Buku
SAIA karangan Djenar Maesa Ayu setebal 139 halaman yang diterbitkan
Gramedia Pustaka Utama diluncurkan pada tanggal yang unik yakni tepat dengan
hari ulang tahun sang penulis yang ke 41
ditanggal 14 januari. Djenar menulis 14 judul cerpen ditambah tulisan cuplikan
novel yang begitu menarik untuk dibaca,
karena mengulas kisah keberanian perempuan untuk bercerita dna mengangkat kisah
perempuan yang berjuang untuk kehidupan setelah pahit dan luka ditelan dalam.
Membaca
SAIA seperti membaca realitas kekinian tentang dunia perempuan yang penuh
dengan pergolakan jiwa, perjuangan melewati batas-batas permasalahan dalam
kehidupan perempuan. Salah satunya cerpen air bercerita bagaimana seorang perempuan
menjaga janin dalam kandungannya yang berasal dari air kental putih symbol kehidupan
anak manusia, dan pemikiran seorang perempuan yang memiliki naluri sebagai
seornag Ibu akan menjaganya. ironis, namun itulah kehidupan.
Puisi
ini ditutup oleh empat baris puisi Banyu Bening dengan bait-bait puitis, "
air dapat mememlukmutapi tak akan menolongmu, air dapat pantulkan cahayamu tapi
tak dapat jadikanmu nyata.
Dalam
cerpennya yang unik adanya visualisasi suara yang dibahsakan dengan tik tok
dalam judul cerpen Nol Dream land yang merupakan suara detik jam yang terus
menghentak di kepala seorang perempuan bernama nayla yang berjuang
bersama waktu yang terus melaju dalam perjalanan dan kenyataan hidup yang harus
di jalaninya.
Sedangkan
cerpen SAIA adalah cerpen Djenar di bab ketujuh tentang perenungan seseorang
bernama saya yang merenungi banyak ketidak adailan dan kriminalitas yang
kebanyakan terjadi pada perempuan. Dan disinilah kekuatan kumpulan cerpen
Djenar Maesa ayu yang mengajak kita menyentuh kehidupan kelam, hitam namun
adalah wajah yang ada disekitar kita yang menanti membuka topeng dan borok
kehidupan untuk mengembalikan harapan dan impian untuk menghadirkan sepotong
seyuman untuk tetap kuat dan bertahan.
Be strong perempuan Indonesia,
ini adalah pesan terdalam dari semua isu-isu keperempuanan yang disampaikan Djenar dalam
diksi, symbol, visualisasi kata yang membawa kita kedalam kehidupan nyata yang
tidak maya. Djenar memang konsisten menuliskan
kisah perempuan yang terbungkam, khususnya dalam masyarakat metropolitan,
tentang moral dan seksualitas secara eksploratif dan lugas, gayanya tulisannya yang khas, sederhana namun tembus
ke jiwa meski selalu kontroversial namun dicintai banyak penggemar tulisannya.Buku
ini sangat cocok dibaca untu bangkit dari puing-puing keterpurukan. Selamat
membaca.
0 comments:
Post a Comment