Wednesday, December 30, 2015

Istana penenun dan sang kembar


Nun di sebuah  bukit di kota Kupang, Sepasang suami istri itu begitu bahagia, mereka akhirnya akan mendapatkan sepasang anak kembar, setelah menanti selama sepuluh tahun, sang istri tak henti-hentinya menenun kain kecil sebagai selimut buat anaknya yang lahir kelak dan sang bapak tak henti membuat tempat ayunan buat anaknya kelak, keluarga mereka suka cita. lalu suara bayi mereka terdengar kencang dan keras, seolah berkata pada dunia" halooo aku tiba di bumi". lalu sang ibu memeluk kedua anaknya dan terharu, sang dukun beranak meninggalkan sepasang bayi kembar dalam pelukan ibunya


waktu terus berputar kedua anak tumbuh dewasa. Mereka tinggal di rumah tenun dimana aneka benang, mesin tenun, kapas, memenuhi setiap sudut rumah.
sang ibu berkata " nak kelak kamu harus bisa berkeliling nusantra dan dunia dengan sehelai benang, dengan selembar tenun, jika kamu tahu makna setiap warna dan motif tenun, jadi belajarlah menenun"


sang puteri yang bernama horengga, dan puteranya bernama hori mengiyakan ibunya, mereka kerap melihat ibu dan bapaknya mengikat benang pakan dan menenun sambil bernyanyi. Hingga suatu hari ada sayembara istana, kain terpanjang dan terindah akan mendapatkan hadiah dari raja dan akan menetep diistana selam 100 hari dan diajak berkeliling nusanatara


keluarga penenun tersebut mendengar berita dan bahu membahu untuk menenun,hingga akhirnya tenun mereka sepanjang 10 depa, sang istri menenenun hingga 3 depa panjangnya, dilanjutkan suaminya empat depa dan dilanjutkan anaknya yang kemabar lima depa, hingga ayam berkokok dan mereka menghentikan tangan mereka untuk menenun
sang Bapak berkata, mari berdoa, kelak tenun kita ini dipilih raja
bersambung


0 comments:

Post a Comment