Saat pusaran hidup begitu cepat, Adakalanya
kita perlu menikmati jeda dalam hidup. Melihat sejenak kebelakang untuk
menikmati kesyukuran karena sudah melewati pintu-pintu yang terkunci hingga
akhirnya terbuka. Kemudian menarik nafas dan menghirup sebanyak-banyaknya serta
mengeluarkannya kembali, lalu melanjutkan episode hidup dimasa depan. Kadang
saya berbisik pelan dan berbicara pada diri sendiri “ terimakasih ya Robb,
Engkau mejadikanku saksi indahnya kesabaran.
Saat menginjak
usia 23 tahun Bapak saya wafat. Rasanya tak percaya, otot saya tak sanggup
berdiri, saya mendengar telepon Ibu dengan nada suara bergetar namun sangat
tegar. Saya bergegas turun dari lantai 3 kampus. Pikiran saya hanya bagaiamana
caranya bisa pulang ditengah ujian semester. Bapak sosok yang istimewa sebagai
sahabat dan guru besar dalam segala hal, yang mengenalkanku pada kebijaksanaan,
semangat hidup dan filosofis kehidupan.
Jum’at
, 12 februari 2004, Bapak berpulang.
Rasanya
masih terkenang. Lembar-lembar ingatan saat bersama Bapak mengajarkan agar “
bara” semangat belajarku tak pernah padam. Terkesan kebetulan dengan pekerjaan
Bapak yang mulai karir dari bawah sebagai humas di Departemen penerangan dengan
motto” api nan tak Kunjung padam”. Tulisan itu tertera di TV hitam putih yang
menjadi kotak penghibur kami sekeluarga saat berkumpul bersama. Kesederhanaan dan
kehangatan selalu terasa kental dalam mengenang kebersaamaan dengan Bapak
**
Ananda...hari ini menentukan hari esok, Man Jadda wa
jada”.
Tulisan bertali yang terlihat klasik itu tertulis di lembar kertas yang kelihatan mulai kusut karena sering kubawa . Kadang kuletakkan di tengah-tengah buku yang kubaca. Tulisan yang kujadikan matra tersebut terawat dan masih bisa di baca.
Tulisan bertali yang terlihat klasik itu tertulis di lembar kertas yang kelihatan mulai kusut karena sering kubawa . Kadang kuletakkan di tengah-tengah buku yang kubaca. Tulisan yang kujadikan matra tersebut terawat dan masih bisa di baca.
Akhirnya api kecil yang selalu kurawat
baranya menjadi semangat menjadi pelita penerang jalan. Alhamdulillah saya merampungkan kuliah doble degree di Fak.
Ekonomi USU dan Fak. Bahasa dan Seni Univ. Negeri Medan dan merampungkan S2
Hubungan Internasional di Univ. Paramadina dan akan merampungkan S2 Sosiologi
di UI.
Hari- hari kujalani dengan
berkontribusi dari lembaga pendidikan setelah 5 tahun menjadi dosen menuju
lembaga negara menuju tahun keempat membuatku bersyukur bahwa jalan kesabaran
selalu menguatkan. Semoga Bapak tersenyum di syurgaNya, karena duta kecilnya
telah meneruskan amanah menancapkan panah menuju cita-cita sejati berkontribusi
untuk negeri dan menjaga api kecil menjadi bara semangat yang tak pernah padam
dan pergi.
0 comments:
Post a Comment