Bagi saya Alice Springs adalah negara
bagian yang punya kesan tersendiri bagi saya. Karena disana juga saya menemukan
tugu saya sendiri :) . Mungkin setengah Ge er ya, tapi benar setiap tanggal 25 April
, Masyarakat Australia merayakan hari lahir saya sebagai hari pahlawan. Saya
juga sudah menginjakkan kaki di tugu Anzaq yang berada diatas bukit bersama
host mother saya.
Gambar : Megahnya Uluru yang selalu berubah warna karena pembiasan Matahari, NT, Austalia 2006
Namun selain tugu Anzaq Day, saya juga
merasakan rasa hening, damai dan takjub saat saya menginjakkan kaki saya ke
Ayers Rock.
Saya berangkat pagi-pagi sekali dengan host
mother saya. Kami akan naik van, bus khusus menuju Ayers Rock. Paket wisata
menuju Ayers rock sekitar U$ 500. Saya memakai kaus dan jins serta sepatu kets
lengkap dengan topi. Karena cuaca cukup panas dan ekstrim.
Ayers Rock terbentuk selama lebih dari 600
juta tahun, dimulai dari dasar lautan. Luar biasa pegunungan batu yang indah
ini terbentuk unik dengan ketinggian mencapai 348 m di atas permukaan laut.
Fakta mencengangkan lain: sekitar 2,5 km dari tingginya terkubur dalam tanah. Nama
Ayers terispirasi dari seprang petualang Sir Henry Ayers oleh
William Gosse pada tahun 1873, .
Kita bisa menempuh perjalanan sepanjang 463
km dengan naik mobil. Lokasinya di
sekitar daerah barat Simpson Desert, Ayers Rock berjarak sekitar 335 km barat
daya Alice Springs. Saya sangat beruntung pernah menjejakkkan kaki disini.
Tempat ini salah satu keajaiban alam dan
masuk menjadi world heritage. Bukan hanya saya yang kagum. Banyak juga selebritis dunia yang sudah kemari
diantaranya Oprah Winfrey dan Paul Simon. Saya juga sempat bertemu dengan masyarakat suku asli aborigin
di Ayers Rock . Sungguh pengalaman spiritual yang akan terus terkenang dalam
hidup saya.
Kaca
mata istimewa
Perjalanan yang kami tempuh berkisar 3 jam.
Lalu kami menuju toilet dan bersiap-siap jalan kaki menyaksikan indahnya si
batu merah yang cantik “ Ayers Rock” .Host Mother saya membelikan kacamata
setelah tersadar cuaca cukup terik. Saya senang sekali. Kami ikut bersama
rombongan turis jepang yang sudah lebih dulu tiba. Senang sekali tiba disini.
Sunset
melukis tanah merah
Hingga sore tiba, kami menyaksikan sunset
terindah dipadukan dengan gurun yang merah dan eksotis. Sungguh pemandangan
yang menggugah rasa syukur tiada terkira akan kebesaran Allah yang menciptakan
gunung, bukit sebagai pasak-pasak di permukaan bumi.
Kemudian
meja-meja bundar bertaplak putih mulai ditata, dengan hidangan makanan
dan minuman seperti canapé, dan “bush tucker” minuman
non-alkoholol teh, kopi, juga minuman alcohol seperti bir, anggur, dan port,
juga serta pencuci mulut, tak lupa
pertunjukan tari dan didgeridoo
dari suku aborigin. Saya memeilih minum teh
untuk melepas dahaga seharian perjalanan.
Sejenak aku seperti mendengar lagu “
waltzing Mathilda” berkumandang. Sehari yang berkesan di Ayer’s Rock hingga
pulung dalam senyuman damai. Hari itu aku berhasi memeluk hening di Ayer’s rock
0 comments:
Post a Comment