer’s rock

0 comments:

Post a Comment